-->

Bumi Dan Tata Surya Geografi

Bumi Dan Tata Surya Geografi -  Seandainya Anda berada di ruang angkasa, yang jaraknya beribu-ribu juta kilometer jauhnya dari bumi, Anda akan melihat bumi bagaikan bola kecil yang bergerak sepanjang lintasan luas di sekeliling bintang yang mungkin Anda kenal sebagai matahari.

Bumi Dan Tata Surya Geografi
Bumi Dan Tata Surya Geografi

Bumi hanyalah planet yang sangat kecil dari jagad raya, yang bisa diibaratkan bagaikan sebutir pasir yang terdapat di padang pasir. Dapatkah Anda membayangkan betapa besar dan luas jagad raya ini. Meskipun kecil, bumi sangat penting bagi manusia, karena bumi merupakan rumah kita di ruang angkasa. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana bumi dan tata surya terbentuk dan yang menyangkut keduanya, langsung saja anda menyimak penjelasan berikut ini mengenai Bumi Dan Tata Surya Geografi.

A. Alam Semesta

Orang Babilonia (sekitar tahun 700 – 600 SM) beranggapan bahwa alam semesta merupakan suatu ruangan atau selungkup di mana bumi yang datar sebagai lantainya, sedangkan langit-langit dan bintang merupakan atapnya.

1. Pengertian Alam Semesta

Alam semesta atau jagad raya dapat diartikan sebagai suatu ruangan yang maha besar, di mana di dalamnya terjadi segala peristiwa alam yang dapat diungkapkan manusia maupun yang belum dapat diungkapkan manusia.

2. Teori Terbentuknya Alam Semesta

Alam semesta terbentuk kira-kira ribuan juta tahun yang lalu bersamaan dengan adanya letusan-letusan besar. Ada beberapa teori yang menyatakan tentang terbentuknya alam semesta, antara lain sebagai berikut.

a.  Teori Dentuman atau Teori Ledakan

Teori Dentuman menyatakan bahwa ada suatu massa yang sangat besar yang terdapat di jagad raya dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti, massa tersebut akhirnya meledak dengan hebatnya. Massa yang meledak kemudian berserakan dan mengembang dengan sangat cepat serta menjauhi pusat ledakan atau inti ledakan. Setelah berjuta-juta tahun massa yang berserakan membentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis yang relatif lebih kecil dari massa semula. Kelompok-kelompok tersebut akhirnya menjadi galaksi yang bergerak menjauhi titik intinya. Teori ini didukung oleh adanya kenyataan bahwa galaksi-galaksi tersebut selalu bergerak menjauhi intinya.

b.  Teori Big Bang

Teori Big Bang dikembangkan oleh George Lemarie. Menurut teori ini pada mulanya alam semesta berupa sebuah primeval atom yang berisi materi dalam keadaan yang sangat padat. Suatu ketika atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar ke ruang alam semesta. Timbul dua gaya saling bertentangan yang satu disebut gaya gravitasi dan yang lainnya dinamakan gaya kosmis. Dari kedua gaya tersebut gaya kosmis lebih dominan sehingga alam semesta masih akan ekspansi terus-menerus.

c. Teori Creatio Continua

Teori Creatio Continua dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Teori ini menyatakan bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada atau dengan kata lain alam semesta tidak pernah bermula dan tidak akan berakhir. Pada setiap saat ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap. Partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta. Partikel yang dilahirkan lebih besar dari yang lenyap, sehingga mengakibatkan jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta. Pengembangan ini akan mencapai titik batas kritis pada 10 milyar tahun lagi. Dalam waktu 10 milyar tahun, akan dihasilkan kabut-kabut baru. Menurut teori ini 90% materi alam semesta adalah hidrogen dan hidrogenin, kemudian akan terbentuk helium dan zat-zat lainnya.

d.  Teori Ekspansi dan Kontraksi

Teori ini berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta yaitu massa ekspansi dan massa kontraksi. Diduga siklus ini berlangsung dalam jangka waktu 30.000 juta tahun. Pada masa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut didukung oleh adanya tenaga-tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur lain yang kompleks.

Pada masa kontraksi terjadi galaksi dan bintang-bintang yang terbentuk meredup sehingga unsur-unsur yang terbentuk menyusut dengan menimbulkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Teori ekspansi dan kontraksi menguatkan asumsi bahwa partikel-partikel yang ada pada saat ini berasal dari partikel-partikel yang ada pada zaman dahulu.

3. Anggota Alam Semesta

Di dalam alam semesta terdapat banyak sekali benda-benda angkasa antara lain galaksi, bintang, planet, meteor, dan semua benda-benda yang ada di angkasa. Berikut akan diuraikan sekilas tentang galaksi dan bintang, sedangkan tata surya dan anggotanya akan dijelaskan pada subbab tersendiri.

a.  Galaksi

Galaksi adalah kumpulan benda-benda langit yang terdapat di alam semesta yang berjumlah jutaan bahkan milyaran. Menurut Fowler kira-kira 12.000 juta tahun lalu galaksi yang jumlahnya ribuan di alam semesta tidaklah seperti galaksi pada saat ini. Saat itu galaksi masih merupakan kabut gas hidrogen yang sangat besar yang berada di ruang angkasa. Kabut gas tersebut bergerak perlahan-lahan berputar pada porosnya sehingga keseluruhannya seolah-olah berbentuk bulat, dikarenakan gaya beratnya maka kabut gas hidrogen tadi mengadakan kontraksi di mana bagian luar dari kabut gas hidrogen tersebut banyak yang tertinggal. Di tempat yang rotasinya lambat atau mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah bintang-bintang.

Gumpalan kabut hidrogen yang sudah menjadi bintang juga melakukan rotasi secara perlahan dan mengadakan kontraksi. Panas yang dipancarkan dari bintang-bintang yang terbentuk tadi suhunya semakin menurun. Kemudian setelah berjuta-juta tahun bintang-bintang tersebut mempunyai bentuk seperti benda-benda di langit yang ada pada saat sekarang. 

Beberapa galaksi di antaranya telah dikenal dengan baik, misalnya galaksi Andromeda, galaksi Magellan, galaksi Ursa Mayor, galaksi Jauh, galaksi Black Eye, dan galaksi yang dikenal dengan galaksi kita (Our Galaxy), yaitu galaksi Bima Sakti atau galaksi Susunan Jalan Susu (The Milky Way System).

1)  Galaksi Bima Sakti

Galaksi Bima Sakti ditemukan pada 18 Juli 1783, oleh seorang astronom Inggris William Hershel. Galaksi Bima Sakti terdiri atas 400 milyar bintang, dengan garis tengah sekitar 130.000 tahun cahaya (1 tahun ca-haya sama dengan 9.500 milyar kilometer). Galaksi Bima Sakti merupakan rumah bagi matahari kita beserta planet-planet yang me-ngelilinginya. Galaksi ini berbentuk spiral de-ngan ukuran rata-rata, dan selalu memben-tuk sebuah bintang baru setiap tahunnya.

2)  Galaksi Magellan

Galaksi Magellan adalah galaksi yang paling dekat dengan galaksi Bimasakti. Jaraknya kurang lebih 150.000 tahun cahaya dan berada di belahan langit selatan. Galaksi ini memiliki bentuk tak beraturan.

3)  Galaksi Ursa Mayor

Seperti juga bintang-bintang, galaksi-galaksi juga dipengaruhi oleh gaya gravitasi, sehingga mereka membentuk kumpulan-kumpulan galaksi (gugus galaksi/ cluster). Persebaran galaksi-galaksi di alam semesta diamati pertama kali oleh Edwin P. Hubble pada tahun 1929. Hubble menemukan bahwa kebanyakan dari gugus-gugus galaksi yang mengelilingi gugus galaksi kita (Bima Sakti) bergerak saling menjauh, bahkan yang posisinya paling jauh ter-nyata bergerak menjauh dengan lebih cepat. Berdasarkan penga-matan Hubble inilah para astro-nom membuat kesimpulan bahwa alam semesta ini prosesnya masih terus berkembang.

Galaksi Ursa Mayor berjarak 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi Bimasakti. Galaksi ini mempunyai bentuk elips dan rapat.

4)  Galaksi Andromeda

Galaksi Andromeda dikategorikan sebagai galaksi raksasa, karena memiliki diameter sekitar 200 ribu tahun cahaya atau dua kali lebih besar dari galaksi Bima Sakti. Andromeda memiliki massa 300 sampai 400 biliun kali massa matahari. Bentuknya yang bulat khas dan ukurannya yang besar membuat galaksi ini mudah diamati dengan menggunakan teleskop sederhana. Galaksi Andromeda berjarak 2,5 tahun cahaya dari galaksi Bima Sakti.

5)  Galaksi Jauh

Galaksi ini terletak lebih dari 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi Bima Sakti, dan termasuk galaksi Jauh. Contoh galaksi jauh lainnya yaitu galaksi Silvery, Triangulum, dan Whipool.

