-->

Pola Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang

Pola Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang - Hampir semua orang tahu kalau Amerika adalah sebuah negara maju. Apakah karena umurnya sehingga membuat Amerika kukuh menjadi negara nomor satu di dunia? Apabila dilihat dari sejarah, Indonesia pernah jauh lebih maju dari Amerika, yaitu pada masa kejayaan Sriwijaya dan Majapahit. Bahkan ketika itu, Amerika masih merupakan daerah liar yang wilayahnya belum banyak tersentuh dan masih dihuni oleh orang-orang Indian. Lalu, siapa yang membuat Amerika menjadi negara maju seperti sekarang ini? Ternyata para imigranlah yang membuat Amerika maju. Pada permulaan abad XIX, petani-petani Eropa yang selama itu tidak pernah beranjak lebih dari 30 km dari tempat kelahirannya, mulai melakukan petualangan yang tidak terbayangkan dengan mengarungi lautan berbahaya untuk menuju suatu negeri yang banyak didengungkan oleh kaum imigran sebagai wilayah tumpuan. Petualangan itu berbekal ketangguhan dan sifat pantang menyerah. Dengan modal itu, mereka mampu menakluk-kan dunia dan anak keturunan imigran-imigran itulah yang kini ber-kuasa dan menjadikan Amerika menjadi negara nomor satu di dunia.


Negara maju dan negara berkembang adalah istilah yang sudah sering kita dengar. Perbedaan ini biasanya didasarkan pada kemajuan perekonomian dan teknologi yang ada di negara tersebut. Indikator-indikator yang digunakan untuk membedakannya adalah dari sektor ekonomi dan sosial serta pola pengembangan wilayahnya. Untuk menjadi sebuah negara maju diperlukan waktu dan proses yang tidak sebentar. Tahap-tahap perkembangan suatu negara salah satunya dikemukakan oleh W.W. Rostow.

Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang melimpah sebagai aset pembangunan. Sistem ekonomi yang dianut Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila. Berbagai program pembangunan direncanakan dan dilaksanakan untuk meningkatkan kemakmuran rakyat.

Untuk mencapai sebuah kemajuan terkadang kita memang harus banyak belajar dari sejarah dan mengambil contoh-contoh positif yang dapat kita terapkan untuk mengubah kehidupan kita. Misalnya, kita bisa mencontoh sikap tangguh dan pantang menyerah para imigran Eropa dalam menaklukkan dan memajukan Amerika. Nah, pada bab ini kita akan berpetualang ke beberapa negara maju untuk menemukan faktor pendorong kemajuan negara-negara tersebut. Sebagai perbandingan kita juga akan berpetualang ke negara berkembang dan menemukan indikasi negara berkembang. Kita juga akan mengulas strategi bangsa kita untuk mencapai kemajuan. Kalau begitu, mari kita mulai saja petualangan kita.

A. Negara Maju dan Negara Berkembang

Mungkin anda sudah banyak mendengar orang-orang menyebut Amerika, Inggris, Jepang, dan Singapura sebagai negara maju atau Afrika Selatan, India, dan Indonesia sebagai negara berkembang. Mereka menyebut istilah negara maju maupun negara berkembang bukan tanpa alasan, karena memang ada beberapa indikator yang menjadi dasar untuk mengelompokkan suatu negara termasuk negara maju atau negara berkembang. Nah, pada postingan kali ini kita akan mempelajari beberapa tolok ukur yang digunakan untuk mengetahui tingkat perkembangan suatu negara.

1. Indikator Negara Maju dan Negara Berkembang

Setiap negara pasti ingin menyejahterakan rakyatnya, baik itu negara yang telah lama berdiri maupun negara baru. Oleh karena itu, setiap negara perlu melakukan pembangunan untuk mencapai tujuannya. Tolok ukur kemajuan negara dapat dilihat dari keberhasilan dalam proses pembangunan, baik dipandang dari sudut negara tersebut maupun jika dibandingkan dengan negara lain. Adapun tingkat kemajuan suatu negara dapat dilihat dari dua segi, yaitu segi kuantitatif dan kualitatif.
Secara kuantitatif suatu negara dapat dianggap sebagai suatu negara maju atau negara berkembang dilihat dari pendapatan per kapita, tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat inflasi, serta laju pertumbuhan penduduk. Sementara dari segi kualitatif, suatu negara dikategorikan negara maju apabila pertumbuhan ekonomi yang tinggi disertai dengan pemerataan pendapatan. Ya, pencapaian yang seimbang yaitu kemajuan kuantitatif yang juga disertai kemajuan kualitatif. Segi kualitatif antara lain menyangkut peluang yang sama dalam pendidikan, kesehatan, gizi, hukum dan keadilan, serta kebebasan politik. Selain itu, juga dicirikan dengan adanya lingkungan alam yang lebih bersih dan lestari serta sistem pemerintahan yang dapat dipercaya. Nah, mari kita telaah indikator tersebut satu per satu.

a. Kondisi Ekonomi

Negara dikatakan maju atau tidak ditinjau dari keadaan ekonomi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Kondisi perkembangan suatu negara dapat dilihat dari parameter-parameter berikut.

1) Pendapatan Per Kapita Ekonomi

Salah satu kriteria pengukuran kemajuan suatu negara adalah pendapatan per kapita. Mengapa? Ya, karena besarnya pendapatan per kapita menjadi indikasi kondisi perekonomian suatu negara. Hal ini berarti, pendapatan per kapita yang tinggi menunjukkan kondisi ekonomi yang baik. Mungkin dalam benakmu terbersit suatu pertanyaan, batasan apakah yang digunakan untuk menyatakan bahwa pendapatan per kapita suatu negara itu tinggi? Nah, ternyata Bank Dunia telah mengklasifikasikan tingkat pendapatan per kapita. Adapun klasifikasi tersebut dapat kamu cermati pada tabel berikut.

Tabel 8.1 Klasifikasi Pendapatan Per Kapita Tahun 2005

No.
Kategori
Besar Pendapatan Per Kapita (US$)



1.
Rendah
d 875
2.
Menengah ke bawah
876–3,465
3.
Menengah ke atas
3,460–10,275
4.
Tinggi
t 10,726




Melalui tabel di atas kamu bisa mengategorikan suatu negara maju atau tidak dilihat dari segi pendapatan per kapita. Salah satu penyebab tingginya pendapatan per kapita adalah kemampuan suatu negara untuk mengoptimalkan sumber daya perekonomian yang ada agar dapat memberikan pendapatan. Jika kita mau menelusuri faktor yang mendorong optimalisasi sumber daya alam, pastinya akan kembali ke faktor sumber daya manusia. Ya, anda pun merupakan sumber daya manusia yang dimiliki oleh Indonesia untuk memajukannya. Bicara mengenai negara kita, tidakkah timbul pertanyaan dalam hatimu, masuk kategori manakah pendapatan per kapita negara kita? Nah, anda dapat melihatnya pada tabel berikut, jangan lupa kategorikan pula negara-negara lain dan kamu akan mene-mukan negara-negara maju dan negara-negara berkembang.

Tabel 8.2 Pendapatan Per Kapita Beberapa Negara Tahun 2005

No.
Negara
Pendapatan Per Kapita US$



1.
Argentina
4,470
2.
Amerika Serikat
43,740
3.
Kanada
32,600
4.
Bangladesh
470
5.
India
720
6.
Etiopia
160
7.
Indonesia
1,280
8.
Arab Saudi
11,870
9.
Albania
2,580
10.
Filipina
1,300
11.
Afrika Selatan
4,960
12.
Cina
1,740
13.
Malaysia
4,960
14.
Jepang
38,980
15.
Inggris
37,600
16.
Prancis
34,810
17.
Jerman
34,580
18.
Italia
30,010
19.
Singapura
27,490
20.
Meksiko
7,310



Sekarang anda telah mengetahui beberapa negara yang termasuk negara maju dan negara berkembang. Sebagai perbandingan, rata-rata pendapatan per kapita negara-negara di dunia adalah US$ 6,987 per tahunnya. Jika dibandingkan dengan pendapatan per kapita negara-negara maju yang telah kamu temukan, ternyata perbandingannya cukup jauh. Negara-negara maju mempunyai pendapatan per kapita melebihi rata-rata pendapatan per kapita dunia.

2) Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

Tingkat pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu indikator kemajuan suatu negara. Negara maju pada umumnya mempunyai pertumbuhan ekonomi yang pesat hingga pada suatu masa mencapai kestabilan. Pada saat kestabilan tercapai, negara-negara maju mulai melirik negara-negara berkembang untuk menanamkan investasi. Pada saat itulah pertumbuhan ekonomi wilayah berkembang mulai terdongkrak. Kestabilan pertumbuhan ekonomi yang dialami negara-negara maju sangat ditunjang oleh faktor ekonomi dan nonekonomi. Faktor ekonomi antara lain sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, usaha, dan teknologi. Sedangkan faktor nonekonomi yaitu kestabilan keamanan, politik, tunjangan lembaga sosial, pemerintahan yang jujur, serta nilai-nilai moral bangsa yang mendukung. Mari kita lihat pertumbuhan ekonomi beberapa negara maju pada tabel berikut.

Tabel 8.3 Pertumbuhan Ekonomi Negara Maju Tahun 2005

No.
Negara
Pertumbuhan Ekonomi (%)
1.
Singapura
5,7
2.
Amerika Serikat
3,5
3.
Jepang
2,4
4.
Kanada
2,9
5.
Jerman
0,9
6.
Italia
0,2
7.
Inggris
1,7



Dari tabel tersebut terlihat bahwa nilai persentase pertumbuhan ekonomi negara-negara maju relatif kecil. Kita bandingkan saja nilai pertumbuhan ini dengan beberapa negara berkembang melalui tabel berikut.

Tabel 8.4 Pertumbuhan Ekonomi Negara Berkembang Tahun 2005

No.
Negara
Pertumbuhan Ekonomi (%)
1.
Etiopia
7
2.
Cina
9,3
3.
Argentina
8,7
4.
Malaysia
5,2
5.
India
7,6
6.
Albania
5,5
7.
Filipina
4,6
8.
Arab Saudi
6,5
9.
Indonesia
5,4
10.
Bangladesh
5,4
11.
Peru
5,8
12.
Meksiko
3
13.
Afrika Selatan
4,6




Kini anda bisa membedakan bagaimana perbedaan pertumbuhan ekonomi antara negara maju dan berkembang. Di saat negara maju telah stabil perekonomiannya, banyak negara-negara berkembang mulai memacu pertumbuhan ekonominya.

3) Kegiatan Perekonomian Utama

Kegiatan perekonomian menjadi salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemajuan suatu negara. Sektor perekonomi-an di negara maju pada umumnya bergerak di sektor industri dan jasa. Walaupun demikian, terkadang negara maju menjadi penghasil terbesar produk pertanian tertentu di dunia, contohnya negara Amerika Serikat, sektor pertaniannya hanya menyumbang sekitar 1% dari total pendapatan nasional, tetapi negara tersebut menjadi salah satu negara penghasil gandum terbesar di dunia. Nah, kamu dapat mengetahui kondisi sektor perekonomian di negara lain melalui tabel berikut.

