-->

Materi Pengolahan dan Kewirausahaan Bahan Nabati Menjadi Makanan Khas Daerah

 A. Perencanaan Usaha Makanan Khas Daerah

1. Ide dan Peluang Usaha Makanan Khas Daerah

Indonesia  merupakan  negara  kepulauan  yang  kaya  akan  hasil  alam.  Berbagai  jenis tanaman dan hewan yang dapat kita jadikan sebagai bahan pangan nabati dan hewani bisa dengan mudah kita temui di sekitar kita. Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan  hendaknya  senantiasa  bersyukur  atas  limpahan  nikmat  yang  tidak  putus-putusnya  diberikan  kepada  kita.  Tuhan  telah  memberikan  karunian-NYA  kepada  manusia  berupa  akal  pikiran  dan  kemampuan  berpikir  melebihi  makhluk  ciptaan-NYA yang lain. Dengan akal dan pikiran kita dapat memanfaatkan bahan nabati dan hewani menjadi produk yang beraneka ragam.Salah satunya adalah produk makanan khas  daerah.  Pada  awalnya  kita  hanya  bisa  menemukan  makanan  –makanan  khas  daerah  di  tempat  asalnya  saja,  namun  seiring  dengan  berkembangnya  zaman,  kini  kita  dapat  menemukan  makanan  khas  daerah  diberbagai  macam  tempat,  tidak  hanya di daerah asalnya saja. Contohnya ; pempek dan tekwan adalah makanan khas Palembang,  kita  bisa  menemukan  penjual  pempek  dan  tekwan  diberbagai  daerah,  bahkan di mancanegara. Hal ini merupakan peluang usaha yang potensial bagi para wirausawahan  kuliner  dalam  memulai  bisnisnya.  Peluang  dalam  bahasa  Inggris  adalah opportunity yang berarti kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian atau moment.  Jadi,  peluang  usaha  makanan  khas  daerah  merupakan  kesempatan  yang  muncul dan menjadi inspirasi (ide) bagi seseorang dalam melakukan usaha kuliner makanan khas daerah.

Kegiatan pengolahan produk makanan daerah saat ini merupakan salah satu usaha yang sangat menjanjikan bagi masyarakat oleh karena potensi sumber daya alam di Indonesia  cukup  potensial  untuk  diolah  menjadi  makanan  khas  daerah,  seperti    di  provinsi Banten yang memiliki potensi hasil budidaya perikanan yang dimanfaatkan menjadi   makanan   khas   daerah,   seperti   sate   bandeng,   sehingga   meningkatkan   perekonomian  daerah  tersebut,  untuk  itu  kita  harus  selalu  bersyukur  atas  karunia  yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. 

 

Dalam  menciptakan  peluang  usaha  pengolahan  makanan  khas  daerah  banyak  faktor yang mempengaruhinya, diantaranya :

a. Ide Usaha

Beberapa faktor yang dapat memunculkan ide usaha adalah:

Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri, antara lain :

1) Pengetahuan yang dimiliki;

2) Pengalaman yang pernah dilalui;

3) Kemampuan  untuk  melihat  dan  menjadikan  pengalaman  orang  lain sebagai pelajaran;

4) Intuisi  yang  merupakan  pemikiran  yang  muncul  dari  individu  itu  sendiri.

Faktor   internal   seseorang   dapat   dapat   menimbulkan   kreatifitas   yang  menjadi  ide  dalam  menciptakan  suatu  inspirasi  produk  untuk  memanfaatkan alam sekitarnya agar menjadi peluang usaha.

Faktor eksternal, yaitu hal – hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi bisnis, antara lain:  

1) Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan;

2) Kesulitan yang dihadapi sehari–hari.

3 )Kebutuhan  yang  belum  terpenuhi  baik  untuk  dirinya  maupun  orang lain;

4) Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.

b. Risiko Usaha

Resiko    usaha    yaitu    kegagalan    atau    ketidak    berhasilan    dalam    menangkap  peluang  usaha.  Dalam  usaha  makanan  khas  daerah,  resiko  untuk  mengalami  kerugian  bahkan  kebangkrutan  terbuka  lebar.  Oleh  karena  itu  sebelum  memulai  usaha,  kita  harus  menganalisa  risiko  yang  ada. Risiko usaha dapat ditimbulkan karena :

1) Permintaan (perubahan mode, selera, dan daya beli)

2) Perubahan kongjungtur   (perubahan   kondidi   perekonomian   yang   pasang surut)

3) Persaingan 

4) Akibat  lain,  seperti  :  bencana  alam,  perubahan  aturan,  perubahan  teknologi, dan lain-lain.

Namun  sesungguhnya  ada  berapa  unsur  yang  dapat  dilakukan  dalam  mengurangi risiko usaha yaitu :

1) Adanya kesadaran dalam kemampuan mengelolah usaha, peluang, dan kekuatan perusahaan

2) Adanya  keinginan  kuat  untuk  berprestasi,  dorongan  berinisiatif,  dan  motivasi untuk melaksanakan strategi usaha.

3) Adanya   kemampuan   merencanakan   strategi   untuk   mewujudkan   perubahan di dalam lingkungan usahanya.

4) Adanya  kreativitas  dan  inovatif  dalam  menerapkan  cara  mengolah  modal usaha untuk memperoleh keuntungan

Selain unsur-unsur tersebut di atas kemampuan seorang wirausawan dalam  pengambilan  resiko  dapat  meminimalisir  risiko  usaha  tersebut.  Tugas  seorang  wirausaha  di  dalam  pengambilan  risiko  adalah  sebagai  berikut :

1) Menetapkan kebutuhan pada tingkat permintaan waktu sekarang

2 )Membeli alat-alat produksi yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen

3) Menyewakan    alat-alat    produksi    untuk    memenuhi    permintaan    konsumen

4) Memberikan kepercayaan kepada pembuat produk yang lebih kecil

5) Mengumpulkan informasi usaha

6) Mengurangi resiko usaha

Dalam melakukan usaha, sebaiknya kita memiliki etika bisnis yang sesuai dengan aturan agama yang berdasarkan iman kepada Tuhan YME sebagai tanda syukur atas nikmat yang diberikan. Selain itu, usaha tidak hanya mengejar keuntungan saja, tetapi juga harus memberikan dampak yang positif bagi lingkungan sekitar.

c. Keberhasilan  dan  Kegagalan  Dalam  Berwirausaha  Pengolahan  Makanan  Khas Daerah

Dalam  melakukan  usaha  ada  dua  kemungkinan  yang  dapat  terjadi  yaitu  kegagalan dan keberhasilan. Setiap orang pada umumnya tidak mau menerima kegagalan. Hanya sedikit orang yang mau memahami bahwa sesungguhnya kegagalan  itu  hanya  sementara  saja  karena  kegagalan  merupakan  awal  dari  keberhasilan.  Jika  seseorang mempunyai  mental  dan  pribadi  wirausaha,  dia  tidak  akan  putus  asa  bila  mengalami  kegagalan.  Ia  akan  berusaha  bangkit  lagi  sampai  ia  berhasil  memperoleh  apa  yang  menjadi  harapannya.  Seorang wirausahawan   yang  tangguh   akan   menggunakan kegagalannya   sebagai  pengalaman  dan tidak  akan mengulangi kegagalan serupa. Demikian pula dengan  keberhasilan. Jangan sampai keberhasilan yang diperoleh membuat kita   terlena  sehingga   tidak mau lagi melakukan inovasi-inovasi untuk  meningkatkan keberhasilan usaha.


Terdapat banyak faktor yang menyebabkan seorang  wirausahawan  itu dikatakan berhasil atau gagal. Sebagai     seorang wirausahan, keberhasilan dan   kegagalan   merupakan   dua   sisi  mata  uang,  ini  berarti  bahwa  sewaktu-waktu ia dapat mencapai hasil  yang  baik, tetapi di waktu  yang   lain   ia  kurang   berhasil. Untuk   itu   perlu   diidentifikasi   faktor apa saja yang menyebabkan ia gagal atau berhasil.

Keberhasilan     seorang     wirausaha     dalam     menjalankan     usahanya     dipengaruhi oleh berbagai hal, diantaranya sebagai berikut :

1) Keyakinan yang kuat dalam berusaha

2) Sikap mental yang positif dalam berusaha

3) Percaya diri dan keyakinan terhadap diri sendiri

4) Tingkah laku yang bertanggungjawab

5) Inovatif dan kreatif

6) Keunggulan dalam menjalankan usaha

7) Sasaran yang tepat dalam memulai usaha8)Pengelolaan waktu yang efektif dan efisien

9) Pengembangan diri

10) Selalu mengadakan evaluasi atas usaha yang dijalankan

Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan usaha adalah sebagai berikut:

1) Tidak ada tujuan tertentu dalam usaha

2) Kurang berambisi

3) Tidak disiplin

4) Pendidikan yang tidak cukup

5) Sikap selalu menunda-nunda

6) Kesehatan terganggu

7) Kurang tekun8)Kepribadian yang negatif

9) Tidak jujur

10) Tidak dapat bekerjasama dengan orang lain

Selanjutnya   faktor   non   teknis   yang   menentukan   keberhasilan   atau   kegagalan suatu usaha makanan khas daerah diantaranya:

1) Perencanaan  :  Usaha  makanan  khas  daerah  harus  dibuat  dengan  perencanaan yang sangat matang. Rencanakan jenis makanan, lokasi usaha, penyedia bahan makanan, alat yang dibutuhkan, dan lain-lain. 

2) Menetapkan tujuan: Tujuan pengolahan makanan khas daerah harus jelas,  apakah  usaha  makanan  khas  daerah  yang  dilakukan  hanya  untuk hobi atau untuk mendapatkan profit (keuntungan). 

3) Adaptasi:  Tantangan  dan  persaingan  dalam  bisnis  usaha  makanan  tidak  ada  habisnya.  Oleh  karena  itu  diperlukan  kemampuan  untuk  beradaptasi   dalam   mengatasi   tantangan-tantangan.   Kemampuan   seorang    wirausahawan    dalam    menghadapi    tantangan    dapat    menentukan apakan usaha bisa bertahan atau tidak.

4) Inovasi  merupakan  faktor  yang  sangat  penting  bagi  keberlanjutan  usaha  makanan  khas  daerah.  Seorang  wirausawan  makanan  khas  daerah  harus  terus-menerus  fokus  untuk  selalu  melakukan  inovasi  dan peningkatan mutu agar pelanggan selalu merasa terikat dengan usaha  makanan  yang  dirintis  baik  dalam  hal  rasa,  bentuk  maupun  pelayanan. 

5) Memasarkan   merupakan   kunci   keberhasilan   suatu   usaha   tidak   terkecuali usaha  makanan khas daerah. Walaupun produk makanan khas daerah yang kita hasilkan memiliki cita rasa yang enak dengan kualitas  yang  prima,  namun  jika  pemasaran  terhadap  barang  yang  kita produksi buruk maka usaha yang kita jalani tidak akan berlanjut.

6) Jangan  mengeluh  dan  jangan  menyerah  merupakan  kunci  utama  suatu usaha.

d. Pemetaan Peluang Usaha

Ancaman dan peluang akan selalu ada dari suatu usaha, oleh sebab itu penting untuk melihat dan memantau perubahan lingkungan yang terjadi dan kemampuan dalam beradaptasi dari suatu usaha agar bisa tumbuh dan bertahan  dalam  ketatnya  persaingan.  Oleh  karena  itu  sebelum  melakukan  usaha,  seorang  wirausahawan  harus  melakukan  pemetaan  peluang  usaha.

Pemetaan  peluang  usaha  dilakukan  untuk  menemukan  peluang  usaha  dengan  memanfaatkan  potensi  yang  ada.  Pemetaan  usaha  juga  dilakukan  untuk mengetahui seberapa besar potensi usaha yang ada dan berapa lama suatu usaha dapat bertahan.Pemetaan potensi usaha dapat didasarkan pada sektor unggulan daerah demi  mendorong  pertumbuhan  ekonomi  daerah  dengan  mengedepankan  kewilayahan  dan  pemerataan.  Terdapat  beberapa  cara  atau  metode  dalam  melakuan pemetaan potensi usaha, baik secara kuantitaif maupun kualitatif diantaranya adalah dengan melakukan analisa SWOT

Analisa SWOT adalah suatu analisa terhadap lingkungan internal dan eksternal  wirausaha/perusahaan,  dimana  analisa  internal  lebih  menitik-beratkan  pada  Kekuatan  (strenght)  dan  Kelemahan  (weakness),  sedangkan  analisa eksternal untuk menggali dan mengidentifikasi semua gejala peluang (opportunity)  yang  ada  dan  yang  akan  datang  serta  ancaman  (threat)  dari  adanya/kemungkinan adanya pesaing/calon pesaing.

