-->

Wirausaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

Wirausaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar - Produk  kerajinan  pada  awalnya  dibuat  untuk  tujuan  fungsional,  baik  untuk  kepentingan  keagamaan  (religius)  maupun  kebutuhan  praktis.  Produk  kerajinan  tersebut  berupa  peninggalan  pada  zaman  batu  seperti  artefak-artefak  kapak  dan  perkakas; pada zaman logam berupa nekara, moko, candrasa, kapak, bejana, hingga perhiasan  seperti  gelang,  kalung,  dan  cincin.  Benda-benda  tersebut  dipakai  sebagai  perhiasan  dan  properti  upacara  ritual  adat  berbagai  suku  serta  kegiatan  ritual  yang  bersifat  kepercayaan  seperti  penghormatan  terhadap  arwah  nenek  moyang.  Sejalan  dengan  perkembangan  zaman  konsep  karya  kerajinan  terus  berkembang.  Pembuatan karya kerajinan yang pada awalnya untuk kepentingan fungsional, dalam perkembangannya mengalami pergeseran orientasi ke arah nilai keindahan (estetis).

Kekayaan   alam   Indonesia   merupakan   modal   untuk   menghasilkan   produk   kerajinan.  Sejak  dahulu  rakyat  Indonesia  telah  menggunakan  produk  kerajinan  untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kekayaan alam Indonesia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, kita harus memuji ciptaan Tuhan Yang  Maha  Agung  ini.  Produk  kerajinan  lebih  banyak  memanfaatkan  bahan-bahan  alam.  Ada  juga  yang  memanfaatkan  bahan  limbah  sebagai  bahan  kerajinan  seperti  limbah  kertas,  plastik,  karet,  dan  logam.  Bagaimana  pendapatmu  ketika  melihat  sampah yang berserakan, tidak teratur di suatu tempat? Tentunya sampah atau limbah tersebut dapat membuat pemandangan menjadi tidak indah, menghasilkan bau tidak sedap, dan dampaknya akan merusak lingkungan. Limbah tersebut sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai barang kerajinan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Sampah Rumah tangga

Secara  umum  ada  dua  macam  limbah  yang  sudah  kalian  kenal,  yaitulimbah organik  dan  limbah  anorganik.  Limbah  organik  adalah  limbah  yang  bisa  dengan  mudah  diuraikan  atau  mudah  membusuk.  Limbah  organik  mengandung  unsur  karbon. Limbah organik dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari, contohnya kulit buah,  sayuran,  kotoran  manusia,  dan  hewan.  Sedangkan  limbah  anorganik  adalah  jenis limbah yang berwujud padat, sangat sulit atau bahkan sulit untuk diuraikan atau tidak  bisa  membusuk.  Limbah  anorganik  relatif  sulit  terurai.  Beberapa  bisa  terurai,  tetapi memerlukan waktu yang lama. Limbah tersebut berasal dari sumber daya alam yang  berasal  dari  pertambangan  seperti  minyak  bumi,  batubara,  besi,  timah,  dan  nikel. 



Limbah  anorganik  umumnya  berasal  dari  kegiatan  industri,  pertambangan,  dan  domestik yaitu dari sampah rumah tangga, seperti kaleng bekas, botol, plastik, karet sintetis,  potongan  atau  pelat  dari  logam,  berbagai  jenis  batu-batuan,  dan  pecah-pecahan  gelas.  Limbah  anorganik  yang  dapat  didaur  ulang  contohnya  sampah  plastik,  logam,  kaca,  plastik,  dan  kaleng.  Limbah-limbah  anorganik  dapat  dipilah-pilah  sesuai  kebutuhan,  jika  dinilai  tidak  layak  pakai  maka  limbah  anorganik  dapat  dilebur.  Sedangkan  limbah  yang  masih  dalam  kondisi  baik,  dapat  dimanfaatkan  kembali menjadi karya kerajinan. Jika limbah sudah beralih manfaat menjadi barang kerajinan,  maka  secara  ekonomi  nilainya  akan  meningkat.  Kita  patut  bersyukur  bahwa limbah anorganik juga dapat memberi manfaat untuk manusia.

Pada materi pembelajaran kelas XI semester 1 ini kalian akan diajak mempelajari dan  memanfaatkan  limbah  yang  berbentuk  bangun  datar  untuk    dibuat  menjadi  produk kerajinan yang unik dan menarik sehingga memiliki nilai jual. Setelah belajar tentang  materi  ini,  kalian  diharapkan  dapat  mengembangkan  jiwa  kewirausahaan, khususnya  dalam  memanfaatkan  bahan  limbah  berbentuk  bangun  datar  menjadi  produk kerajinan yang bernilai estetika dan dapat mendatangkan keuntungan.

Limbah  berbentuk  bangun  datar  adalah  limbah  yang  berbentuk  bangun  yang  berdimensi  dua,  yaitu  bahan  limbah  yang  memiliki  sisi  panjang  dan  lebar  sehingga  tidak  mempunyai  ruang.  Limbah  berbentuk  bangun  datar  dapat  berupa  bidang  beraturan seperti lingkaran, segi empat, segitiga, dan bangun tidak beraturan. Contoh limbah berbentuk bangun datar antara lain daun, kertas, kain perca, dan plastik.Materi kewirausahaan pada pelajaran prakarya dan kewirausahaan disajikan untuk mengenal  konsep  kewirausahaan,  latihan  mengembangkan  usaha,  mendapatkan  pengalaman    praktis    berwirausaha,    menumbuhkan    minat    berwirausaha    dan    mengembangkan  potensi  berwirausaha.  

Pada  materi  pembelajaran  ini  kalian  akan  diajak untuk mempelajari dan memanfaatkan limbah dari bahan berbentuk bangun datar  untuk  di  buat  menjadi  produk  kerajinan  yang  unik  dan  menarik.  Setelah  kalian  belajar  tentang  materi  ini  diharapkan  akan  dapat  mengembangkan  jiwa  kewirausahaan,  khususnya  untuk  memanfaatkan  bahan  limbah  berbentuk  bangun  datar menjadi produk kerajinan yang bernilai estetika, bermutu, dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

A. Perencanaan  Usaha  Kerajinan  dari  Bahan  Limbah  Berbentuk Bangun Datar

Apakah  kalian  ingin  menjadi  seorang  wirausahawan  sukses?  Untuk  menjadi  seorang  wirausahawan  sukses,  kalian  harus  memiliki  perencanaan  usaha  yang  baik.  Aspek-aspek  penting  dalam  perencanaan  usaha  kerajinan  dari  bahan  limbah  berbentuk bangun datar adalah:

1. Ide    dan  Peluang  Usaha  Kerajinan  dari  Bahan  Limbah  Berbentuk  Bangun Datar

Seorang wirausahawan harus dapat memanfaatkan peluang usaha secara sistematis dimulai dari analisis sumber-sumber peluang usaha secara luas. Persiapan yang dapat kalian lakukan dalam menganalisis peluang usaha sebagai berikut.
  • Meneliti berapa luas usaha yang akan dipilih.
  • Bentuk usaha apa yang akan dipilih.
  • Jenis usaha apa yang akan ditekuni.
  • Informasi usaha yang akan diterima.
  • Ada atau tidaknya peta usaha yang menguntungkan.
Setelah  mengidentifikasi  peluang  usaha,  seorang  wirausaha  kerajinan  memilih  jenis  usaha  produk  kerajinan.  Proses  pemilihan  ini  melalui  tahapan  analisis  yang  cermat. Untuk itu diperlukan pertimbangan yang matang, biasanya disebut evaluasi dengan kriteria yang telah dikembangkan sesuai kebutuhan.

Menganalisis   peluang   usaha   pada   produk   kerajinan   dimaksudkan   untuk   menemukan  peluang  dan  potensi  usaha  yang  dapat  dimanfaatkan,  serta  untuk  mengetahui  besarnya  potensi  usaha  yang  tersedia  dan  berapa  lama  usaha  tersebut  dapat bertahan. Ancaman dan peluang selalu menyertai suatu usaha sehingga penting untuk melihat dan memantau perubahan lingkungan dan kemampuan adaptasi dari suatu usaha agar dapat tumbuh dan bertahan dalam persaingan.Pemetaan potensi usaha produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar dapat didasarkan pada ciri khas kerajinan dari masing-masing daerah. 

Pemetaan potensi  menjadi  sangat  penting  untuk  mendorong  pertumbuhan  dan  pemerataan  ekonomi  daerah.  Terdapat  beberapa  cara  atau  metode  dalam  melakuan  pemetaan  potensi usaha, baik secara kuantitaif maupun kualitatif. 

Analisis  SWOT  (Strenght,  Weakness,  Opportunity,  Threat)  adalah  suatu  kajian  terhadap  lingkungan  internal  dan  eksternal  perusahaan.  Analisis  ini  didahului  oleh  proses  identifikasi  faktor  eksternal  dan  internal  untuk  menentukan  strategi  terbaik,  kemudian  dilakukan  pembobotan  terhadap  tiap  unsur  SWOT  berdasarkan  tingkat  kepentingan.

Analisis    internal    lebih    menitikberatkan    pada    aspek    kekuatan    (strenght)dan   kelemahan   (weakness),   sedangkan   analisis   eksternal   untuk   menggali   dan mengidentifikasi semua gejala peluang (opportunity) yang adadan yang akan datang serta ancaman (threat) dari kemungkinan adanya pesaing/calon pesaing.

Analisis   SWOT   digunakan   untuk   mengetahui   langkah-langkah   yang   perlu   dilakukan  dalam  pengembangan  usaha  produk  kerajinan  sebagai  alat  penyusun  strategi. Analisis SWOT didasarkan pada logika untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang  yang  secara  bersamaan  dapat  mengatasi  kelemahan  dan  ancaman.  Dengan  analisis  SWOT  dapat  ditentukan  strategi  pengembangan  usaha  produk  kerajinan  dalam jangka panjang sehingga tujuan dapat dicapai dengan jelas dan dapat dilakukan pengambilan keputusan secara cepat.