Tabel 8.5 Sektor Ekonomi di Negara Maju Tahun 2005



Sumbangan Per Sektor Ekonomi (%)
No.
Negara





Industri
Jasa
Pertanian
1.
Amerika Serikat
20,7
78,3
1
2.
Kanada
29,1
68,7
2,2
3.
Jepang
25,3
73,5
1,3
4.
Inggris
26
72,9
1,1
5.
Prancis
21,4
76,1
2,5
6.
Jerman
28,6
70,3
1,1
7.
Italia
28,8
69,1
2,1
8.
Singapura
33,6
66,4
0





Tabel 8.6 Sektor Ekonomi di Negara Berkembang Tahun 2005



Sumbangan Per Sektor Ekonomi (%)
No.
Negara





Industri
Jasa
Pertanian
1.
Bangladesh
26,7
52,8
20,5
2.
India
28,1
51,4
20,6
3.
Etiopia
12,7
47,2
40,1
4.
Indonesia
30,6
54,6
14,7
5.
Albania
22,8
55,7
22,8
6.
Peru
27
65
8
7.
Filipina
31,7
53,5
14,8
8.
Afrika Selatan
31,6
65,1
3,4
9.
Cina
53,1
32,5
14,4
10.
Argentina
35,8
53,7
10,5
11.
Arab Saudi
74,7
21,9
3,3
12.
Malaysia
33,3
59,5
7,2
13.
Meksiko
26,5
69,5
4






Dari tabel tersebut terlihat bahwa pada umumnya sektor pertanian di negara berkembang lebih besar daripada di negara maju. Meskipun terdapat beberapa negara berkembang yang hasil pertaniannya lebih kecil daripada negara berkembang lain, tetapi nilainya bisa melebihi negara maju. Arab Saudi dan Afrika Selatan misalnya. Sektor pertanian memberikan sumbangan yang kecil karena kondisi wilayahnya yang tidak subur.

4) Ketersediaan Modal

Mungkin kamu sudah bisa membayangkan bagaimana tingkat ketersediaan modal di negara maju. Ya, tentu saja lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi modal di negara berkembang. Kamu tahu kenapa? Pendapatan masyarakat di negara maju umumnya lebih tinggi. Hal ini menyebabkan sebagian pendapatan masyarakat dapat ditabung maupun disisihkan untuk pembelian barang-barang modal. Sehingga modal menjadi sangat penting untuk kemajuan perekonomian. Dengan modal suatu usaha dapat diwujudkan. Perwujudan usaha ini pun akan membuka lapangan kerja baru serta peningkatan produksi. Kondisi ini berbeda dengan negara berkembang, di mana tingkat pendapatan masyarakat relatif rendah, sehingga pendapatan tersebut hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja.

Selain tingkat pendapatan, ketersediaan modal di suatu negara bisa juga dilihat dari nilai investasi yang digunakan. Di negara maju, modal banyak disalurkan untuk investasi baik di dalam negeri maupun luar negeri. Investasi tersebut dapat berupa pendirian perusahaan baru. Nah, di Indonesia pun banyak ditemukan perusahaan-perusahaan asing yang pada umumnya berasal dari negara-negara maju.

5) Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Banyaknya sumber daya alam di suatu negara tidak menentukan apakah negara itu maju atau tidak. Namun, sumber daya alam menjadi modal yang penting bagi pembangunan dan kesejahteraan manusia. Ironisnya banyak negara yang kaya akan sumber daya alam tetapi tidak tergolong negara maju. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Di negara maju perkembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi telah merambah berbagai sektor kehidupan. Penggunaan teknologi yang lebih canggih dalam pengolahan sumber daya alam dirasakan lebih optimal meskipun sering ada kecenderungan eksploitasi berlebihan. Kita lihat saja negara Jepang. Tahukah kamu sumber daya alam apakah yang dimiliki negara Jepang? Tidak banyak sumber daya alam yang dimilikinya. Namun, melalui penguasaan teknologi, Jepang mampu mengatasi keterbatasan tersebut dengan cara mengimpor bahan mentah dan bahan baku tertentu dari negara lain serta mengolahnya dengan lebih optimal. Perlu kamu ketahui bahwa kekayaan alam yang melimpah tidak cukup untuk menjadikan sebuah negara menjadi maju. Yang terpenting adalah bagaimana kita mampu mengolahnya dengan teknologi yang tepat guna sehingga efisien. Nah, ini menjadi tugasmu di masa depan.

b. Kondisi Penduduk

1) Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi menjadi salah satu ciri yang dimiliki oleh hampir semua negara berkembang. Mengapa hal ini bisa terjadi? Bagaimana menurutmu? Kita lihat saja negara kita Indonesia yang merupakan salah satu negara berkembang. Di negara kita, pernah tertanam mitos banyak anak banyak rezeki. Mitos ini masih dipercaya oleh beberapa kalangan masyarakat di Indonesia. Tingkat usia perkawinan juga memengaruhi laju pertambahan penduduk. Di Indonesia pernikahan usia dini masih marak terjadi. Selain itu, tingkat kemajuan di bidang ilmu kedokteran, kesehatan masyarakat, serta sanitasi yang baik tidak dibarengi dengan usaha-usaha untuk mengendalikan pertambahan penduduk. Meskipun program keluarga berencana telah digalakkan oleh pemerintah, tetapi hal ini tidak akan berarti tanpa adanya partisipasi masyarakat. Laju pertumbuhan penduduk ditandai dengan angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah. Apakah benar pertumbuhan penduduk di negara berkembang lebih tinggi daripada di negara maju? Mari kita buktikan bersama.

Tabel 8.7 Tingkat Pertumbuhan Penduduk Negara Maju Tahun 2006

No.
Negara
Angka Kelahiran (kelahiran/1.000 populasi)
Pertumbuhan Penduduk (%)




1.
Amerika Serikat
14,14
0,91
2.
Kanada
10,78
0,88
3.
Jepang
9,37
0,02
4.
Inggris
10,71
0,28
5.
Prancis
11,99
0,35
6.
Jerman
8,25
–0,02
7.
Italia
8,72
0,04
8.
Belanda
10,90
0,49
9.
Singapura
9,34
1,42




Tabel 8.8 Pertumbuhan Penduduk Negara Berkembang Tahun 2006

No.
Negara
Angka Kelahiran (kelahiran/1.000 populasi)
Pertumbuhan Penduduk (%)




1.
Bangladesh
29,8
2,09
2.
India
22,01
1,38
3.
Etiopia
37,98
2,31
4.
Indonesia
20,34
1,41
5.
Albania
15,11
0,52
6.
Filipina
24,89
1,8
7.
Afrika Selatan
18,20
–0,4
8.
Cina
13,52
0,59
9.
Argentina
16,73
0,96
10.
Arab Saudi
29,34
2,18
11.
Meksiko
20,69
1,16
12.
Liberia
44,77
4,91




Nah, melalui tabel di atas kamu dapat membandingkan tingkat pertumbuhan penduduk dan angka kelahiran di negara maju dan negara berkembang. Angka kelahiran di negara maju berada di bawah nilai 15,00 kelahiran/1.000 populasi. Sebaliknya di negara berkembang pada umumnya di atas nilai tersebut. Meskipun ada beberapa negara yang mempunyai angka kelahiran di bawah nilai 15,00 kelahiran/1.000 populasi, seperti di negara Cina, yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak di dunia mencapai angka 1.313.973.713. Angka yang sangat fantastis bukan? Oleh karena itu, pada saat ini Cina mulai menekan laju pertumbuhan penduduk dengan berbagai cara. Lima negara dengan penduduk terbanyak dapat kamu lihat pada tabel berikut ini.

Tabel 8.9 Negara dengan Jumlah Penduduk Terbesar Tahun 2006

No.
Negara
Jumlah Penduduk



1.
Cina
1.313.973.713
2.
India
1.095.351.995
3.
Amerika Serikat
298.444.215
4.
Indonesia
245.452.739
5.
Brasil
188.078.227




2) Kepadatan Penduduk

Meningkatnya jumlah penduduk berimbas pada peningkatan kepadatan penduduk. Sebagian besar negara berkembang memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Kepadatan yang tinggi terpusat pada daerah perkotaan maupun pusat pertanian. Berbagai masalah muncul akibat meningkatnya kepadatan penduduk, salah satunya adalah munculnya slum (permukiman kumuh).

Selain itu, angka kelahiran yang tinggi di beberapa negara berkembang memberikan dampak yang kurang baik bagi komposisi penduduk. Tingkat kelahiran yang tinggi menyebabkan sebagian besar penduduk terdiri atas kelompok usia muda. Nah, komposisi semacam ini sangat mengganggu perekonomian, bahkan terkadang menyita pendapatan. Kamu tahu kenapa? Ya, karena usia penduduk yang tidak bekerja semakin banyak. Itu berarti makin banyak anggota keluarga yang ditanggung dan kesempatan untuk menginvestasikan pendapatan semakin berkurang.

c. Tingkat Pengangguran

Tingkat pengangguran menjadi indikasi perkembangan suatu negara. Tingginya tingkat pengangguran disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kurang berkembangnya sektor industri dan sektor lain yang mampu menampung tenaga kerja dalam jumlah yang banyak. Fenomena yang sering ditemukan di negara berkembang adalah pengangguran terselubung atau pengangguran tersembunyi. Tahukah kamu mengenai fenomena ini?

Pengangguran terselubung sering terjadi di sektor pertanian yang pada umumnya merupakan sektor utama di negara berkembang. Sektor pertanian di negara berkembang dilakukan dengan peralatan sederhana. Kebutuhan tenaga kerja pada sektor pertanian meningkat pada musim tanam dan musim panen. Sebenarnya pada masa-masa itu pun tenaga kerja yang dipakai bisa ditekan, jika menggunakan peralatan yang lebih modern. Seperti halnya setelah melewati masa tanam maupun masa panen, banyak petani tidak bekerja secara penuh, selain itu petani sering tidak mempunyai keahlian lain. Oleh karena itu, pada kondisi yang demikian, petani tersebut dikategorikan sebagai pengangguran terselubung. Sebenarnya, bagaimanakah perbandingan tingkat pengangguran di negara maju dan negara berkembang? Perhatikan tabel berikut.

Tabel 8.10 Tingkat Pengangguran di Negara Maju Tahun 2005

No.
Negara
Tingkat Pengangguran (%)



1.
Italia
7,90
2.
Amerika Serikat
5,10
3.
Belanda
6,50
4.
Jepang
4,30
5.
Inggris
4,70
6.
Singapura
3,30



Tabel 8.11 Tingkat Pengangguran Negara Berkembang Tahun 2005

No.
Negara
Tingkat Pengangguran (%)



1.
Liberia
85,00
2.
Bangladesh
2,50
3.
Afrika Selatan
25,20
4.
Arab Saudi
25,00
5.
Argentina
11,10
6.
Albania
14,30
7.
Filipina
12,20
8.
Cina
4,20
9.
India
9,90
10.
Indonesia
10,90



Melalui tabel di depan terlihat bahwa tingkat pengangguran di negara-negara berkembang rata-rata masih cukup tinggi. Tetapi sebaliknya, tingkat pengangguran di negara-negara maju relatif kecil. Di negara berkembang pengangguran semakin meningkat seiring dengan meningkatnya laju urbanisasi dan pertumbuhan penduduk. Menurutmu mengapa ketiga hal tersebut saling berkaitan?

d. Tingkat Pendidikan

Negara berkembang dicirikan dengan masih rendahnya tingkat pendapatan masyarakat. Akibatnya banyak kebutuhan yang tidak dapat terjangkau dan salah satunya adalah kebutuhan akan pendidikan. Banyak anak usia sekolah tidak dapat meneruskan pendidikan karena keterbatasan pendapatan. Hal ini tidak hanya terjadi pada lingkup keluarga atau lingkup kecil. Bahkan rendahnya pendapatan negara menyebabkan pemerintah tidak mampu mensubsidi biaya pendidikan, serta membangun fasilitas-fasilitas pendidikan yang diperlukan.