Contoh analisis SWOT  pada makanan khas daerah (rendang). Rendang merupakan  salah  satu  jenis  makanan  yang  diminati  oleh  hampir  seluruh  lapisan masyarakat sehingga peluang usaha sangat terbuka bagi para pelaku usaha pembuatan rendang. Dengan tingkat konsumsi yang tinggi, antara lain hampir  sebagian  besar  masyarat  Indonesia  menggunakan  menu  rendang  untuk acara pesta maupun untuk dikonsumsi sehari-hari berdampak secara langsung kepada upaya pemenuhan kebutuhan makanan bagi masyarakat.Kondisi ini membuat pedagang rendang tidak membutuhkan usaha khusus untuk  memasarkan  produknya.  Pembeli  akan  datang  langsung  ke  tempat  pedagang  rendangbaik  yang  di  rumah  makan  maupun  di  rumah  dalam  bentuk usaha catering.

Analisis SWOT didahului oleh proses identifikasi faktor eksternal dan internal. Untuk menentukan strategi yang terbaik, dilakukan pembobotan terhadap   tiap   unsur   SWOT   berdasarkan   tingkat   kepentingan.Analisis   SWOT   dilakukan   dengan   mewawancarai   pedangang   rendang   dengan   menggunakan  kuisioner.Hal-hal  yang  perlu  diwawancarai  seperti  aspek  sosial,  ekonomi,  dan  teknik  pembuatan  rendang  untuk  mengidentifikasi  faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keberhasilan usaha. Hasil contoh studi kasus analisis SWOT untuk usaha pembuatan rendang sebagai berikut :

1) Analisis Kekuatan (Strenght)

a) Rendang  merupakan  salah  satu  jenis  makanan  yang  disukai  oleh  seluruh lapisan masyarakat Indonesia;

b) Harga jual bersaing;

c) Bahan-bahan untuk pembutan rendang mudah dicari.

Hal yang perlu dilakukan setelah analisis:

a) Terus mempertahankan kualitas rasa, jangan sampai berubah;

b) Usahakan terus untuk mempertahankan harga;

c) Semakin  menonjolkan  keuggulan  rendang  yang  akan  dipasarkan  tidak menggunakan bahan pengawet dan dijamin sehat.

2) Analisis Kelemahan (We a k n e s s)

a) Harga bahan-bahan seringkali tidak stabil.

b) Daging sapi seringkali dicampur dengan jenis daging lain.

Hal yang perlu dilakukan setelah analisis

a) Tonjolkan  pada  bentuk  rasa  sehingga  walaupun  porsinya  tidak  besar,  tetapi  karena  harganya  murah  makan  akan  tetap  memiliki  daya tarik bagi pembeli;

b) Telitilah dalam membeli daging. Kenali bentuk daging sapi asli dan daging  lain  (misalnya  babi)  dan  bentuk  daging  sapi  yang  sudah  dicampur dengan daging yang lain.

3) Analisis Kesempatan (Opportunity)

a) Dapat melayani pesanan pesta atau catering;

b) Dapat   membuka   warung   makan/restoran   dengan   menu   khas   rendang yang lezat.

Hal yang dapat dilakukan setelah analisis:

a) Menyiiapkan  dan  mulai  menawarkan  rendang  pada  pelanggan  yang  membutuhkan  baik  untuk  pesta,  event  tertentu  maupun  untuk makanan sehari-hari. Mulailah membuat rencana pemasaran rendang dari rumah ke rumah atau melalui jasa online

b) Mulai  membuat  rencana  untuk  membuka  warung  atau  rumah  makan yang membuat menu rendang.

4) Analisis Ancaman (Threat)

a) Semakin banyak pesaing muncul bila rendang buatan kita disukai konsumen.

b) Kemungkinan  harga  pesaing  lebih  murah  dari  harga  yang  kita  tawarkan.

Hal yang dapat dilakukan setelah analisis :

a) Menjaga   kualitas   rendang   yang   kita   buat   sehingga   pelanggan   tetap  akan  datang  ke  tempat  usaha  makanan  kita  dan  tidak  akan  berpaling dengan usaha makanan rendang yang lain. 

b) Jangan terlalu cepat menaikkan harga jual ketika harga bahan baku (daging)  sedang  naik  di  pasaran.  Kita  dapat  tetap  menggunakan  harga  lama  dengan  kualitas  rasa  yang  tetap  namun  dengan  porsi  yang lebih diperkecil.

Hasil studi analisis SWOT untuk usaha pembuatan rendang diurutkan berdasarkan    tingkatan    nilai    tertinggi.Analisis    SWOT    berupa    hasil    perhitungan nilai tertimbang faktor internal dan eksternal, yaitu perhitungan S – W sebagai sumbu horizontal yang merupakan hasil pengurangan antara kekuatan  –  kelemahan  dari  faktor  internal  dan  perhitungan  nilai  O  –  T  sebagai  sumbu  vertikal,  yaitu  peluang  dikurangi  ancaman  menghasilkan  strategi yang tepat dalam pengembangan usaha pembuatan rendang. Data tersebut dan setelah dilakukan analisis SWOT menunjukkan bahwa usaha pembuatan  rendang  memiliki  peluang  yang  lebih  besar  dibandingkan  dengan ancaman.

Strategi yang dapat diterapkan, yaitu sebagai berikut.

1) Memanfaatkan    sumberdaya    manusia    secara    optimal    untuk    meningkatkan  kualitas  masakan  sehingga  memenuhi  kebutuhan  dan selera pembeli.

2) Meningkatkan kualitas rasa dan tampilan pengemasan.

2. Sumber daya yang Dibutuhkan dalam Usaha Makanan Khas Daerah

Indonesia  adalah  negara  yang  memiliki  kekayaan  kuliner  sangat  luar  biasa  baik  ragam maupun cita rasanya. Hampir semua daerah di Indonesia memiliki makanan khas.  Dari  yang  diolah  secara  tradisional  hingga  modern.  Bahkan  berbagai  varian  baru  muncul  sebagai  hasil  eksperimen  dan  modifikasi.  Makanan  khas  daerah  tersebut menggunakan bahan pangan nabati dan hewani yang menjadi potensi dan unggulan  daerah.  Beberapa  daerah  bahkan  memiliki  lebih  dari  satu  makanan  khas.  Sebagai contoh Jawa Barat dengan bahan baku utama singkong, diolah makanan yang menjadi makanan khas daerah berupa tape, suwar-suwir (dodol tape), proll tape dan juga  brownis  tape.  Rasanya  pun  sangat  variatif.  Hal  itu  menunjukkan  bahwa  usaha  makanan  khas  daerah  memanfaatkan  sumber  daya  alam.  Namun  untuk  membuat  sebuah  produk  makanan  khas  daerah,  bukan  hanya  sumber  daya  alam  saja  yang  dibutuhkan.  Sumber  daya  yang  dibutuhkan  untuk  membuat  usaha  makanan  khas  daerah adalah :

a. Man (manusia)

Dalam  sebuah  kegiatan  usaha,  manusia  adalah  faktor  paling  penting.  Sebab  manusia  adalah  pelaku  yang  melaksanakan  proses  kerja  untuk  mencapai  tujuan yang diinginkan. Sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam usaha makanan khas daerah berupa tenaga kerja terdidik dan terlatih.

b. Money (uang)

Uang dibutuhkan untuk membiayai semua kebutuhan yang diperlukan selama proses  produksi.  Seperti  untuk  membiayai  pembelian  bahan  baku  yang  akan  diolah, perawatan mesin produksi  dan menggaji para karyawan.

c. Material (bahan)

Material adalah bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi sebuah usaha. Material terdiri dari bahan mentah, bahan setengah jadi dan bahan jadi.Biasanya  untuk  membuat  makanan  khas  daerah  digunakan  bahan  mentah  untuk kemudian diolah menjadi bahan jadi untuk dijual.

d. Machine (peralatan)Machine(mesin) adalah salah satu sarana yang sangat diperlukan dalam sebuah proses produksi. Saat ini seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi yang  semakin  canggih,  alat-alat  yang  mendukung  proses  produksi  pun  juga  turut  menjadi  lebih  canggih,  sehingga  dapat  menghemat  biaya  dan  tenaga  bahkan dapat membuat bentuk dan tampilan produk menjadi lebih bagus.

e. Method (cara kerja)

Metode adalah penetapan kerja atau tips-tips untuk tercapainya tujuan dalam sebuah  proses  produksi.  Seorang  wirausahawan  harus  memiliki  pengetahuan  tentang  cara  kerja  pembuatan  suatu  produk  makanan  khas  daerah  untuk  menghasilkan   produk   yang   baik   sehingga   produk   yang   dihasilkan   lebih   memuaskan.

f. Market (pasar)

Pemasaran   menjadi   tujuan   akhir   dari   produksi   makanan   khas   daerah.   Pemasaran  merupakan  hal  yang  sangat  penting  karena  apabila  pemasaran  tidak berjalan lancar, modal produksi tidak akan kembali dan proses produksi terpaksa akan dihentikan. Jika proses produksi dihentikan maka wirausahawan akan kehilangan pekerjaannya. Oleh karena itu seorang wirausahawan ditutut untuk  memiliki  pengetahuan  tentang  bagaimana  cara  memasarkan  suatu  produk  sehingga  produk  yang  dihasilkan  dengan  mudah  dapat  dikenal  olah  konsumen.

g. Information (Informasi)

Proses  produksi  tidak  akan  berkembang  dengan  sempurna  jika  didukung  oleh  informasi  yang  baik  dari  orang  yang  lebih  berpengalaman  maupun  dari  berbagai media, seperti internet, buku, majalah maupun koran.

3. Perencanaan Pemasaran Usaha Makanan Khas Daerah

Dalam menjalankan usaha makanan khas daerah, bukan cuma modal dan produk berkualitas saja yang dibutuhkan, tetapi aspek pemasaran juga sangat dibutuhkan agar bisnis yang dijalankan dapat menghasilkan omset sesuai target yang telah ditetapkan.Usaha  makanan  khas  daerah  merupakan  salah  satu  usaha  yang  memiliki  potensi  cukup besar. Sudah banyak pelaku usaha yang berhasil menggeluti usaha ini. Namun tidak sedikit pula pelaku usaha makanan yang gagal karena strategi pemasaran yang digunakan  kurang  tepat.  Oleh  karena  itu  untuk  menghindari  risiko  bangkrut  harus  direncanakan strategi pemasaran usaha makanan yang tepat. Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah :

a. Buatlah nama untuk bisnis makanan semenarik mungkin

Nama usaha akan menjadi image yang akan tertanam pada konsumen, sehingga mereka  mudah  untuk  mengingat  usaha  makanan  yang  dibuat.  Oleh  karena  itu  sebelum  membuka  usaha  makanan,  siapkanlah  nama  usaha  makanan  yang  menarik,  unik,  dan  mudah  diingat  oleh  para  konsumen.  Disamping  itu  sesuaikan nama dengan usaha yang dijalankan dengan daerah asal makanan. Nama  usaha  dapat  ditempatkan  di  depan  lokasi  usaha  dengan  menggunakan  neon  box  ataupun  x  –  baner  dengan  ukuran  yang  besar  dan  mudah  terlihat  agar konsumen yang kebetulan lewat, tertarik untuk mampir membeli produk makanan yang ditawarkan.

b. Perkenalkan usaha olahan makanan kepada masyarakat

Mulailah pemasaran dengan mengenalkan makanan khas daerah yang dibuat kepada masyarakat sekitar. Hal  ini  dapat  dilakukan  dengan  membuat  acara  dan mengundang masyarakat luas untuk berkunjung ke lokasi usaha. Selain itu pemasaran juga bisa dilakukan dengan mengambil karyawan yang bertempat tinggal   di   sekitar   lokasi.   Secara   tidak   langsung   karyawan   tersebut   akan   mempromosikan  tempat  kerja  mereka  kepada  kerabat  serta  rekan  mereka.  Pada  kesempatan  tersebut  dapat  juga  dilakukan  survey  untuk  mengetahui  kelamahan  dan  kelebihan  produk  dari  pendapat  konsumen  secara  langsung  melalui  angket.  Dengan  demikian  kita  dapat  selalu  mengadakan  perbaikan  produk sesuai dengan keinginan konsumen.

c. Berikan potongan harga untuk acara tertentu contoh pada saat grand opening, ulang  tahun  usaha  tersebut  dan  lain-lain.  Selain  itu  dapat  juga  memberikan  paket  harga  khusus  pada  saat  hari  –  hari  tertentu,  misalnya  memberikan  harga  paket  keluarga  di  hari  raya  seperti  lebaran  atau  tahun  baru.  Potongan harga  atau  harga  paket  khusus  akan  menjadi  daya  tarik  tersendiri  bagi  para  konsumen  untuk  berkunjung  ke  tempat  usaha.  Gunakanlah  brosur,  pamflet,  atau pun spanduk untuk mempromosikan hal tersebut. 

d. Membangun   jaringan   dengan   usaha   lain   yang   dapat   mendukung   usaha   makanan yang dibuat.