Menganalisis peluang usaha bertujuan untuk mencari dan melaksanakan kegiatan usaha  yang  menguntungkan.  Rencana  dalam  berwirausaha  perlu  dianalisis  untuk  mengenali  kelemahan-kelemahan  yang  dapat  mengakibatkan  kesulitan-kesulitan  keberlangsungan  usaha.  Analisis  usaha  ini  juga  dapat  digunakan  untuk  mencari  strategi alternatif dalam bidang penjualan, bauran produk, investasi, pengembangan staf, pengendalian usaha, pengendalian biaya, dan lain-lain.

Secara  rinci  ada  beberapa  langkah  yang  perlu  diperhatikan  dalam  menganalisis  peluang usaha produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar, sebagai berikut.

a. Penetapan Kelayakan Usaha

Hal-hal penting yang harus dilakukan pada saat penetapan kelayakan usaha adalah  kemampuan  untuk  menemukan  jawaban  tentang  apakah  peluang  usaha  produk  kerajinan  yang  ditetapkan  dapat  dijual,  berapa  biaya  yang  dikeluarkan serta mampukah produk kerajinan usaha tersebut menghasilkan  laba. Pada tahap analisis kelayakan usaha produk kerajinan ini ada beberapa langkah yang harus kalian lakukan.

1) Analisis Kelayakan Teknis

Dalam   melaksanakan   analisis   kelayakan   teknis   perlu   diperhatikan   berbagai  macam  teknis  pembuatan  karya  kerajinan.    Ada  berbagai  macam teknis yang dapat dilakukan dalam pembuatan produk kerajinan dari  bahan  limbah  berbentuk  bangun  datar,  misalnya  teknik  anyam,  teknik kolase, dan lain-lain. Teknik pembuatan karya kerajinan tersebut harus dianalisis untuk memutuskan jenis usaha kerajinan yang tepat dan memenuhi kebutuhan.

2) Analisis Peluang Pasar

Apabila ingin mendirikan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar, kalian harus mengetahui informasi tentang pasar, karena tujuan  usaha  ini  untuk  memenuhi  permintaan  pasar.  Oleh  karena  itu,  diperlukan  riset  pasar.  Riset  ini  dilakukan  untuk  menemukan  pasar  yang  menguntungkan,  memilih  produk  kerajinan  dari  bahan  limbah  yang  dapat  dijual,  menerapkan  teknik  pemasaran  yang  baik,  dan  merencanakan  sasaran  pelanggan.  Riset  pasar  bertujuan  untuk mengumpulkan   informasi   dalam   rangka   pengambilan   keputusan   tentang usaha kerajinan yang akan dibuka.

3) Menentukan Segmen Pasar

Langkah  ketiga  ini  terkait  dengan  perkiraan  konsumen  potensial  dari  produk  kerajinan  yang  sudah  ditetapkan.  Langkah  ini  juga  bertujuan  untuk  mengetahui  pembeli  tiap-tiap  segmen  pasar  saat  ini  dan  yang  akan  datang.  Salah  satu  cara  untuk  mendapatkan  informasi  ini  adalah  dengan memilih agen untuk menguji pasar.

4) Sumber Informasi Pasar

Informasi  pasar  digunakan  untuk  mengevaluasi  peluang  pasar  masa  sekarang dan yang akan datang dari usaha produk kerajinan tersebut. Dua pendekatan  untuk  memperoleh  informasi  tersebut  dilakukan  dengan  mengadakan   penelitian   secara   spesifik   untuk   mengumpulkan   data   primer,  dan  menemukan  data-data  relevan  yang  berasal  dari  lembaga  seperti badan pusat stastistik, kantor dinas pariwisata dan perindustrian, maupun biro penelitian yang disebut dengan data sekunder.

5) Uji Coba Menjual

Uji coba pasar cenderung menjadi teknik riset utama untuk mengurangi risiko pada usaha produk  kerajinan dan menilai  keberhasilannya.  Metode yang digunakan dalam uji coba pasar antara lain pameran perdagangan, menjual pada sejumlah konsumen terbatas, dan menggunakan uji coba pasar  di  mana  penerimaan  calon  pembeli  bisa  diamati  dan  dianalisis  lebih  dekat.  Uji  coba  pasar  juga  memberikan  kemungkinan  piluang  dalam pemasaran, distribusi dan pelayanan.

6) Studi Kelayakan Pasar

Studi kelayakan pasar bagi usaha baru cenderung memakan waktu dan merupakan  kegiatan  yang  rumit.  Bagaimanapun  kegiatan  ini  harus  dilakukan  untuk  mengurangi  risiko  kerugian  dan  kegagalan  usaha  produk kerajinan.

b. Analisis Kelayakan Finansial

Analisis   kelayakan   finansial   merupakan   landasan   untuk   menentukan   sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan. Kebutuhan finansial dan pengembalian (return) bisa  sangat  berbeda  tergantung  pada  pemilihan  alternatif  yang  ada  bagi  usaha baru.           

Ada  dua  langkah  dasar  sebagai  alternatif  dalam  analisis  kelayakan  finansial, yaitu:

1) Penentuan  kebutuhan  finansial  total  dengan  dana  yang  diperlukan  untuk operasional.

Kebutuhan finansial hendaknya diproyeksikan tiap bulan atau bahkan mingguan  sekurang-kurangnya  untuk  operasi  tahun  pertama  dari  usaha  produk  kerajinan  baru.  Selanjutnya  diperlukan  juga  proyeksi  kebutuhan keuangan untuk tiga sampai lima tahun yang akan datang.

2) Penentuan sumber daya finansial yang tersedia

Langkah kedua dalam analisis kelayakan finansial ini adalah proyeksi sumber   daya   finansial   yang   tersedia   dan   dana-dana   yang   akan   dihasilkan  dalam  operasi  perusahaan.  Dalam  menentukan  sumber  daya finansial potensial yang tersedia harus dibedakan sumber finansial jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

c. Membedakan Persaingan    

Semua usaha produk kerajinan akan menghadapi persaingan baik persaingan langsung  yaitu  dari  produk  kerajinan  yang  sejenis  maupun  dengan  produk  perusahaan  kerajinan  lain  pada  pasar  yang  sama.  Analisis  persaingan  ini  sangat penting dalam rangka pengembangan dan keberlanjutan usaha produk kerajinan yang dikembangkan.

Analisis  SWOT  dapat  dilakukan  dengan  mewawancarai  pengusaha  kerajinan  menggunakan   kuisioner.   Aspek   penting   yang   perlu   disampaikan   pada   saat   mewawancarai  pengusaha  antara  lain  aspek  sosial,  ekonomi,  dan  teknik  produksi  untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keberhasilan usaha produk kerajinan.

Upaya  untuk  mengembangkan  ide  dan  peluang  usaha  harus  dikaitkan  dengan  kemampuan   wirausaha   dalam   mengelola   situasi   dan   peluang   pasar.   Untuk   membentuk proses pengembangan ide, wirausahawan perlu memberikan kebebasan dan  dorongan  kepada  para  karyawannya  agar  mereka  berani  mengembangkan  ide-ide dalam peluang usahanya.

Tujuan  dalam  mengembangkan  ide  dan  peluang  usaha  pada  produk  kerajinan  sebagai berikut.
  • Ide dalam pembuatan produk agar diminati konsumen.
  • Ide dalam pembuatan produk agar dapat memenangkan persaingan.
  • Ide dalam pembuatan dan pendayagunaan sumber-sumber produksi.
  • Ide  yang  dapat  mencegah  kebosanan  konsumen  di  dalam  pembelian  dan  penggunaan produk.
  • Ide  dalam  pembuatan  desain,  model,  corak,  warna  produk  agar  disenangi  konsumen.

2. Sumber  Daya  yang  Dibutuhkan  dalam  Usaha  Kerajinan  dari  Bahan  Limbah Berbentuk Bangun Datar

Apabila kalian sudah menentukan produk kerajinan berdasarkan analisis peluang usaha, kalian dapat menentukan sumber daya yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha  tersebut.    Dalam  perencanaan  proses  produksi  diperlukan  pengelolaan  yang  baik untuk mencapai tujuan perusahaan. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat dikategorikan atas enam tipe sumber daya (6M), sebagai berikut.

a. Man (Manusia)

Dalam  pendekatan  ekonomi,  sumber  daya  manusia  adalah  salah  satu  faktor  produksi selain tanah, modal, dan keterampilan. Pandangan yang menyamakan manusia dengan faktor-faktor produksi lainnya dianggap tidak tepat, baik dilihat dari  konsepsi,  filsafat,  maupun  moral.  Manusia  merupakan  unsur  manajemen  yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan

a. Money (Uang)

Money  atau  uang  merupakan  salah  satu  unsur  yang  tidak  dapat  diabaikan.Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu, uang merupakan unsur yang penting untuk mencapai tujuan perusahaan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan  berapa  uang  yang  harus  disediakan  untuk  membiayai  gaji  tenaga  kerja,  alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli, serta berapa hasil yang akan dicapai oleh perusahaan.

b. Material (Fisik)

Perusahaan  umumnya  tidak  menghasilkan  sendiri  bahan  mentah  yang  dibutuhkan,  tetapi  membeli  dari  pihak  lain.  Untuk  itu  manajer  perusahaan  berusaha   untuk   memperoleh   bahan   mentah   dengan   harga   paling   murah,   menggunakan cara pengangkutan yang murah dan membuat proses pengolahan seefisien mungkin.

c. Machine (Teknologi)

Mesin    memiliki    peranan    penting    dalam    proses    produksi.    Setelah    revolusi   industri,   banyak   pekerjaan   manusia   yang   digantikan   oleh   mesin.   Perkembangan  teknologi  yang  begitu  pesat  menyebabkan  penggunaan  mesin    semakin  meningkat.    Banyaknya  mesin  baru  yang  ditemukan  oleh  para  ahli    memungkinkan peningkatan produksi sangat tinggi.

d. Method (Metode)

Metode sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan efisien. Metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, baik yang menyangkut proses   produksi   maupun   administrasi   tidak   terjadi   begitu   saja   melainkan   memerlukan waktu yang lama.

e. Market (Pasar)

Jika barang yang diproduksi tidak laku, proses produksi barang akan berhenti. Oleh  sebab  itu,  penguasaan  pasar  dalam  arti  menyebarkan  hasil  produksi  merupakan  faktor  menentukan  dalam  perusahaan.  Agar  pasar  dapat  dikuasai,  kualitas barang harus sesuai dengan selera konsumen dan harga terjangkau oleh daya beli konsumen.