6)  Galaksi Black Eye (Mata Hitam)

Pada tahun 1781 seorang astronom Prancis, Charles Messier, melakukan survei pemotretan terhadap galaksi dan nebula. Di antara galaksi-galaksi yang telah ditemukan oleh Messier, ada satu galaksi yang memiliki sifat yang aneh yaitu memiliki cincin kabut dan berwarna gelap. Cincin kabut tersebut mengelilingi intinya yang terang benderang, karena tampak seperti mata manusia, Messier memberi nama galaksi tersebut Black Eye (Mata Hitam). Galaksi ini termasuk galaksi spiral dengan lengannya seperti belalai yang menjulur dari inti yang terang. Jarak galaksi Mata Hitam dari bumi sekitar 17 juta tahun cahaya.

Menurut bentuknya galaksi dibagi menjadi empat yaitu galaksi berbentuk spiral, elips, tak beraturan, dan spiral berpalang.

Galaksi spiral merupakan tipe galaksi yang paling umum dikenal. Bagian utama galaksi spiral adalah halo, bidang galaksi (lengan spiral), dan bulge (bagian pusat galaksi yang menonjol). Contoh galaksi tipe ini adalah galaksi Bima Sakti dan galaksi Andromeda.

Galaksi elips, sesuai dengan namanya penampakannya seperti elips, tetapi bentuk sebenarnya belum diketahui. Contoh galaksi tipe elips adalah galaksi M87, yaitu galaksi elips raksasa yang terdapat di Rasi Virgo.

Galaksi tak beraturan, adalah tipe galaksi yang tidak simetri dan tidak memiliki bentuk khusus. Anggota dari galaksi ini terdiri atas bintang-bintang tua dan bintang-bintang muda. Contoh dari galaksi tipe ini adalah Awan

Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil, dua buah galaksi yang letaknya paling InfoGeo dekat dengan galaksi Bima Sakti.

Bentuk spiral berpalang, galaksi ini me-miliki lengan-lengan spiral keluar dari bagian ujung suatu pusat, kira-kira 18% dari jumlah galaksi merupakan spiral-spi-ral ataupun spiral-spiral yang terpotong.

Gugus bola adalah kumpulan bin-tang-bintang yang berjumlah pu-luhan sampai ratusan ribu bintang yang lahir bersama-sama, me-ngumpul berbentuk bola. Gugus-gugus bola inilah yang memben-tuk halo bersama-sama dengan bintang-bintang lain yang tidak terdapat di bidang galaksi.

Galaksi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
  1. Galaksi-galaksi terlihat di luar jalur bintang Kali Serayu, sejauh ratusan ribu, bahkan jutaan tahun cahaya dari matahari.
  2. Galaksi-galaksi mempunyai cahaya sendiri, bukan cahaya fluorescensi (cahaya pantulan).
  3. Galaksi-galaksi mempunyai bentuk tertentu, yang selalu mempunyai inti yang bercahaya di pusatnya, sehingga mudah untuk dikenali.
  4. Jarak antargalaksi jutaan tahun cahaya.

b.  Bintang

Bintang adalah sebuah benda langit yang dapat memancarkan cahaya dan panas sendiri. Bintang-bintang berbeda ukuran dan sifatnya. Beberapa buah bintang lebih kecil dari bumi dan yang lainnya beribu-ribu kali lebih besar. Salah satu contoh bintang adalah matahari.

Bintang-bintang terbentuk dari kabut debu dan gas yang sangat besar yang disebut nebula. Terbentuknya bintang diawali dengan penumpukan debu dan gas, karena adanya gaya yang kuat, sehingga mendorong debu dan gas menjadi sebuah bola raksasa. Di setiap tempat gaya itu mendorong ke arah pusat bola sehingga tekanan di pusat semakin membesar. Akibat tekanan yang besar maka suhu semakin meningkat sehingga pusat bola menjadi panas. Semakin mengecilnya bola akibat gaya tarik yang terus-menerus, menyebabkan bola panas menjadi mengecil. Debu dan gas yang terus menekan ke arah pusat menyebabkan naiknya suhu dan tekanan di pusat bola. Setelah beberapa waktu gas tersebut menjadi panas menyala dan terbentuklah bintang baru.

B.  Terbentuknya Bumi dan Tata Surya

Sejak zaman dahulu sudah banyak teori-teori tentang terbentuknya bumi dan tata surya. Beberapa teori tentang proses terjadinya bumi dan tata surya, adalah sebagai berikut.

1. Teori Kabut/Nebula

Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant dan Laplace pada tahun 1796. Menurut teori ini mula-mula ada kabut gas dan debu (nebula) yang sebagian besar terdiri atas hidrogen dan sedikit helium. Nebula mengisi seluruh ruang alam semesta, karena proses pendinginan kabut gas tersebut menyusut dan mulai berputar. Proses ini mula-mula berjalan lambat, selanjutnya semakin cepat dan bentuknya berubah dari bulat menjadi semacam cakram. Sebagian besar materi mengumpul di pusat cakram, yang kemudian menjadi matahari sedang sisanya tetap berputar dan terbentuklah planet beserta satelitnya.

2. Teori Tidal atau Teori Pasang Surut

Teori ini dikemukakan oleh James H. Jeans dan Harold Jeffres pada tahun 1919. Menurut teori ini ratusan juta tahun yang lalu sebuah bintang bergerak mendekati matahari dan kemudian menghilang. Pada waktu itu sebagian massa matahari tertarik dan lepas. Bagian-bagian yang lepas kemudian mem-bentuk planet-planet.

3. Teori Planetesimal

Teori ini dikemukakan oleh Moulton dan Chamberlain, yang menyatakan bahwa matahari merupakan salah satu dari bintang-bintang yang jumlahnya sangat banyak. Ada sebuah bintang berpapasan dengan matahari pada jarak yang tidak terlalu jauh, sehingga terjadilah peristiwa pasang naik pada per-mukaan matahari dan bintang tersebut. Seba-gian massa dari matahari itu tertarik ke arah bintang, sebagian jatuh kembali ke permuka-an matahari dan sebagian lagi terhambur ke ruang angkasa di sekitar matahari.

Moulton dan Chamberlain berpendapat bahwa massa yang terhambur di ruang angkasa inilah yang dinamakan planetesimal yang kemudian menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya dengan matahari sebagai pusatnya.

4. Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh Hoyle. Hoyle mengemukakan bahwa pada awalnya matahari merupakan bintang kembar yang berdekatan. Satu bintang meledak, sehingga pecahannya berputar mengelilingi bintang yang tidak meledak. Gravitasi bintang besar yang tidak meledak menimbulkan perputaran. Bintang yang tidak meledak menjadi matahari, sedangkan pecahan bintang yang meledak menjadi planet-planet dan satelit.

C.  Tata Surya

Telah diketahui bahwa matahari, planet ter-masuk asteroid atau planetoida, serta jutaan batu-batu meteor dan komet-kometnya meru-pakan suatu kelompok yang sangat teratur su-sunannya, sehingga merupakan suatu sistem bintang. Sistem bintang ini disebut sistem tata surya atau Out Solar System.

Matahari bersama-sama delapan planetnya, asteroid/planetoid, jutaan meteorit, dan komet meru-pakan suatu kelompok keluarga yang teratur susunannya, dan membentuk suatu sistem yang di-sebut sistem bintang. Dalam sistem bintang tersebut yang men-jadi pusatnya adalah matahari. Satu kesatuan sistem bintang tersebut dikenal juga dengan nama tata surya.

1. Anggota Tata Surya

Anggota tata surya terdiri atas beberapa susunan, yaitu matahari, planet, satelit, asteroid, dan komet.

a.  Matahari

Matahari dalam sistem tata surya mempunyai peranan sangat besar, antara lain matahari sebagai pusat peredaran dan sebagai sum-ber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari merupakan bola gas ma-habesar yang menyala. Diameter matahari kira-kira 1.400.000 km, lebih dari 100 kali diameter bumi. Massa matahari itu sama dengan 333.420 kali massa bumi.

Matahari mempunyai suatu tarikan gravitasi sebesar 28 kali lebih kuat daripada tarikan gravitasi bumi. Hal ini berarti bahwa seseorang yang beratnya 90 kg di permukaan bumi, jika berada di permukaan matahari beratnya akan menjadi 28 × 90 kg atau sama dengan 2.520 kg atau 2 12  metrik ton.

Di pusat matahari suhunya mencapai 14.000.000 °C atau lebih, namun suhu pada permukaan matahari jauh lebih dingin, yaitu antara 5.000 °C dan 6.000 °C. Suhu ini masih cukup panas untuk menguapkan hampir semua zat yang ada di bumi, baik zat padat maupun zat cair.

Pembagian susunan tubuh matahari atau struktur matahari adalah sebagai berikut.

1)  Inti

Inti atau bagian dalam dari matahari merupakan bagian terbesar dari matahari. Di sinilah terjadi reaksi-reaksi thermonuclear. Temperaturnya mencapai 20 juta derajat Kelvin.

2)  Fotosfer

Permukaan (kulit) matahari yang disebut fotosfer. Dari sinilah datangnya sinar matahari yang dapat kita lihat di bumi. Temperatur dari lapisan ini adalah 6.000 °Kelvin. Permukaan fotosfer bukan merupakan suatu bidang rata, tetapi berbintik-bintik (berbutir-butir), yang disebut granulasi fotosfer.