Jaringan   merupakan   pemasaran   yang   sangat   efektif.   Mulailah   dengan   membuat  jaringan  usaha  dengan  rekan  maupun  kerabat  dekat  yang  memang  bisa membantu untuk mengembangkan bisnis. Cara membangun jaringan bisa dilakukan  dengan  memberikan  tesproduk  pada  rekan  atau  kerabat,  misalnya  dengan  mengajak  rekan  dan  kerabat  untuk  berkunjung  mencicipi  makanan  yang  dibuat.  Jika  rekan  dan  kerabat  tertarik  dengan  produk  tersebut,  mereka  akan senang jika diajak untuk bekerja sama dengan usaha yang sudah dibuat. Begitu banyak peluang yang akan muncul, bila memiliki jaringan usaha yang cukup luas.

e. Menciptakan inovasi pada menu – menu yang ditawarkan

Untuk  menghindari  kejenuhan  konsumen,  ciptakan  inovasi  pada  menu–menu yang ditawarkan minimal 6 bulan sekali. Banyaknya variasi menu yang ditawarkan, akan menjadi daya tarik tersendiri. Misalnya usaha bakso, malang bisa diberikan inovasi dengan menambah menu bakso isi keju, bakso isi telur, bakso  isi  buah,  hingga  bakso  ikan  dan  bakso  udang.  Menu  yang  bervariasi  akan menarik minat masyarakat untuk mengunjungi warung usaha bakso yang sudah dirintis.

f. Meningkatkan kualitas pelayanan

Dalam   memberikan   pelayanan   bagi   para   konsumen,   perhatikan   waktu   penyajian makanan, kualitas cita rasa makanan serta kebersihan dan keamanan tempat usaha. Konsumen akan merasa tidak nyaman jika menunggu penyajian makanan  yang  terlalu  lama,  untuk  itu  usahakan  untuk  tepat  waktu  dalam  memberikan  pelayanan.  Selain  itu  jaga  kualitas  cita  rasa  makanan  yang  diproduksi, sehingga konsumen tidak kecewa jika makanan yang mereka pesan ternyata tidak enak. Jagalah kebersihan serta keamanan lokasi usaha makanan khas  daerah  yang  dibuka,  sehingga  konsumen  yang  makan  merasa  nyaman  dan senang untuk berkunjung kembali ke lokasi usaha.

Pada  dasarnya,  pemasaran  usaha  sangatlah  penting,  untuk  itu  lakukan  promosi  usaha secara total baik dari mulai dibuka sampai usaha makanan khas daerah sudah dapat  berjalan,  lakukan  terus  promosi  dan  pemasaran  secara  terus  menerus.  Jika  perlu sisihkan 5 – 10 % omset untuk biaya promosi dan pemasaran usaha.

4. Penyusunan Proposal Makanan Khas Daerah

Dewasa  ini  jumlah  pengangguran  semakin  meningkat.  Salah  satu  faktor  yang  menyebabkan   hal   tersebut   adalah   kurangnya   pengetahuan   masyarakat   untuk   memanfaatkan  peluang  bisnis  dengan  memanfaatkan  sumber  daya  alam  yang  ada.Hal ini menyebabkan semakin meningkatnya krisis ekonomi di masyarakat. Padahal sesungguhnya pemanfaatan sumber daya alam dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru  jika  dijadikan  usaha  salah  satu  contohnya  usaha  makanan  khas  daerah  yang  pada  akhirnya  dapat  membantu  meningkatkan  perekonomian  bagi  keluarga  dan  masyarakat.

Banyak jenis makanan khas daerah yang bisa dibuat dan memiliki daya jual yang cukup tinggi. Seseorang yang akan memulai usaha makanan khas daerah sebaiknya membuat  perencanaan  yang  disusun  dalam  sebuah  proposal.  Isi  proposal  meliputi  penjelasan tentang :

a. Visi dan misi 

b. Tujuan kegiatan usaha

c. Maksud kegiatan usaha

d. Profil usaha makanan khas daaerah

e. Strategi pasa

1) Segmenting

Segmenting pasar adalah dengan menjadikan pembeli sebagai target yang akan di capai, produk yang dibuat adalah produk yang dapat di nikmati oleh berbagai kalangan dari masyarakat dengan tingkatan berbeda, anak anak hingga orang dewasa.

2) Targeting

Target pasar adalah pada kalangan masyarakat setempat pengguna produk.

3) Positioning

Positioning  adalah  inovasi  dengan  cara  menambahkan  bahan  baru  yang  membedakan  makanan  ini  dengan  makanan  sejenis  yang  ada  sehingga  tampilan  lebih  menarik  rasa  lebih  unggul  dan  kualitas  sangat  baik,  sehingga konsumen dapat mengenali dengan mudah produk yang dibuat.

f. Analisis SWOT sebagai kelayakan Usaha

Yaitu  sebagai  acuan  untuk  menghadapi  persaingan  dalam  bidang  usaha.  Setiap kegiatan untuk memulai usaha penulis harus mengukur kemampuan terhadap lingkungan atau pesaing melalui SWOT.

g. Proses ProduksiYaitu  penjelasan  tentang  pelaksanaan  kegiatan  dalam  membuat  produk  makanan khas daerah dari mulai persiapan hingga pengemasan produk.

B. Penerapan Sistem Produksi Makanan Khas Daerah Berdasarkan Daya Dukung Daerah

1. Pengertian Makanan Khas Daerah

Indonesia  merupakan  negara  yang  terdiri  dari  berbagai  suku  bangsa  di  mana  memiliki  keanekaragaman  olahan  masakan  yang  menjadi  ciri  khas  daerah  tersebut  atau  sering  disebut  makanan  khas  daerah.  Makanan  khas  daerah  adalah  makanan  yang biasa di konsumsi di suatu daerah. Karakter masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan   karakter   masyarakatnya.   Di   daerah   pegunungan   karena   iklim   pegunungan  yang  dingin  dan  menghasilkan  bahan  pangan  berupa  sayur-mayur,  umumnya  olahan  masakannya  berbahan  dasar  sayur  yang  disajikan  dalam  suhu  panas  dengan  rasa  pedas,  dengan  tujuan  untuk  menghangatkan  badan.  Di  daerah  pantai  maka  olahan  makanannya  banyak  menggunakan  hasil  laut.  Namun  seiring  dengan perkembangan zaman, kontak dengan orang dari luar daerah semakin tinggi sehingga  melahirkan  banyak  masakan  campuran  yang  ikut  memperkaya  produk  makanan khas daerah.

Makanan  khas  daerah  memiliki  kandungan  gizi  dan  manfaat  yang  beragam,  sesuai dengan bahan baku, bahan tambahan, dan teknik pengolahan yang digunakan. Bahan utama produk makanan khas daerah adalah bahan nabati/hewani, kandungan nutrisi  utamanya  adalah  karbohidrat,  protein,  lemak,  mineral,  vitamin,  dan  air.Jumlah  komponen-komponen  tersebut  berbeda-beda  pada  masing-masing  bahan,  tergantung pada susunan, kekerasan, tekstur, cita rasa, dan warna.

Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi manusia, umumnya terdapat pada  bahan  pangan  golongan  serelalia  seperti;  beras,  gandum,  dan  umbi-umbian.Contoh  makanan  khas  daerah  yang  mengandung  karbohidrat  adalah  nasi  liwet,  nasi  jamblang,  getuk,  dan  lain-lain.  Protein  memiliki  fungsi  utama  sebagai  zat  pembangun. Umumnya terdapat pada hasil hewani seperti; daging, ikan, telur, susu, dan  hasil  nabati  seperti  kacang-kacangan  dan  hasil  olahannya.  Contoh  makanan  khas daerah yang banyak mengandung protein adalah telur asin, ayam betutu, bebek songkem, ayam lodho, dan lain sebagainya. Lemak merupakan sumber tenaga kedua setelah karbohidrat dan dapat melarutkan vitamin A, D, E, dan K. Lemak dibedakan menjadi  lemak  yang  dapat  dilihat  dan  lemak  yang  tidak  dapat  dilihat.  Lemak  yang  dapat  dilihat  seperti  mentega,  margarin,  minyak  goreng.  Sedangkan  minyak  yang  tidak dapat dilihat sepert lemak dari kacang tanah, lemak kemiri, kuning telur, susu.Contoh  makanan  khas  daerah  yang  banyak  mengandung  lemak  adalah;  rendang  daging, bika ambon, karena pada proses pembuatannya menggunakan santan kental.Vitamin berfungsi untuk kelancaran metabolisme, menjadi daya tahan dan kekebalan tubuh. Sumber vitamin dan mineral yang terdapat pada hasil hewani seperti; danging, susu,  telur,  dan  sumber  vitamin  dari  hasil  nabati  seperti  sayur-sayuran  dan  buah-buahan.  Contoh  makanan  khas  daerah  yang  mengandung  vitamin  adalah  karedok,  gado-gado, keripik pisang, keripik sanjay, dan lain sebagainya.

2. Karakteristik Makanan Khas Daerah

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku dengan  kebudayaan yang sangat beragam. Demikian pula dengan hasil alam yang dijadikan sebagai bahan pangan. Umumnya bahan pangan berasal dari dua sumber yaitu bahan pangan  nabati  dan  bahan  pangan  hewani.  Bahan  makanan  nabati  adalah  bahan  makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, umbi-umbian,  dan  serealia. Bahan  makanan  hewani  adalah  makanan yang berasal dari hewan, seperti telur ,ayam, daging, ikan, dan susu.

Perbedaan budaya dan bahan pangan yang tersedia membuat pengolahan produk makanan khas berbeda di setiap daerah sehingga menghasilkan aneka jenis produk makanan  yang  beranekaragam  dengan  karakter  yang  berbeda  pula.  Masakan  khas  daerah memiliki ciri khas dan karakter tertentu, seperti :

a. Masakan dari Jawa Barat

Jawa  Barat  merupakan  daerah  pegunungan  yang  banyak  menghasilkan  berbagai jenis sayur mayur. Masyarakat Jawa Barat lebih suka makan sayur-mayur muda yang masih mentah secara langsung dalam bentuk lalap mentah yang disantap bersama sambal. Olahan sayuran yang masih mentah disebut karedok.Sedangkan  yang  matang  disebut  gado-gado.  Banyaknya  masakan  yang terbuat dari ikan, dibuat pepes.

b. Masakan Jawa Tengah            

Masyarakat Jawa Tengan banyak menggunakan bawang putih sebagai bumbu dominan.dan  lebih  menyukai  rasa  manis  dibandingkan  rasa  yang  lain.  Di  daerah ini banyak ditemukan masakan bersantan.Contoh makanan khas dari Jawa Tengah  adalah gudeg

c. Masakan Jawa Timur

Masakan  olahan  masyarakat  Jawa  Timur  banyak  menggunakan  terasi  dan  petis  sebagai  pemberi  rasa  pada  masakan.  Dengan  rasa  yang  sedikit  pedas,  masakan  Jawa  Timur  banyak  dimatangkan  dengan  cara  direbus,  digoreng,  dipepes,  dan  dibakar.  Contoh  makanan  khas  dari  Jawa  Timur  adalah  rujak  cingur, tahu tek, dan lain-lain

d. Masakan Sumatera

Masakan  olahan  daerah  Sumatra  menggunakan  banyak  bumbu.  Sumatra  Barat  menggunakan  banyak  cabai  hingga  rasanya  relatif    pedas  dan  santan  kental.  Daerah  Sumatera  Selatan  sangat  suka  masakan    yang  asam  rasanya.  Olahan makanannya banyak dimatangkan dengan cara direbus, dibakar, dan digoreng  dengan  waktu  memasak  yang  relatif  lama.  Masakan  dari  sayur-mayur tidak banyak jumlahnya. Kalau pun ada jenis sayurnya tidak bervariasi. Sayur yang sering dipakai antara lain daun singkong, kacang panjang, buncis, dan  nangka  muda.  Contoh  makanan  khas  dari  Sumatera  adalah  rendang,  mpe-mpe, tempoyak, keripik sanjay, dan lain-lain.

e. Sulawesi

Masakan  olahan  daerah  Sulawesi  banyak  menggunakan  ikan  dengan  rasa  asam  pedas.  Contoh  makanan  khas  Sulawasi  adalah  bubur  jagung,  kaledo,  palumara, uvempoi, uta kelo, dan lain sebagainya.