Tingkat pendidikan di negara berkembang tergolong rendah. Rata-rata hanya 64% penduduk yang mampu mengikuti pendidik-an dasar (setingkat SD). Sedangkan untuk pendidikan menengah hanya sebesar 25%. Sangat menyedihkan bukan? Tingkat pendidikan yang rendah ditandai dengan belum semua penduduk di negara berkembang bisa membaca. Hal ini bisa kamu lihat dari tabel tingkat melek huruf berikut. Tabel ini menggambarkan jumlah penduduk berumur lebih dari 15 tahun, yang mampu membaca dan menulis.

Tabel 8.12 Tingkat Melek Huruf di Beberapa Negara Berkembang Tahun 2003

No.
Negara
Tingkat Melek Huruf



1.
Argentina
97,1
2.
Filipina
92,6
3.
Meksiko
92,3
4.
Cina
90,9
5.
Peru
90,9
6.
Indonesia
87,9
7.
Albania
86,5
8.
Afrika Selatan
86,4
9.
Arab Saudi
78,8
10.
India
59,5
11.
Liberia
57,5
12.
Etiopia
42,7
13.
Bangladesh
43,1



Tabel 8.13 Tingkat Melek Huruf di Beberapa Negara Maju 2003

No.
Negara
Tingkat Melek Huruf (%)



1.
Belanda
99
2.
Jepang
99
3.
Jerman
99
4.
Inggris
99
5.
Prancis
99
6.
Italia
98,6
7.
Amerika Serikat
97
8.
Kanada
97
9
Singapura
92,5




Nah, dengan bukti-bukti pada tabel tersebut, sekarang kamu menjadi yakin bahwa pendidikan sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu negara. Pasti kamu tahu apa yang harus kamu lakukan agar negara kita maju.

e. Keadaan Sosial Budaya

Benarkah faktor sosial budaya memengaruhi perkembangan suatu negara? Faktor sosial budaya dalam hal ini didasari oleh pola pikir atau nalar. Kebanyakan negara maju menerapkan pola pikir berdasarkan logika. Ya, mereka tidak percaya pada hal-hal yang tidak bisa diterima oleh rasio (akal sehat). Mereka meyakini keberhasilan hanya bisa mereka peroleh dengan bekerja keras, berhemat, dan mengembangkan potensi, serta kemampuan yang ada. Selain itu, kehidupan di negara maju lebih mengarah ke budaya materialisme. Hal ini berbeda dengan negara berkembang pada umumnya. Kita lihat saja negara kita, yang masih ada kepercayaan terhadap hal-hal mistis untuk menunjang keberhasilan.

Sebenarnya, tidak semua budaya di negara-negara maju itu bersifat negatif. Di negara maju menganut kedisiplinan yang tinggi pada hampir semua aspek kehidupan. Hal-hal inilah yang patut kita jadikan contoh agar kita segera dapat mengejar ketertinggalan. Nah, temukanlah budaya-budaya lain di negara maju yang patut kita contoh.

f. Kemajuan Teknologi

Cobalah sejenak cermati gambar di samping. Apa yang dapat kamu simpulkan? Di negara berkembang seperti Indonesia, alat-alat pertanian yang digunakan masih tergolong sederhana. Berbeda dengan pertanian di negara maju seperti Jepang. Penggunaan peralatan yang canggih membuat kegiatan pertanian berlangsung secara optimal, sehingga meskipun lahan pertanian di Jepang sempit, tetapi mampu menghasilkan produk yang besar. Ya, memang kemajuan teknologi sangat berperan dalam menentukan jenjang kehidupan. Teknologi berkaitan dengan metode atau cara produksi yang diperbarui. Penemuan dan penggunaan teknologi terutama di negara maju telah mampu meningkatkan produktivitas buruh, modal, serta faktor produksi yang lain, sehingga produktivitas nasional meningkat.

Selain itu, penguasaan terhadap teknologi menjadi indikasi dan pendorong perkembangan suatu negara. Meskipun suatu negara bukan sebagai negara penemu suatu teknologi, tetapi apabila negara tersebut bisa menguasai teknologi tentunya tidak akan tertinggal. Begitu juga dengan apa yang harus kita lakukan. Sebagai warga di negara berkembang sudah sepatutnya kita meningkatkan penguasaan teknologi.
Nah, sekarang anda telah mengetahui indikator apa saja yang digunakan untuk mengelompokkan suatu negara sebagai negara maju atau negara berkembang. Dengan menggunakan indikator dan data-data yang telah ditampilkan di depan, kamu bisa mengategorikan tingkat kemajuan suatu negara. Sebuah negara berkembang dapat berubah menjadi negara maju. Hal ini memerlukan waktu dan proses. Bagaimanakah tahapan-tahapan perkembangan suatu negara? Untuk mengetahuinya, ikutilah pembahasan di bawah ini.

2. Tahap-Tahap Perkembangan Negara Menurut W.W. Rostow

Teori Rostow memandang pembangunan ekonomi sebagai proses perubahan yang bersifat garis lurus dan bertahap. Menurut Rostow, suatu perekonomian akan berkembang menjadi perekonomian maju dalam lima tahap.

a. Tahap Perekonomian Tradisional

Pada tahap ini, kegiatan ekonomi masih berorientasi pada usaha untuk pemenuhan kebutuhan sendiri. Penerapan teknologi dan manajemen masih sangat rendah sehingga produktivitasnya juga masih rendah

Adapun ciri-ciri tahap perekonomian tradisional sebagai berikut.
  1. Tingkat produksi dan produktivitas per pekerja masih sangat rendah, karena belum mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
  2. Mata pencaharian penduduk sebagian besar di sektor pertanian.
  3. Struktur sosial masih bersifat hierarkis.
  4. Hubungan keluarga masih sangat erat dan kekuasaan dipegang oleh mereka yang mempunyai tanah luas.
  5. Masyarakat pada masa ini cenderung statis, sehingga kemajuan yang dicapai sangat lambat.

b. Tahap Pra-Lepas Landas

Masyarakat tradisional meskipun sangat lambat namun terus bergerak, dan pada suatu titik mencapai prakondisi untuk lepas landas. Keadaan ini biasanya terjadi karena adanya campur tangan dari luar, yaitu dari masyarakat yang lebih maju.

Tahap ini merupakan masa transisi di mana masyarakat mempersiapkan diri untuk mencapai tahap lepas landas. Prasyarat yang harus dipenuhi untuk dapat lepas landas adalah adanya perubahan-perubahan yang cukup mendasar di bidang ekonomi, politik, sosial budaya, dan sistem nilai. Pada masa transisi ini merupakan masa yang penting supaya berhasil pada tahap lepas landas.

c. Tahap Lepas Landas (Take Off)

Tahap lepas landas merupakan tahap di mana perekonomian mampu tumbuh dan berkembang dengan kekuatan mandiri. Pada tahap ini penerapan teknologi dan manajemen modern makin luas dan intensif. Selain itu, terjadi perubahan drastis di bidang sosial maupun politik, serta terciptanya kemajuan ekonomi yang pesat karena inovasi-inovasi dan terbukanya pasar-pasar baru. Semua itu dapat meningkatkan investasi yang selanjutnya mempercepat laju pertumbuhan pendapatan nasional di atas tingkat pertambahan penduduk.

Ciri-ciri negara yang sudah lepas landas adalah:
  1. meningkatkan jumlah investasi dari d5% menjadi t10% dari Produk Nasional Neto,
  2. laju pertumbuhan beberapa sektor industri yang tinggi, sehingga dapat memacu sektor-sektor lain,
  3. terciptanya suatu rangka dasar politik, sosial, dan lembaga-lembaga yang menyebabkan pertumbuhan dapat berlangsung terus didukung dengan penggunaan sumber modal dalam negeri, serta
  4. masa lepas landas biasanya berlangsung dalam kisaran waktu 20 tahun.
Berikut ini beberapa negara yang sudah lepas landas.

Tabel 8.14 Negara-Negara yang Tinggal Landas Pertama Kali

Negara
Tinggal Landas
Negara
Tinggal Landas




Inggris
1783–1802
Jepang
1878–1900
Prancis
1830–1860
Rusia
1890–1914
Belgia
1833–1860
Kanada
1896
Amerika Serikat
1843–1860
Argentina
1919
Jerman
1850–1873
Turki
1935
Swedia
1868–1890
India
1952




d. Tahap Kedewasaan (Maturity)

Tahap ini merupakan suatu periode di mana masyarakat sudah secara efektif menggunakan teknologi modern pada sebagian besar faktor produksi dan kekayaan alamnya. Pada masa ini sektor-sektor ekonomi berkembang pesat dan leading industri mengalami kemunduran tetapi digantikan oleh sektor lainnya. Walaupun pertumbuhan ekonomi tidak setinggi tahap lepas landas, namun diimbangi pertumbuhan hal-hal kualitatif sehingga perekonomian makin kuat dan mandiri. Setelah lepas landas, kemajuan akan terus bergerak walaupun kadang terjadi pasang surut. Industri berkembang dengan pesat dan mulai memproduksi barang-barang yang tadinya diimpor.

Pada tahap ini terjadi tiga perubahan penting, yaitu:
  1. tenaga kerja menjadi lebih terdidik,
  2. watak pekerja berubah dari pekerja kasar menjadi manajer yang efisien dan berwatak halus serta sopan, serta
  3. masyarakat mulai jenuh dengan kemajuan industri dan mulai menginginkan sesuatu yang baru.
Berikut ini beberapa negara yang telah mengalami masa kedewasaan.

Tabel 8.15 Negara-Negara yang Telah Mengalami Masa Menuju Kedewasaan

Negara

Masa Menuju Kedewasaan



Inggris

1850
Amerika Serikat
1900
Jerman

1910
Prancis

1910
Swedia

1930
Jepang

1940
Rusia

1950
Kanada

1950


e. Tahap Konsumsi Massa Tingkat Tinggi (High Mass Consumption)

Pada tahap ini, tingkat konsumsi masyarakat sudah sangat tinggi, terutama konsumsi energi. Hal ini dapat dilihat pada kehidupan masyarakat Eropa Barat, Amerika Utara, dan Jepang.

Ciri-ciri tahap ini adalah:
  1. angkatan kerja memiliki jaminan yang lebih baik,
  2. tersedianya konsumsi bagi rakyat yang semakin memadai,
  3. negara mencari perluasan kekuatan di mata dunia.
Karena pendapatan masyarakat yang meningkat, konsumsi tidak lagi terbatas pada kebutuhan pokok, tetapi meningkat ke kebutuhan yang lebih tinggi. Pada tahap ini merupakan ciri-ciri dari sebuah massa yang ideal di mana masyarakat hidup nyaman, sehingga terdapat kecenderungan untuk menambah jumlah keluarga sehingga jumlah penduduk akan meningkat.

Teori Rostow ini didasarkan pada dikotomi masyarakat tradisional dan masyarakat modern. Pada tahap-tahap tersebut yang paling penting dalam gerak kemajuan dari tahap satu ke tahap yang lain adalah pada periode tahap lepas landas. Proses perubahan tahap yang satu ke tahap yang lain memerlukan proses dan waktu yang tidak sebentar.

United Nations Research Institute for Social Development (UNRISD) menentukan sebanyak 18 data untuk mengukur indeks taraf pembangunan dari negara maju dan negara berkembang. Data-data tersebut meliputi tingkat harapan hidup (life expectancy), konsumsi protein hewani per kapita, persentase anak-anak yang belajar di sekolah dasar dan menengah, persentase anak-anak yang belajar di sekolah kejuruan, jumlah surat kabar, jumlah telepon, jumlah radio, jumlah penduduk kota (penduduk kota >20.000 jiwa), persentase laki-laki dewasa di sektor pertanian, persentase tenaga kerja (dari seluruh angkatan kerja yang bekerja di sektor listrik, gas, air, kesehatan, pengangkutan, pergudangan, dan komunikasi), persentase tenaga kerja (dari seluruh angkatan kerja yang bekerja) yang memperoleh gaji, persentase Produk Domestik Bruto (PDB) dari industri pengolahan (manufaktur), konsumsi energi per kapita, konsumsi listrik, konsumsi baja, nilai per kapita perdagangan luar negeri, produk pertanian rata-rata dari pekerja laki-laki di sektor pertanian, serta pendapatan per kapita Produk Nasional Bruto (PNB).