Pada permukaan fotosfer tampak tempat-tempat yang menghitam, yang disebut noda matahari (sun spot). Munculnya noda-noda tersebut dapat mengakibatkan gangguan-gangguan pada listrik di atmosfer bumi, yang mengakibatkan terjadinya gangguan-gangguan pada siaran radio dan jarum magnet.

3)  Atmosfer Matahari

Di atas lapisan fotosfer terdapat lapisan atmosfer dari matahari yang terdiri atas tiga bagian, yaitu lapisan pembalikan, kromosfer, dan korona.

Lapisan pembalikan adalah lapisan gas pijar yang dingin, terdiri atas bermacam-macam logam. Pada waktu terjadi gerhana matahari spektrum selubung gas ini kelihatan dengan jelas.

Kromosfer adalah lapisan gas yang sangat panas dan sangat renggang yang menyelubungi matahari. Sewaktu ada gerhana ma-tahari, lapisan ini tampak seperti gelang yang keme-rah-merahan di sekeliling matahari, sedangkan bagian yang tampak gelap karena tertutup oleh bulan.

Korona adalah lapisan gas yang renggang di sekeliling matahari di luar chromosfer, berwarna putih berkilau-kilauan. Temperaturnya mencapai 1.000.000 °Kelvin. Koro-na matahari hanya dapat dilihat sewaktu terjadi gerhana matahari.

Noda-Noda Matahari

Pada suhu mencapai 4.000 °C, noda-noda matahari tampak gelap, lebih dingin, dan kurang cerah dibanding dengan bagian lain dari fotosfer. Bagian dari noda matahari yang berwarna gelap disebut umbra dan yang berwarna lebih terang disebut penumbra.

5)  Gerak Matahari

Matahari mengalami perputaran pada sumbunya dari barat ke timur dengan kecepatan yang tidak sama. Beberapa bagian berputar lebih cepat dari bagian-bagian lain.

Matahari dalam satu kali rotasi mempunyai dua gerakan, sebagai berikut.

Berputar mengelilingi sumbunya, lamanya 26,9 hari (di bumi) dalam satu kali putaran.

Bergerak di antara rasi-rasi bintang dengan kecepatan 20 km/detik. Gerakan ini menuju ke suatu titik di langit yang disebut Apex. Perputaran matahari mengelilingi sumbunya mempunyai arah yang sama dengan arah perputaran bumi dan bulan yang mengelilingi sumbunya masing-masing, dan searah pula dengan arah peredaran bumi mengelilingi matahari dan perputaran bulan mengelilingi bumi

6)  Unsur-Unsur Matahari

Hidrogen merupakan unsur utama matahari, dengan massa lebih dari 80%. Helium merupakan unsur kedua, sejumlah 19%. Satu persen massa matahari selebihnya terdiri atas unsur-unsur oksigen, magnesium, nitrogen, silikon, karbon, belerang, besi, natrium, kalsium, nikel, dan beberapa unsur-unsur mikro lainnya.

Matahari merupakan campuran dari atom-atom gas, inti-inti atom, dan partikel-partikel atom, seperti elektron, proton (bermuatan positif), neutron (tidak bermuatan), positron (bermuatan positif), dan neutrino (tidak bermuatan). Seluruh massa matahari berbentuk gas panas yang disebut plasma. Suhu yang tinggi, hampir tidak memungkinkan terjadinya reaksi kimia di matahari.

7)  Pengaruh Energi Matahari terhadap Bumi

Matahari secara langsung atau tidak langsung merupakan sumber energi bagi kehidupan manusia. Sinar matahari yang sampai ke bumi hanya sekitar setengah milyar dari seluruh hasil energi matahari, hal ini disebabkan letak matahari yang sangat jauh dari bumi.

  1. Pengaruh energi matahari terhadap kehidupan manusia di bumi antara lain, sebagai berikut.
  2. Pengaruh sinar inframerah

Sinar inframerah sebagai salah satu spektrum cahaya matahari yang tidak kasat mata sebetulnya memiliki potensi dan efek panas yang terbesar. Pengaruhnya terhadap kehidupan yaitu mempunyai peranan pada terbentuknya siklus air di bumi (sinar inframerah menguapkan air laut, lalu pada saatnya air laut akan menggembun dan turun sebagai hujan).

Tahukah Anda dari manakah asal-usul planet? Pada 4.600 juta tahun yang silam, sebagian awan dan gas di ruang angkasa mengerut dan menjadi sangat panas. Inilah awal mula terjadinya matahari. Sisa-sisa gas dan debu yang meng-itari matahari tersebut yang akhirnya menjelma menjadi pla-net-planet. Setiap planet berge-rak mengitari matahari pada orbit planet atau pada jalurnya ma-sing-masing. Pada saat mengorbit tersebut, planet-planet juga ber-putar mengelilingi sumbunya. (Denny Robson, 1995)

Pengaruh sinar ultraviolet

Sinar ultraviolet sebagai salah satu spektrum cahaya matahari yang tidak kasat mata sebetulnya memiliki potensi dan efek kimia yang terbesar. Pengaruhnya terhadap kehidupan, antara lain:

  1. memiliki daya pembasmi terhadap bibit penyakit, terutama penyakit kulit;
  2. memberikan energi kepada tumbuhan untuk melakukan proses asimilasi;
  3. sebagai sumber provitamin D yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan kesehatan tulang manusia.
  4. Energi pancaran matahari dapat diubah langsung menjadi energi listrik, yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup manusia.
  5. Energi pancaran matahari dapat diubah langsung menjadi energi kalor. Energi kalor dapat digunakan untuk memanaskan air yang berguna untuk mandi air hangat.

Planet

Planet adalah benda langit yang gelap, tidak mempunyai cahaya sendiri, dan selalu beredar mengelilingi sebuah bintang sejati yaitu matahari. Dalam urutan menurut jaraknya dari matahari, planet-planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Ada tiga cara pengelompokan planet-planet. Pertama, pengelompokan planet dengan lintasan asteroid sebagai pembatas, planet-planet tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu planet dalam dan planet luar. Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars juga dikenal sebagai planet dalam, sedangkan Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus dikenal sebagai planet luar. Pengelompokan kedua dengan bumi sebagai pembatas, ada dua kelompok, yaitu planet inferior dan planet superior. Planet inferior adalah planet yang orbitnya terletak di dalam orbit bumi dalam mengelilingi matahari, yang termasuk kelompok planet ini adalah Merkurius dan Venus. Planet superior adalah planet yang orbitnya terletak di luar orbit Bumi dalam mengelilingi matahari, yang termasuk kelompok planet ini adalah Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Klasifikasi ketiga berdasarkan ukuran dan komposisi penyusunnya, yaitu planet kebumian (ter-restrial planets) dan planet besar (major planets). Planet kebumian meliputi Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars, sedangkan planet besar meliputi Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Setiap planet berputar mengelilingi matahari dalam sebuah elips raksasa, yang terlihat mirip sebuah lingkaran.

Planet tidak mempunyai cahaya sendiri, hanya memantulkan cahaya dari matahari.

Planet beredar mengelilingi matahari dengan arah yang sama. Waktu beredarnya semakin lama jika jaraknya dari matahari semakin jauh.

Lintasan planet-planet merupakan bidang-bidang yang berbentuk lonjong (ellips), dan hanya membentuk sudut-sudut yang kecil (sudut inklinasi) dengan bidang ekliptika.

Kebanyakan planet-planet itu mempunyai satelit (pengiring) atau bulan.

Merkurius

Merkurius dikenal dalam bahasa Arab sebagai utarid, dan dalam bahasa Sanskerta disebut Lintang Buddha. Merkurius adalah planet yang letak-nya paling dekat dengan matahari. Jarak rata-ratanya dari matahari kurang lebih 58 juta km. Beredar mengelilingi matahari dalam waktu 88 hari. Hal ini berarti bahwa satu tahun di bumi yaitu 365 hari sama dengan lebih dari 4 tahun di Merku-rius. Garis tengahnya kira-kira 4.800 km, hanya sekitar sepertiga lebih besar dari bulan kita. Ukurannya yang kecil dan letaknya yang dekat dengan matahari menyebabkan Merkurius sangat sulit dilihat tanpa menggunakan alat bantu, misal teleskop.

2)  Venus

Planet Venus dikenal dalam bahasa Arab dengan Zuhara dan dalam bahasa Sanskerta disebut Sita. Venus adalah bintang yang sangat terang, yang selalu nampak di langit bagian barat pada waktu matahari terbenam (bintang senja) dan di langit bagian timur pada waktu matahari terbit (bintang fajar).

Ukuran dan massa Venus mirip dengan bumi. Diameter Venus berukuran sekitar 1.100 km, sedangkan diameter bumi 12.725 km. Massanya kurang lebih 4/5 massa bumi. Kepadatannya sekitar 9/10 dari kepadatan planet Bumi. Venus mungkin terbit 4 jam sebelum matahari terbit dan mungkin terbenam 4 jam setelah matahari terbenam.