3. Perencanaan   Administrasi   Usaha   Kerajinan   dari   Bahan   Limbah   Berbentuk Bangun Datar

Apakah kalian pernah melakukan bisnis atau usaha? Apabila pernah, bagaimana cara menyiapkan administrasi untuk usaha tersebut? Apabila kalian ingin membuka usaha,  kalian  harus  menyiapkan  semua  aspek  administrasi  yang  berkaitan  dengan  usaha tersebut. Materi berikut ini akan membahas tentang perencanaan administrasi usaha produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar.

Menurut  pendapat  Prof.  Dr.  S.  Prajudi  Atmosudirjo,  S.H.,  administrasi  adalah  proses  dan  tata  cara  kerja  yang  terdapat  pada  setiap  usaha,  baik  usaha  kenegaraan  maupun swasta, usaha sipil maupun militer, atau usaha besar maupun kecil.

Pencatatan semua kegiatan usaha yang  diperlukan bagi kelancaran dan pengelolaan perusahaan merupakan tugas administrasi. Tugas tersebut meliputi pencatatan data-data transaksi bisnis, keuangan, produksi, persediaan produksi, dan lain-lain. Adapun maksud dan tujuan dari adanya administrasi adalah agar wirausahawan dapat:
  • memonitor kegiatan administrasi perusahaannya,
  • mengevaluasi kegiatan-kegiatan pengorganisasian perusahaannya,
  • menyusun  program  pengembangan  usaha  dan  kegiatan  pengorganisasian  perusahaannya, dand.mengamankan kegiatan-kegiatan usaha dan organisasi perusahaannya.
Perencanaan  administrasi  usaha  kerajinan  pada  dasarnya  terdiri  dari  perizinan  usaha,   surat-menyurat,   pencatatan   transaksi   barang/jasa,   pencatatan   transaksi   keuangan, dan pajak pribadi serta pajak usaha.

a. Perizinan Usaha

Di  Indonesia,  pendirian  usaha  diatur  oleh  Undang-Undang,  yaitu  melalui  Peraturan Daerah dan Peraturan dari Departemen Perdagangan serta Departemen atau Instansi yang terkait dengan bidang usaha yang dijalankan.

Surat-surat harus yang disiapkan ketika akan membuka usaha sebagai berikut.
1) Surat Izin Gangguan (HO) dan Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Kedua  surat  izin  ini  dikeluarkan  oleh  pemerintah  daerah.  Beberapa  manfaat yang dapat diperoleh dari SITU-HO, diantaranya:
a )mempermudah permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan,
b) dapat menjadi sarana untuk minta ganti rugi apabila tempat usaha mengalami penggusuran atau pemindahan lokasi,
c) memperoleh jaminan perlindungan keamanan, dand)dapat digunakan sebagai jaminan pinjaman modal di bank.
2) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
SIUP  adalah  surat  izin  untuk  dapat  melaksanakan  kegiatan  usaha  perdagangan. Untuk memperoleh SIUP, perusahaan harus mengisi surat permohonan  SIUP  yaitu  berupa  formulir  permohonan  izin  yang  diisi  oleh perusahaan yang memuat data-data perusahaan untuk memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan Kecil/Menengah/Besar.

b.Surat Menyurat

Kegiatan surat-menyurat adalah salah satu kegiatan dalam bentuk hubungan dengan  pihak  lain,  seperti  pemasok  dan  pelanggan.  Jenis  surat  yang  digunakan  dalam kegiatan usaha disebut juga dengan surat niaga. Surat niaga dimulai dengan pembukaan  yang  tepat  dan  menarik  kemudian  diikuti  dengan  pengutaraan  masalah secara jelas dengan tetap memberikan sikap ramah, sopan, dan simpatik. Jenis surat niaga sebagai berikut.
Surat perkenalan
  • Surat permintaan penawaran 
  • Surat penawaran 
  • Surat pemesanan 
  • Surat pemberitahuan pengiriman barang 
  • Surat pengaduan 
  • Surat pengiriman pembayaran

c. Pencatatan Transaksi Barang/Jasa

Secara  umum,  bukti  transaksi  perusahaan  terbagi  menjadi  dua,  yaitu  bukti  transaksi intern dan bukti transaksi ekstern.
1) Bukti transaksi intern
Bukti transaksi intern adalah bukti transaksi yang dibuat oleh dan untuk intern perusahaan. Adapun bukti transaksi intern adalah sebagai berikut.
a) Bukti kas masuk, yaitu tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang  secara  tunai,  misalnya  pembayaran  tagihan  dari  perusahaan  lain.

b) Bukti   kas   keluar,   yaitu   tanda   bukti   bahwa   perusahaan   telah   mengeluarkan  uang  tunai,  misalnya  pembayaran  gaji,  pembayaran  utang, atau pengeluaran-pengeluaran lainnya. 

2) Bukti transaksi ekstern

Bukti transaksi ekstern adalah bukti transaksi yang berhubungan dengan pihak luar. Bukti transaksi ekstern sebagai berikut.

a) Faktur

Faktur  yaitu  tanda  bukti  pembelian  atau  penjualan  secara  kredit.  Faktur dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pihak pembeli.

b) Kuitansi

Kuitansi adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang ditandatangani oleh penerima uang dan diserahkan kepada yang membayar sejumlah uang tersebut.

c) Nota

Nota  yaitu  bukti  atas  pembelian  sejumlah  barang  secara  tunai.  Nota  dibuat oleh pedagang dan diberikan kepada pembeli.

d) Nota debet

Nota  debet  merupakan  bukti  transaksi  pengiriman  kembali  barang  yang  telah  dibeli,  yang  berisi  informasi  pengiriman  kembali  barang  yang   rusak   atau   tidak   sesuai   dengan   pesanan   atau   permintaan   pengurangan harga. Bukti ini dibuat oleh pihak pembeli.

e) Nota kredit

Nota  kredit  merupakan  bukti  transaksi  penerimaan  kembali  barang  yang  telah  dijual  atau  bukti  persetujuan  dari  pihak  penjual  atas  permohonan   pembeli   untuk   pengurangan   harga   barang   karena   sebagian  barang  rusak  atau  tidak  sesuai  dengan  pesanan.  Bukti  ini  dibuat oleh pihak penjual.

f) Cek

Cek  yaitu  surat  perintah  yang  dibuat  oleh  fihak  yang  mempunyai  rekening di bank, agar bank membayar sejumlah uang kepada pihak yang namanya tercantum dalam cek tersebut.

d. Pencatatan Transaksi Keuangan

Transaksi  keuangan  dicatat  dalam  laporan  keuangan  yang  disusun  secara  berkala. Berdasarkan standar akuntansi keuangan tahun 2007, laporan keuangan terdiri dari empat item sebagai berikut.

1) Laporan laba rugi

Laporan   laba   rugi   adalah   laporan   yang   menunjukkan   kemampuan   perusahaan   untuk   menghasilkan   keuntungan   pada   suatu   periode   akuntansi atau satu tahun. Laporan laba rugi terdiri dari pendapatan dan beban usaha.

2) Laporan perubahan modal

Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal   pemilik   atau   laba   yang   tidak   dibagikan   pada   suatu   periode   akuntansi karena adanya transaksi usaha selama periode tersebut.

3) Neraca

Neraca adalah daftar yang memperlihatkan posisi sumber daya perusahaan, serta informasi tentang asal sumber daya tersebut. Neraca terbagi dua sisi, yaitu  sisi  aktiva  dan  sisi  pasiva.  Sisi  aktiva  merupakan  daftar  kekayaan  perusahaan pada suatu saat tertentu. Sedangkan sisi pasiva menunjukkan sumber dari mana kekayaan itu diperoleh.

4) Laporan arus kasLaporan  arus  kas  adalah  laporan  yang  menunjukkan  aliran  uang  yang  diterima  dan  digunakan  perusahaan  di  dalam  satu  periode  akuntansi,  beserta sumber-sumbernya.

e. Pajak

Setiap wajib pajak harus memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), yaitu nomor  yang  diberikan  kepada  wajib  pajak  sebagai  sarana  dalam  administrasi  perpajakan  yang  dipergunakan  sebagai  tanda  mengenal  diri  atau  identitas  wajib  pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannnya.

4. Perencanaan Pemasaran 

Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun DatarIndonesia  sangat  kaya  baik  dari  kekayaan  alam  maupun  budayanya.  Komoditas  produk  kerajinan  negara  Indonesia  banyak  dikenal  di  mancanegara.  Banyak  sekali  pengusaha  asal  Indonesia  yang  menggantungkan  hidupnya  dari  usaha  kerajinan  tersebut,  baik  yang  sifatnya  lokal  maupun  yang  sudah  go  international.  Apalagi  di  daerah sekitar lokasi pariwisata sudah bisa dipastikan banyak warga Indonesia yang berjualan produk kerajinan. Indonesia memiliki banyak tempat wisata dan menjadi prospek bisnis kerajinan yang sangat baik. 