3. Contoh-Contoh Negara Maju dan Negara Berkembang

Setelah mengetahui informasi mengenai kondisi beberapa negara, sekarang kamu akan berpetualang ke beberapa negara tersebut. Nah, petualangan kita akan diawali dari negara maju, selanjutnya menuju ke negara berkembang.

a. Negara Maju

Berkunjung ke beberapa negara maju, apa yang terbayang dalam benakmu? Gedung-gedung yang menjulang tinggi, orang-orang yang sibuk bekerja, atau mobil-mobil yang berjejalan di jalanan? Yang pasti di beberapa segi kehidupan akan terlihat perbedaan antara negara maju dan negara berkembang. Negara maju yang akan kita ambil sebagai contoh adalah Amerika Serikat.

Ya, ke negara yang dikenal sebagai negeri Paman Sam. Banyak hal yang menjadi ciri dari negeri serbaada ini. Mulai dari patung Liberty, gedung-gedung pencakar langit, sampai julukan sebagai negara super power karena kekuatan militernya. Kekuatan ini pun ditunjukkan oleh Amerika dengan hak veto yang diberikan PBB kepadanya. Apakah ini pertanda Amerika Serikat ingin me-nunjukkan diri sebagai negara maju? Boleh jadi demikian, tetapi marilah kita tengok kondisinya agar kamu benar-benar yakin akan kekuatan dan kemajuan negara tersebut.

Agar anda mendapatkan bayangan mengenai karakteristik negara ini, ikutilah materi berikut ini.

Peta Amerika Serikat


Profil Amerika Serikat

Nama negara
: Amerika Serikat
Bentuk pemerintahan
: Republik Federal
Ibu kota negara
: Washington DC
Luas wilayah
: 9.372.610 km2
Jumlah penduduk
: 298.444.215
Kepadatan penduduk
:
29,1 per km2
Usia harapan hidup
:
76,2
Tingkat kematian bayi


(per 1.000 kelahiran)
:
6,3
Bahasa nasional
:
Inggris
Bahasa lainnya
:
Spanyol, Jerman, Prancis, Italia, dan Cina
Tingkat melek huruf
:
97%
Agama
: Protestan 56%, Katolik Roma 28%, Yahudi 2%,


lain-lain 4%, dan ateis 10%
Suku bangsa
: Eropa 83,5%, Afrika 12,5%, Asia 3%, dan


penduduk asli 1%
Mata uang
: Dolar Amerika
Perekonomian
: Jasa 79%, industri 18%, dan pertanian 3%
Pendapatan per kapita: US$ 43,740
Posisi geografis
: 85°LU–56°LS dan 35°BB–170°BB
Sebelah utara
:
Kanada
Sebelah timur
:
Samudra Atlantik
Sebelah selatan :
Meksiko dan Teluk Meksiko
Sebelah barat
:
Samudra Pasifik

1) Kondisi Ekonomi

Raksasa ekonomi dunia memang julukan yang patut diberikan kepada negara ini. Bagaimana tidak? Negara ini memiliki keunggulan dalam bidang ekonomi. Keunggulan ini didorong oleh sumber daya yang dimiliki negara Amerika Serikat, baik sumber daya manusia yang terampil dan berkualitas, maupun sumber daya alam yang melimpah.

Dalam kancah dunia perekonomian internasional, Amerika merupakan negara yang paling kuat, beragam dan mampu mengembangkan teknologi. Bahkan mampu bertahan pada saat krisis ekonomi melanda dunia. Salah satu kunci kesuksesan Amerika adalah keluwesan perusahaan-perusahaan di negara tersebut. Contohnya, apabila permintaan terhadap barang-barang manufaktur menurun, perusahaan-perusahaan di negara ini segera meresponsnya dengan lebih banyak menyediakan jasa.

Perekonomian Amerika Serikat pada awalnya bersandar pada sektor pertanian. Tetapi selama lebih dari dua abad, sejak tahun 1770 sampai 1980, negara ini telah berevolusi dari negeri yang ekonominya bertumpu pada pertanian menjadi negara industri paling perkasa di dunia. Nah, kondisi ini merupakan salah satu ciri yang dimiliki oleh negara maju, di mana sektor industri menjadi sektor utamanya. Meskipun begitu Amerika tetap menjadi salah satu produsen pangan terkemuka di dunia dan produk industrinya masih tetap lebih besar dari negara mana pun. Mari kita lihat beberapa sektor perekonomian negara ini.

a) Industri

Sektor industri di Amerika memberikan sumbangan 20,7% terhadap perekonomiannya. Angka yang cukup besar apabila dibandingkan dengan sektor pertanian. Ya, Amerika memang dikenal sebagai negara industri maju, di mana industri dijalankan dalam skala besar (mass production). Kemajuan industri di negara ini didukung oleh beberapa faktor, antara lain:
  1. Tersedianya modal yang banyak karena tingkat pendapatan masyarakat tinggi.
  2. Kekayaan sumber daya alam.
  3. Memiliki potensi pasar nasional dan internasional.
  4. Memiliki sumber daya manusia yang memadai.
Tentunya anda bisa menyimpulkan faktor-faktor apa yang mendorong luasnya potensi pasar nasional dan internasional, serta sumber daya yang memadai. Ya, kekuatan pengaruh politik negara ini ke negara-negara lain amat kuat. Tingkat pendidikan masyarakat pun cukup tinggi. Kesemua faktor tersebut mendukung berkembang-nya industri di negara ini. Nah, tahukah kamu jenis-jenis industri yang berkembang di negara ini? Jika kamu sering menonton film-film Hollywood, akan kamu temui berbagai hasil industrinya. Sebut saja mobil jenis limousin atau mobil dengan bentuk yang panjang dan ukuran relatif besar. Industri mobil di negara ini memang berkembang dengan pesat. Beberapa jenis industri dan lokasi industri yang penting di Amerika Serikat disajikan pada tabel berikut.

Tabel 8.16 Jenis dan Lokasi Industri di Amerika Serikat

Industri
Daerah Penghasil



a.  Mobil (Ford dan Dodge), mesin-mesin, bahan kimia,
a.
Detroit, Chicago, Cleveland, dan Buffalo.

pengalengan daging.


b.
Pesawat terbang
b.  Los Angeles dan Akron.
c.
Mesin-mesin, sepatu, dan tekstil.
c.  Wilayah New England, seperti Providence dan Boston.
d.
Industri penyulingan minyak, galangan kapal, alat-alat
d.
Texas, New York, Baltimore, dan Philadelphia.

listrik, tekstil, dan industri kimia.


e.
Pengolahan hasil pertanian.
e.  St. Louis, Mineapolis, Kansas City, dan Memphis.
f.
Besi baja
f.  Pitseburg, Cleveland, Birmingham, dan Duluth.
g.
Tembaga
g.
Anaconda




b) Pertanian

Sektor pertanian di Amerika memberikan sumbangan sebesar 1 persen terhadap perekonomian nasional. Sumbangan yang lebih kecil apabila dibandingkan dengan sektor yang lain. Tetapi jangan salah, meskipun kecil, pertanian di negara ini bisa dikatakan maju, karena diusahakan dengan menggunakan peralatan modern. Wilayah pertanian utama terletak di Great Plains, Teluk Meksiko serta daratan Pantai Atlantik. Coba kamu temukan wilayah-wilayah tersebut pada atlas.

Tanaman yang banyak diusahakan antara lain gandum, kapas, jagung, padi, sayur-sayuran, serta buah-buahan. Wilayah penghasil jagung disebut Corn Belt, wilayah penghasil gandum disebut Wheat Belt, dan wilayah penghasil kapas disebut Cotton Belt. Makan-an berbahan dasar gandum merupakan makanan pokok di negara ini. Hasil gandum Amerika menduduki urutan pertama di dunia. Nah, beberapa hasil pertanian di Amerika serta lokasinya dapat kamu lihat pada tabel berikut ini.

Tabel 8.17 Hasil Pertanian di Amerika Serikat

Hasil Pertanian
Daerah Penghasil



a.
Gandum
North Dakota, Montana, Nebraska, Oklahoma, Arkansas, dan sekitar Danau Illinois, dan Michigan.
b.
Jagung
Illinois, Minnesota, Iowa, Indiana, Nebraska, Wisconsin, Michigan, dan bagian utara Missouri.
c.
Padi
California dan Lousiana.
d.
Buah-buahan
California, Florida, dan sekitar danau-danau besar.
e.
Kapas
Mississippi, Texas, Arkansas, dan California.
f.
Tembakau
Virginia, Kentucky, Georgia, Tennesee, South Carolina, dan North Carolina.
g.
Kayu keras
New England, Pegunungan Appalachia, dan sekitar Danau Meksiko.




Apabila anda perhatikan tabel di atas, persebaran tanaman pertanian sering berbeda-beda setiap wilayah. Tentunya kamu tahu kenapa? Ya, karena kondisi lahan yang berbeda-beda sehingga memberikan tingkat kesesuaian lahan yang berbeda untuk tanaman tertentu.

c) Jasa dan Perdagangan

Banyak manfaat yang diambil dari proses dan hasil dari industri serta pertanian. Hasil-hasil dari kegiatan tersebut menjadi penggerak ber-kembangnya perdagangan dan jasa di negara ini. Hasil industri banyak yang diekspor, seperti mesin-mesin, kapal terbang, mobil, senjata, besi, baja, makanan kaleng, susu, gandum, kapas, serta wol. Bahkan, negara ini dikenal

dengan pusat perdagangan dunia yang berpusat di Kota Manhattan, New York. Kamu masih ingat tentang WTC (World Trade Center)? Ya, gedung yang pernah runtuh tersebut berada di
pusat perdagangan dunia. Ternyata setelah peristiwa itu, perdagangan di negara ini tidak ikut runtuh. Kemajuan dan kekuatan perdagangan di negara ini didukung oleh jasa dan sarana transportasi yang canggih. Transportasi darat, laut, dan udara berkembang dengan pesat. Jalan darat menghubungkan antarkota di wilayah ini. Sungai Mississippi merupakan jalur transportasi air yang penting.