Venus berputar mengelilingi matahari dalam 225 hari dalam orbit yang hampir sirkuler. Pada saat berputar, Venus berotasi pada sumbunya selama 243,1, dari timur ke barat bukan dari barat ke timur seperti sebagian besar benda-benda langit lainnya. Planet ini berotasi sedikit miring terhadap bidang orbitnya. Venus selalu diliputi awan-awan yang sangat tebal, dari banyaknya awan tersebut, dapat dipastikan bahwa Venus mempunyai atmosfer yang amat tebal/pekat yang mengandung banyak uap air, karbon dioksida, dan juga oksigen.

Suhu di permukaan Venus adalah sekitar 480 °C, cukup panas untuk melebur logam seperti timbal, alumunium, dan seng. Sekitar 95% atmosfer di Venus terdiri atas karbon dioksida, sedangkan oksigen, hidrogen, nitrogen, neon, dan amoniak jumlahnya sangat sedikit. Uap air hanya ada dalam jumlah yang sangat kecil, yaitu kurang dari 1% dari jumlah total berat udara.

3)  Bumi

Bumi kita adalah sebuah planet, yaitu se buah benda langit seperti juga matahari, bulan dan bintang-bintang. Menurut taksiran para ilmuwan, massa bumi adalah 5,96 ×1027 g. net, yaitu sebuah benda langit se perti juga matahari, bulan dan bintang-bintang. Adanya bumi di angka bulat, yaitu: jagad raya tidaklah berdiri sendiri

  1. Keliling pada equator 40.000 km. serta bebas, tetapi bersama-sama dan berhubungan dengan benda
  2. Jari-jari pada equator 6.378 km. langit lainnya dan dipengaruhi selama 24 jam dan mengadakan revolusi selama 365 4 hari. Bumi memiliki atmosfer dan mempunyai sebuah satelit beru-pa bulan.

4)  Mars

Planet Mars dikenal dalam bahasa Arab sebagai Marikh, sedangkan dalam bahasa Sanskerta disebut Anggoro. Dilihat dengan mata telanjang (tanpa teropong) maupun dengan teropong, Mars tampak berwarna merah. Mars oleh bangsa Yunani kuno dianggap sebagai dewa perang, sedangkan orang Jawa menyebutnya Lintang Joko Belek.

Mars berukuran jauh lebih kecil daripada bumi. Rata-rata diameternya 6.780 km, lebih sedikit dari 1 2 garis tengah bumi. Volumenya hanya sekitar 17 dari volume Bumi. Perban-dingan massa Mars dengan massa bumi ada-lah 11:110. Perbandingan kepadatan Mars

Mars mempunyai dua buah satelit yang ditemukan pada tahun 1877 oleh ahli astronomi Amerika, Asaph Hall. Ia menamainya Dei-mos (terror) dan Phobos (rasa takut). Kedua satelit tersebut ben-tuknya tidak teratur dan sangat kecil. Deimos, satelit luar berukur-an sekitar 9 sampai 11 km. Fo-bos, satelit dalam berukuran seki-tar 16 sampai 22 km. Foto-foto memperlihatkannya sebagai ben-da-benda gelap dan penuh karang, berlubang-lubang dengan kawah, dan menyerupai asteroid.

Voyager 1 menunjukkan bahwa Jupiter dikelilingi oleh suatu cin-cin. Kira-kira 48.000 km di atas puncak Jovian, cincin itu tebal-nya 30 km dan lebarnya 9.000 km dan kelihatan tak nyata dari bumi.

Dengan kepadatan bumi adalah 70 : 100. Jumlah cahaya dan panas yang dite-rima Mars dari matahari pada tiap-tiap permukaannya, adalah kurang dari 1 2 yang diterima oleh bumi.

Jarak rata-rata Mars dari matahari adalah sekitar 228.000.000 km. Mars menyelesaikan orbitnya mengelilingi matahari dalam 687 hari, berjalan sepan-jang lintasannya pada kecepatan rata-rata 24 km per detik. Panjang hari di pla-net Mars adalah 24 jam 37 menit 23 detik.

Mars mempunyai bentuk permukaan yang mirip dengan bumi. Mars mempunyai berbagai gunung tinggi, plato, gunung berapi raksasa, kawah-kawah dengan garis tengah berkilo-kilometer, dataran luas, lembah, karang curam, punggung bukit bergerigi, jurang yang lebih dalam daripada Grand Canyon di AS, dan bukit pasir.

Secara kimiawi, atmosfer Mars sangat berbeda dari udara bumi. Di sana hanya ada sedikit sekali lapisan oksigen, nitrogen, dan uap air dalam atmosfer. Karbon dioksida merupakan gas utama yang ada di Mars. Suatu massa besar hidrogen juga mengelilingi planet itu. Hal penting yang paling menarik dan membingungkan tentang atmosfer Mars adalah topan debu luar biasa yang secara periodik menyapu seluruh planet itu.

5)  Jupiter

Jupiter dikenal dalam bahasa Arab sebagai Mustari, dan dalam bahasa Sanskerta disebut Wrespati. Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya kita, lebih besar dari bintang lainnya. Volumenya 1.300 kali volume Bumi. Garis tengahnya 142.860 km. Sebagai perbandingan, garis tengah bumi kurang dari 13.000 km, hampir tidak ada 1/11 garis tengah Jupiter. Jupiter dapat dilihat dengan mudah karena dua sebab utama, yaitu Jupiter memiliki ukuran yang sangat besar dan planet tersebut memantulkan lebih dari 70% cahaya matahari yang jatuh di atas permukaannya.

Sekalipun Jupiter luar biasa besarnya, planet itu berputar pada sumbunya jauh lebih cepat daripada planet kita dan menyelesaikan perputarannya kurang dari 10 jam. Daya tarik gravitasi Jupiter 2,65 kali daya tarik bumi. Jadi, jika berat Anda sekarang 50 kg, di Jupiter berat Anda akan menjadi 2,65 kali, yaitu lebih dari 130 kg. Jupiter sebagian besar terdiri atas gas-gas hidrogen, helium, metan, dan amoniak.

Jupiter bergerak mengelilingi matahari di antara orbit Mars dan orbit Saturnus pada jarak rata-rata hampir 779.000.000 km dari matahari. Jarak yang sangat jauh menyebabkan Jupiter memerlukan waktu hampir 12 tahun untuk mengelilingi matahari. Jupiter memiliki sebuah cincin, yang terdiri atas debu yang sangat tipis. Cincin ini ditemukan oleh pesawat antariksa Voyager I dari USA.

Sebagai planet yang terbesar, Jupiter memiliki massa kira-kira sebesar 2/3 dari seluruh massa dalam tata surya kita di luar matahari, atau kira-kira 320 kali lebih besar dari massa bumi kita. Jupiter memiliki kepadatan yang relatif kecil, yaitu kurang dari kepadatan air dan berat jenisnya lebih kecil dari berat jenis air.

Letaknya yang sangat jauh dari matahari menyebabkan suhu di permukaan Jupiter sangat rendah, kira-kira -130 °C, bahkan mungkin lebih rendah. Gaya gravitasi planet Jupiter 2 12 kali dari gaya gravitasi Bumi, hal ini disebabkan oleh besarnya massa planet tersebut. Suhu yang sangat rendah, keadaan atmosfer, dan gaya gravitasi yang kuat dari planet ini, jelas tidak memungkinkan adanya kehidupan di planet ini.


Para ahli mengadakan penelitian tentang Jupiter. Salah satu hal aneh yang terdapat di planet Jupiter adalah Bercak Merah Besar Jupiter. Bercak Merah Besar tersebut berbentuk lonjong dan bergaris tengah berukuran sekitar 50.000 km. Besarnya bervariasi, warnanya selalu berganti dari merah bata cerah ke merah jambu tipis, lalu kembali ke warna semula, setelah periode bertahun-tahun. Sekarang telah menjadi pendapat umum dari para ilmuwan ruang angkasa, bahwa Bercak Merah Besar merupkan suatu topan hebat yang mengamuk di bagian atas atmosfer Jupiter.

6)  Saturnus

Saturnus dalam bahasa Arab di sebut Zahal, sedangkan dalam bahasa Sanskerta disebut Syanaiscara. Saturnus adalah salah satu planet yang memiliki keindahan sistem cincin yang melingkarinya. Sistem Saturnus tidak hanya meliputi planet dan cincin-cincinnya, tetapi termasuk 18 buah satelit yang dimilikinya.

Jarak rata-rata Saturnus dari matahari 1.428.000.000 km, atau sekitar 912 kali jarak Bumi dari matahari. Saturnus menyelesaikan orbitnya sekali setiap 291 2 tahun.

Jarak Saturnus dari bumi bervariasi menurut posisi kedua planet dalam orbitnya, dari 1.197.000.000 km sampai 1.654.000.000 km suatu variasi yang belum cukup untuk menyebabkan perbedaan besar dalam kecerahan kedua planet itu. Volumenya hampir 750 kali volume bumi; luas daerah permukaannya lebih dari 80 kali daerah permukaan bola bumi. Kepadatan Saturnus sangat rendah hanya sekitar 1 4 kepadatan air, jauh lebih rendah dari kepadatan planet lain.