3. Teknik Pengolahan Makanan Khas Daerah

Manusia   mulai   memasak   makanannya   setelah   menemukan   dan   mengenal   kegunaan api. Makanan itu dimasak dalam sebuah lubang yang digali di tanah. Lubang itu kemudian ditutupi tanah liat. Setelah itu diisi air dan ke dalam api itu dilemparkan batu-batu  panas  hingga  air  mendidih.  Air mendidih  ini  digunakan  untuk  merebus  sayuran,  ikan  atau  daging.  Cara  memanggang  makanan di  atas  bara  api  dilakukan  dengan cara daging atau ikan ditusuk dengan sepotong kayu dan diletakkan di atas api tersebut. 

Merebus   dan   membakar   makanan   merupakan   teknik-teknik   pengolahan   yang   pertama dikenal.   Kemajuan   dibidang   industri   pembuatan   alat   memasak   mengembangkan   teknik-teknik   mengolah   makanan.   Dengan   menguasai   teknik   mengolah  makanan,  kita  dapat menciptakan  bermacam-macam  resep  masakan  yang  lezat.  Pada  hakekatnya  memasak  adalah suatu  proses  pemananasan  bahan  makanan. Guna pemanasan tersebut adalah untuk meningkatkan rasa, memudahkan pencernaan,   memperbaiki   tekstur,   meningkatkan   penampilan   dan   mematikan   kuman. Dengan menguasai teknik memasak, kita dapat memilih cara memasak yang sesuai dengan bahan makanan yang akan dimasak sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. 

Perambatan  panas  dari  suatu  sumber  panas  ke  dalam  makanan  yang  dimasak  dapat melalui tiga cara yaitu :

a. Konduksi   yaitu   perambatan   panas   melalui   benda   perantara   yang   saling   bersentuhan  dengan  bahan  makanan  yang  akan  dimasak.  Misalnya  merebus  sayuran, dimana air dan bahan makanan saling menyatu;

b. Konveksi yaitu perambatan panas melalui benda perantara dimana panas dari benda perantara tersebut ikut berpindah. Misalnya menggunakan oven, terjadi sirkulasi uap panas;

c. Radiasi yaitu perambatan panas melalui pancaran panas langsung dari sumber panas  ke  bahan  makanan  yang  dimasak.  Panas  langsung  ke  bagian  dalam  bahan  makanan  kemudian  menyebar  ke  seluruh  bagian  makanan.  Misalnya  memanaskan  makanan  dingin  dari  lemari    es.  Dengan  menggunakan  oven microwave  makanan  tersebut  akan  cepat  panas  pada  bagian  luar  maupun  dalam.

Dalam mengolah makanan ada tiga teknik pengolahan untuk membuat makanan khas daerah yaitu :

a. Teknik memasak basah

1) Merebus

Merebus  (  boiling  )  adalah  memasak  bahan  makanan  di  dalam  cairan  (air,  susu  atau  kaldu) mendidih  (kurang  lebih  100oc)  sehingga  gelembung  udara pecah di permukaan cairan. Alat yang digunakan ialah panci dengan tutup.Banyak sedikitnya air serta lamanya merebus tergantung pada bahan makan  yang  direbus.  Perlu  diingat  sifat-sifat  zat  makanan  yang  terdapat di  dalam  bahan  makanan  agar  vitamin  tidak  banyak  terbuang.  Contoh  masakan  demikian  adalah  urap  sayuran,  kentang  rebus,  dan  lain-lain.  Teknik merebus dibagi menjadi dua yaitu :

a) Simmering adalah merebus bahan makanan sampai titik didih ( kurang lebih 1000c ) kemudian api dikecilkan (kurang dari 1000c), proses merebus masih terus berlangsung. Contoh adalah membuat kaldu (stock). Teknik ini di Indonesia dikenal dengan menyemur.

b) Poaching ialah merebus bahan makan di dalam air yang sedikit dengan api  kecil,  temperature  kurang  dari  1000c.    Proses  poaching  terjadi  perlahan lahan dan sesuai untuk bahan makanan yang mudah dimasak dengan tekstur yang lembut, misalnya telur, ikan, buah buahan.

2) Menyetup

Menyetup  (stewing)  ialah  memasak  bahan  makanan  di  dalam  cairan  (air, kaldu atau saus) dalam jumlah yang hampir sama dengan bahan yang dimasak.  Proses  menyetup  terjadi  perlahan  lahan agar  bahan  makanan  dapat lunak. Daging yang dimasak dengan cara ini biasanya dipotong agak kecil. Contoh masakan ini adalah opor ayam, gulai kambing, dan lain-lain.Menyetup juga dapat dilakukan pada buah buahan, dengan menggunakan air gula dan kadang kadang diberi aroma dari cengkeh atau kayu manis.

3) Braising

Braising     adalah     metode     memasak     bahan     makanan     dengan     menggunakan   sedikit   air   atau   kaldu.   Braising cocok   untuk   memasak   bahan  makanan  yang  agak  keras  dan  diiris  tipis  tipis  untuk  melembutkan  serat seratnya. Bahan makanan yang dapat dimasak secara braising  antara  lain  daging  sapi,  ayam  atau  itik  dan  juga  sayur  sayuran.  Contoh  masakan  braising  antara  lain,  ayam  goreng  kecap.  Cara  membuat  ayam  braising adalah sebagai berikut. Pertama, ayam setelah dibersihkan dipotong potong sesuai selera dan digoreng dengan sedikit minyak sampai berwarna coklat. Kedua, masukan ayam goreng tersebut dalam panci dan tambahkan sedikit air atau kaldu, kemudian panaskan diatas api kecil atau didalam oven. Pada waktu memanaskan, hendaknya panci dalam keadaan tertutup.

4) Mengukus

Mengukus  (steaming)  ialah  memasak  bahan  makanan  dengan  uap  air  mendidih.  Alat  yang  digunakan  ialah  risopan,  dandang  dengan  kukusan,  langseng  dan  soblungan atau klakat.Cara  ini  lebih  baik  daripada  merebus.  Contoh  masakan  ini  adalah  nasi  kukus  dan  pudding  kukus  (steamed pudding ).

5) Mentim

Mentim  (au  bain  marie )  ialah  memasak  bahan  makanan  dengan  menggunakan  panci  tim  atau  dua  panci,  yang  satu  lebih  kecil  sehingga  dapat  dimasukkan  kedalam  panci  yang  lain.  Cara  ini  memerlukan  waktu  lama. Contoh masakan ini adalah nasi tim dan pudding roti.

6) Memblansir

Memblasir  (blanching)  ialah  merebus  sebentar  bahan  makanan  dalam  air  mendidih,  dengan maksud  untuk  mengurangi  rasa  dan  bau,  misalnya  lobak,  isi  perut,  rebung,  dan  tulang  untuk kaldu.  Bahan  makanan  yang  akan diawetkan perlu diblansir supaya warnanya tetap baik, misalnya cabe merah.

b.Teknik memasak kering

1) Memanggang

Memanggang  ialah  memasak  bahan  makanan  di  atas  api  terbuka.  Api  tersebut  diletakkan dibawah  bahan  makanan  yang  dimasak,  sehingga  menimbulkan aroma yang sedap. Api tidak boleh terlalu besar agar bahan makanan tidak hangus. Bahan makanan yang dipanggang biasanya dalam bentuk  kecil.Ada  2  macam  cara  memanggang  yaitu  griddling  atau  pan broiling dan roasting.

a) Griddling atau pan broiling

Griddling ialah memanggang di atas sebuah griddle yaitu lempengan besi rata  yang  diletakkan  di  atas  perapian.  Pan  broiling  ialah  memanggang  diatas  sebuah  wajan  dadar.  Pada  griddling maupun  pan  broiling  perlu  menggunakan minyak sedikit agar bahan makanan tidak melekat pada alat  memasak.  Meskipun  dalam  proses  memasak  digunakan  metode  griddling  atau  pan  broiling nama  masakan  tetap  menggunakan  grilling atau broiling.  Istilah  grilling  digunakan  di  Inggris  sedangkan  broilingdigunakan di amerika. Contoh masakan ini adalah macam macam sate.

b) Roasting

Roasting   ialah   metode   memasak   dengan   cara   memanggang   bahan   makanan  di  dalam  oven.  Bahan  makanan  yang  dipanggang  biasanya  daging  atau  ayam  dalam  bentuk  besar,  diletakkan  di  dalam  panci  atau  loyang pemanggang (roasting pan), karena daging atau ayam berbentuk besar,  maka  selama  didalam  oven  sekali  kali  disiram  dengan  minyak  atau  air  daging  yang  keluar  selama  dimasak.  Proses  menyiram  daging  didalam  oven  ini  disebut  basting.  Contoh  masakan  ini  adalah  ayam  panggang bumbu kecap.

2) Mengepan atau mengoven

Mengepan  atau  mengoven  (baking)  ialah  memasak  bahan  makanan  didalam  oven  dengan  panas  dari  segala  jurusan.  Mengepan  lebih  tepat  untuk memasak adonan roti dan kue. Contoh masakan ini adalah macam macam roti dan macam macam kue.

3) Menggongseng atau menyangan

Menyangan  atau  mengoseng  ialah  memasak  bahan  makanan  tanpa  minyak.  Selain  membuat masak  bahan  makanan,  juga  membuat  aroma  yang sedap. Alat yang digunakan adalah wajan berdasarkan tebal atau kuali dari  tanah  liat.  Seringkali  digunakan  pasir  sebagai  pengganti  minyak  agar  panasnya  rata.  Bahan  makanan  yang  disangrai  misalnya  kacang  tanah,  ketumbar dan kemiri.

c. Teknik memasak dengan minyak

1) Menumis

Menumis  (sautéing,  shallow  frying)  ialah  memasak  bahan  makanan  dengan  minyak  atau  lemak  sedikit  sambil  diaduk.  Bumbu  yang  ditumis  akan mengeluarkan aroma yang sedap, sayuran terasa lebih gurih dan lebih enak. Bahan makanan yang ditumis adalah bahan makanan dengan tekstur lembut. Contoh masakan ini adalah tumis kangkung.