2) Kondisi Penduduk

Nah, sekarang akan kita bahas mengenai kondisi penduduk Amerika Serikat. Untuk mengawalinya, tahukah kamu suku asli penduduk Amerika Serikat? Ya, tepat, penduduk asli Amerika Serikat adalah Indian. Suku ini ditempatkan di wilayah tertentu yang disebut Indian Reservation. Sebagian besar warga Amerika sekarang adalah kaum pendatang. Satu hal yang unik dari Amerika sebagai negara maju adalah adanya keragaman rakyatnya.

a) Pertumbuhan Penduduk

Berdasarkan data dari World Factbook, pertumbuhan penduduk Amerika sebesar 0,91%. Angka yang kecil apabila dibandingkan dengan negara berkembang, tetapi cukup besar untuk ukuran negara maju. Nilai ini dapat dicapai karena beberapa hal, terutama adalah peningkatan kesehatan masyarakat. Di negara ini, ilmu kedokteran sudah sangat maju. Dari penemuan-penemuan di dunia kedokteran banyak penyakit-penyakit yang bisa ditangani.
Kemajuan bidang ini didukung dengan pengendalian angka kelahiran. Oleh karena itu, tingkat pertumbuhan penduduk bisa ditekan.

b) Kepadatan Penduduk

Apabila melihat tabel kepadatan penduduk yang telah disajikan, akan kamu temukan tingkat jumlah penduduk Amerika. Dan ternyata jumlah penduduk di negara ini menempati tingkat urutan ke-3 di dunia. Jumlah penduduk yang tinggi berakibat kepadatan penduduk tinggi. Angka yang mengherankan? Mungkin ya menurutmu. Namun, perlu kamu ketahui bahwa tingkat kepadatan penduduk yang tinggi di negara ini lebih didorong karena tingkat imigrasi yang tinggi. Bahkan, sekarang ini, Amerika Serikat tidak dapat membuka pintunya kepada setiap orang. Hal ini, disebabkan oleh semakin sempitnya ruang gerak di wilayah negara ini. Mengapa tingkat imigrasi di Amerika Serikat begitu tinggi? Banyak anggapan orang, terutama para imigran yang menganggap bahwa Amerika adalah negara tumpuan mereka. Mereka datang ke Amerika dengan dalih yang selama ini didengungkan oleh kaum imigran, yaitu mencari pekerjaan dengan upah yang layak untuk menghidupi diri dan keluarga mereka, serta untuk hidup di negeri yang menjanjikan kebebasan politik dan sosial bagi mereka kaum imigran.

3) Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan di Amerika Serikat sudah dibilang maju. Salah satu indikasinya adalah tingkat melek huruf di negara ini mencapai 97 persen. Bahkan negara ini juga menerapkan sistem pendidikan yang baik, program kerja sama dengan negara lain pun diterapkan. Salah satu contohnya adalah program pertukaran pelajar AFS (American Field Service). Mungkin kamu pernah mendengar-nya. Kamu pun bisa mengikuti program ini, tentu-nya melalui seleksi. Negara ini juga mempunyai universitas-universitas terkenal yang menjadi daya tarik bagi banyak orang untuk melanjutkan sekolah-nya. Universitas-universitas besar dan terkenal antara lain Universitas Boston, Universitas Harvard, Institut Teknologi Massachussets, Universitas Chicago, Universitas Dallas, dan Universitas Texas. 

Banyak tokoh-tokoh penemu di dunia berasal dari negara ini, seperti Alexander Graham Bell penemu pesawat telepon, Wilbur dan Orville Wright penemu pesawat terbang, Thomas Alfa Edison penemu bola lampu listrik, serta Ernest Hemingway seorang sastrawan terkenal.

4) Kemajuan Teknologi

Seperti telah dikatakan sebelumnya bahwa untuk memperkuat ekonomi di negara ini, bidang tekno-logi pun dipacu agar selalu menghadirkan kecanggihan-kecanggihannya. Contohnya teknologi pesawat ulang-alik yang dahulu pernah terjadi persaingan hebat antara negara ini dengan negara Uni Soviet. Teknologi-teknologi yang mendukung perindus-trian juga terus dikembangkan. Hasilnya dapat kita lihat sekarang, negara ini semakin menjadi raksasa perekonomian dunia.

Melacak Negara-Negara Maju di Tiap Benua

a. Tujuan:  Mendeskripsikan negara-negara maju di tiap benua.

b. Alat dan Bahan:
  1. Alat tulis.
  2. Informasi mengenai negara maju dari berbagai sumber seperti buku, internet, koran, dan sebagainya.

c. Langkah Kerja:

  1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 3–4 orang.
  2. Setiap kelompok memilih satu negara maju di satu benua. Masing-masing kelompok tidak boleh sama.
  3. Kumpulkan informasi dari negara yang dipilih antara lain meliputi kondisi ekonomi, kondisi penduduk, serta kemajuan teknologi.
  4. Susunlah informasi tersebut dalam bentuk karya tulis. Jangan lupa presentasikan hasilnya di depan kelas.
Nah, kita telah mengunjungi negara-negara maju, tentunya sekarang kamu telah mengetahui alasan mengapa negara-negara tersebut bisa dikatakan negara maju. Bahkan, jika ditelaah lebih men-dalam kamu bisa menemukan faktor-faktor penyebab majunya negara tersebut. Menurutmu apakah faktor-faktor tersebut? Sekarang mari kita lanjutkan perjalanan kita untuk mengunjungi negara berkembang.

b. Negara Berkembang

Mendengar istilah negara berkembang, apa yang terbayang olehmu? Mungkin dalam benakmu terbayang daerah perkotaan yang dipadati oleh pengemis dan anak jalanan. Mungkin juga kamu akan membayangkan negara dengan infrastruktur yang kurang memadai bahkan tidak ada infrastruktur, listrik yang kurang memadai, jalan raya, serta alat transportasi yang masih kurang, fasilitas kesehatan yang kurang bahkan tingkat pendidikan dan kesehatan yang rendah. Jika bayanganmu demikian, tidak seratus persen benar, juga tidak seratus persen salah. Kita lihat saja negara kita yang tergolong negara berkembang.

Memang ciri-ciri di atas sering kita jumpai di negara kita bahkan sudah menjadi fenomena biasa. Tetapi lihatlah, meskipun sebagian rakyat miskin, masih ada beberapa daerah yang makmur dengan segelintir penduduk yang hidup dalam kemewahan. Juga masih banyak penyelewengan dalam pemerintahan dan keuangan serta sistem perbankan yang buruk. Hal-hal tersebut telah banyak terbukti di negara kita. Lihatlah beberapa kasus perbankan di Indonesia yang menyalurkan kredit bermasalah. Lihatlah juga kasus-kasus korupsi yang terjadi di Indonesia. Apakah ini menjadi ciri yang sering terjadi di negara berkembang? Bagaimana menurutmu? Ciri lain yang juga menonjol dari negara berkembang adalah ekspor yang hanya terdiri atas bahan mentah, hasil tambang tanpa diolah, hasil pertanian, dan beberapa hasil kerajinan. Apakah benar demikian adanya? Mari kita tengok salah satu contoh negara berkembang, yaitu India.

Apa yang kamu ketahui tentang negara India? Mungkin kamu sering menonton film India yang penuh gaya nyanyian serta tariannya.

Negara ini memang terkenal dengan industri film. Jika Amerika terkenal dengan Hollywood, maka India terkenal dengan Bollywoodnya. Bollywood merupakan sebuah tempat pembuatan film-film India yang terdapat di Kota Bombay. Ya, Kota Bombay selain terkenal sebagai pusat perfilman juga terkenal sebagai pusat perekonomian terbesar dan terbaik di India. Bahkan, kota ini menjadi semakin masyhur dengan meledaknya film-film India ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Meskipun terkenal dengan film-filmnya, ternyata hal ini belum mampu mengangkat perekonomian negara ini, hingga menjadi negara maju. Mengapa hal ini bisa terjadi? Marilah kita tengok bersama beberapa kondisi di negara ini.

Peta India


Profil India

Nama negara

: Republik India
Bentuk pemerintahan
: Federal Republik
Kepala negara

: Presiden
Ibu kota

: New Delhi
Luas wilayah

: 3.287.590 km2
Jumlah penduduk
: 1.095.351.995
Kepadatan penduduk
: 304,1 tiap km2
Harapan hidup

: 63,25
Kematian bayi

: 57,92/1.000 kelahiran
Bahasa

: Hindi, Bengali, Telugu, Marathi, Tamil, Urdu,


Gujarati, Malayalam, Kannada, Oriya, Punjabi,


Assamese, Kashmiri, Sindhi, Sanskrit, dan


Inggris
Tingkat melek huruf
: 59,5%
Agama

: Hindu, Muslim, Kristen, Sikh, dan Buddha
Suku bangsa

: Indo-Aryan, Dravida, dan Mongoloid
Mata uang

: Rupee
GNP per kapita

: US$ 720
Tingkat pengangguran
: 9,5%
Posisi geografis

: 8° LU–37° LU dan 68° BT–98°BT
Batas-batas India sebagai berikut.
Sebelah utara
: Nepal, Bhutan, dan Cina
Sebelah barat
: Pakistan dan Laut Arab
Sebelah selatan : Samudra Hindia
Sebelah timur
: Myanmar, Bangladesh, dan Teluk Benggala

1) Kondisi Ekonomi

India merupakan salah satu negara yang tumbuh relatif cepat. Jika dilihat dari Produk Nasional Brutonya (GNP), yang menjadi alat pengukur pertumbuhan ekonomi, India termasuk di antara sepuluh negara ekonomi terkuat di dunia. Namun, jika dilihat dari pendapatan per kapitanya, yang menjadi alat pengukur kondisi ekonomi, India termasuk di antara negara-negara miskin di dunia. Hal ini disebabkan kekayaan India yang besar harus dibagi di antara penduduknya yang besar dan berkembang dengan pesat.

Tujuan sosial dan ekonomi pemerintah yang utama adalah untuk mengurangi kemiskinan yang merajalela dengan meningkatkan pendapatan per kapita. Berbagai kebijakan akhir-akhir ini diterapkan dengan mengombinasikan upaya untuk menghambat laju pertumbuhan penduduk dan pada saat yang sama memacu pertumbuhan ekonomi.

a) Industri

India bisa dikatakan sebagai negara industri yang cukup terkemuka di dunia. Proses industrialisasi sudah dimulai sejak zaman Inggris yang terus memainkan peran utamanya di dalam modernisasi di India. Modernisasi ini sangat dibantu oleh kekayaan bijih besi, mangan, batu bara, dan seng. Namun, apalah artinya kekayaan alam apabila tidak diimbangi sumber daya manusia yang berkualitas. Nah, hal inilah yang terjadi di India. Industrialisasi tidak dapat maju pesat karena kurangnya kualitas sumber daya manusia. Memang industrialisasi telah didukung oleh sumber daya manusia, tetapi kebanyakan mereka hanya bekerja sebagai buruh dengan upah yang rendah.

Di antara industri terkemukanya adalah tekstil dan baja. Industri mesin, peralatan transportasi, semen, dan produk rami.

b) Pertanian

Lahan pertanian di India berukuran kecil dan tidak efisien. Setelah dilanda beberapa bencana kelaparan pada tahun 1960-an, India dan negara-negara lainnya menjadi waspada bahwa pertumbuhan penduduk mungkin lebih cepat ketimbang kemampuannya untuk meningkatkan persediaan pangannya. Pemerintah lalu melancarkan program jangka panjang, yang dikenal dengan ”revolusi hijau”, untuk meningkatkan persediaan pangan negara. Para ahli pertanian India mengembangkan benih padi atau gandum unggul yang dapat melipatgandakan atau bahkan melipattigakan produksi padi-padian India. Pemerintah mulai mengajari petani bagaimana menanam benih hibrida yang tinggi hasilnya dengan irigasi yang lebih baik, pengendalian hama tanaman, dan pemupukan dengan tipe benih tradisional. Selain itu juga dikenalkan jenis pertanian modern. Untuk itu, maka pemerintah meng-usahakan peningkatan produksi pupuk kimia dan perluasan berbagai sarana irigasi.

Hasil dari revolusi hijau di India mulai terasa, khususnya produksi padi. Produksi padi di negara ini meningkat lebih cepat daripada pertumbuhan jumlah penduduk. Surplus pangan ini disimpan untuk mencegah terjadinya kelaparan sehingga India menjadi negara peng-ekspor padi dan tidak lagi mengimpor. Daerah lumbung padi di India terdapat di Punjab. Daerah ini terdapat di Lembah Gangga yang dikenal sebagai produsen padi-padian terbesar. Di antara tanaman pangan terkemuka lainnya adalah biji minyak (yang digunakan untuk memproduksi minyak sayur), kacang polong, buncis, miju-miju, dan tanaman kaya akan protein lainnya yang menjadi menu makanan utama India. Para petani India juga memproduksi hasil pertanian berharga lainnya, di antaranya gula, yang merupakan komoditas ekspor utama, serta kapas dan jerami yang merupakan bahan mentah industri tekstil.