Apabila   seseorang   sudah   memutuskan   menjadi   wirausaha   maka   dia   harus   segera  memikirkan  tentang  rancangan  pemasaran  produk  yang  akan  dijual.    Philip  Kotler dan Gary Amstrong dalam bukunya Dasar-Dasar Pemasaran mendefinisikan pemasaran sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun  hubungan  yang  kuat  dengan  pelanggan,  dengan  tujuan  menangkap  nilai dari pelanggan sebagai imbalannnya. Dengan demikian, pemasaran tidak hanya bagaimana  memasarkan  produk  supaya  laku,  tetapi  juga  harus  memiliki  nilai  lebih  bagi pelanggannya.

Beberapa hal penting yang berkaitan dengan aspek pemasaran sebagai berikut.

a. Memahami seni menjual

Bagian  penjualan  merupakan  salah  satu  bagian  terpenting  dalam  sebuah  perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan tenaga jual yang profesional. Harus pula diingat bahwa penjual itu tidak hanya menjual produk atau bisnisnya saja, tetapi juga menjual kualitas produk tersebut.

b. Menetapkan harga jual

Menjual produk dengan harga mahal akan berisiko produk tidak laku dijual. Sebaliknya,  menjual  dengan  harga  murah  juga  akan  berdampak  pada  persepsi  konsumen terhadap kualitas produk. Untuk itu penetapan harga harus disesuaikan dengan target pasar, segmen pasar, dan posisi produk di pasar.

Sebelum  menentukan  harga  produk  di  pasar,  perlu  mempertimbangkan  faktor  utama  dari  jenis  biaya  yang  akan  menentukan  harga.  Hal-hal  yang  harus  dipertimbangkan dalam menentukan harga sebagai berikut.

1) Biaya bahan baku dan suplainya

Biaya ini menjadi biaya utama dalam penentuan harga jual produk

2) Biaya overhead

Biaya overhead   menjadi   faktor   penting   yang   bisa   dianalisis   dalam   penentuan  struktur  harga.  Contohnya  adalah  biaya  administrasi,  biaya  pengiriman, biaya alat tulis kantor, biaya sewa kantor, biaya telepon, dan biaya listrik.

3) Biaya tenaga kerja

Merupakan  biaya  tenaga  kerja  dalam  memproduksi  barang  jadi  selama  proses produksi dan biaya tenaga kerja yang bekerja dikantor. Contohnya adalah biaya gaji karyawan, uang lembur, insentif (bonus).

Untuk menentukan harga jual sebuah produk, maka perlu mengetahui total biaya (total cost) yang dibutuhkan dalam membuat produk tersebut.

Biaya Total = Total biaya bahan baku + Total biaya overhaed + Total biaya tenaga kerja.

Penentuan harga jual produk juga dapat ditentukan dengan tiga cara, sebagai berikut:

1) Harga berdasarkan harga pasar (Market based price).

2) Harga berdasarkan biaya (Cost based price).

3) Harga berdasarkan titik impas (Break event point based price).

c. Menganalisis kepuasan pelanggan

Kepuasan     pelanggan     adalah     tingkat     perasaan     seseorang     setelah     membandingkan  kinerja  produk  (hasil)  yang  bisa  dirasakan  dan  sesuai  dengan  harapannya.

Metode-metode  yang  bisa  digunakan  untuk  mengukur  tingkat  kepuasan  pelanggan sebagai berikut :

1) Sistem keluhan dan saran

Sistem  ini  bisa  menggunakan  cara  formulir  isian,  kuesioner,  uji  sampel  secara  langsung  dengan  cara  tanya  jawab  pelanggan,  email,  faksimile,  telepon, dan situs jejaring sosial.

2) Survei kepuasan pelanggan secara berkala

Sistem  keluhan  dan  saran  tidak  bisa  mencerminkan  secara  tepat  dan  akurat  apabila  hanya  sekali  dilakukan.  Oleh  karena  itu,  perlu  dilakukan  lebih  dari  satu  kali  survei  agar  diperoleh  tingkat  keakuratan  yang  lebih  baik. 

3) Ghost shopping atau mystery shopper

Cara  ini  adalah  mempekerjakan    orang  untuk  berpura-pura  menjadi  pembeli.  Orang  ini  akan  melaporkan  hal-hal  positif  dan  negatif  dari  pelayanan serta manfaat dari sebuah produk.

d. Promosi

Promosi   adalah   suatu   aktivitas   yang   dilakukan   oleh   perusahaan   guna   mengomunikasikan,   mengenalkan,   dan   mempopulerkan   kepada   pasar   sasarannya.    Ada  enam  kegiatan  dan  rencana  yang  bisa  dilakukan  untuk  mengomunikasikan produk dan merk usaha.
  1. Penjualan personal (personal selling)
  2. Iklan (advertising)
  3. Promosi penjualan (sales promotion)
  4. Publikasi (publication)
  5. Sponsorship
  6. Komunikasi di tempat konsumen yang akan membeli (pint of purchase).

B. Sistem  Produksi  Usaha  Kerajinan  dari  Bahan  Limbah  Berbentuk Bangun Datar 

Produk  kerajinan  banyak  memanfaatkan  bahan-bahan  alam  seperti  tanah  liat,  serat alam, kayu, bambu, kulit, logam, batu, dan rotan . Ada juga yang memanfaatkan bahan  sintetis  sebagai  bahan  kerajinan  seperti  limbah  kertas,  plastik,  dan  karet.  Produk kerajinan di setiap daerah memiliki kekhasan lokal yang menjadi unggulan daerah. Misalnya, Kasongan (Daerah Istimewa Yogyakarta), sumber daya alam yang banyak  tersedia  tanah  liat,  kerajinan  yang  berkembang  adalah  kerajinan  gerabah.  Palu (Sulawesi Tengah), banyak menghasilkan tanaman kayu hitam, kerajinan yang berkembang  berupa  bentuk  kerajinan  kayu  hitam.  Kapuas  (Kalimantan  Tengah),  sumber daya alamnya banyak menghasilkan rotan dan getah nyatu sehingga kerajinan yang berkembang adalah anyaman rotan dan getah nyatu. 
Secara umum jenis bahan limbah untuk produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu bahan limbah berbentuk bangun datar dan bahan limbah berbentuk bangun ruang. Beberapa kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar akan diuraikan secara singkat pada penjelasan berikut ini. Namun, materi yang diuraikan di sini merupakan contoh saja, kalian dapat mempelajarinya sebagai pengetahuan dan diharapkan dapat mengeksplorasi pengetahuan lainnya sebagai bahan pengayaan.

1. Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar 

Berikut ini dijelaskan beberapa produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar.

a. Kerajinan  dari  Limbah  Kulit  Jagung

Kulit   jagung   merupakan limbah  pertanian  dari  tanaman  jagung.  Kulit  jagung  kerap  kali  tidak      diperhatikan,      bahkan      dianggap      sampah      sehingga      biasanya dibuang.
Sampah       kulit       jagung       bisa   menjadi   benda   kerajinan   yang   sangat   bernilai   dan   bisa   mendatangkan          keuntungan.  
Kulit jagung
Kerajinan  dari  limbah  kulit  jagung  ini  sangat  unik  dan  menarik.  Berikut  contoh  produk kerajinan dari limbah kulit jagung.
Kerajinan dari kulit jagung

b. Kerajinan dari Limbah Plastik      

Apakah  di  lingkunganmu  banyak  sampah  plastik  yang  menumpuk?  Kalian  bingung  untuk  memanfaatkannya?  Kita  tahu  bahwa  sampah  plastik  termasuk  dalam sampah anorganik yang sulit diurai oleh mikroorganisme, butuh waktu bertahun-tahun  supaya  plastik  dapat  terurai  dan  akhirnya  menyatu  dengan  tanah. Oleh karena itu, sebaiknya sampah plastik tersebut dimanfaatkan untuk karya kerajinan.          
Saat  ini  sudah  banyak  kerajinan  yang  dibuat  dengan  bahan  dasar  limbah  plastik  seperti  tas,  dompet,  cover  meja,  dan  tempat  tisu.  Berikut  ini  contoh  kerajinan dari limbah plastik.
Topi dan tas dari limbah plastik serta Gantungan kunci dari limbah plastik

c. Kerajinan dari Limbah Daun Pelepah Pisang     

Sebagain besar masyarakat menganggap daun pelepah pisang kering adalah sampah yang tidak berguna. Bahkan terkadang daun pelepah pisang kering hanya dibakar  begitu  saja  karena  dianggap  sampah  yang  mengotori  kebun.  Namun  daun  pelepah  pisang  kering  dapat  dijadikan  sebagai  kerajinan  yang  indah  dan  memiliki nilai ekonomi yang tinggi.     

Kerajinan tangan dari daun pelepah pisang kering sebaiknya menggunakan daun  yang  berwarna  kuning  hingga  daun  yang  berwarna  cokelat  dan  benar-benar kering. Berikut contoh produk kerajinan dari daun pelepah pisang.
Kerajinan dari limbah daun pelepah pisang

d. Kerajinan dari Limbah Kertas

Kertas merupakan bagian dari limbah organik kering, hal ini karena kertas mudah  terurai  dalam  tanah.  Meskipun  kertas  mudah  hancur  jika  terkena  air,  namun  jika  digunakan  sebagai  bahan  dasar  produk  kerajinan,  kertas  tersebut  dapat  diolah  sedemikian  rupa  sehingga  tidak  mudah  hancur.    Caranya  yaitu  dengan menambah kandungan lem atau zat pelindung anti air seperti melamin/politur, dapat pula dengan dilapisi plastik.   

Limbah  kertas  dapat  digunakan  sebagai  benda  kerajinan  dengan  berbagai  teknik  seperti  teknik  anyaman,  teknik  sobek,  teknik  lipat,  dan  teknik  gulung  (pilin).
Berbagai karya yang dapat dihasilkan dari limbah kertas antara lain keranjang, vas bunga, sandal, wadah serbaguna, bunga, hiasan dinding, wadah tisu, taplak, boneka, dan masih banyak lagi. Berikut contoh kerajinan yang dihasilkan dari
Kerajinan dari limbah kertas
Kerajinan dari limbah kertas modelnya cantik

e. Kerajinan dari Limbah Kain Perca          

Kebutuhan  sandang  manusia  yang  berupa  pakaian  merupakan  kebutuhan  primer  sehari-hari  yang  harus  dipenuhi.  Produksi  pakaian  yang  dilakukan  oleh para penjahit atau konveksi, menghasilkan banyak limbah kain yang biasa disebut kain perca.     