Terdapat suatu sabuk putih lebar yang amat cemerlang di sekitar ekuator Saturnus. Kedua kutubnya tertutup warna hijau kusam. Spektroskop mengungkapkan adanya atmosfer yang tebal. Seperti atmosfer Jupiter, amosfer Saturnus mengandung amoniak dan metana (gas rawa). Metana mendominasi atmosfer Saturnus, sedangkan amoniak mendominasi atmosfer Jupiter.

Saturnus memiliki 18 cincin. Cincin-cincin besar Saturnus, mulai dari yang paling luar sampai ke yang paling dalam, ditunjukkan dengan huruf E, F, A, B, C, dan D seperti pada gambar berikut.

Cincin A merupakan cincin yang tercerah nomor 2. Lebarnya 16.000 km dan diameter luarnya 273.000 km. Mungkin tebalnya tidak lebih dari 100 km. Di dalam cincin inilah timbul divisi Encke yang sempit, yang terdiri atas bermacam-macam cincin kecil.

Cincin B merupakan cincin yang tercerah. Lebarnya 26.000 km dan diameter luarnya 235.000 km. Penelaahan Voyager menunjukkan bahwa cincin B terdiri atas barangkali 300 cincin kecil, masing-masing mungkin tersusun dari 20 sampai 50 cincin lebih kecil.

Cincin C adalah cincin krep atau cincin kain kasa. Cincin ini dipisahkan dari cin-cin B dengan jarak hanya sekitar 1.600 km. Lebarnya 18.500 km dan diameter luarnya 196.000 km.

Cincin D adalah yang tersuram dari se-luruh cincin yang ada di Saturnus. Cin-cin ini adalah perluasan dari permukaan Saturnus ke tepi dalam cincin C.

Cassini, yang merupakan ahli as-tronomi pertama yang menge-tahui bahwa di Saturnus terdapat lebih dari satu cincin, juga meru-pakan ahli astronomi pertama yang mengemukakan teori me-ngenai susunan cincin Saturnus. Selain memiliki cincin, Saturnus juga memiliki 18 satelit, 2 dian-taranya Titan dan Phoebe.

7)  Uranus

Suatu malam pada tanggal 13 Maret 1781, Herschel mengamati bintang-bintang dalam rasi bintang Gemini dengan sebuah teleskop reflektor 18 cm yang baru dibuatnya. Tiba-tiba ia melihat sebuah bintang yang berbentuk seperti cakram dan berubah posisinya di antara bintang-bintang. Herschel menyimpulkan bahwa bintang bergerak tersebut adalah komet. Selanjutnya para ahli astronomi mengamati bintang tersebut dengan cermat, dan menyimpulkan bahwa benda langit yang baru tersebut adalah sebuah planet, dan menyebut Herschel sebagai penemunya.

Pada awalnya Herschel memberi nama planet baru itu Georgium Sidus (Bintang George). Seorang ahli astronomi Jerman Johann Elert Bode mengusulkan, bahwa planet-planet lain diberi nama dari nama dewa-dewa kuno, akhirnya planet tersebut diberi nama Uranus.

Jarak rata-rata Uranus dari matahari adalah 2.870.000.000 km dan mengelilingi matahari dalam satu kali lintasan selama 84,01 tahun. Uranus mempunyai diameter sekitar 50.100 km pada ekuator dan kepadatannya kira-kira seperempat kepadatan bumi. Uranus berotasi di sekeliling sumbunya sekali setiap 24 jam.

Uranus hampir-hampir tidak dapat dilihat dengan mata telanjang pada malam hari tanpa bulan. Melalui teleskop, planet itu kelihatan sebagai cakram yang berwarna hijau laut. Suhu maksimum permukaan planet itu adalah 180 °C. Uranus memiliki atmosfer yang sangat tipis, yang terdiri atas amonia dan metan.

Uranus mempunyai satelit yang berputar mengelilinginya dalam bidang datar equator planet. Pada tahun 1977 para ahli menemukan 5 buah cincin, dan sekarang telah ditemukan ada 15 buah cincin yang mengelilingi planet ini. Kelimabelas cincin itu tipis dan sempit berukuran antara 9 sampai 100 km dan berwarna gelap.

8)  Neptunus

Jarak rata-rata Neptunus dari matahari adalah 4.500.000.000 km. Nep-tunus memerlukan waktu sekitar 165 tahun untuk menyelesaikan rotasinya di sekitar matahari, periode rotasinya 22 jam. Diameter planet sekitar 48.600 km pada ekuatornya. Kepadatan Neptunus kira-kira seperdua dari kepadatan bumi.

Seperti Uranus, Neptunus berbentuk sebuah cakram yang kehijau-hijauan, yang tidak terlihat oleh mata telanjang, tetapi cukup jelas bila dilihat melalui sebuah teleskop. Atmosfer Neptunus terdiri atas metan dan amonia, dengan jumlah metan yang lebih banyak. Suhu maksimum pada permukaan Neptunus sekitar -190 °C.

Neptunus mempunyai delapan satelit dua di antaranya yang telah dikenal, yaitu Triton dan Nereid. Triton pertama kali dili-hat oleh ahli astronomi Inggris William Lassel, beberapa minggu setelah pene-muan planet Neptunus. Triton sedikit le-bih besar dari bulan. Triton berputar di sekeliling Neptunus dari timur ke barat. Ini merupakan gerak mundur, berlawanan arah dengan rotasi Neptunus. Nereid per-tama kali dilihat pada tahun 1949 oleh G. P. Kuiper. Nereid jauh lebih kecil daripada Triton dan berjarak sangat jauh dari Nep-tunus, gerakannya langsung dari barat ke timur.

c. Asteroid

Asteroid adalah benda-benda angkasa kecil yang jumlahnya ribuan dan bergerak dalam daerah antara orbit Mars dan Jupiter. Benda-benda tersebut Sampai sekarang belum diketahui asal mula terjadinya asteroid. Menurut suatu teori, asteroid menggambarkan pecahan-pecah-an sebuah planet yang orbitnya terdapat di antara orbit Mars dan orbit Jupiter dan yang pecah be-rantakan karena penyebab yang tidak diketahui.

Akan tetapi, teori itu akhir-akhir ini tampaknya tidak dapat dipertahankan. Yang lebih mungkin ialah bahwa di daerah ini dahulu terdapat beberapa planet kecil yang saling berbenturan se-hingga terpecah belah menjadi banyak asteroid kecil.
  1. diperkirakan sisa-sisa sebuah planet yang telah pecah oleh sesuatu yang belum
  2. diketahui penyebabnya. Asteroid yang pertama
  3. ditemukan pada tanggal 1 Januari 1801.
Asteroid yang terbesar adalah Ceres yang bergaris tengah 480 mil, yang beredar mengelilingi matahari dalam waktu 4 12 tahun. Sekarang 2000 buah Asteroid yang agak besar telah dikenal dan diberi nama (menurut nama penemunya), tetapi diduga masih ada ratusan ribu asteroid lainnya yang beredar, tetapi terlalu kecil untuk dapat dilihat manusia. Masing-masing asteroid memiliki orbitnya sendiri-sendiri.

d.  Komet

Komet merupakan anggota tata surya yang beredar mengelilingi matahari dan menerima energi dari matahari, meskipun komet disebut sebagai bintang berekor, tetapi komet bukan tergolong bintang alam dalam arti yang sebenarnya.

Komet adalah kumpulan bongkah-bongkah batu yang diselubungi oleh kabut gas, ketika mendekati matahari mengeluarkan gas yang bercahaya pada bagian kepala dan semburan cahaya yang terlihat seperti ekor. Semakin dekat komet dengan matahari, maka semakin besar tekanan cahaya matahari yang diterimanya dan semakin panjang ekor kometnya. Ekor komet biasanya terdiri atas CO, CH dan gas labil CH , NH, dan H O. Diameter komet termasuk selubung gasnya kurang lebih 100.000 km, sedangkan diameter inti yang berupa bongkah-bongkah batu berkisar antara 10 sampai 20 km.

Dibandingkan dengan planet, komet mempunyai lintasan yang lebih lonjong dan tidak selalu terletak pada bidang ekliptika. Komet memiliki peredaran secara periodik. Sebagai contoh komet Halley yang mempunyai periode revolusi 76 tahun. Komet Halley terlihat pada tahun1835, 1910, kemudian muncul lagi pada tahun 1986. Dapatkah Anda memperkirakan kapan komet Halley akan muncul lagi dan terlihat dari bumi?

e. Meteor

Meteor bukan tergolong bintang karena meteor merupakan anggota tata surya yang tidak bisa memancarkan cahaya sendiri. Meteor berupa batu-batu kecil yang berdiameter antara 0,2 sampai 0,5 mm dan massanya tidak lebih dari 1 gram. Meteor semacam debu angkasa yang bergerak dengan kecepatan rata-rata 60 km/detik. Meteor yang masuk ke atmosfer bumi dan bergesekan dengan atmosfer, akan menimbulkan panas dan tampak berpijar. Gerak meteor yang pijar ini biasanya disebut bintang beralih. Jadi suatu meteor akan tampak seperti bintang beralih jika memasuki atmosfer bumi.