Walaupun pertanian India saat ini sudah cukup maju, tetapi tetap saja petani di India masih termasuk golongan miskin. Faktor penyebabnya, antara lain:
  1. Pada umumnya petani India tanahnya sempit.
  2. Teknik pengolahan belum bisa diterapkan secara maksimal.
  3. Di India masih banyak tuan tanah.
  4. Buruh tani kebanyakan terjerat rentenir dengan bunga yang tinggi.
  5. Keadaan tanah kurang terpelihara sehingga hasilnya tidak maksimal.

c) Jasa dan Perdagangan

Perdagangan di India merupakan kegiatan ekonomi yang cukup berkembang. Mitra dagang yang penting bagi India, antara lain Jepang, Inggris, Jerman, Amerika Serikat, dan Iran. Perdagangan ini diharapkan memberi keuntungan bagi India agar semakin maju. Ekspor India antara lain teh, mesin tekstil, goni, tekstil, dan gula. Sebaliknya, India mengimpor gandum, pupuk, besi dan baja, minyak bumi, serta alat-alat transportasi. Pelabuhan yang cukup penting untuk mendukung perdagangan ini antara lain Mumbay, Kalkuta, dan Madras.

2) Kondisi Penduduk

Masalah terbesar kependudukan yang dialami In-dia saat ini adalah peningkatan penduduk yang cepat. Pertambahan yang cepat ini telah berlang-sung sejak Inggris masih berkuasa hingga kini. Banyak sekali masalah yang diakibatkan oleh hal ini, yang memberikan dampak berupa kualitas penduduk yang tergolong rendah, hingga tingkat kemiskinan yang cukup tinggi bahkan ancaman bahaya kelaparan.

a) Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk di India cukup tinggi. Berbagai upaya untuk mengendalikannya telah dilakukan demi penurunan pertumbuhan penduduk. Bahkan, pemerintah India meng-anjurkan agar setiap keluarga hanya memiliki beberapa anak saja dan telah melakukan suatu program pengendalian penduduk yang bisa dikatakan upaya ambisius sekali dalam sejarah India. Hadiah uang tunai yang cukup besar diberikan kepada pasangan yang setuju untuk hanya memiliki dua anak saja. Tetapi, yang menjadi hambatan program ini adalah tidak semua orang setuju dengan berbagai upaya pemerintah untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk. Contohnya di daerah pedesaan, orang tua sangat menghargai keluarga besar khususnya untuk mempunyai anak laki-laki agar dapat membantu mereka bekerja di ladang. Anak-anak juga berkewajiban harus mengurus para orang tua yang sudah terlalu tua atau terlalu lemah untuk bekerja.

b) Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk merupakan salah satu ciri yang dimiliki oleh kota-kota besar, begitu juga di India.
Kepadatan memang merupakan ciri umum kota-kota di India sebagai akibat migrasi penduduk desa dan mengalir-nya pengungsi dari Pakistan. Perkembangan pelayanan kota tidak mampu mengimbangi pertambahan jumlah pen-duduk yang besar. Hal ini, menyebabkan sebagian besar kota dikelilingi oleh daerah kumuh. Di berbagai kota utama di India banyak orang yang tidak memiliki tempat tinggal dan sebagian besar terpaksa tinggal di kaki lima. Beberapa keluarga membangun rumah sangat sederhana. Orang-orang ini tidak memiliki sarana kesehatan yang layak dan hanya menggunakan keran kebakaran untuk persediaan air.

3) Tingkat Pendidikan

Di India, hanya sekitar 59% dari penduduknya yang berumur 15 tahun ke atas yang melek huruf. Tingkat melek huruf ini sangat penting bagi kemajuan negara. Betapa tidak, petani-petani tradisional pun perlu melek huruf agar dia tahu tentang metode dan teknologi baru dalam pertanian untuk meningkat-kan produktivitas. Pemerintah sendiri sebenarnya juga mulai banyak membangun sekolah baru untuk penduduknya. Sekarang anak-anak usia 6–11 tahun harus bersekolah di sekolah dasar. Namun, tidak seperti di negara-negara maju, kurang dari satu orang pada setiap lima orang anak di India dapat menikmati pendidikan tinggi. Parahnya lagi, hanya sedikit pekerjaan yang tersedia bagi tamatan univesitas yang jumlahnya semakin bertambah.

4) Kemajuan Teknologi

Saat ini, modernisasi di India dilakukan dengan cukup gencar. Kemajuan teknologi dilakukan karena tuntutan industrialisasi. Sejumlah teknisi serta ilmuwan terampil sangat berperan dalam hal ini. Negara ini kaya akan bijih besi, mangan, batu bara, dan seng. Nah, para teknisi serta ilmuwan tersebut mengembangkan berbagai teknologi untuk mengelola sumber daya alam tersebut. Bahkan saat ini, India sedang mengem-bangkan energi atom dan telah mampu memproduksi bom atom jika memang dikehendaki. Namun, sejauh ini pemerin-tah India bersikeras bahwa India tidak akan memproduksi tenaga nuklir kecuali untuk maksud-maksud damai.

Melacak Negara-Negara Berkembang di Tiap Benua

a. Tujuan : Mendeskripsikan negara-negara berkembang di tiap benua.

b. Alat dan Bahan :
  1. Alat tulis.
  2. Informasi mengenai negara-negara berkembang dari berbagai media.
c. Langkah Kerja :
  1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 3–4 orang.
  2. Setiap kelompok memilih satu negara berkembang dari satu benua masing-masing kelompok tidak boleh sama.
  3. Kumpulkan informasi dari negara-negara yang dipilih antara lain meliputi kondisi penduduk dan ekonomi.
  4. Lakukan analisis mengapa negara tersebut tergolong negara berkembang.
  5. Susunlah informasi dan hasil analisismu dalam bentuk karya tulis
Nah, setelah memahami materi di atas kamu bisa menangkap bagaimana usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan perekonomian di suatu negara agar mampu meningkatkan taraf hidup rakyatnya. Memang kondisi di setiap negara berbeda-beda. Ada yang kaya akan sumber daya alam, ada yang miskin sumber daya alam. Bahkan ada suatu negara maju yang sebenarnya tidak mempunyai kekayaan alam yang melimpah, tetapi negara tersebut secara ekonomi dapat melampaui negara-negara kaya sumber daya alam. Lalu, bagaimana model pengembangan wilayah di negara maju dan negara berkembang? Kamu akan mengetahuinya lewat pembahasan berikut.

B. Model Pengembangan Wilayah di Negara Maju dan Negara Berkembang

Melalui indikator dan contoh-contoh negara maju dan negara berkembang yang telah disajikan di depan, kamu bisa menarik kesimpulan bagaimana ciri-ciri negara maju dan negara berkembang. Ada beberapa ciri umum yang bisa ditemukan di negara maju dan negara berkembang. Tahukah kamu, bagaimana ciri atau gambaran-gambaran umum tersebut? Seperti yang telah diungkap di depan, di belahan Bumi ini terdapat 33 negara yang masuk kategori maju. Sebanyak 26 negara berada kawasan Eropa (Prancis, Jerman, Belanda, Inggris, dan sebagainya) dan 6 di antaranya masuk bagian Eropa Timur dan Tengah (Bulgaria, Hongaria, Polandia, Slovenia, Republik Slovak, dan Czechnya). Dua negara, Estonia dan Ukraina merupakan negara yang baru merdeka dari bekas Uni Soviet. Apabila diperhatikan negara-negara ini memiliki sejarah demokrasi yang kukuh dan sistem ekonomi terbuka mempunyai kondisi ekonomi yang sangat baik dan stabil. Rata-rata pendapatan per kapita 18.700 US$ dengan inflasi yang relatif rendah (3,1%). Tingkat tabungan dan investasi tinggi, sedangkan utang luar negerinya sangat rendah.

Sebagian besar negara maju adalah negara kecil dengan penduduk kurang dari 25 juta dengan tingkat pertumbuhan penduduk 0,4% per tahun. Tingkat kematian bayi di negara ini sangat rendah, hanya 8 orang per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan usia harapan hidup 79 tahun dengan angka ketergantungan anak hanya 20%. Sebagian besar penduduknya (sekitar 98%) dapat membaca dan melanjutkan pendidikan tinggi. Nah, melalui ciri-ciri umum tersebut mungkin kamu bertanya-tanya, model dan strategi pembangunan yang bagaimanakah yang diterapkan hingga kemajuan-kemajuan tersebut dicapai? Ingin tahu, ikuti materi berikut.

1. Model dan Strategi Pengembangan di Negara Maju

Masih ingatkah anda, materi mengenai teori-teori pertumbuhan pada kelas XI? Nah, model pengembangan negara-negara pada dasarnya mengacu pada teori-teori tersebut. Apabila kita cermati ciri-ciri negara maju pada umumnya menerapkan sistem ekonomi terbuka. Inilah salah satu strategi yang dikembangkan untuk mendongkrak perekonomian negara tersebut. Lalu, bagaimana strategi dan model pengembangan di sektor lain?

a. Sistem Ekonomi

Sejarah telah mencatat hancurnya ekonomi beberapa negara Eropa Timur mengakibatkan banyak negara lainnya di Eropa Timur beralih pada sistem ekonomi terbuka. Apakah keistimewaan dari sistem ekonomi ini hingga menyebabkan banyak negara beralih menganutnya? Dalam sistem ekonomi ini setiap individu atau kelompok bebas berusaha maupun memiliki barang dan alat-alat produksi. Setiap orang juga diberikan kebebasan memiliki barang dan jasa. Hal ini berarti negara ini terbuka dan berinteraksi serta menjalin kerja sama dengan negara lain berdasarkan prinsip laba. Investasi modal asing pun bisa masuk ke negara ini. Oleh karena adanya keterbukaan ini mendorong terjadinya persaingan, yang dapat memberikan dorongan untuk meningkatkan mutu produk dalam negeri agar mampu bersaing. Hal ini tidak hanya berlaku bagi produk-produk yang dihasilkan, namun juga pada tenaga kerja. Tenaga kerja dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas diri. Sistem ekonomi ini juga memberikan dampak buruk, apabila tidak disertai dengan pengaturan hukum yang baik dan pengawasan pemerintah. Dampak buruk yang nyata adalah terjadinya penindasan dan monopoli. Namun, apabila kita perhatikan di negara maju, pelaksanaan sistem ekonomi ini berjalan cukup baik, karena berlakunya hukum dengan tertib.

Di negara maju seperti Amerika Serikat, yang dikategorikan sebagai penganut sistem ekonomi terbuka, ternyata sistem ini tidak diterapkan seratus persen. Masih ada campur tangan pemerintah seperti perencanaan ekonomi oleh pemerintah untuk membuat jalan, jembatan, serta taman kota yang disediakan pemerintah. Bahkan, pemerintah memberikan pendidikan gratis sampai tingkat sekolah menengah. Hebat bukan?

b. Model Pengembangan Wilayah

Model pengembangan wilayah negara maju bermula pada tahun 1920, dengan tujuan mengawali pertumbuhan kawasan metropolitan dan sebagai satu rangkaian desentralisasi yang bertujuan mengatasi masalah kemunduran ekonomi sebagian kawasan. Tumbuhnya suatu kawasan menjadi kawasan metro-politan mengakibatkan majunya suatu kawasan, tetapi menyebab-kan wilayah lain menjadi tertinggal. Oleh karena itu, sejak tahun 1950, objek dan juga strategi pembangunan di negara maju, terutama negara Kesatuan Ekonomi Eropa telah banyak berubah. Model pembangunan wilayah seolah-olah berkaitan erat dengan prestasi ekonomi suatu negara. Pembangunan dianggap baik ketika ekonomi berkembang pesat, tetapi akan diragukan peranannya ketika suasana pertumbuhan ekonomi lesu. Keraguan akan pengembangan kawasan metropolitan muncul setelah kawasan lain menjadi tertinggal.