Limbah kain perca dapat dibuat sebagai bahan dasar kerajinan yang cukup unik  dan  menarik.  Bahkan  busana  itu  sendiri  dapat  dihasilkan  dari  kain-kain  perca yang dijahit bersambung-sambungan. Bagi sebagian orang ada juga yang berminat  pada  busana  jenis  ini  karena  unik.  Sekarang  sudah  semakin  banyak  orang melirik produk kerajinan berbahan kain perca, karena selain murah juga desainnya unik. Berikut ini contoh kerajinan sandal dari limbah kain perca.
Kerajinan dari limbah kain perca

f. Kerajinan dari Limbah Kardus

Kardus   bekas   kadang   menjadi   sebuah   benda   yang   menumpuk   dan   memenuhi ruangan sehingga mengganggu pemandangan, dan kadang dibuang begitu  saja  di  tempat  sampah.  Saat  ini  banyak  sekali  kardus  bekas  yang  ada  di  lingkungan  kita.  Itu  dikarenakan  hampir  setiap  barang  kebutuhan  kita  sehari-hari menggunakan kardus sebagai pembungkusnya.

Bagi seorang yang berjiwa wirausaha maka alangkah lebih bagus bila kardus tersebut  dimanfaatkan  menjadi  sebuah  kerajinan  unik  dan  juga  memiliki  nilai  seni yang tinggi.


Berikut ini contoh produk kerajinan dari limbah kardus.
Kerajinan dari limbah kardus

g. Kerajinan dari Limbah Sisik Ikan    

Sisik ikan pada umumnya hanya dibuang karena dianggap sebagai limbah yang  tidak  bermanfaat.  Ternyata  sisik  ikan  dapat  dimanfaatkan  untuk  benda  kerajinan, pada umumnya untuk kerajinan aksesori. Setiap ikan menghasilkan sisik yang berbeda ukuran dan ketebalannya. Sisik ikan kakap sering digunakan sebagai  produk  kerajinan  karena  sisiknya  lebih  terliat  kokoh,  tebal,  dan  besar  dibanding sisik ikan mas atau mujair.     

Limbah sisik ikan bisa dijadikan sebagai bahan utama pembuatan aksesori seperti anting-anting, cincin, kalung, bros, dan gelang. Hasilnya terlihat unik, artistik, dan menarik. 

Berikut contoh aneka kerajinan dari limbah sisik ikan.
Kerajinan dari limbah sisik ikan

h. Kerajinan dari Pecahan Keramik     

Pecahan keramik ternyata dapat dimanfaatkan untuk kerajinan atau hiasan. Pecahan-pecahan keramik dapat dijadikan sebagai hiasan mozaik, atau hiasan yang lainnya. Biasanya mozaik dari pecahan keramik disusun untuk membuat gambar  bercorak  abstrak  atau  background  dari  suatu  gambar  atau  untuk  melapisi dinding dan lantai agar terkesan unik. 

Berikut contoh kerajinan dari pecahan keramik.
Hiasan dinding dari pecahan keramik


2. Manfaat Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar   

Manfaat  produk  kerajinan  dari  bahan  limbah  berbentuk  bangun  datar  dapat  dibedakan  menjadi  dua,  yaitu  manfaat  produk  kerajinan  sebagai  benda  pakai  dan  manfaat produk kerajinan sebagai benda hias.

a. Manfaat Produk Kerajinan sebagai Benda Pakai        

Sebagai  benda  pakai,  produk  kerajinan  yang  dibuat  mengutamakan  fungsinya,  adapun unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung.

Berikut  contoh  karya  kerajinan  dari  bahan  limbah  berbentuk  bangun  datar  sebagai  benda pakai.


Sandal dari limbah plastik

b. Manfaat Produk Kerajinan sebagai Benda Hias 

Produk kerajinan sebagai benda hias meliputi segala bentuk kerajinan yang dibuat dengan tujuan untuk dipajang atau digunakan sebagai hiasan. Berikut contoh karya kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar sebagai benda hias.
Hiasan bunga dari limbah kul  it jagung


3. Potensi Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun 

DatarProduk kerajinan di suatu daerah tentunya berbeda dengan daerah lainnya. Dari daerah manakah kalian berasal? Masing-masing daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini disebabkan oleh sumber daya yang dimiliki dari masing-masing daerah berbeda.     

Di bawah ini merupakan contoh hasil limbah berbentuk bangun datar yang dapat dimanfaatkan untuk kerajinan, dilihat dari kondisi wilayahny


a. Daerah pesisir pantai atau laut

Limbah  berbentuk  bangun  datar  yang  banyak  tersedia  adalah  sisik  ikan,  daun pandan, daun kelapa dan lainnya.

b. Daerah pegunungan

Limbah  berbentuk  bangun  datar  yang  banyak  dihasilkan  di  daerah  ini  adalah  daun-daunan  kering,  kulit  buah-buahan  yang  bertekstur  keras  seperti salak, kulit pete cina, dan lainnya.

c. Daerah pertanian 

Limbah berbentuk bangun datar yang didapat pada daerah ini adalah jerami padi, kulit jagung, batang daun singkong, kulit bawang, dan lainnya.

d. Daerah perkotaan

Limbah  berbentuk  bangun  datar  yang  dihasilkan  di  daerah  perkotaan  biasanya  kertas,  kardus,  serbuk  gergaji,  serutan  kayu,  plastik,  mika,  dan  lainnya. Berbagai macam limbah berbentuk bangun datar sangat bermanfaat untuk bahan pembuatan  produk  kerajinan.  Proses  pengolahan  masing-masing  bahan  limbah  berbentuk  bangun  datar  secara  umum  sama.  Pengolahan  dapat  dilakukan  secara  manual maupun menggunakan mesin. Proses pengolahan limbah berbentuk bangun datar untuk produk kerajinan pada umumnya sebagai berikut.


a. Pemilahan bahan limbah

Sebelum diolah,  limbah harus diseleksi terlebih dahulu untuk menentukan mana  yang  masih  dapat  dipergunakan  dan  mana  yang  sudah  seharusnya  dibuang. Pemilahan dapat dilakukan secara manual dan disesuaikan dengan tujuan penggunaan bahan yang telah dirancang.

b .Pembersihan limbah 

Limbah  yang  sudah  dipilih  harus  dibersihkan  dahulu  dari  sisa-sisa  bahan  yang telah dimanfaatkan sebelumnya. Misalnya limbah kulit jagung, maka kulit  jagung  harus  dipisahkan  dari  tongkol  dan  rambutnya.  Lalu  apakah  tongkol  dan  rambutnya  juga  akan  didaur  ulang  atau  tidak,  itu  tergantung  dari perancangan produk kerajinan yang akan dibuat.

c. Pengeringan 

Limbah  basah  harus  diolah  dengan  cara  dikeringkan  di  bawah  sinar  matahari langsung atau dengan alat pengering, agar kadar air dapat hilang dan limbah dapat diolah dengan sempurna.


d. Pewarnaan

Pewarnaan  pada  limbah  merupakan  selera  dari  pembuat  kerajinan.  Jika  dalam  merancang  diperlukan  bahan  yang  diberi  warna  maka  diwarnai  terlebih  dahulu.  Proses  pewarnaan  yang  umum  dilakukan  pada  bahan  limbah  basah  dengan  cara  dicelup  atau  direbus  bersama  zat  warna  tekstil  agar  menyerap.  Sedangkan  bahan  limbah  kering  dapat  diwarnai  dengan  cara  divernis/dipolitur,  dapat  pula  dicat  menggunakan  cat  akrilik  atau  cat  minyak.

e. Pengeringan  

setelah pewarnaanSetelah  diberi  warna,  bahan  harus  dikeringkan  kembali  dengan  sinar  matahari langsung atau dengan alat pengering agar warna kering sempurna tidak mudah luntur.

f. Finishing 

Bahan  limbah  yang  sudah  kering  dapat  difinishing  agar  mudah  diproses  menjadi  karya.  Proses  finishing  dapat  dilakukan  dengan  berbagai  cara,    seperti diseterika untuk limbah kulit agar tidak kusut, dapat pula digerinda, atau diamplas.

4. Perencanaan   Produksi   Kerajinan   dari   Bahan   Limbah   Berbentuk   Bangun Datar

Untuk   membuat   produk   kerajinan   diperlukan   perencanaan   yang   matang,   misalnya  produk  kerajinan  pakaian.  Dalam  perancangan  produk  kerajinan  pakaian  diperlukan  berbagai  interaksi  ilmu  pengetahuan  misalnya  pengetahuan  tentang  kebiasaan  masyarakat  (antropologi  dan  sejarah),  ukuran  badan  (antropometri),  ukuran  pakaian  (standardisasi),  bentuk  dan  perhiasan  (pendidikan  moral:  etika,  gaya  hidup),  pengetahuan  bahan  (fisik),  teknik  pembuatan  (rekayasa),  perhitungan  biaya  produksi  (akuntansi),  promosi  (publikasi),  pemasaran  (marketing),  kemasan  (desain), dan ilmu yang lainnya. 

Perencanaan produk kerajinan umumnya lebih menitikberatkan pada nilai-nilai estetika,  keunikan  (craftmanship),  keterampilan,  dan  efisiensi.  Sementara  dalam  pemenuhan  fungsinya  lebih  menekankan  pada  pemenuhan  fungsi  pakai  yang  lebih  bersifat fisik (fisiologis), misalnya: benda-benda pakai, perhiasan, furnitur, sandang, dan sebagainya.    