2) Menggoreng

Menggoreng ( frying ) ialah memasak bahan makanan di dalam minyak. Ada 2 macam menggoreng, yaitu menggoreng didalam minyak sedikit (pan frying)  dan  menggoreng  didalam  minyak  banyak  (deep  frying  ).  Sebagai  contoh  menggoreng  di  dalam  minyak  sedikit  adalah  menggoreng  ayam, ikan,  tahu,  tempe.  Adapun  contoh  menggoreng  di  dalam  minyak  banyak  adalah menggoreng kentang, kerupuk, dan sejenisnya.Bahan makanan yang akan  digoreng  dapat  diberi  lapisan  ataupun  tanpa  lapisan.  Apabila  bahan  makanan  yang  akan  digoreng  diberi  lapisan,  maka  ada  3  cara  yang  dapat  dilakukan, yaitu sebagai berikut.

a ) Cara Perancis

Bahan  makanan  yang  akan  digoreng  dilapisi  lebih  dahulu  dengan  tepung kering. Contoh masakan ini adalah ikan goreng.

b) Cara Inggris

Bahan  makanan  yang  akan  digoreng  dilapisi  lebih  dahulu  dengan  tepung  panir  atau  tepung  roti  (bread  crumb),  disebut  juga  memanir.  Memanir  dapat  dikerjakan  satu  kali  maupun  dua  kali.  Memanir  satu  kali  ialah  apabila  bahan  makanan  dicelupkan  kedalam  telur  kemudian  digulingkan  kedalam  tepung  panir.  Memanir  dua  kali  ialah  bahan  makanan   digulingkan   kedalam   tepung   terigu   atau   tepung   panir,   dicelupkan   kedalam   telur   kemudian   digulingkan   kembali  kedalam   tepung panir. Contoh masakan ini adalah kroket.

c) Cara Orly

Bahan  makanan  yang  akan  digoreng  dicelupkan  terlebih  dahulu  kedalam adonan yang dibuat dari tepung, telur, dan cairan. Adonan ini disebut frying batter. Contoh masakan ini adalah pisang goreng.

Selain  metode  memasak  yang  telah  diterangkan  di  atas,  ada  beberapa  istilah  yang dipergunakan dalam pengolahan makanan yaitu :

1) Memfilir

Memfilir  (  filleting  )  ialah  menghilangkan  tulang  atau  duri  pada  daging  ayam atau ikan.

2) Meladir 

Melardir  (larding)  ialah  menjahitkan  pita  pita  lemak  pada  permukaan  daging  yang  tidak berlemak  sebelum  daging  tersebut  dipanggang  supaya  tidak menjadi kering.

3 )Membardir

Membardir  (barding)  ialah  membukus  daging  atau  unggas  yang  tidak  berlemak  dengan  lapisan  lemak  yang  tipis  sebelum  dimasak  agar  tidak  menjadi kering.

4) Menggelasir

Menggelasir  (glazing)  ialah  memberi  lapisan  mengkilap  pada  makanan.  Sayuran digelasi dengan cara merebus dengan air gula, kue digelasir dengan campuran gula halus dengan putih telur atau dengan agar-agar. Sedangkan ikan, ayam, dan daging digelasir dengan gelatin atau agar-agar.

5) Mengentalkan 

Mengentalkan (thickening) ialah menambah bahan pengental pada masakan yang  cair  sehingga menjadi  masakan  yang  kental.  Bahan  pengental  yang  dapat digunakan ialah macam macam tepung, macam macam zat pati, telur, gelatin dan agar agar. Makanan yang dikentalkan dengan zat pati, agar-agar dan gelatin akan lebih jernih, sedangkan yang dikentalkan dengan tepung menjadi keruh. Gelatin adalah sejenis tepung yang dibuat dari tulang sapi.

Cara mengentalkan masakan ada beberapa macam, yaitu sebagai berikut.

a) Dengan bahan zat tepung atau zat pati ( white wash )

Tepung atau pati dicairkan dengan air dingin sedikit kemudian dituangi cairan  mendidih  sedikit  sambil  diaduk.  Cairan  ini  dituangkan  kembali  kedalam masakan yang akan dikentalkan sambil diaduk.

b) Dengan bahan pengental telur.

Telur dikocok, kemudian dituangi cairan mendidih dari masakan yang akan  dikentalkan  sambil  diaduk.  Cara  ini  dilakukan  di  luar  air  karena  telur  akan  masak  dalam  temperature  70oC.  Masakan  ini  tidak  perlu  dipanaskan lagi.

c) Dengan bahan pengental gelatin

Gelatin   dilarutkan   dalam   air   dingin   sedikit   kemudian   dituangkan   kedalam  masakan  yang  akan  dikentalkan  yang  masih  panas  sambil  diaduk, tidak perlu direbus.

d) Dengan bahan pengental agar agarAgar-agar   direbus   dengan   air   sedikit   sampai   mendidih   kemudian   dituangkan kedalam masakan yang akan dikentalkan sambil diaduk.

e) Dengan bahan pengental campuran mentega dan tepung ( roux )

6) Menjernihkan 

Bila kita membuat sirop atau kaldu seringkali keruh. Untuk menjernihkan ( clarifying ) tidak cukup dengan saringan, tetapi harus menggunakan bahan penjernih, yaitu putih telur. Cara menjernihkannya ialah putih telur kocok sebentar  kemudian  dituangkan  kedalam  cairan  yang  akan  dijernihkan  sambil  dipanaskan  dan  diaduk  sebentar.  Kotoran  akan  terikat  pada  putih  telur yang membeku dan akan terapung kemudian cairan disaring dengan kain yang halus ( tammy cloth )

7) Mengocok 

Telur  untuk  membuat  kue  perlu  dikocok  lebih  dahulu  agar  kue  dapat  mengembang.  Pada  waktu  mengocok  (beating)  telur,  kita  memasukan  udara.Oleh karena itu, makanan dapat mengembang. Selain telur, kita dapat mengocok krim (cream) sehingga mengembang dankeras, disebut whipped cream. Gunanya adalah untuk menghias kue, puding, dan es krim.

8) Memarinir

Memarinir (marinating) ialah merendam bahan makanan di dalam cairan berbumbu  agar  bahan  makanan  tersebut  lebih  enak  dan  tidak  lekas  basi.  Cairan  perendam  dapat  terdiri  atas  minyak,  anggur  atau  cuka,  ditambah  bumbu dan rempah rempah

9 )Mengisi

Yang  dimaksud  dengan  mengisi  (stuffing)  disini  adalah  mengisi  bahan  makanan  dengan  daging,  ayam  atau  ikan  yang  dicincang  dan  dicampur  tepung panir, nasi atau macaroni, dan bumbu bumbu. Misalnya tomat isi, ketimun isi.

10) Memanir

Memanir  (coating)  ialah  memberi  lapisan  kulit  pada  makanan  dengan  menggunakan telur dan tepung panir, kemudian digoreng. 

Sebagai  contoh  teknik  pengolahan  makanan,  di  bawah  ini  disajikan  teknik  pembuatan  makanan khas  daerah  dari  Sumarta  Barat  yakni  rendang.  Rendang  merupakan salah satu contoh makanan khas daerah Sumatera yang banyak digemari oleh  konsumen  lokal,  maupun  mancanegara. Berikut ini  adalah  bahan-bahan,  alat,  dan proses pembuatan rendang. 

a. Bahan yang digunakan pada pembuatan rendang

Sebelum   melakukan   pembuatan   rendang,   diperlukan   langkah   untuk   menentukan  atau memilih bahan  yang  akan  digunakan.  Bahan  utama  yang  digunakan  dalam  pembuatan  rendang adalah daging.  Daging  merupakan  produk pangan yang berasal dari hewan. Dalam pembuatan rendang, umumnya menggunakan  daging  sapi  bagian  bahu.  Kualitas  daging  dipengaruhi  oleh beberapa faktor  yaitu  baik  pada  waktu  hewan  masih  hidup  maupun  setelah  dipotong. Faktor penentu kualitas daging pada waktu hewan hidup adalah cara pemeliharaan  yang  meliputi:  pemberian  pakan, tata  laksana  pemeliharaan,  dan perawatan kesehatan. Kualitas daging juga dipengaruhi oleh pengeluaran darah pada waktu hewan dipotong dan kontaminasi sesudah hewan dipotong.

Kriteria yang dipakai sebagai pedoman untuk menentukan kualitas daging yang layak konsumsi adalah :

1) Keempukan  daging  ditentukan  oelh  kandungan  jaringan  ikat.  Semakin  tua  usia  hewan susunan jaringan  ikat  semakin  banyak,  sehingga  daging  yang dihasilkan semakin liat.

2) Kandungan  lemak  adalah  lemak  yang  terdapat  diantara  serabut  otot.  Lemak   berfungsi sebagai   pembungkus   otot   dan   mempertahankan   keutuhan  daging  pada  waktu  dipanaskan. Lemak  berpengaruh  terhadap  cita rasa

3) Daging berkualita baik mempunyai rasa gurih dan aroma yang sedap.

4) Kelembaban : secara   normal,   daging   mempunyai   permukaaan   yang   relative  kering sehingga dapat  menahan  pertumbuhan  mikroorganisme  dari luar. Dengan demikian mempengaruhi daya simpan daging tersebut.

Kriteria daging yang tidak baik, bau dan rasa  tidak normal akan segera tercium sesudah hewan dipotong. Hal tersebut dapat disebabkan oleh adanya kelainan sebagai berikut :

1) Hewan  sakit  terutama  yang  menderita  radang  bersifat  akut  pada  organ  dalam yang akan menghasilkan daging berbau seperti mentega tengik.

2) Hewan dalam pengobatan terutama dengan pengobatan antibiotic akan menghasilkan daging yang berbau obat-obatan.

3) Warna  daging  tidak  normal,  tidak  selalu  membahayakan  kesehatan,  namun akan mengurangi selera konsumen.

4) Konsistensi   daging   tidak   normal   yang   ditandai   kekenyalan   daging   rendah, dapat mengindikasikan daging tidak sehat.

5) Daging  busuk,  pembusukan  dapat  terjadi  karena  penanganan  yang  kurang   baik   pada   waktu pendinginan,   sehingga   aktifitas   bakteri   pembusuk  meningkat,  sehingga  terjadi  proses pemecahan  protein  oleh  enzim-enzim dalam daging yang menghasilkan amoniak dan asam sulfat.

Bahan tambahan dalam pembuatan rendang antara lain :

1) Kelapa,  yang  terdiri  dari  kelapa  parut,  santan  kental  dan  santan  encer.  Kelapa yang digunakan tua dan segar.

2) Bumbu,  yang  terdiri  dari  :  bawang  merah,  bawang  putih,  cabe  merah,  ketumbar,  kemiri, jahe,  garam,  gula  pasir,  sereh,  lengkuas,  dan  daun  kunyit. Bumbu-bumbu ini berguna untuk, pengental, penambah citarasa dan aroma.

Adapun syarat terpenting dalam memilih bahan tambahan yaitu : berkualitas dan segar.

b.Alat – alat yang digunakan dalam pembuatan redang

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan rendang adalah :

1) Pisau, untuk memotong

2) Talenan, sebagai dasar untuk memotong 

3) Parutan, untuk memarut kelapa

4) Ulekan/ blender, untuk menghaluskan bumbu

5) Kompor, untuk memasak bahan

6) Penggorengan, sebagi wadah untuk memasak

7) Gelas ukur, digunakan untuk mengukur volume santan

c. Proses pembuatan rendang

Berikut merupakan proses pembuatan rendang :

a. Persiapan alat dan bahan

b.Pilih daging yang bertekstur dan berserat halus

c. Potong melawan serat dengan tebal 2 cm.

d. Masukkan bumbu dan tambahkan daging. Ke  dalam santan cair. Masak  sambil diaduk sampai empuk dan kuah kental.

e. Santan  kental  dituang.  Masak  di  atas  api  kecil  sambil  diaduk  sampai  meresap  dan  berminyak

f. Rendang siap  disajikan dan  dikemas

d.  Keselamatan dan kesehatan kerja pada saat proses pembuatan rendang

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada dunia usaha makanan khas daerah harus  diperhatikan  dengan  seksama  oleh  semua  tenaga  kerja  dalam  lingkup  kerjanya.Pelaksanaan K3 merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat  mengurangi  kecelakaan  kerja  dan  dapat  meningkatkan  efisiensi  dan  produktivitas kerja.

Beberapa  hal  yang  perlu  diperhatikan  dalam  menjaga  keamanan  kerja  di  dapur antara lain :

1) Peralatan  listrik  harus  dalam  kondisi  baik,  dan  letaknya  tidak  dekat  dengan air, penerangan ruangan cukup, dan lantai tidak licin;

2) Upayakan  semua  pisau  tajam.  Pisau  yang  tajam  lebih  aman  dan  tidak  membutuhkan  tenaga  untuk  menekan  dan  menghindari  meleset  pada  waktu memotong. Pakailah pisau hanya untuk memotong, jangan untuk membuka  kaleng/botol  atau  lainnya.  Jangan  mencoba  menangkap  pisau  yang  jatuh  saat  dipakai,  hindari  dengan  badan  ke  belakang,  biarkan  pisau jatuh. Cucilah pisau setelah dipakai dengan hati-hati, bagian tajam dijauhkan dari badan. Jangan meletakkan pisau dicucian dalam air, karena tidak  kelihatan,  sedangkan  pisaunya  tajam.  Membawa  pisau  harus  hati-hati,  bagian  tajam  menghadap  ke  bawah,  jangan  mengayunkan  tangan.  Letakkan pisau di tempat aman selama tidak dipakai.