Sejarah pembangunan wilayah dari setiap negara berbeda-beda tetapi sebagian besar memulainya setelah Perang Dunia II. Era pembinaan lebih ditekankan pada pemerataan pada tingkat wilayah. Di Inggris, keadaan sedikit berbeda. Pembangunan pelabuhan dan wilayah sudah diterapkan selepas Perang Dunia I. Kemunduran ekonomi pada tahun 1930 dan tingkat kemiskinan yang begitu tinggi di kota besar merupakan hambatan bagi pelaksanaan pengembangan wilayah. Pada zaman di antara Perang Dunia I dan Perang Dunia II, pelaksanaan pengembangan wilayah telah dimantapkan lagi. Setelah Perang Dunia II, terutama di kawa-san yang dahulu terdapat pemusatan industri berat pemantapan menjadi kentara sekali. Masalah ini kemudian ditangani dengan program pemindahan penduduk ke kawasan yang lebih menawarkan peluang kerja. Cara ini tidak memberi hasil yang me-muaskan. Sejak saat itu untuk mengurangi kadar pengangguran dan untuk pemerataan, mulai diterapkan peningkatan ekonomi di wilayah-wilayah terpencil. Nah, model pengembangan seperti ini, sekarang mulai diterapkan di negara berkembang.

Di negara Eropa yang lain, pengembangan suatu wilayah juga bertujuan untuk menyelamatkan kawasan tertentu, seperti kawasan kecil yang tertinggal tidak hanya secara ekonomi tetapi juga sosial. Penggemblengan usaha di kawasan-kawasan baru tersebut ditingkatkan agar dapat memberikan manfaat yang paling optimal dengan penggunaan sumber daya yang minimum. Penerapan pengembangan wilayah seperti ini, telah lebih dahulu diterapkan di negara-negara maju. Cara-cara ini, baru ditiru di negara-negara berkembang. Nah, model pengembangan seperti ini mengacu pada teori kutub pertumbuhan yang dikemukakan oleh Perroux. Pada perkembangannya, cara yang ditempuh ini mengalami kendala, yaitu masalah pengangguran pada wilayah-wilayah tertentu dan kurang adanya pemerataan. Dengan latar belakang yang demikian, negara-negara maju mencari strategi baru untuk memecahkan masalah ini. Akhirnya, negara-negara maju mulai membentuk lembaga untuk mengkaji dan menilai semua perencanaan wilayah yang mengarah pada tujuan yang akan dicapai di masa datang. Lembaga tersebut kemudian menemukan masalah yang mendasari kondisi ini, yaitu dinamika perubahan ruang ekonomi dan ketidaksamaan dalam taraf kesejahteraan. Kedua hal ini terutama terjadi di wilayah pinggiran. Oleh karena itu, kemudian diterapkan pembangunan pribumi yang didasarkan pada potensi yang dimiliki oleh wilayah-wilayah setempat. Ini berarti, potensi-potensi yang ada menjadi dasar prioritas pengembangan. Strategi kewilayahan inilah yang kemudian banyak dikembangkan oleh negara-negara maju.

2. Model dan Strategi Pengembangan Wilayah di Negara Berkembang

Menurut Estes (1998), berdasarkan pembangunan sosial, negara-negara berkembang dibedakan menjadi dua, yaitu negara berkembang menengah (Middle Perfoming Countries) dan negara berkembang terbelakang (Socially Least Developing Countries).

Negara-negara yang masuk kategori negara berkembang menengah menyebar di seluruh wilayah geografis: Asia (36 negara), Amerika Latin (22), Afrika (10), dan Oceania (1). Sebagian besar negara-negara ini telah memiliki apa yang disebut ”social ingredients” yang diperlukan untuk mencapai kondisi sosial dan ekonomi maju, seperti stabilitas politik, dinamika ekonomi, akses ke sumber daya alam (khususnya energi), kualitas kesehatan, pendidikan, dan sistem jaminan sosial. GNP per kapita di negara berkembang menengah juga relatif tinggi, sekitar US$ 4,910 dengan pertumbuhan 2,3% per tahun dan laju inflasi 7% per tahun. Tingkat pengangguran relatif rendah, sekitar 13,1% dari jumlah angkatan kerja. Namun demikian, beberapa negara masih memiliki kondisi sosial ekonomi yang rentan, seperti pemerintahan korup, jumlah dan pertumbuhan penduduk tinggi, tingginya pengangguran serta meluasnya kemiskinan.

Negara yang termasuk kategori negara berkembang terbelakang berjumlah 38. Sebagian besar berada di Afrika (29 negara), 7 negara di Asia, 1 negara di Amerika, dan 1 negara di Pasifik Selatan. Terbelakang-nya pembangunan sosial di negara ini terlihat dari rendahnya kualitas hidup, seperti rendahnya usia harapan hidup (51 tahun), tingginya kematian bayi (110/1.000) dan anak (177/1.000). Tingginya kematian bayi dan anak merupakan yang tertinggi di dunia yang diakibatkan oleh infeksi dan penyakit menular. Nah, dalam materi ini kedua negara berkembang tersebut akan kita samakan karena mempunyai ciri-ciri umum yang hampir sama.

a. Bidang Ekonomi

Sistem perekonomian di negara-negara berkembang masih beragam. Negara-negara ASEAN yang kebanyakan anggotanya adalah negara berkembang saat ini juga menjalankan perekonomi-annya berdasarkan sistem ekonomi terbuka. Bahkan, negara yang dahulu menganut ekonomi tertutup seperti Vietnam, Laos, Kampuchea, dan Myanmar telah menjalankan ekonominya dengan sistem terbuka. Mengapa kondisi ekonomi negara-negara ini tidak seperti negara-negara maju? Banyak hal yang bisa menjawabnya, tetapi hal yang paling membedakan dalam pelaksanaan sistem ekonomi terbuka di negara maju dan negara berkembang adalah telah adanya dukungan dari suatu sistem hukum. Di antaranya adalah munculnya hukum persaingan usaha dan lembaga anti-monopoli sebagai pengawas pelaksana hukum persaingan tersebut di tingkat regional. Sistem ini mendukung persaingan yang sehat dan kondusif. Negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat telah mempunyai hukum persaingan usaha dan antimonopoli. Di negara-negara ASEAN, baru Indonesia dan Thailand yang mempunyai hukum persaingan usaha.

Kendala pelaksanaan sistem ekonomi terbuka di negara berkembang adalah lemahnya penegakan hukum. Meskipun telah ada berbagai hukum yang mengatur hal-hal tentang perekonomian, namun pelanggaran-pelanggaran masih sering terjadi. Jenis pelanggaran ini sering dilakukan tidak hanya oleh masyarakat umum tetapi juga pemerintah.

b. Pengembangan Wilayah

Suasana ekonomi dunia saat ini berbeda dengan beberapa dekade yang lalu. Pada tahun 1950 yang merupakan masa prapembangunan dan pembinaan awal selepas Perang Dunia II, kebanyakan negara mengalami pertumbuhan yang pesat. Iklim ekonomi yang begitu baik telah membuka perdagangan antar-negara. Sejak itulah pengembangan wilayah di negara berkembang dimulai. Implikasi perubahan ekonomi global terhadap negara-negara berkembang dapat dilihat dari tiga aspek yaitu: ketergantung-an negara kepada pasaran dunia dari segi komoditas utama, permintaan negara-negara industri terhadap barang dan modal.

Pada tahun 1960-an, negara-negara berkembang memulai perkembangannya dengan mengacu pada model pertumbuhan bertumpu pada hasil ekspor. Sehingga wilayah-wilayah dengan kemampuan ekspor menjadi wilayah yang maju. Pengembangan yang demikian menemui kendala ketika ekspor bahan-bahan mentah andalan mengalami penurunan harga. Akibatnya, negara-negara berkembang yang perekonomiannya sangat bergantung pada ekspor bahan mentah ini mengalami kemunduran. Banyak negara berkembang kemudian mengubah strategi pembangunan dengan mulai mengembangkan aktivitas produksi barang-barang sekunder dan tersier. Jika tidak mereka akan sangat terpukul bahkan bisa hancur dengan merosotnya harga-harga komoditas meskipun dengan strategi diversifikasi ekspor sekalipun. Sejak saat itu, sektor industri di negara berkembang mulai menggeliat.

Perkembangan industri ini lebih bisa menarik wilayah lain untuk turut berkembang daripada bertempur dengan strategi ekspor bahan mentah. Dalam kegiatan industri lebih banyak wilayah lain yang ikut terlibat, misalnya wilayah sumber bahan mentah, wilayah pasar, serta lokasi industri itu sendiri. Nah, model-model pengembangan yang demikian, kini mulai diterapkan di berbagai negara berkembang. Ya, banyak model pengembangan di negara maju, diadopsi oleh negara berkembang, tetapi yang harus mereka sadari adalah setiap wilayah mempunyai kondisi yang berbeda. Jadi, meskipun berkiblat dengan model pengembangan dunia Barat, jangan lupa memerhatikan karakteristik kewilayahan.

Nah, setelah membandingkan model pengembangan di negara maju dan negara berkembang, kamu menjadi lebih tahu hal-hal apa yang perlu diterapkan untuk menjadi sebuah negara maju. Meskipun hal itu menyangkut banyak hal, tetapi tidak ada salahnya kamu sebagai warga negara Indonesia mulai dari hal-hal kecil di dalam kehidupan-mu. Berbicara mengenai warga negara Indonesia, apakah kamu sebagai warga negara Indonesia sudah benar-benar mengetahui usaha-usaha pengembangan di wilayah negaramu? Simaklah materi berikut dan kamu akan mendapatkan gambaran mengenai hal tersebut.

C. Usaha-Usaha Pengembangan Wilayah C. Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara agraris dan maritim terbesar di dunia. Dengan potensi sumber daya alam dan daya dukung ekosistem yang sangat besar, Indonesia dapat menghasilkan produk dan jasa pertanian, perkebunan dan perikanan secara meluas (seperti bahan pangan, serat, bahan obat-obatan, serta agrowisata/ekowisata/ wisata bahari) yang mutlak diperlukan bagi kehidupan manusia. Tetapi, mengapa dengan kekayaan alam yang melimpah ini, Indonesia belum bisa menjadi negara maju? Apakah ada yang salah dengan sistem pengembangan wilayah di Indonesia? Mari kita tengok bersama beberapa usaha pengembangan wilayah di Indonesia.

1. Sistem Ekonomi Indonesia

Tahukah anda sistem ekonomi apakah yang dianut dan diterapkan di Indonesia? Ya, negara kita menganut sistem ekonomi terbuka yang dinamakan sistem ekonomi Pancasila. Landasan idiil dari sistem ekonomi Pancasila adalah Pancasila dan UUD 1945. Menurut Sri Edi Swasono (1985), sistem ekonomi Pancasila merupakan dinamika penafsiran tentang pasal-pasal ekonomi dalam UUD 1945. Dalam sistem ekonomi ini, produksi diusahakan sebagai usaha bersama untuk kepentingan bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Sistem ekonomi Indonesia harus dilaksanakan sesuai dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia, yaitu untuk mencapai kesejahteraan sosial dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa mengabaikan hak dan tanggung jawab global kita.