Perencanaan   produk   kerajinan   harus   memperhatikan   unsur   estetika   dan   ergonomis.  Adapun  pengertian  dari  unsur  estetika  dan  ergonomis  adalah  sebagai  berikut:

a. Unsur Estetika

Unsur  estetika  sering  kita  kenal  dengan  istilah  keindahan.  Keindahan  adalah  nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang mencerap obyek seni atau dapat pula dipahami sebagai sebuah obyek yang memiliki unsur keindahan.

Nilai-nilai   keindahan   (estetik)   atau   keunikan   karya   seni   memiliki   prinsip:   kesatuan   (unity),   keselarasan   (harmoni),   keseimbangan   (balance),   dan   kontras   (contrast)  sehingga  menimbulkan  perasaan  haru,  nyaman,  nikmat,  bahagia,  agung,  ataupun rasa senang. Penerapan unsur estetika pada produk kerajinan yang memiliki fungsi  hias  sangat  penting,  karena  produk  kerajinan  tersebut  lebih  mengutamakan  keindahannya.

b. Unsur Ergonomis      

Unsur  ergonomis  karya  kerajinan  selalu  dikaitkan  dengan  aspek  fungsi  atau  kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah:

1) Keamanan(security) yaitu  jaminan  tentang  keamanan  orang  menggunakan  produk kerajinan tersebut.

2) Kenyamanan (comfortable),  yaitu  kenyamanan  apabila  produk  kerajinan  tersebut  digunakan.  Barang  yang  enak  digunakan  juga  bisa  disebut  barang  terapan.  Produk  kerajinan  terapan  adalah  produk  kerajinan  yang  memiliki  nilai praktis yang tinggi.

3) Keluwesan (flexibility), yaitu keluwesan penggunaan. Produk kerajinan adalah produk  terapan/pakai  yaitu  produk  kerajinan  yang  wujudnya  sesuai  dengan kegunaan  atau  terapannya.  Produk  terapan/pakai  dipersyaratkan  memberi  kemudahan  dan  keluwesan  penggunaan  agar  pemakai  tidak  mengalami  kesulitan dalam penggunaannya.




Sistem  produksi  merupakan  sistem    integral  yang  mempunyai    komponen  struktural  dan  fungsional.  Komponen  struktural  yang  membentuk  sistem  produksi  terdiri  dari:  bahan  (material),  mesin  dan  peralatan,  tenaga  kerja  modal,  energi,  informasi,  tanah    dan    lain-lain.  Sedangkan    komponen  fungsional  terdiri  dari  supervisi,    perencanaan,    pengendalian,    koordinasi    dan    kepemimpinan,    yang        kesemuanya berkaitan dengan manajemen dan organisasi.

Suatu  sistem    produksi  selalu  berada  dalam  lingkungan  sehingga  aspek-aspek  lingkungan    seperti    perkembangan  teknologi,  sosial  dan  ekonomi,  serta  kebijakan    pemerintah sangat mempengaruhi  keberadaan sistem  produksi  itu. 

Produk  kerajinan  umumnya  diproduksi  ulang  atau  diperbanyak  dalam  skala  home  industry.  Oleh  karena  itu,  dibutuhkan  persyaratan-persyaratan  tertentu  yang  harus dipenuhi dalam proses perancangannya.

a. Menentukan Bahan/Material Produksi

Pada karya seni kerajinan, seorang pengrajin harus mampu menghubungkan bentuk   dan   fungsi   sehingga   karya   yang   dihasilkan   dapat   memenuhi   fungsi,  sementara  bentuknya  tetap  indah.  Pemilihan  bahan/material  dalam  pembuatan  karya  kerajinan  sangat  terkait  dengan  sasaran  pasar,  karena  material   akan   mendukung   nilai   bentuk,   kenyamanan   terutama   dalam   menggunakan  benda  terapan  dan  juga  akan  mempengaruhi  kualitas  dari  barang tersebut.

Bentuk  selalu  bergantung  pada  sentuhan  keindahan  (estetika)  karena  itu  dalam penciptaannya, seorang pengrajin harus menguasai unsur-unsur seni rupa seperti garis, bentuk, warna, komposisi dan lain-lain. 

b. Menentukan Teknik Produksi

Mewujudkan  sebuah  produk  kerajinan  haruslah  menggunakan  cara  atau  teknik  tertentu  sesuai  dengan  bahan  dasar  kerajinan.  Penguasaan  teknik  dalam berkarya kerajinan akan menentukan kualitas produk kerajinan yang dibuat. Beberapa jenis kerajinan memiliki alat dan ketrampilan khusus untuk mewujudkannya. Teknik produksi kerajinan disesuaikan dengan bahan, alat dan cara yang digunakan.


5. Alat dan Bahan yang Dibutuhkan dalam Memproduksi Kerajinan dari Limbah Berbentuk Bangun Datar

Beberapa  karya  kerajinan  memiliki  peralatan  khusus  yang  tidak  dipergunakan  pada jenis karya lainnya. Tetapi ada juga alat atau bahan yang dipergunakan hampir disemua proses berkarya kerajinan. Alat-alat tulis (gambar) misalnya, adalah peralatan yang  digunakan  dalam  proses  pembuatan  hampir  seluruh  jenis  karya  kerajinan,  terutama saat membuat rancangan karya kerajinan tersebut. 

Beberapa alat yang digunakan dalam berkarya kerajinan antara lain :

a. Pensil, yaitu alat yang biasanya digunakan untuk membuat sketsa.
b. Spidol, biasanya dibuat dengan berbagai warna dan ukuran. 
c. Komputer, untuk kepentingan merancang karya  dengan teknik digital.

Karena kemajuan teknologi, saat ini semua fungsi alat yang dipergunakan dalam berkarya kerajinan relatif dapat dilakukan oleh komputer. Walaupun demikian, perlu disadari betul bahwa komputer hanyalah alat bantu. Karya kerajinan  bagaimanapun  juga  membutuhkan  kepekaan  rasa  yang  sulit  dihasilkan oleh program komputer. Kepekaan rasa adalah kompetensi unik dan  khas  yang  hanya  dimilki  manusia,  berbeda  antara  satu  orang  dengan  orang lainnya.

Bahan  berkarya  kerajinan  adalah  material  habis  pakai  yang  digunakan  untuk  mewujudkan karya kerajinan tersebut. Ada bahan yang berfungsi sebagai bahan utama (medium) dan ada pula sebagai bahan penunjang. Ketika membuat karya kerajinan hiasan dari bahan limbah kertas, maka kertas bekas sebagai bahan utamanya serta cat dan lem sebagai bahan penunjang. 

Bahan  untuk  berkarya  kerajinan  dari  bahan  bekas  dapat  dikategorikan  menjadi  bahan  alami  dan  bahan  sintetis.  Bahan  baku  alami  adalah  material  yang  bahan  dasarnya berasal dari alam. Bahan-bahan ini dapat digunakan secara langsung tanpa proses  pengolahan  terlebih  dahulu.  Bahan  baku  olahan  adalah  bahan-bahan  alam  yang telah diolah melalui proses industri tertentu menjadi bahan baru yang memiliki sifat  dan  karakter  khusus.  Berdasarkan  sifat  materialnya,  bahan  berkarya  kerajinan  ini dapat juga dikategorikan ke dalam bahan keras dan bahan lunak, bahan cair dan bahan padat, dan sebagainya.

6. Proses  Produksi  Kerajinan  dari  Bahan  Limbah  Berbentuk  Bangun  Datar 

Pembuatan  produk  kerajinan  dapat  mengembangkan  apresiasi  terhadap  karya  dan  budaya  bangsa  sehingga  kita  akan  bangga  terhadap  keanekaragaman  budaya  bangsa.  Pembuatan  produk  kerajinan  dapat  melatih  ketekunan  bekerja,  dengan  banyak  berlatih  kita  akan  berani  unjuk  kerja  dan  unjuk  hasil  kerja,  akhirnya  akan  memiliki sikap mental kreatif dan inovatif. Dengan demikian, akan terbentuk percaya diri, punya keberanian dan tidak ragu-ragu untuk bertindak sesuai dengan keyakinan dan  perencanaannya,  serta  mampu  berfikir  kritis.  Sikap  mental  demikian  itu  akan  membentuk menjadi sikap mental produktif, kreatif, dan berani menghadapi resiko. 

Dalam proses produksi kerajinan  seorang pengrajin harus memperhatikan 3 hal, yaitu: 

a. Bentuk

Yang dimaksud bentuk pada produk kerajinan adalah wujud fisik. Bentuk ini  selalu  bergantung  pada  sentuhan  keindahan.  Karena  itu  pula  dalam  proses  penciptaan  seorang  pengrajin  harus  menguasai  unsur-unsur  seni  seperti  garis,  tekstur,  warna,  ruang,  bidang,  dan  sebagainya.  Selain  itu  seorang   pengrajin   harus   menguasai   prinsi-prinsip   seni   seperti   irama,   keseimbangan, kesatuan, harmonisasi, kontras dan sebagainya.

b. Fungsi 

Dalam  pembuatan  produk  kerajinan  seorang  pengrajin  harus  mampu  menghubungkan  bentuk  dengan  fungsi  sehingga  karya  yang  dihasilkan  dapat  memenuhi  fungsinya  sementara  bentuknya  tetap  indah.  Dalam  pembuatan  produk  kerajinan  harus  benar-benar  memperhatikan  aspek  kenyamanan.

c. Bahan 

Pengetahuan, pemahaman dan penguasaan terhadap bahan harus dimiliki seorang  pengrajin.  Dengan  adanya  pemahaman  terhadap  bahan  ia  akan  mampu  menemukan  teknik  pengolahannya.  Dengan  teknik  yang  tepat  akan dihasilkan karya kerajinan secara optimal karena setiap bahan selalu memiliki  karakter  yang  berbeda-beda.  Tanah  liat  berbeda  karakternya  dengan lilin. Semen berbeda karakternya dengan gips. Bahkan setiap jenis kayu memiliki karakter sendiri-sendiri.