Beberapa meteor besar pernah sampai di permukaan bumi dan disebut meteo-rid. Meteorid yang massanya kurang lebih 10.000 ton pernah jatuh di permukaan bumi yang menimbulkan kawah meteor di Arizona dan Siberia. Meteorid mengandung besi dan nikel. Meteorid digolongkan menjadi tiga jenis yaitu:
  1. meteorid besi nikel mengandung 90% besi dan 8% nikel,
  2. meteorid batu mengandung banyak kalsium dan magnesium, dan
  3. meteorid tektit mengandung asan kersik 80%.

Satelit

Satelit merupakan pengiring planet. Satelit beredar mengelilingi planet dan bersama-sama beredar mengelilingi matahari. Peredaran satelit mengelilingi planet disebut dengan gerak revolusi satelit. Satelit juga berotasi yaitu beredar mengelilingi sumbunya sendiri. Pada umumnya arah rotasi dan revolusi satelit sama dengan arah rotasi dan revolusi planetnya yaitu dari barat ke timur kecuali satelit planet Neptunus. Planet yang telah diketahui tidak mempunyai satelit adalah Merkurius dan Venus.

Bulan merupakan satu-satunya satelit dari planet bumi. Waktu rotasi bulan adalah satu hari, sedangkan waktu revolusinya satu bulan. Waktu rotasi bulan yang sama dengan waktu rotasi bumi, mengakibatkan permukaan bulan menghadap ke bumi selalu tetap. Jarak antara bumi dan bulan kurang lebih 384.403 km dan merupakan benda langit yang paling dekat dengan bumi. Jika dibandingkan dengan bumi, bulan mempunyai ukuran sebagai berikut.
  1. massa bulan 1/10 massa bumi,
  2. diameter bulan 1/4 diameter bumi yaitu 3000 km, dan
  3. gravitasi bulan 1/6 gravitasi bumi.
Permukaan bulan penuh dengan kawah-kawah dan gunung-gunung. Bagian bulan yang gelap halus dan datar disebut lembah maris. Di permukaan bulan tidak terdapat udara, sehingga mengakibatkan:

suhu berubah sangat cepat, suhu tertinggi 1100 °C dan suhu terendah -1730 °C, bunyi tidak dapat merambat, langit tampak kelam, dan tidak ada peredaran air.

2. Peredaran Planet

Dalam sistem tata surya planet-planet berputar mengelilingi matahari dengan peredaran yang teratur.

3. Gerhana

Dalam tata surya kita peredaran planet juga dilakukan oleh satelitnya terhadap matahari. Pada planet Bumi revolusi bumi terhadap matahari juga dilakukan oleh satelitnya yaitu bulan. Suatu saat peredaran bumi dan bulan berada pada satu garis lurus dan mengakibatkan terjadinya gerhana.

a.  Gerhana Bulan

Gerhana bulan dapat terjadi jika matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garis lurus atau bila bumi terletak di antara bulan dan matahari. Pada saat itu bulan menyilang bayangan bumi. Gerhana bulan sempurna berlangsung jika bulan lewat tepat pada ujung kerucut bayangan pusat (umbra), tetapi kalau bulan hanya lewat penumbra (daerah samping bayangan), maka yang terjadi adalah gerhana bulan sebagian.

b.  Gerhana Matahari

Gerhana matahari terjadi jika matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus atau bila bumi terletak di antara bulan dan matahari, atau bulan berada di antara bumi dan matahari. Di suatu tempat di bumi jika bulan tampak mengha-langi matahari sepenuhnya, maka terjadilah gerhana matahari total, sedangkan di tempat yang lain bila bulan hanya melintasi titik tengah matahari, maka yang terjadi gerhana matahari sebagian.

5. Teori Awan Debu

Teori ini dikemukakan oleh Von Wizsecken, ia berpendapat bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Pada 5.000 juta tahun yang lalu, gumpalan awan mengalami pemampatan, sehingga partikel-partikel debu tertarik ke bagian pusat awan serta membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin. Semakin lama, gumpalan gas itu memipih membentuk cakram (tebal di bagian tengah dan lebih tipis di bagian tepi). Bagian tengah cakram gas itu berpilin lebih lambat daripada bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu kemudian saling menekan, sehingga menimbulkan panas dan menjadi pijar yang disebut matahari.

Bagian yang lebih luar berputar sangat cepat, sehingga terpecah-pecah menjadi gumpalan gas dan debu yang lebih kecil. Gumpalan kecil ini juga berpilin kemudian membeku dan menjadi planet-planet serta satelit-satelitnya.

D. Bumi Sebagai Planet

Sampai saat ini Bumi merupakan satu-satunya planet yang terdapat kehidupan dan merupakan tempat tinggal bagi manusia. Sebagai tempat tinggalnya, manusia berusaha untuk mengetahui seluk beluk tentang Bumi.

1. Sejarah Perkembangan Muka Bumi

Pengetahuan terhadap bumi memberikan gambaran bahwa bumi pernah melewati fase cair pijar, di mana bagian terluar mengalami pengkristalan menjadi kulit bumi dan sewaktu-waktu mengalami retak, sehingga magma dapat menerobos ke permukaan. Teori perkembangan muka bumi antara lain dikemukakan oleh beberapa ahli, sebagai berikut.

a.  Alfred Lothar Wegener  (1880-1930)

Ia mengemukakan teori yang disebut Apungan dan Pergeseran Benua-Benua pada tahun 1912 dihadapan perhimpunan ahli geologi di Frankfurt, Jerman. Teori tersebut dipopulerkan pertama kalinya dalam bentuk buku pada tahun 1915 yang berjudul Die Enstehung der Kontinente und Ozeane (Asal Usul Benua dan Lautan). Buku tersebut menimbulkan kontroversi besar di lingkungan ahli-ahli geologi, dan baru mereda pada tahun enampuluhan setelah teori Apungan Benua dari Wegener ini semakin banyak mendapat dukungan.

Wegener mengemukakan teori tersebut dengan pertimbangan sebagai berikut.
  1. Terdapat kesamaan yang mencolok antara garis kontur pantai timur Benua Amerika Utara dan Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika. Kesamaan pola garis kontur pantai tersebut menunjukkan bahwa sebenarnya Benua Amerika Utara dan Selatan serta Eropa dan Afrika dahulu adalah daratan yang berimpitan. Berdasarkan fakta bahwa formasi geologi di bagian-bagian yang bertemu itu mempunyai kesamaan.
  2. Keadaan ini telah dibuktikan kebenarannya. Formasi geologi di sepanjang pantai Afrika Barat dari Sierra Leone sampai tanjung Afrika Selatan sama dengan formasi geologi yang ada di pantai Timur Amerika, dari Peru sampai Bahia Blanca.
  3. Benua-benua yang ada sekarang ini, dahulunya adalah satu benua yang disebut Benua Pangea. Benua Pangea tersebut pecah karena gerakan benua besar di selatan baik ke arah barat maupun ke arah utara menuju khatulistiwa. Daerah Greenland sekarang ini bergerak menjauhi daratan Eropa dengan kecepatan 36 meter/tahun, sedangkan Kepulauan Madagaskar menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 9 meter/tahun. Dengan peristiwa tersebut maka terjadilah hal-hal sebagai berikut.
Bentangan-bentangan samudra dan benua-benua mengapung sendiri-sendiri.
  1. Samudra Atlantik menjadi semakin luas karena benua Amerika masih terus bergerak ke arah barat, sehingga terjadi lipatan-lipatan kulit bumi yang menjadi jajaran pegunungan utara-selatan, yang terdapat di sepanjang pantai Amerika Utara dan Selatan.
  2. Aktivitas seismik yang luar biasa di sepanjang Patahan St. Andreas, di dekat pantai barat Amerika Serikat.
  3. Batas Samudra Hindia semakin mendesak ke utara. Anak benua India semakin menyempit dan makin mendekati ke Benua Eurasia, sehingga menimbulkan lipatan Pegunungan Himalaya.
  4. Pergerakan benua-benua sampai sekarang pun masih berlangsung, hal dibuktikan dengan makin melebarnya celah yang terdapat di alur-alur dalam samudra.

b. Rittmann (1960)