3) Pakailah  talenan  pada  saaat  memotong,  jangan  memakai  lapisan  meja  metal.

4) Pakailah serbet sebagai alas talenan supaya tidak licin.

5) Setelah  selesai  menggunakan  alat,  bersihkan  dan  kembalikan  ke  tempat  semula dengan rapi dan bersih.

Peralatan K3 dalam pembuatan makanan khas daerah :

4. Jenis Bahan Kemas Olahan Makanan Khas Daerah

Kemasan   merupakan   tahapan   akhir   dari   sebuah   produksi   dan   memegang   peranan  penting dalam  usaha  pengolahan  makanan.  Makanan  dengan  penampilan  menarik  akan  menggugah selera,  karena  untuk  mengkonsumsi  makanan  pertama-tama  pandangan  mata  yang  bekerja, kemudian  diikuti  indra  penciuman  untuk  aroma, baru kemudian lidah memberi indra rasa bekerja menghasilkan rasa nikmat. Penyajian  ataupun  kemasan  akan  menjadi  daya  tarik  konsumen  untuk membelinya  dan memakannya, oleh karena itu jenis, bentuk, warna, dan dekorasi kemasan perlu diperhatikan agar dapat memberikan tampilan unik, menarik, dan berkarakter pada penyajian dan kemasan produknya. 

Budaya  kemasan  sebenarnya  telah  dimulai  sejak  manusia  mengenal  sistem  penyimpanan   bahan makanan.   Sistem   penyimpanan   bahan   makanan   secara   tradisional  diawali  dengan memasukkan  bahan  makanan  ke  dalam  suatu  wadah  yang ditemuinya.Makanan khas daerah pada masa lampau biasanya dikemas dengan menggunakan  kemasan  tradisional  seperti  kendil  dari  tanah liat,  anyaman  daun  pisang, daun kelapa, daun pisang, kelobot jagung (pelepah daun jagung), daun kelapa/enau (aren), daun jambu air, daun jati.dll. Sesuai dengan kemajuan zaman teknologi dan kebutuhan  manusia,  produk  kemasanpun  berkembang  terus  menerus.  Saat  ini,  makanan  khas daerah  banyak  dikemas  menggunakan  kertas,  plastik,  kaca/gelas,  aluminium foil, dan ada pula yang dikombinasikan dengan kemasan tradisional.


Pengemasan    dilakukan    untuk    menyiapkan    barang    menjadi    siap    untuk    ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus  dapat  membantu  mencegah  atau  mengurangi  kerusakan,  melindungi  produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik  (gesekan,  benturan,  getaran).  Di  samping  itu  pengemasan  berfungsi  untuk  menempatkan  suatu  hasil  pengolahan  agar  mempunyai  bentuk  yang  memudahkan  dalam  penyimpanan,  pengangkutan  dan  distribusi.  Dari  segi  promosi  wadah  atau pembungkus  berfungsi  sebagai  perangsang  atau  daya  tarik  pembeli.Oleh  karena  itu  bentuk, warna, dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya.Kriteria- kriteria tertentu juga harus diperhatikan dalam pemilihan wadah penyajian/kemasan, yaitu antara lain :

1) Bahan  kemasan/  wadah  penyajian  mampu  melindungi  isinya  dari  berbagai  resiko dari luar 

2) Bahan kemasan tidak berbau.

3) Bahan kemasan/wadah penyajian memiliki daya tarik terhadap konsumen.

4) Bahan kemasan/wadah penyajian mudah didapat.5)Dalam   wadah/kemasan   disertakan   label   yang   memuat   nama   produk,   tanggal,nama  produsen,  berat  bersih,  komposisi,  merk  dagang,  tanggal  kadaluarsa, efek samping.

5. Teknik Pengemasan Makanan Khas Daerah

Pengemasan  yang  pertama  yang  diketahui  adalah  menggunakan  bahan-bahan  alami  yang  tersedia pada  saat  itu  diantaranya  :  keranjang  dari  alang-alang,  kantong  kulit (bola tas), kotak kayu, vas tembikar, keramik amphorae, tong kayu, tas anyaman, dll. Makanan tradisional suatu daerah mungkin berbeda pada daerah lain, misalnya produk fermentasi dari ubi kayu di Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal sebagai tape, sementara di Jawa Barat disebut sebagai Peuyeum. Perbedaan sebutan/nama terhadap produk pangan tradisional serupa di berbagai daerah juga diikuti dengan perbedaan penggunaan kemasan untuk produk dimaksud. Ragam kemasan makanan tradisional yang  sering dijumpai  seperti  kemasan  dengan  menggunakan  daun  pisang,  kelobot  jagung  (pelepah  daun jagung),  daun  kelapa/enau  (aren),  daun  jambu  air  dan  daun  jati. Cara pengemasannyapun dilakukan dengan berbagai macam cara seperti dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.1Cara Mengemas Makanan Dan Bahan Kemasan Tradisionil

Pengemasan, di atas bertujuan untuk melindungi makanan dari kerusakan, juga merupakan daya pikat bagi orang agar tergiur menikmatinya.Pada perkembangannya, manusia  mulai  memanfaatkan  bahan kemasan  yang  dibentuk  secara  khusus  untuk  keperluan  mengemas,  yaitu  dengan  dibuatnya bahan kemasan  dari  kaca,  kemudian  dari perunggu.

Salah satu jenis makanan khas daerah yang dikemas dengan daun pisang adalah lontong. Lontong adalah makanan yang terbuat dari beras yang merupakan inovasi dengan bertujuan untuk menikmati nasi dalam bentuk lain. Pada umumnya lontong merupakan makanan yang dimasak dan dikemas dengan menggunakan daun pisang.

Namun kini, karena semakin langka atau sulitnya mendapatkan daun pisang, kemasan lontong  kini dikreasikan  dengan  memakai  plastik.Namun,  mungkin  rasa  lontong  dengan bungkus atau kemasan plastik tidak seenak bila menggunakan daun pisang.Bagi yang mempunyai banyak pohon pisang di kebun, memakai daun pisang sebagai bungkus  lontong  mungkin  menjadi  pilihan  yang  cukup  baik. Namun  perlu  diingat,  tidak  semuadaun  pisang  baik  digunakan  untuk  mengemas,  dikarenakan sifat  fisik  yang berbeda terutama sifat fleksibilitas. Cara penggunaannya dapat secara langsung atau melalui proses pelayuan terlebih dahulu, hal ini untuk lebih melenturkan daun sehingga  mudah  untuk dilipat  dan  tidak  sobek  atau  pecah.  Seperti  halnya  pada  pengemasan  tape  ketan,  produk  ini banyak  mengandung  air,  sehingga  dengan  permukaan  yang  licin,  rendah  menyerap  panas,  kedap air  dan  udara,  maka  cocok  untuk  digunakan  untuk  mengemas.  Berikut  ini  resep  cara  memasak atau  membuat  lontong dengan daun pisang.

a. Bahan-bahan:

1) Untuk bahan utama membuat lontong

a) Beras ½ kg 

b) Daun pisang untuk membungkus, secukpnya 

c) Air untuk merebus, secukupnya 

d) 500 ml Santan 

2) Untuk bahan isi (dapat diganti sesuai dengan selera)

d) ¼ kg wortel

e) ¼ kg kentang

b.Cara memasak atau membuat lontong dengan daun pisang: 

1) Pertama-tama  buat  bahan  untuk  isi  lontong.  Kupas  kentang  dan  wortel.  Kemudian potong-potong sebesar dadu. Kukus kentang dan wortel tersebut hingga empuk.

2) Langkah  selanjutnya  buat  bahan  utama  pembuatan  lontong.  Rebus  santan  hingga  mendidih.  Masukkan  beras  yang  sudah  dicuci  bersih.  Tambahkan  garam. Aduk-aduk terus sampai santan dalam panci kering.
3) Siapkan daun pisang yang tidak terlalu tua untuk membungkus. Buang bagian sisi daun pisang. Bersihkan daun pisang dengan lap kering. Lalu potong-potong sesuai selera ukuran lontong, kurang lebih 30x20 cm.
4) Langkah  selanjutnya,  ambil  selembar  daun  pisang.  Letakkan  satu  sendok  adonan  lontong  di  atas  daun  tersebut.  Pipihkan  aronan  beras  di  atas  daun  dengan  menggunakan  sendok.  Masukkan  bahan  isi.  Kemudian  tutup  dengan  adonan beras.

5) Rapihkan  adonan  beras  yang  telah  diisi  hingga  berbentuk  silinder.  Gulung  daun sampai habis.
6) Kemudian  tutup  salah  satu  ujung  gulungan  daun  pisang  tersebut  dengan  melipat kedua sisinya. Buatlah dalam jumlah banyak.
7) Langkah selanjutnya adalah memasak lontong tersebut dengan cara mengukus. Masukkan  air  ke  dalam  panci.    Susun  bakal  lontong  tersebut  di  dalam  panci.Kemudian kukus lontong selama kira-kira 2 jam.

8) Jika  lontong  telah  matang,  angkat  lontong  dan  tiriskan  airnya  hingga  hilang  atau menetes agar lontong padat, kenyal dan tidak mudah basi.

C. Menghitung Titik Impas (Break Even Point) Usaha Makanan Khas Daerah

1. Pengertian Titik Impas (Break Even Point)

Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap,  dan  volume  penjualan  hanya  cukup  untuk  menutup  biaya  tetap  dan  biaya  variabel. Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan.

BEP  amatlah  penting  kalau  kita  membuat  usaha  agar  kita  tidak  mengalami  kerugian, diantara manfaat BEP  adalah:

a. Alat perencanaan untuk hasilkan laba

b. Memberikan  informasi  mengenai  berbagai  tingkat  volume  penjualan,  serta  hubungannya   dengan   kemungkinan   memperoleh   laba   menurut   tingkat   penjualan yang bersangkutan.

c. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan

d. Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti

2. Strategi Menetapkan Harga Jual Makanan Khas Daerah

Menentukan  harga  jual  produk  yang  paling  sesuai  dan  tepat  tidaklah  mudah  untuk wirausawan yang baru memulai usahanya. Harga jual sangat berkaitan dengan tingkat  penjualan  dan  tingkat keuntungan  yang  ditetapkan.  Jika  menetapkan  harga  terlalu mahal, dikhawarirkan pelanggan akantidak jadi membeli produk. Sedangkan jika menjual produk terlalu murah, makaakanmenghasilkan laba dengan tingkat yang rendah. Menentukan harga jual yang asal-asalan akan meningkatkan resiko kerugian. Oleh karena itu, ketika akan menetapkan harga jual produk perlu melakukan suatu perhitungan yang matang.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menentukan harga jual suatu produk.  Hal-hal  yang harus  diperhatikan  di  antaranya  adalah  faktor  pelanggan,  pesaing, biaya, dan juga kemanfaatan untuk usaha anda sendiri. Faktor-faktor tersebut dijelaskan di bawah ini.

a. Pelanggan.  Pelanggan  merupakan  prioritas  utama  dalam  usaha  makanan  khas  daerah,  jadi pastikan  bahwa  harga  jual  yang  ditetapkan  akan  dapat  di  terima oleh pelanggan. Pelanggan akan dengan senang hati membeli produk yang  ditawarkan  jika  harga  yang  diberikan  terjangkau  dan kualitas  barang  pun berbanding lurus dengan kualitas barang. 

b. Pesaing.  Pastikan  bahwa  harga  jual  produk  dapat  bersaing  dengan  harga  jual  produk  pesaing. Perhatikan  tingkat  keuntungan.  Jangan  mengambil  keuntungan  yang  terlalu  besar  karena  akan menyebabkan  harga  jual  terlalu  mahal. Ada baiknya  menurunkan tingkat keuntungan sehingga harga yang ditawarkan dapat bersaing dengan harga yang ditetapkan dengan pesaing.

c. Biaya,  Pastikan  harga  jual  produkyang  di  tetapkan  dapat  menutup  biaya-biaya  yang  telah terjadi.  Ini  artinya  harus  benar-benar  jeli  dan  teliti  dalam  menghitung  biaya  yang  terjadi, pastikan  bahwa  tidak  ada  biaya  yang  tidak  dimasukkan dalam perhitungan. Jika saja ada biaya yang tidak terhitung, akan menyebabkan  harga  yang  tidak  tepat,  sehingga  akan  berpengaruh  terhadap tingkat keuntungan, bahkan akan menyebabkan kerugian.

d. Kemanfaatan  untuk  usaha.  Harga  jual  yang  ditetapkan  di  nilai  pantas  jika  harga  dapat  memberikan  keuntungan  yang  di  harapkan.  Seandainya  saja  keuntungan  yang  diharapkan  dapat  tercapai,  akan  mempermudah  dalam  mengembangkan usaha yang sudah dirintis.