Setiap   bahan   memerlukan   teknik   penggarapan   yang   berbeda-beda.   Karakter-karakter  setiap  bahan  tersebut  pada  umumnya  ditentukan  oleh  susunan  unsur-unsur  pembentuknya.  Seorang  pengrajin  harus  mampu  memadukan aspek bentuk, fungsi, dan bahan agar hasilnya optimal. Ketiga aspek tersebut saling berkait dan bekerjasama. 

Pada  pembahasan  berikut  ini  difokuskan  pada  produk  kerajinan  dari  bahan  limbah kulit jagung, dengan pertimbangan bahwa limbah kulit jagung mudah didapat di  seluruh  wilayah  nusantara.  Walaupun  demikian  siswa  diberi  kebebasan  untuk  menentukan  bahan  lain  yang  sejenis  dan  mudah  didapatkan  pada  daerah  masing-masing.

Produksi  kerajinan  dari  bahan  limbah  kulit  jagung  di  bawah  ini  merupakan  contoh untuk menambah pengetahuanmu, tentunya masih banyak produk kerajinan dari  bahan  limbah  lainnya  yang  merupakan  kekayaan  budaya  Indonesia.  Berikut  dijelaskan proses produksi kerajinan dari bahan limbah kulit jagung.

a. Perancangan Produk

Kulit  jagung  yang  sepintas  tidak  berharga  dapat  menjadi  karya  kerajinan  yang  indah. Kulit jagung adalah limbah berbentuk bangun datar yang banyak ditemui di pasar tradisional. Banyak pedagang sayuran membuang kulit jagung di tempat sampah.  Dengan  memanfaatkan  limbah  kulit  jagung,  sampah  yang  mencemari  lingkungan   dapat   dikurangi.   Kulit   jagung   merupakan   limbah   basah,   maka   kulit  jagung  memiliki  kandungan  air  yang  tinggi.  Cara  pengolahannya  dengan  proses  sederhana  dan  relatif  mudah  yaitu  dengan  panas  matahari  hingga  kering  

 Kulit jagung yang masih basah

Setelah kering kulit jagung dapat diwarnai, lalu dikeringkan, dan diseterika agar lembarannya dapat terlihat lebih halus dan rata sehingga akan mudah dibentuk. Dalam membentuk kulit jagung menjadi karya memang perlu ketekunan, sehingga akan dapat dihasilkan karya kerajinan yang bagus dan menarik.

Kulit  jagung  dapat  dibuat  menjadi  berbagai  karya  seperti  bunga,  boneka,  hiasan pensil, penghias wadah, hiasan bingkai foto, hiasan anyaman untuk keranjang atau tas, dan bentuk kerajinan lainnya.
Benang dan tali untuk mengika
Berikut         ini         akan         dijelaskan  proses  pembuatan  karya  kerajinan  bunga  dari  kulit  jagung.  Bahan-bahan  pendukung  adalah  kulit  jagung,  cat  warna  tekstil,  benang,  lidi, tali tampar, dan vas bunga.

b. Alat Pendukung

Jenis  dan  fungsi  peralatan  untuk  pembuatan  karya  kerajinan  dari  limbah  kulit jagung adalah gunting.
Gunting untuk memotong kulit jagung


c. Keselamatan Kerja

Keselamatan   kerja   merupakan   sikap   pada   saat   kita   bekerja.   Hal   ini   berhubungan  dengan  cara  memperlakukan  alat  dan  bahan  kerja,  serta  bagaimana mengatur alat dan benda kerja yang baik dan aman. Jangan lupa setelah proses pekerjaan selesai, bersihkan semua peralatan dan simpan pada tempat semestinya. Pastikan ruang kerja supaya tetap bersih, rapi, dan sehat.

d. Teknik Pembuatan

Proses  pembuatan  produk  kerajinan  dari  limbah  kulit  jagung  sebagai  berikut.

1) Menyiapkan rancangan          

Dalam  membuat  karya  kerajinan  dari  limbah  kulit  jagung  terlebih  dahulu   menyiapkan   rancangan   yang   dikehendaki.   Beberapa   motif   rancangan  antara  lain  adalah  bentuk  macam-macam  bunga,  mainan  dan  lain-lain.  Berikut  contoh  rancangan  untuk  hiasan  bunga  dari  kulit  jagung.
Rancangan hiasan bunga dari kulit jagung

2) Menyiapkan batang lidi

Siapkan beberapa batang lidi untuk digunakan sebagai tangkai bunga.Batang lidi dapat memanfaatkan limbah tusuk sate, limbah kawat, sapu lidi, dan lain-lain.

3) Menyiapkan kulit jagung

Kulit  jagung  yang  akan  digunakan  untuk  kerajinan  hiasan  bunga  diusahakan yang masih utuh dan kering. Untuk menghaluskannya dapat menggunakan  setrika.  Hal  ini  akan  memudahkan  didalam  pembuatan  bentuk yang dikehendaki.
Kulit jagung yang sudah dihaluskan


4) Membelah/menggunting kulit jagung

Membelah  atau  guntinglah  beberapa  lembar  kulit  jagung  menjadi  lembaran-lembaran  yang  nanti  digunakan  untuk  kelopak  bunga  sesuai  yang diinginkan.
Membelah kulit jagung

5) Membentuk menjadi kelopak bunga

Bentuklah lembaran-lembaran kulit jagung, dengan jalan memutar dan menekan sehingga menyerupai kepolak bunga. Perhatikan gambar berikut ini.
Membuat kelopak bunga

6) Menyiapkan tangkai bunga

Agar  kelopak  bunga  terlihat  lebih  menarik,  maka  balutlah  dengan  memakai   serabut   kulit   jagung   yang   telah   diwarnaidan   kemudian   rekatkan  pula  beberapa  lembar  kulit  jagung  yang  berbentuk  kelopak  bunga dengan menggunakan benang. Perhatikan gambar berikut ini.
Menyiapkan tangkai bunga

7) Membuat bunga

Bunga dibuat dengan cara menata kelopak bunga satu per satu dan diikatkan pada tangkai dengan menggunakan benang.
Membuat hiasan bunga

8) Membuat bunga dan daun

Kelopakbunga   yang   sudah   selesai   dibuat,   kemudian   bagian   tangkainya dibalut dengan tali dan ditempelkan kulit jagung yang sudah diwarnai sebagai hiasan daun.
Menyelesaikan satu tangkai bunga

9) Memperbanyak tangkai bunga

Kerjakan  langkah-langkah  di  atas  secara  berulang  untuk  membuat  model bunga yang berikutnya.
Memperbanyak tangkai bunga

10) Finishing karya

Selanjutnya apabila jumlahnya telah mencukupi, maka bunga yang dibuat  dengan  memakai  bahan  dasar  limbah  kulit  jagung  tersebut  siap  untuk digunakan sebagai hiasan interior maupun eksterior rumah yang dapat  diletakkan  di  atas  meja  atau  diletakkan  pada  tempat  lain  yang  sesuai.
Karya siap untuk di pajang sebagai hiasan

Pembuatan  kerajinan  bunga  seperti  contoh  di  atas  hanya  merupakan  salah  satu  contoh sederhana dari pengolahan limbah kulit jagung menjadi suatu karya kerajinan. Limbah  kulit  jagung  dapat  dibuat  menjadi  kerajinan  dalam  bentuk  lain  misalnya  boneka,  gantungan  kunci,  dan  sebagainya.  Limbah  kulit  jagung  juga  dapat  dibuat  karya  kerajinan  per  kuntum  atau  per  tangkai  sehingga  konsumen  dapat  membeli  sendiri  rangkaian  bunga  yang  mereka  kehendaki  untuk  dikreasikan  menjadi  karya  kerajinan sesuai kreatifitas konsumen. Diharapkan kalian dapat memanfaatkan bahan dari limbah berbentuk bangun datar lainnya menjadi karya kerajinan yang unik dan menarik serta memiliki daya jual yang tinggi


7. Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

Kemasan   dapat   diartikan   sebagai   wadah   atau   pembungkus   yang   berguna   mencegah   atau   mengurangi   terjadinya   kerusakan-kerusakan   pada   bahan   yang   dikemas atau yang dibungkusnya.

Tujuan pengemasan produk kerajinan, sebagai berikut.
  • Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan.Kemasan   melindungi   produk   dalam   perjalanannya   dari   produsen   ke   konsumen. 
  • Kemasan dapat mendukung program pemasaran.Melalui  kemasan  identifikasi  produk  menjadi  lebih  efektif  dan  dengan  sendirinya mencegah pertukaran oleh produk lainnya. 
  • Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan.Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin.
Manfaat pengemasan produk kerajinan, sebagai berikut.
  • Produk-produk  yang  dikemas  biasanya  lebih  bersih,  menarik  dan  tahan  terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca.
  • Kemasan    merupakan    satu-satunya    cara    perusahaan    membedakan    produknya (ciri pembeda produk).
  • Kemasan yang menarik dapat memikat dan menarik perhatian konsumen (menambah daya tarik produk).
  • Kemasan dapat menambah nilai jual produk
Jenis bahan kemasan produk kerajinan, sebagai berikut.

a. Kemasan Kertas

Kemasan  kertas  merupakan  kemasan  fleksibel  yang  pertama  sebelum  ditemukannya  plastik  dan  aluminium  voil.  Saat  ini  kemasan  kertas  masih  banyak  digunakan  dan  mampu  bersaing  dengan  kemasan  lain  seperti  plastik  dan  logam  karena  harganya  yang  murah,  mudah  diperoleh,  dan penggunaannya  yang  luas.  Kelemahan  kemasan  kertas  adalah  sifanya  yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan. Berikut contoh kemasan dari bahan kertas.