Skema lahirnya bumi, menurut Rittmann (1960) dilukiskan dalam gambar 2.24, proses urutan kelahiran bumi menurut Rittmann adalah sebagai berikut.
  1. Bumi terbentuk ketika butir-butir debu dalam cakram awan di sekitar matahari saling melekat dan menggumpal menjadi badan yang lebih besar. Badan-badan ini kemudian bertabrakan dan pecah berhamburan membentuk benda-benda berukuran planet.
  2. Hamburan sisa awan berjatuhan ke permukaan bumi yang masih muda menyebabkan melelehnya bumi, karena energi dari bahan yang jatuh ini, bersama dengan pemanasan (akibat pelapukan radioaktif).
  3.  Dampak yang timbul akibat pelelehan ini, adalah tenggelamnya bahan-bahan yang mampat terutama besi ke pusat bumi dan menjadi intinya. Permukaan bumi tertutup oleh batuan yang meleleh. Bahan yang lebih ringan seperti uap air dan karbon dioksida mengalir ke luar dan membentuk suatu atmosfer purba.
  4. Angin surya (aliran cepat partikel-partikel bermuatan dari matahari) menyapu bersih sisa-sisa awan asli dari tata surya sehingga benturannya ke bumi berkurang. Temperatur bumi menjadi dingin dan uap air membentuk awan tebal di atmosfer.
  5. Suhu awan mengalami penurunan sehingga uap air menjadi embun, dan hujan turun deras. Hujan deras mulai mendinginkan batuan di permukaan bumi. Guyuran air dari badai-badai itu mengumpul di tempat yang rendah, sehingga terjadilah samudra di dunia. Gas karbon dioksida dari udara larut dalam genangan tersebut menjadikan planet menjadi semakin dingin. Awan menghilang, matahari bersinar, dan sebuah bumi yang baru telah muncul dari kekacaubalauan penciptaan itu.

c. Tim Peneliti Amerika Serikat (1969)

Hasil penelitian tim peneliti dari The New York American Museum of Natural History Ohio State University, dan Whichita State University, membuktikan bahwa daerah Alaska terletak di dekat khatulistiwa pada 200 juta tahun yang lalu. Pada tahun 1969, ditemukan fosil tulang rahang binatang amfibi air tawar purba, yang disebut lahyrintodont (salamander, kepalanya gepeng dan badannya besar). Fosil seperti itu ditemui pula di Amerika Selatan dan Afrika. Bukti-bukti tersebut menguatkan teori apungan benua yang beranggapan bahwa 200 juta tahun yang lalu hanya ada satu benua besar di planet bumi ini.

2. Karakteristik Pelapisan Bumi

a.  Pelapisan Bumi (Kerak Bumi)

Kerak bumi adalah lapisan yang paling atas dan tipis (seperti kulit ari) yang disebut dengan litosfer. Lapisan kerak bumi itu terdiri atas dua bagian, yaitu kerak benua (ketebalan sekitar 40 km) dan kerak dasar samudra (ketebalan sekitar 10 km). Ketebalan kerak bumi di bawah benua adalah 30 kilometer, sedangkan di bawah samudra 5 hingga 7 kilometer.

Kerak samudra berumur kurang dari 200 juta tahun, terbentuk oleh letusan gunung api sepanjang celah-celah bawah laut (disebut pematang tengah samudra) dengan material penyusun berupa batuan basal.

Lapisan kerak bumi berumur 3,8 milyar tahun dan tersusun dari batuan granit ringan, sementara lapisan di bawahnya berupa batuan basal yang lebih rapat yang terbentuk melalui bermacam-macam proses. Batuan tertua dijumpai di masa Prakambrium sedangkan batuan yang lebih muda terbentuk selama zaman-zaman pembentukan gunung.

Angin dan hujan menggerus kerak benua dan menciptakan pasir, debu, serta lumpur yang hanyut ke samudra sehingga terbentuk suatu lapisan sedimen yang sangat tebal sehingga menutup lapisan batuan basal, lava bantal, retas vertikal, dan gabro berbutir kasar.

b.  Dinamika Kerak Bumi

Kerak bumi terpecah menjadi sekitar 12 lempeng yang saling bergerak mendatar. Dinamakan lempeng karena bagian litosfer itu mempunyai ukuran yang besar di kedua dimensi horizontal (panjang dan lebar) tetapi berukuran kecil ada arah vertikal.

Pergeseran lempeng yang tidak sama mengakibatkan ada tiga jenis batas pertemuan antar lempeng, yaitu dua lempeng saling menjauh (divergent-junctions), dua lempeng saling bertubrukan (subduction zobes), dan dua lempeng saling berpapasan (transform fault). Berikut adalah penjelasan tentang teori pertemuan lempeng.

Dua Lempeng Saling Menjauh (Divergent-Junctions)

Peristiwa ini terjadi apabila arah pergerakan lempeng (baik lempeng benua maupun lem-peng samudra) saling bertolak belakang. Contoh perbatasan divergent lempeng samudra ada-lah punggungan samudra dan perbatasan divergent lempeng benua adalah Lembah Retak Besar Afrika.

Kejadian yang dijumpai di daerah divergent junction yaitu :
  1. Aktivitas vulkanisme laut;
  2. Aktivitas gempa.;
  3. Perenggangan lempeng yang disertai dengan tumbukan di kedua tepi lempeng;
  4. Pembentukan tanggul dasar samudra (mid ocean ridge).

2) Dua Lempeng Saling Menumbuk (Subduction zone)

Lempeng dasar samudra yang lebih tipis didesak ke bawah oleh lempeng benua yang lebih tebal dan kaku. Dasar palung merupakan tempat perusakan lempeng benua akibat pergesekan dua lempeng dan terjadi pula pengendapan batuan yang berasal dari laut dalam maupun yang diendapkan dari darat. Endapan campuran itulah yang dinamakan batuan bancuh atau mélange. Bongkahan lempeng benua yang hancur akibat pergesekan akan menambah campuran bancuh tersebut. Di sepanjang zone subduction bermunculan puncak gunung api dan sering terjadi gempa bumi yang kadang-kadang sangat kuat.

Di daerah tumbukan dua lempeng terjadi beberapa fenomena, yaitu :
  1. lempeng dasar samudra menunjam ke bawah lempeng benua,
  2. terbentuk palung laut di tempat tumbukan itu,
  3. pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan,
  4. terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ektrusi,
  5. merupakan daerah hiposentrum gempa baik dangkal maupun dalam yang dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi tektonik dan gelombang tsunami,
  6. penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng, dan
  7. timbunan sedimen campuran yang dalam geologi dikenal dengan nama batuan bancuh atau melange.
Contoh fenomena yang diakibatkan oleh tumbukan dua lempeng, antara lain Palung Jawa (sebelah Selatan Pulau Jawa), Pegunungan di pantai Barat Amerika, deretan pulau Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara.

Dua Lempeng Saling Berpapasan/Pergeseran Mendatar

Di daerah seperti itu terda-pat aktivitas vulkanisme yang lemah dan gempa yang tidak kuat. Gejala pergeseran itu tam-pak pada tanggul dasar samudra yang tidak berkesinambungan, melainkan terputus-putus.

3. Pengukuran Umur bumi

Asal usul tentang planet termasuk di dalamnya adalah Bumi telah di terangkan di atas. Selanjutnya manusia berusaha untuk mengetahui tentang umur bumi. Beberapa teori yang dikemukakan untuk mengetahui umur bumi adalah sebagai berikut.

a. Teori Kadar Garam

Menurut teori ini pengukuran umur bumi didasarkan pada kadar garam di laut. Mula-mula laut merupakan air tawar, dengan adanya sirkulasi air maka air yang mengalir dari darat ke laut membawa garam-garaman. Keadaan semacam ini berlangsung terus-menerus sepanjang abad. Dengan diketahuinya kenaikan kadar garam tiap tahun, dan dibandingkan dengan kadar garam saat ini yaitu 320 maka dihasilkan perhitungan bahwa bumi telah terbentuk kurang lebih 1000 juta tahun yang lalu.

b.  Teori Sedimen

Teori ini berdasarkan pada perhitungan lapisan sedimen yang membentuk batuan untuk mengukur umur bumi. Dengan mengetahui ketebalan lapisan sedimen rata-rata yang terbentuk tiap tahunnya, dan dibandingkan dengan tebal batuan sedimen yang terdapat di bumi sekarang, maka dapat dihitung umur lapisan tertua kulit bumi. Berdasarkan teori sedimen, bumi terbentuk kurang lebih 500 juta tahun yang lalu.

c. Teori Termal

Menurut teori termal pengukuran umur bumi didasarkan pada suhu bumi. Mula-mula bumi merupakan batuan yang sangat panas dan lama kelaamaan mendingin. Diketahuinya massa dan suhu bumi sekarang, ahli fisika Elfin dari Inggris memperkirakan bahwa perubahan bumi menjadi dingin memerlukan waktu kurang lebih 20.000 juta tahun.

d.  Teori Radioktif

Pengukuran umur bumi menurut teori radioaktif di dasarkan pada peluruhan unsur-unsur radioaktif. Dengan memerhatikan perbandingan antara kadar unsur radioaktif dan unsur hasil peluruhan dalam suatu batuan, maka dapat diukur umur suatu batuan. Berdasarkan teori ini diperkirakan umur bumi adalah 5 sampai 7 ribu juta tahun.