3. Menghitung BEP

Dalam menghitung Break Even Point diperlukan komponen penghitungan dasar seperti berikut ini:

a. Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya tetap atau konstan ada walaupun tidak ada kegiatan produksi. Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dll.

b. Variabel   Cost.  Komponen  ini  merupakan  biaya  per  unit  yang  sifatnya  dinamis  tergantung  dari  tindakan  volume  produksinya.  Jika  produksi  yang  direncanakan meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dll.

c. Selling Price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi.

Diasumsikan dalam satu kali proses produksi digunakan 10 kg daging yang akan menghasilkan sekitar 40 bungkus rendang ukuran 1/4kg. Perhitungan biaya produksi dan keuntungannya adalah sebagai berikut:

1) Biaya variabel

2) Biaya tetap

3)   Total biaya

Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap

                   = Rp. 1.340.000,00 + Rp. 160.700,00

                   = Rp. 1.500.700,00

4)  Penerimaan kotor      

Penerimaan kotor = Jumlah produksi x Harga produksi

5)   Pendapatan bersih (Laba)       

Pendapatan bersih  = Penerimaan kotor – Total biaya

                               = Rp. 1.800.000,00 – Rp. 1.500.700,00

                               = Rp.299.300    

Jadi perkiraan pendapatan untuk satu kali produksi, yaitu sebanyak 10 kg rendang akan mendapatkan laba/keuntungan sebesar Rp. 299.300,00

D.Promosi Produk Hasil Usaha Makanan Khas Daerah

1. Pengertian Promosi

Promosi  merupakan  salah  satu  kegiatan  pemasaran  yang  penting  dalam  upaya  mempertahankan kelangsungan   hidup   usaha      serta   meningkatkaan   kualitas   penjualan yang secara tidak langsung akan meningkatkan kegiatan pemasaran dalam memasarkan produk yang dihasilkan.

Pemasaran   tidak   hanya   berhubungan   dengan   produk,   harga   produk,   dan   pendistribusian produk,  tetapi  berkait  pula  dengan  mengkomunikasikan  produk  ini  kepada  konsumen  agar produk  dikenal  dan  pada  akhirnya  dibeli.    Untuk  mengkomunikasikan produk ini perlu disusun strategi yang disebut dengan strategi  promosi,  yang  terdiri  dari    empat  komponen  utama  yaitu periklanan,  promosi  penjualan, publisitas, dan penjualan tatap muka.

a. Periklanan  ( advertising

Merupakan sebuah bentuk komunikasi non personal yang harus memberikan imbalan/pembayaran kepada sebuah organisasi atau dengan menggunakan media  massa.  Adapun  media  yang    biasa digunakan      adalah  televisi,  surat  kabar, majalah, internet,  dan lain lain.

b. Promosi penjualan (sales promotion)

Merupakan  insentif  jangka    pendek  untuk  meningkatkan  penjualan  suatu  produk  atau  jasa dimana  diharapkan  pembelian  dilakukan    sekarang  juga.  Wujud nyata kegiatan promosi  penjualan misalnya adalah obral, pemberian kupon, pemberian contoh produk, dan lain-lain

c. Penjualan tatap muka  (Personal Selling)

Merupakan  sebuah  proses  dimana  para  pelanggan  diberi  informasi  dan  persuasi   untuk  membeli produk-produk   melalui      komunikasi      secara   personal dalam suatu situasi perekrutan.

d. Hubungan Masyarakat (Publishitas)

Merupakan   bentuk   komunikasi   non   personal   dalam   bentuk   berita   sehubungan  dengan organisasi  tertentu  atau  tentang  produk-produknya  yang  ditransmisi  melalui  perantara  media massa  dan  tidak  dipungut  biaya  sama sekali tetapi bukan juga cuma-cuma.

2. Tujuan Promosi 

Dalam  memasarkan  sebuah  produk,  tak  jarang  para  pelaku  usaha  mengadakan  acara  khusus untuk  mempromosikan  produk  unggulannya  kepada  masyarakat.Kegiatan  tersebut  sengaja dilakukan  untuk  mendukung  strategi  pemasaran  mereka  sehingga   produk   yang   dimilikinya semakin   dikenal   luas   oleh   semua   lapisan   masyarakat.Berbagai macam strategi promosi pun dilakukan para pelaku usaha untuk menarik minat calon konsumennya dan meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap brand image produknya. Misalnya saja promosi besar-besaran melalui potongan harga (diskon  khusus),  memberikan  sampel  gratis  untuk  produk-produk  terbaru,  atau  sekedar memberikan  pelayanan  khusus  bagi  para  konsumen  yang  membeli  produk  dalam jumlah yang cukup banyak. Namun, sebelum merencanakan dan menjalankan strategi promosi penjualan, sebaiknya tentukan terlebih dahulu tujuan promosi yang ingin  dicapai.Hal  ini  penting  agar  program  promosi yang  direncanakan  bisa  sesuai  dengan  tujuan  utama  yang  telah  ditetapkan  sebelumnya.  Berikut adalah  beberapa  tujuan utama mempromosikan sebuah produk.

a. Memberikan daya tarik khusus bagi para pelanggan

Promosi  penjualan  dalam  sebuah  acara  sangat  ditunggu-tunggu  oleh  sebagian  besar  konsumen. Biasanya  para  pelanggan  sengaja  menanti  event promosi  sebuah  produk  untuk  mendapatkan penawaran  harga  yang  lebih  murah. Kondisi inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen, sehingga  mereka  tidak  segan  untuk  ikut  bergabung  dengan  antrian  yang  cukup panjang  atau  turun  langsung  berdesak-desakan  di  lokasi  promosi  untuk mendapatkan produk unggulan yang sedang diobral besar-besaran.

b. Meningkatkan angka penjualan

Sebagian  besar  pelaku  usaha  sengaja  mengadakan  kegiatan  promosi  besar-besaran  untuk meningkatkan  volume  penjualan  dan  mendapatkan  omset  besar  setiap  bulannya.  Biasanya strategi ini  dijalankan  para  pelaku  usaha  yang  memiliki  stok  persediaan  barang  di  gudang  cukup melimpah.Jadi,  strategi  promosi  tersebut  sengaja  dilakukan  untuk  menghabiskan  stok  lama atau persediaan barang di gudang serta mempercepat perputaran uang agar bisa segera balik modal.

c. Membangun loyalitas konsumen

Tujuan  pelaku  usaha  mengadakan  kegiatan  promosi  tidak  hanya  untuk  meningkatkan  penjualan produk,  namun  juga  untuk  membangun  loyalitas  dari para konsumennya. Hal ini dilakukan untuk menjaring para konsumen yang  awalnya  hanya  sekedar  ingin  coba-coba,  menjadi  pelanggan  tetap yang akan menggunakan produk-produk yang dibuat secara berkelanjutan. Tentunya  untuk mewujudkan  tujuan  tersebut  dibutuhkan  strategi  promosi  jitu,   misalnya   saja   dengan memberikan   diskon   25%   untuk   pembelian   selanjutnya,  atau  memberikan  kupon  khusus  yang bisa  ditukarkan  dengan  produk gratis setelah mengumpulkan lima buah kupon pembelian. Dengan hadiah  menarik,  maka  konsumen  pun  semakin  senang  membeli  produk-produk yang ditawarkan.

3. Manfaat Promosi

Promosi    perusahaan  memang  sangat  penting  karena  mempengaruhi  hasil  penjualan suatu produk atau barang, dan tentunya itu sangat berdampak besar terhadap berlangsungnya  kreatifitas  suatu perusahaan.  Strategi  promosi  perusahaan  sering  digunakan  sebagai  salah  satu  cara  untuk meningkatkan  permintaan  atau  penjualan  produk  yang  ditawarkan,  sehingga  dapat  meningkatkan laba  yang  diperoleh.  Selain  itu  kegiatan  promosi  juga  memberikan  kemudahan  dalam merencanakan  strategi  pemasaran  selanjutnya,  karena  biasanya  kegiatan  promosi  dijadikan sebagai  cara berkomunikasi langsung dengan calon konsumen. Sehingga kita dapat memperoleh informasi akurat dari para konsumen, mengenai respon produk yang kita tawarkan. Berikut beberapa manfaat lain dari adanya kegiatan promosi :

a. Mengetahui produk yang diinginkan para konsumen

b. Mengetahui tingkat kebutuhan konsumen akan suatu produk

c. Mengetahui  cara  pengenalan  dan  penyampaian  produk  hingga  sampai  ke  konsumen

d. Mengetahui harga yang sesuai dengan kondisi pasaran

e. Mengetahui strategi promosiyang tepat kepada para konsumen

f. Mengetahui kondisi persaingan pasar dan cara mengatasinya

g. Menciptakan image sebuah produk dengan adanya promosi

4. Sasaran Promosi

Mempromosikan  rumah  makan  adalah  suatu  tahapan  yang  cukup  menantang  bagi pemilik restoran  atau  warung  makan.  Promosi  yang  dilakukan  haruslah  tepat  sasaran.  Siapa  yang  akan menjadi  konsumen  utama  produk  makanan  khas  daerah  yang  kita  buat,  apakah  anak-anak, remaja,  atau  orang  dewasa.  Tentunya  kita  tidak  ingin  menghambur-hamburkan  uang  untuk melakukan  promosi  yang  kurang  tepat  sasaran. Berikut beberapa cara promosi rumah makan yang murah tapi tepat sasaran

a. Mulut ke mulut atau testimonial

Cara  ini  merupakan  cara  tradisional  yang  masih  terbilang  efektif  hingga  sekarang. Cara yang paling mudah adalah dengan mengundang atau datang ke  grup  arisan  ibu-ibu  dan  berikan  contoh  produk  makanan  khas  daerah  yang  sudah  dibuat.Berikan  kemasan  dan  rasa  terbaik  dari  contoh  makanan  tersebut. Tetaplah jaga kualitas produk yang dihasilkan.Jangan sampai contoh yang diberikan lebih baik dari produk yang dijual.

b. Promosi melalui jejaring sosial

Dewasa ini orang sudah tidak asing lagi dengan facebook, twitter, wordpress, youtube dan lain-lain. Gunakanlah media sosial ini untuk mempromosikan produk yang dibuat  karena gratis dan mudah untuk dioperasikan. Lakukan cara promosi ini dengan mengupload gambar-gambar makanan yang dibuat. Berikan  alamat  dan  nomor  kontak  rumah  makan.  Rajin-rajinlah  untuk  memberikan berita terbaru tentang restoran dan produk yang dibuat melalui media ini.

c. Loyalty programs

Promosi  ini  berupa  pemberian  point-point  pada  setiap  pembelian.  Jika  pembeli sudah mencapai point tertentu, bisa diberikan voucher atau diskon khusus kepada pembeli.

d. Up-selling

Up-selling  adalah  suatu  cara  mempromosikan  suatu  produk  saat  pembeli  sedang  berinteraksi  dengan  penjual.  Misalnya  dengan  memberitahukan manfaat  dari  produk  tertentu  atau  menu  baru  dengan  diskon  tertentu.  Tapi  perlu kehati-hatian saat melakukan up-selling, jangan sampai pembeli merasa dipaksa untuk membeli suatu produk.

e .Mengadakan suatu acara

Acara  seperti  lomba  memasak,  kursus  memasak  secara  gratis,  acara  ulang  tahun atau acara anak lainnya. Acara seperti ini bisa menarik pelanggan untuk datang  secara  sukarela.  Berikanlah  contoh-contoh  makanan  atau  promosi-promosi kepada pelanggan selama acara berlangsung.

f. Email dan mobile marketing

Mintalah  alamat  email  atau  nomor  handphone  pembeli  jika  ada,  untuk  memberikan  berita terbaru  tentang  makanan  yang  dibuat  kepada  pembeli.  Tapi   jangan   lupa   untuk   menanyakan kepada   pembeli   apakah   mereka   bersedia  untuk  dihubungi  melalui  email  atau  sms  jika terdapat promosi  di  rumah makan. Karena ada juga pembeli yang sering merasa terganggu untuk menerima promosi-promosi seperti ini. Ditakutkan pembeli justru akan lari jika kita memaksakan cara ini kepada mereka.

g. Blog dan videoBuatlah blog tentang rumah makan anda melalui blog gratis seperti wordpressatau blogger agar rumah makan yang kita miliki bisa diketahui oleh masyarakat lebih luas. Jika mungkin buatlah video tentang keistimewaan makanan yang kita buat dan upload di jejaring sosial seperti facebook atau youtube. Sehingga pembeli merasa tertarik untuk datang ke tempat usaha.

h. Stiker promosi di tempat-tempat menunggu

Stiker  kecil  tentang  restoran  bisa  dibuat  dan  ditempelkan  di  tempat-tempat  umum, terutama tempat-tempat dimana banyak orang menunggu dan antri seperti  toilet,  halte,  dan  angkutan  kota. Atau  anda  juga  bisa  memberikan  stiker mobil gratis di tempat parkir yang bertuliskan nama dan foto makanan yang disediakan di restoran.