Saat ini, pemerintahan Indonesia masih berjuang untuk menerus-kan cita-cita reformasi dalam membebaskan rakyat dari kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, serta berbagai belenggu yang meng-hambat berkembangnya kemampuan rakyat Indonesia. Usaha-usaha pemerintah untuk mengatasi permasalahan ekonomi di Indonesia, antara lain sebagai berikut.
  1. Menstimulasi kehidupan ekonomi, guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, yang dapat menyerap tenaga kerja dan membantu mengentaskan kemiskinan.
  2. Menjalankan kebijakan ekonomi terbuka, dalam rangka berintegrasi dengan ekonomi regional dan internasional dengan terus meningkatkan produktivitas serta daya saing.
  3. Melakukan dialog intensif dan konstruktif dengan pelaku dunia usaha termasuk para investor yang bisa menjadi motor penggerak ekonomi.
  4. Memberikan perhatian khusus pada desentralisasi dan otonomi daerah.
  5. Melancarkan program pemberantasan korupsi.
Nah, dari beberapa permasalahan tersebut, langkah-langkah nyata sudah mulai diterapkan, seperti untuk menstimulasi kehidupan ekonomi, pemerintah meningkatkan investasi dengan mengadakan proyek-proyek yang menyerap banyak tenaga kerja. BUMN kembali menggalakkan program-programnya. Masalah mengenai kebijakan ekonomi terbuka dipecahkan dengan tetap menjalin kerja sama di bidang ekonomi seperti dalam organisasi AFTA. Bahkan pemberan-tasan korupsi gencar dilakukan, karena hal ini juga merupakan upaya untuk mengembalikan kepercayaan terhadap pemerintah. Perhatian khusus pada ekonomi regional juga menjadi prioritas pemerintah. Hal ini diwujudkan dengan program KAPET atau Kawasan Pengembang-an Ekonomi Terpadu.

2. KAPET Indonesia

Pembentukan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) ditujukan untuk memacu pertumbuhan ekonomi di beberapa wilayah di Indonesia, khususnya di kawasan timur Indonesia. Selain itu, juga bertujuan untuk pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya di seluruh wilayah Indonesia. Dengan pembentukan KAPET diharapkan dapat berfungsi sebagai penggerak pembangunan wilayah sekitarnya.

Keputusan presiden tentang KAPET dituangkan dalam Keppres Republik Indonesia Nomor 150 Tahun 2000. Penetapan KAPET tersebut perlu disertai dengan pemberian kemudahan-kemudahan untuk dapat memberikan peluang kepada dunia usaha untuk ikut berperan serta dalam kegiatan pembangunan di wilayah tersebut. Kemudahan yang diberikan kepada para pengusaha tersebut terutama dalam hal perpajakan.

Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) merupakan wilayah geografis dengan batas-batas tertentu yang memenuhi persyaratan sebagai berikut.
  1. Memiliki potensi untuk cepat tumbuh.
  2. Mempunyai sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertum-buhan ekonomi di wilayah sekitarnya.
  3. Memiliki potensi pengembalian investasi yang besar.
Beberapa daerah telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai lokasi KAPET. Daerah-daerah tersebut, yaitu kawasan timur Indonesia, meliputi Manado-Bitung (Sulawesi Utara); Batui (Sulawesi Tengah); Pare-Pare (Sulawesi Selatan); Bukari (Sulawesi Tenggara); Bima (Nusa Tenggara Barat); Seram (Maluku); Mbay (Nusa Tenggara Timur); dan Biak (Papua), serta kawasan tengah Indonesia meliputi Sanggau (Kalimantan Barat); Das-Kakab (Kalimantan Tengah); Batulicin (Kalimantan Selatan); Sasamba (Kalimantan Timur). Adapun kawasan barat dipusatkan di daerah Sabang (Nanggroe Aceh Darussalam).
Lokasi KAPET

Dengan menitikberatkan pada keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif komoditas spesifik yang berada di masing-masing kawasan, diharapkan akan memacu pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di seluruh wilayah di sekitarnya, yang sekaligus akan menyebar ke seluruh wilayah Nusantara. Keunggulan komparatif adalah spesialisasi jenis produksi dari suatu lokasi produksi yang lebih unggul dan menonjol dibandingkan dengan lokasi produksi yang lain. Sedangkan keunggulan kompetitif adalah spesialisasi jenis produksi yang lebih unggul dan lebih bersaing dibanding dengan lokasi produksi yang lain.

Melacak Keberadaan KAPET di Indonesia

a. Tujuan : Mengenali bentuk-bentuk pengembangan KAPET di berbagai daerah di Indonesia.

b. Alat dan Bahan :
  1. Alat tulis
  2. Artikel-artikel dari media cetak maupun internet.
c. Langkah Kerja :

1) Bentuklah kelompok yang terdiri atas 3–4 orang.

2) Masing-masing kelompok memilih salah satu KAPET di Indonesia.

3) Kumpulkan informasi sebanyak mungkin mengenai satu KAPET yang kamu pilih. Informasi tersebut antara lain meliputi:
  1. lokasi KAPET,
  2. konsentrasi bidang/kegiatan yang dikembangkan, dan
  3. alasan didirikannya lokasi KAPET tersebut.
4) Susunlah informasi-informasi tersebut dalam satu makalah. Kamu dapat menambah informasi lain untuk menunjang kelengkapan makalahmu.

5) Presentasikan makalah tersebut di depan kelas agar kamu bisa saling bertukar informasi mengenai lokasi KAPET yang lain.

3. Strategi Pembangunan Ekonomi Kipas Nusantara

Indonesia adalah negara kepulauan. Kamu tentu sudah tahu hal itu. Keberadaan negara Kepulauan Indonesia dengan wilayah laut dan teritorial berada dalam satu konsep Wawasan Nusantara yang dicetuskan dalam ”Deklarasi Djoeanda” pada tanggal 13 Desember 1957. Konsep ini mengintegrasikan kesatuan wilayah laut dan daratan berupa pulau-pulau sebagai satu kesatuan kewilayahan beserta sistem ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan dan keamanan (Ipoleksosbud–hankam).

Dari segi geografis Indonesia, Kepulauan Indonesia dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu Sunda Besar dan Sunda Kecil. Yang termasuk Sunda Besar adalah Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua yang membentang di belahan utara Indonesia. Sedangkan Sunda Kecil membentang di belahan selatan Indonesia, terdiri atas Pulau Jawa, Madura, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, dan Timor. Apabila dicermati, Kepulauan Indonesia yang membentang ke utara dengan pusatnya di Pulau Jawa membentuk gambaran kipas. Secara entitas (wujud), wilayah negara Kepulauan Nusantara yang berbentuk kipas itu dapat dikatakan sebagai Kipas Nusantara.

Dengan memerhatikan potensi geografi, demografi, dan kekayaan alam di setiap pulau atau kepulauan maupun kawasan yang berada dalam Kipas Nusantara, dapat ditarik garis-garis lurus yang menghubungkan potensi-potensi sebagai jari-jari tulang kipas. Garis-garis ini ditarik dari titik pusat di Jawa ke titik-titik ujung wilayah Nusantara yang potensial. Dengan demikian, dapat dipetakan keseluruhan potensi nasional dalam Kipas Nusantara menggunakan pertimbangan titik-titik mana yang merupakan pusat-pusat unggulan, pusat gravitasi, dan pusat-pusat pengembangan potensi. Nah, bentuk kipas tersebut dapat kamu cermati pada gambar berikut ini.
KIPAS Indonesia
Dalam pembangunan pada titik-titik potensi baru yang akan dikembangkan menjadi pusat-pusat baru, perlu diperhatikan hal-hal penting sebagai berikut.
  1. Membangun suatu wilayah tidak boleh mematikan atau melemahkan wilayah lainnya.
  2. Membangun suatu wilayah tidak boleh menghilangkan identitas wilayah dan menggantinya dengan identitas wilayah lain.
  3. Membangun suatu wilayah hendaknya mengutamakan terbentuknya saling memperkuat antardaerah dalam suatu rangkaian yang simbiosis mutualistik.
  4. Membangun suatu wilayah harus mempertimbangkan aspek budaya daerah terutama adat dan tradisi daerah, sebagai wujud pelestarian budaya daerah dan memperkaya keanekaragaman budaya nasional dengan titik berat pada budaya daerah.
Dengan pola tersebut, diharapkan bahwa berkembangnya titik-titik pusat pertumbuhan dan pembangunan pada rusuk-rusuk kipas, akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah. Secara bertahap dan berantai, maka pertumbuhan ekonomi akan merata di seluruh wilayah Nusantara.

4. Ekonomi Kepulauan Nusantara

Konsep ini didasarkan pada keunggulan kompetitif dan komparatif dari keanekaragaman komoditas yang ada di setiap pulau atau kepulauan yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara. Untuk itu, perlu digali dan diinvestasikan potensi ekonomi yang unggul di seluruh wilayah Indonesia. Penetapan titik pusat pengembangan ekonomi kawasan di setiap provinsi di seluruh Nusantara mengacu pada arah pengembangan potensi laut. Hal ini disebabkan wilayah Nusantara memiliki potensi laut yang melimpah.

Kekayaan alam dan budaya wilayah Kepulauan Indonesia tidak ada artinya apabila sumber daya manusianya masih rendah. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu dilakukan melalui pendidikan, cara berpikir dan kesadaran baru, serta upaya mewujudkan perubahan melalui berbagai bidang kehidupan.

Dari gambaran ketiga konsep pengembangan tersebut, terdapat persamaan berupa pemanfaatan wilayah atau posisi geografi yang menguntungkan atau potensial sebagai titik-titik pusat pengembangan ekonomi. Sedangkan perbedaannya terletak pada lokasi-lokasi yang menjadi titik-titik pusat pertumbuhan.

Dalam penciptaan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan, pelaksanaannya didasarkan pada hal-hal sebagai berikut.
  1. Pembangunan pada semua daerah tidak mungkin dilakukan dengan intensitas dan waktu yang sama.
  2. Setiap daerah memiliki kemampuan menyerap investasi yang berbeda dengan keterbatasan dana pembangunan, sehingga harus diprioritaskan daerah-daerah dengan kemampuan menyerap investasi yang besar.
Agar tidak terjadi kesenjangan antara titik-titik pusat pengembang-an dengan daerah di belakangnya, maka perlu diciptakan keterkaitan produksi, keterkaitan pemasaran, dan keterkaitan transportasi. Keterkaitan produksi terjadi karena setiap produksi memerlukan bahan baku yang idealnya dipasok oleh daerah di belakangnya untuk produksi di pusat pertumbuhan. Keterkaitan pemasaran merupakan konsekuensi dari adanya produksi yang menghasilkan barang-barang produksi untuk dipasarkan di daerah lainnya. Kedua keterkaitan tersebut memerlukan dukungan keterkaitan transportasi sebagai penghubung antara pusat-pusat pertumbuhan dengan arah belakangnya dan antarpusat satu dengan pusat pertumbuhan lainnya.

Berdasarkan potensi daerah, ada dua macam keterkaitan yang dapat dikembangkan, yaitu keterkaitan agregat dan coplementary. Keterkaitan agregat adalah bentuk keterkaitan antardaerah yang mempunyai potensi atau komoditas ekonomi yang sama. Keterkaitan complemen-tary adalah bentuk keterkaitan antardaerah yang mempunyai potensi atau komoditas yang berbeda. Antardaerah dalam kawasan ini bisa saling melengkapi atau dengan kata lain pemasaran dan produksi dapat dilakukan di daerah itu. Pada kawasan ini hanya dibutuhkan infrastruktur transportasi yang menghubungkan daerah-daerah dalam kawasan tertentu.

Akhirnya, sampai juga postingan yang admin bagikan pada kali ini, tentang Pola Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang. Semoga bermanfaat buat kita bersama. 

0 Response to "Pola Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang"

Posting Komentar

-->