4. Keadaan Bumi

Selain pengukuran umur bumi para ahli juga melalukan penelitian tentang keadaan bumi sebagai berikut.
  1. Garis tengah bumi pada kutub 12.714 Km, di khatulistiwa 12.757 km, sedangkan jari-jari bumi 6.378 km.
  2. Keliling khatulistiwa adalah 40.000 km.
  3. Jarak dari matahari, jarak terjauh 152 km, terdekat 147 km, dan jarak rata-rata 149 km.
  4. Kecepatan berputar mengelilingi matahari sebesar 106.200 km/jam.
  5. Kecepatan melepaskan diri dari gravitasi bumi adalah 40.500 km/jam.
  6. Massanya 6600 juta ton.
  7. Panjang tahun 365 hari 5 jam 48 menit.
  8. Panjang hari 23 jam 56 menit.
  9. Sudut kemiringan 23 2°.
  10. Berat jenis 5.41 jika dibanding dengan air.
  11. Jarak bumi ke bulan 384.550 km.
  12. Umur bumi 4700 juta tahun.

5. Struktur Bumi

Bumi yang kita tempati diselimuti oleh gas yang disebut dengan atmosfer. Pada permukaan bumi terdapat lapisan air yang disebut hidrosfer dan pada bagian bumi yang padat terdiri atas kulit bumi dan centrosfer.

Atmosfer, merupakan lapisan gas yang menyelubungi bumi atau dalam kehidupan sehari-hari disebut dengan udara. Tebal atmosfer sekitar 48.000 km dihitung dari permukaan air laut.

Hidrosfer, merupakan lapisan air yang ada di bumi. Hidrosfer meliputi lautan, danau, sungai, dan es yang terdapat di kutub. Hidrosfer mempunyai pengaruh yang besar terhadap atmosfer karena air yang menguap akan membentuk awan yang selanjutnya menimbulkan hujan dan kembali ke laut dalam suatu siklus yang disebut siklus hidrologi.

Kulit bumi, tebalnya kurang lebih 32 km, merupakan bagian yang penting dalam kehidupan manusia yang berupa daratan sebagai tempat tinggal manusia. Di bawah kulit bumi terdapat inti bumi dan centrosfer.

Intibumi (core) terbagi menjadi 2, yaitu inti bumi luar (outer core) dan inti bumi dalam (Inner core).

1. Inti Bumi Luar (Outer Core)

Inti bumi luar terdapat pada kedalaman 2.900 – 5.100 km terdiri atas besi dan sejumlah Silia, Sulfur dan oksigen. Massa jenis lapisan ini sekitar 8, 9.

2. Inti Bumi Dalam (Inner Core)

Inti bumi dalam terdapat pada kedalaman 5.100 – 6371 km yang terdiri atas besi padat (solid iron). Massa jenis lapisan ini sekitar 9,6.

Mantel (Centrosfer) letaknya pada kedalaman 400 km, terdiri atas 3 bagian.

1. Bagian Atas

Dicirikan oleh sebaran gelombang gempa rendah, terutama gelombang S. Terletak pada kedalaman 400 – 450 km.Tersusun oleh susunan batuan Eklogit, Pridotit yang kaya akan mineral-mineral Mg, Ca, Na, Silikat, dan Na.

2. Bagian Tengah

Dicirikan dengan landasan kecepatan gelombang gempa yang tinggi. Terletak pada kedalaman 450–1000 km. Kaya akan silikat besi padat, Mg, Ca, silikat, dan oksida besi.

3. Bagian Bawah

Dicirikan dengan kenaikan kecepatan rambat gelombang gempa selaras dengan bertambahnya kedalaman. Terletak pada kedalaman 1000 – 2900 km. Terdiri atas Oksida besi padat, Mg, dan SiO.

6. Unsur Materi Bumi

Materi bumi terdiri atas benda padat, cair, gas, dan materi padat berupa batuan. Secara skematik komposisi hancuran bahan padat bumi berdasar ukurannya adalah sebagai berikut.

Berdasarkan skema di atas dapat dikatakan bahwa penyusun bumi yang dianggap paling kecil adalah unsur atau elemen.

7. Rotasi Bumi

Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada poros ( sumbunya). Dalam sekali putaran bumi memerlukan waktu 24 jam, dan arah perputarannya dari barat ke timur.

a. Bukti-Bukti bahwa Bumi Berotasi

1) Percobaan Berzenberg dan Reich (1802)

Percobaan yang dilakukan oleh Berzenberg dan Reich adalah menjatuhkan peluru-peluru logam dari ketinggian tertentu, yaitu dari menara setinggi 110 m. Ternyata peluru-peluru tersebut tidak pernah bisa jatuh tepat di titik yang tegak lurus, tetapi arah jatuhnya selalu melenceng ke arah timur. Hal ini membuktikan bahwa bumi selalu berputar, karena kalau bumi itu diam, maka peluru-peluru tersebut pasti jatuhnya tepat di bawah titik jatuhnya.

2) Percobaan Ayunan Foucault (1852)

Pada tahun 1852 Seorang ilmuwan dari Prancis bernama Foucault melakukan percobaan di kota Paris. Percobaan tersebut dengan menggunakan sebuah bandul besi yang sangat berat, digantungkan pada tali yang panjangnya lebih dari 60 m, dan dikaitkan pada langit-langit kupel di sebuah gedung Pantheon di kota Paris (49 °LU).

Mula-mula bandul besar ditarik ke samping, kemudian dilepaskan dan dibiarkan berayun. Gerak ayunan dari bandul dapat diteliti dan dicatat, karena ada sebuah pin yang diletakkan di bagian bawah bandul. Pin tersebut akan membuat goresan-goresan kecil pada pasir halus yang diletakkan di dalam bak di bawah bandul tersebut sewaktu bandul berayun.

Setelah beberapa saat dapat terlihat dengan jelas, bahwa bidang ayunan bandul tersebut bergeser membuat putaran dengan arah yang sama dengan arah gerak jarum jam. Hal ini menandakan bahwa bumi yang berada di bawah bandul berputar dengan arah yang berlawanan dengan arah gerak jarum jam.

b.  Akibat Rotasi Bumi

Beberapa kejadian penting sebagai akibat dari rotasi bumi adalah sebagai berikut.
  1. Peredaran semu harian benda-benda langit, yaitu pergerakan dari timur ke barat yang tampak pada benda-benda langit dan matahari.
  2. Peristiwa siang dan malam.
  3. Perbedaan waktu, terdapat perbedaan daerah waktu di dunia berdasarkan letak garis lintang dan garis bujurnya. Tiap 1° jarak dua garis meredian yang berurutan, waktunya berbeda 4 menit, atau tiap 15° berbeda 1 jam.
  4. Perbedaan arah angin pasat.
  5. Bentuk bumi yang pepat.
  6. Perbedaan besarnya gaya gravitasi bumi.

2. Revolusi Bumi

Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan bahwa :
  1. Bumi berputar mengelilingi sumbunya sekali putaran dalam sehari.
  2. Bumi bergerak mengelilingi matahari sekali dalam setahun.
Sesuai dengan pendapat Copernicus, maka bumi di samping berputar mengelilingi sumbunya sekali sehari, juga berputar mengelilingi matahari atau yang disebut dengan revolusi.

a.  Bukti-Bukti bahwa Bumi Berevolusi

Bumi berevolusi dapat dibuktikan dengan percobaan-percobaan yang dilakukan oleh para ahli, sebagai berikut.

1)  Aberasi (Sesatan Cahaya)

Orang melihat sebuah bintang S melalui sebuah teropong O, jika teropong diam maka bintang S akan tampak gambarnya di titik B, tetapi kenyatanya tidak demikian. Orang yang melihat dengan arah OS, bintang tersebut tidak terlihat di B (dengan arah SOB), melainkan melenceng ke sampingnya yaitu di titik B’. Hal ini menunjukkan bahwa teropong tersebut tidak diam, tetapi bergerak mengikuti bumi.

Bersamaan dengan berjalannya cahaya dari titik O sampai B, teropong berpindah tempat atau berubah arahnya, berakibat cahaya tidak lagi jatuh di titik B, melainkan di samping titik B’. Dapat dilihat bintang tidak lagi dalam arah OS, tetapi dalam arah OS’. Bintang seolah-olah bergeser dengan arah yang sama dengan gerakan itu. Gejala ini disebut sesatan cahaya, atau aberasi cahaya.

2)  Parallaxis (Beda Lihat)

Parallaxis adalah sudut dengan seluruh jari-jari lintasan bumi dilihat dari sebuah bintang. Sudut akan semakin kecil jika jarak bintang semakin jauh dari matahari. Bintang-bintang di langit mempunyai jarak yang sangat jauh dari bumi, menyebabkan sudut parallaxis bintang-bintang pun sangat kecil.

b.  Akibat Revolusi Bumi

Beberapa kejadian penting sebagai akibat dari revolusi bumi adalah sebagai berikut.
  1. Pergeseran matahari antara garis balik utara dengan garis balik selatan.
  2. Perubahan lamanya siang dan malam.
  3. Adanya pergantian musim.
  4. Peredaran semu tahunan matahari.
  5. Adanya zodiak dan rasi-rasi bintang.
  6. Adanya perhitungan tarikh matahari.
Lihat juga
Dasar Dasar Ilmu Geografi
Demikianlah postingan dan penjelasan artikel di atas, yang kami bagikan tentang Bumi Dan Tata Surya Geografi. Semoga bermanfaat buat anda yang sedang mencari materi-materi bumi dan tata surya.

0 Response to "Bumi Dan Tata Surya Geografi"

Posting Komentar

-->