5. Teknik Promosi

Promosi penjualan( sales promotion) merupakan kegiatan yang sangat penting dan merupakan  bagian integral  dari  proses  pemasaran.  Berbagai  cara  dilakukan  untuk  mempromosikan  produk  yang dibuat.  Lingkungan  bisnis  makanan  inetrenasional  saat ini telah menjadi sangat kompetitif karena meningkatnya jumlah warung makan/restoran yang menawarkan produk mereka.  Seorang wirausahawan harus mengetahui beberapa strategi penjualan untuk meningkatkan popularitas produk yang dihasilkan. Beberapa teknik promosi yang dapat dilakukan adalah :

a. Memberikan kupon (Coupons)Teknik  ini  dilakukan  dengan  memberikan  sertifikat  yang memberi hak  pada  pemegangnya untuk mendapat pengurangan harga seperti yang tercetak untuk pembelian produk tertentu. Kupon dapat dikirim, disertakan atau dilampirkan pada produk, atau diselipkan dalam iklan di majalah dan Koran. Kupon agar efektif sebaiknya memberikan ptongan harga 15% sampai 20%

b. Price-off Deals/Discount (Potongan harga)

Teknik ini dilakukan dengan memberikan potongan harga langsung di tempat pembelian, biasanya potongan harga berkisar dari 10% -25%.

c. Premium and advertising specialties (Promosi special)

Teknik  ini  dilakukan  dengan  memberikan  barang  dengan  biaya  yang  relatif  rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu.

d. Contest and sweepstakes (Kontes dan Undian)

Teknik  promosi  yang  dilakuakn  dengan  memberikan  hadiah  berupa  tawaran  kesempatan   untuk memenangkan   uang   tunai,   perjalanan   atau   barang-barang  karena  membeli  sesuatu.  Teknik  ini dapat  juga  dilakukan  dengan  cara  memberikan  kontes  tentang  mebuat  jingle  atau  logo  produk makanan  intersional yang akan dibuat.

e. Sampling and trial offers (pemberian contoh produk)

Merupakan  teknik  promosi  dengan  memberikan  penawaran  gratis  untuk  sejumlah  produk  atau jasa.  Sampel  itu  dapat  dikirim  dari  rumah  ke  rumah,  dikirim lewat pos, diambil di toko, disertakan pada produk lain atau dipajang dalam  suatu  penawaran  iklan.  Pemberian  sample  adalah  cara  yang paling  efektif dan paling mahal untuk memperkenalkan suatu produk baru. Beberapa teknik yang dipergunakan pada sampling adalah :

1) In-store sampling yaitu pemberian contoh produk di dalam took

2) Door-to-door samplingyaitu pemberian contoh produk dengan mendatangi konsumen satu per satu. Teknik ini lumayan mahal karena besarnya biaya tenaga kerja, tetapi dapat efektif jika pemasar mempunyai informasi lokasi yang  sesuai  dengan  segmentasi  dan  target  yang  akan  dicapai  pada  area  geografi tertentu.

3) Mail sampling  yaitu mengirimkan contoh prosuk melalui jasa pos. Teknik ini merupakan alternatif dari distribusi door-to-door.

4) Newspaper sampling yaitu pengiriman contoh produk melalui surat kabar

5) On-Package sampling  yaitu teknik dimana contoh barang disisipkan pada kemasan  produk  lain,  sangat  berguna  untuk  brands  targeted  Contohnya:  Pembelian makanan utama berhadiah ice cream. 

6) Mobile  sampling  yaitu  membawa  keluar  logo  untuk  menghiasi  mall,  area  rekreasi, ecan raya dan pusat perbelanjaan.

7 )Brand  (Product)  placement    adalah  teknik  promosi  untuk  mencapai  pasar  dengan  memasukan  produk  pada  sebuah  acara  televisi  atau  film.  Contoh:  artis  melakuakn  adegan  makan/minum  dengan  menggunakan  produk  makanan internsional atau di warung makan/restoran.

8) Rebates    (Rabat/    tawaran    pengembalian    tunai)    yaitu    memberikan    pengurangan  harga  setelah  pembelian  terjadi.  Konsumen  mengirim  bukti pembelian   tertentu   kepada   produsen. Dikenal   dalam   tawaran   barang   konsumsi sebagai beli tiga, dapat satu gratis.

9) Frequency   (Continuity)   programs   yaitu teknik   promosi   yang   mengarah   kepada    program-program    yang    berkelanjutan,    seperti    menawarkan    konsumen discount atau  hadiah  produk gratis  untuk  mencapai  terjadinya  pengulangan dalam pembelian atau langganan dari merk atau perusahaan yang sama.

10) Event  Sponsorship  yaitu  menjadi  spronsor  pada  suatu  event  besar  yang  banyak didatangi oleh konsumen.seperti pertandingan balap mobil, konser musik  atau  acara  amal,  itu  membuat  merk sangat  ditonjolkan  pada  acara  tersebut sehingga membuat kredibilitas merk meningkat bersamaan dengan para penonton di acara tersebut.

E. Laporan Kegiatan Usaha Makanan Khas Daerah

1.  Pengertian Laporan Kegiatan Usaha Makanan Khas Daerah

Membuat   laporan   kerap   kali   dilakukan   dalam   mengerjakan   tugas   laporan   prakerin atau laporan kegiatan yang ditugaskan oleh guru di sekolah.Laporan harus mempunyai format penulisan yang baik. Selain itu, isi yang mudah dipahami sudah menjadi  keharusan  agar  pembaca  mengerti apa yang  dimaksud  dalam  isi  laporan  tersebut, sehingga pembaca akan antusias membacanya.

Laporan adalah segala sesuatu, baik itu peristiwa atapun ke
giatan yang dilaporkan dan  dapat berbentuk  lisan  ataupun  tertulis  berdasarkan  fakta  atau  peristiwa  yang  terjadi.   Laporan memiliki   berbagai   jenis,   seperti   laporan   perjalanan,   laporan   penelitian, dan laporan perjalanan. Pada hakikatnya, laporan perjalanan adalah cerita tentang perjalanan yang kita lakukan dan termasuk laporan nonformal karena tidak menggunakan  sistematika  standar  laporan  resmi.  Laporan  kegiatan makanan  khas  daerah dibuat dalam bentuk proposal. Proposal ini yang dibuat bermanfaat untuk :

a. membantu  wirausaha  untuk  mengembang  kan  usaha  dan  menguji  strategi  dan hasil yang di harap kan dari sudut pandang pihak lain (investor)

b. membantu  wirausaha  untuk  berfikir  kritis  dan  obyektif  atas  bidang  usaha  yang akan dijalankan

c. sebagai  alat  komunikasi  dalam  memaparkan  dan  menyakinkan  gagasan  kepada pihak lain

d. Membantu meningkat kan keberhasilan para wirausaha

2. Menganalisis Laporan Kegiatan Usaha Makanan Khas Daerah

Laporan  adalah  alat  pemberitahuan  atau  pertanggungjawaban  dari  suatu  tim  kerja  yang  disusun secara  lengkap,  sistematis,  dan  kronologis.  Laporan  merupakan  suatu  keterangan  mengenai  suatu peristiwa  atau  perihal  yang  ditulis  berdasarkan  berbagai data, fakta, dan keterangan yang melingkupi peristiwa atau perihal tersebut.Laporan  mengenai  peristiwa  atau  perihal  yang  bersifat penting  atau  resmi  biasanya  disampaikan dalam bentuk tulisan.

Menganalisis  laporan  berarti  melakukan  suatu  kajian  atau  penelitian  terhadap  suatu laporan.Hal yang dianalisis dalam laporan dapat meliputi isi peristiwa, kronologi waktu,  kelengkapan  data, kebahasaan,  dan  bentuk  laporan.  Dalam  menganalisis  laporan yang perlu diperhatikan hal-hal berikut.

a. Menyimak  laporan  dengan  saksama,  sehingga  dapat  menangkap  informasi  yang disampaikan secara utuh dan lengkap serta terperinci. 

b. Memahami isi laporan dari bentuk, isi, maupun kebahasaan. 

c. Menguraikan secara detail atau rinci pokok-pokok isi laporan. 

d. Melakukan pengecekan terhadap setiap hal yang dilaporkan secara detail dan cermat. 

e. Tidak  mencampuradukkan  antara  fakta  (yang  bersifat  objektif )  dan  opini  atau pendapat (yang cenderung bersifat subjektif ). 

f. Melakukan kajian terhadap kebenaran atau ketepatan hasil laporan tersebut. 

g. Memberikan suatu pandangan atau pendapat terhadap laporan berdasarkan suatu teori atau definisi (referensi).

3.  Membuat Laporan Kegiatan Usaha Makanan Khas DaerahLaporan

kegiatan   usaha   merupakan   dokumen   tertulis   yang   disiapkan   oleh   wirausahawan  untuk  mengembangkan  semua  unsur  yang  relevan,  sehingga  orang  luas tertarik untuk menjalin kerjasama. Membuat laporan kegiatan usaha di sekolah  dilakukan  dalam  mengerjakan  tugas  laporan  prakerin  atau  laporan  kegiatan  yang  ditugaskan oleh guru di sekolahSebuah laporan harus memiliki format yang baik dan benar harus mengandung beberapa sifat seperti berikut ini:

a. Mengandung imaginasi

b. Laporan harus sempurna dan lengkap

c. Laporan harus disajikan secara menarikDalam  pembuatan  laporan  kegiatan  usahaada  sistematika  yang  bisa  dijadikan  pedoman seperti terlihat berikut.

Cover

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar Gambar

Daftar Lampiran

Bab I. Pendahuluan

          A. Latar Belakang 

          B. Tujuan Kegiatan

          C. Kegunaan Kegiatan

          D. Kajian Teori

Bab II. Isi Utama Laporan

         A. Rencana kegiatan

         B. Proses Pelaksanaan Kegiatan

C. Laporan Keuangn

Bab III. Kesimpulan dan Saran

          A. Kesimpulan

          B. Saran 

Daftar Pustaka (daftar sumber-sumber dari buku,majalah,koran dll)

Lampiran-Lampiran (catatan-catatan yang kita peroleh selama kegiatan seperti daftar harga bahan-bahan pembuat produk, dan lain-lain.

Alhamdulillah, akhirnya postingan yang admin bagikan tentang Materi Pengolahan dan Kewirausahaan Bahan Nabati Menjadi Makanan Khas Daerah. Semoga bermanfaat dan baca juga Materi Prakarya Budidaya Pembenihan Ikan Konsumsi

0 Response to "Materi Pengolahan dan Kewirausahaan Bahan Nabati Menjadi Makanan Khas Daerah"

Posting Komentar

-->