Kemasan dari bahan kertas


Kemasan kertas untuk produk kerajinan

b. Kemasan Kayu

Kayu  merupakan  bahan  pengemas  tertua  yang  diketahui  oleh  manusia  dan  secara  tradisional  digunakan  untuk  mengemas  berbagai  macam  produk  padat  seperti  barang  antik  dan  emas,  keramik,  dan  kain.  Di  negara-negara  yang mempunyai sumber kayu alam dalam jumlah banyak, kayu merupakan bahan  baku  dalam  pembuatan  palet,  peti  atau  kotak  kayu.  Tetapi  saat  ini  penyediaan  kayu  untuk  pembuatan  kemasan  juga  banyak  menimbulkan  masalah karena makin langkanya hutan penghasil kayu.

Desain  kemasan  kayu  tergantung  pada  sifat  dan  berat  produk,  konstruksi  kemasan, bahan kemasan dan kekuatan kemasan. Penggunaan kemasan kayu baik  berupa  peti,  tong  kayu  atau  palet  sangat  umum  di  dalam  transportasi  berbagai  komoditas  dalam  perdagangan  internasional.  Pengiriman  produk kerajinan  seperti  keramik  sering  dibungkus  dengan  peti  kayu  agar  dapat  melindungi keramik dari resiko pecah. Kemasan kayu umumnya digunakan sebagai kemasan tersier untuk melindungi kemasan lain yang ada di dalamnya.Dalam  mendesain  kemasan  kayu,  diperlukan  proses  alternatif  dan  bahan-bahan teknik yang tepat untuk membuat kemasan yang lebih ekonomis.
Kemasan dari Kayu

c. Kemasan Plastik

Kemasan  yang  paling  banyak  kita  temui  adalah  kemasan  plastik.  Beberapa  jenis  kemasan  plastik  yang  dikenal  adalah  polietilenpolipropilenpoliesternilon dan vinil film. Enam puluh persen penjualan plastik yang ada di dunia menggunakan  kemasan  plastik  polistirenpolipropilenpolivinil  klorida  dan akrilik. Produk kerajinan banyak menggunakan kemasan plastik jenis akrilik.Akrilik  adalah  nama  kristal  termoplastik  yang  jernih  dengan  nama  dagang  Lucie, Barex dan Plexiglas. Beberapa sifat akrilik adalah: kaku dan transparan, penahan  yang  baik  terhadap  oksigen  dan  cahaya,  titik  leburnya  rendah.    Akrilik  banyak  digunakan  sebagai  bahan  pelapis  untuk  bahan  keras,  dan  dahulu  digunakan  untuk  gigi  palsu  dan  kacamata.  Berikut  contoh  kemasan  dari baha plastik.
Kemasan plastik
Produk  karya  kerajinan  yang  siap  dipasarkan  sebaiknya  dikemas  dengan  baik  agar  terlihat  lebih  menarik  dan  terlindung  dari  kerusakan.  Kemasan  dibuat  dengan  memperhatikan  jenis  bahan  dan  bentuk  produk  kerajinannya.  Kemasan  untuk  produk  kerajinan  yang  terbuat  dari  bahan  alam,  dapat  diberi  silica  antijamur  yang  dapat  dibeli  di  toko  kimia.  Kemasan  tidak  hanya  disiapkan  untuk  karya  kerajinan  yang  dijual,  namun  karya  kerajinan  yang  akan  dipamerkan.  Bahan  untuk  kemasan  bisa  dibuat  dari  bahan  alam,  maupun  bahan  sintetis.  Misalnya  karya  kerajinan  dari  limbah kaca diberi kemasan kotak kayu, kerajinan aksesoris dari batu diberi wadah kotak  dari  kardus,  kerajinan  perhiasan  diberi  wadah  kotak  berlapiskan  bludru,  dan  sebagainya.


C. Perhitungan Titik Impas (Break Event Point) Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

Dalam  kegiatan  usaha,  seorang  wirausahawan  selalu  memperhitungkan  adanya  titik  impas  atau  Break  Even  Point  (BEP).  Analisis  BEP  adalah  suatu  teknis  analisis  untuk  mempelajari  hubungan  antara  biaya  tetap,  biaya  variabel,  keuntungan,  dan  volume kegiatan.

1. Pengertian   dan   Manfaat   Titik   Impas   (Break   Event   Point)   Usaha   Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

Break   Even   Point   (BEP)   adalah   suatu   keadaan   dimana   perusahaan   dalam   operasinya  tidak  memperoleh  laba  dan  juga  tidak  menderita  kerugian  atau  dengan  kata lain total biaya sama dengan total penjualan sehingga tidak ada laba dan tidak ada rugi. Hal ini bisa terjadi apabila perusahaan di dalam operasinya menggunakan biaya tetap dan biaya variabel, dan volume penjualannya hanya cukup menutupi biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan hanya cukup menutupi biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Sebaliknya, perusahaan akan memperoleh keuntungan, apabila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus dikeluarkan.

Manfaat dari Break Even Point (BEP)  sebagai berikut.
  • Alat perencanaan untuk menghasilkan laba.
  • Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya  dengan  kemungkinan  memperoleh  laba  menurut  tingkat  penjualan yang bersangkutan.
  • Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.
  • Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti.

2. Komponen   Perhitungan   Titik   Impas   (Break   Even   Point)   Usaha   Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

Break Event Point memerlukan komponen penghitungan dasar berikut ini.

a. Fixed  Cost.  Komponen  ini  merupakan  biaya  yang  tetap  atau  konstan  jika  adanya  tindakan  produksi  atau  meskipun  perusahaan  tidak  berproduksi.  Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dan lain-lain.

b.Variabel  Cost.  Komponen  ini  merupakan  biaya  per  unit  yang  sifatnya  dinamis  tergantung  dari  tindakan  volume  produksinya.  Jika  produksi  yang  direncanakan  meningkat,  berarti  variabel  cost  pasti  akan  meningkat.  Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dll.

c. Selling  Price.  Komponen  ini  adalah  harga  jual  per  unit  barang  atau  jasa  yang telah diproduksi.

Rumus  yang  digunakan  untuk  analisis  Break  Even  Point  ini  terdiri  dari  dua  macam sebagai berikut :

a. Dasar Unit.

Berapa unit jumlah barang/jasa yang harus dihasilkan untuk mendapat titik impas.


BEP = FC /(P-VC)

b. Dasar Penjualan berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik impas.


FC/ (1 – (VC/P))*

Penghitungan  (1  –  (VC/P))  biasa  juga  disebut  dengan  istilah Margin Kontribusi Per Unit.


3. Menghitung   Biaya   Pokok   Produksi   Usaha   Kerajinan   dari   Bahan   Limbah Berbentuk Bangun Datar

Kurva  BEP  merupakan  keterkaitan  antara  jumlah  unit  yang  dihasilkan  dan  volume  yang  terjual  (pada  sumbu  X),  dan  antara  pendapatan  dari  penjualan  atau  penerimaan dan biaya (pada sumbu Y).  BEP terjadi jika pendapatan dari penjualan (TR) berada pada titik keseimbangan dengan total biaya (TC).  Sedangkan biaya tetap (FC)  adalah  variabel  yang  tidak  berubah  meskipun  jumlah  volume  yang  dihasilkan  berubah.    Kurva  BEP  dapat  dilihat  pada  gambar  berikut  agar  dapat  lebih  jelas  mengenai perpotongan antara garis penerimaan dan biaya total.
Kerajinan dari limbah kertas
Keterangan :

TR =    Total Revenue (Penerimaan)
Q =      Quantities (Produksi)
FC =  Fixed Cost (Biaya Tetap)
VC =   Variable Cost (Biaya Variabel)
TC =    Total Cost (Total Biaya)
BEP =  Break Even Point (Titik Impas)

BEP dapat dihitung dengan dua cara berikut.

a. Break Even Point  (BEP) Penjualan dalam Unit       

Break even point volume produksi menggambarkan produksi minimal yang harus  dihasilkan  pada  perusahaan  agar  tidak  mengalami  kerugian.    Rumus  perhitungan BEP unit seperti berikut.
Keterangan :

BEP = Break Even Point (Titik Impas)
Q=     Quantities (Produksi)
FC=   Fixed Cost (Biaya Tetap)
VC=   Variable Cost (Biaya Variabel)
P = Harga Produk

b .Break Even Point  (BEP) Rupiah

Break  Even  Point  rupiah  menggambarkan  total  penerimaan  produk  dengan kuantitas produk pada saat BEP.
Keterangan :

BEP = Break Even Point (Titik Impas)
TR=   Total Revenue (Penerimaan)
FC=   Fixed Cost (Biaya Tetap)
VC=   Variable Cost (Biaya Variabel)

Margin of safety adalah batas keamanan yang menyatakan sampai seberapa jauh volume  penjualan  yang  dianggarkan  boleh  turun  agar  perusahaan  tidak  menderita  rugi  atau  dengan  kata  lain,  batas  maksimum  penurunan  volume  penjualan  yang  dianggarkan, yang tidak mengakibatkan kerugian.

Contoh Menghitung Break Event Point (BEP)

Rencana  penjualan  produk  kerajinan  tahun  2016  meliputi  kedua  jenis  produk  adalah sebagai berikut:
Biaya Tetap keseluruhan Rp 5.000.000,- setahun.

Dengan data tersebut kalian diminta untuk :

1) menentukan BEP perusahaan secara keseluruhan dalam rupiah
2) menentukan BEP produk A dalam unit, dan
3) menentukan BEP produk B dalam unit.

Jawaban :

1) Menentukan BEP perusahaan secara keseluruhan dalam rupiah

Rumus :

BEP (Rp) = Total Biaya Tetap / (1- (Total biaya variabel / total penjualan)
BEP = 5.000.000 / (1- (7.500.000+3.000.000) / (15.000.000+7.500.000)
BEP = 5.000.000 / (1 - 0.47)
BEP = 5.000.000 / 0.53
BEP = Rp 9.433.962,26 dibulatkan Rp 9.433.962,-

2) Menentukan BEP produk A dalam unit

Rumus :

BEP (unit) Produk A = Total Biaya Tetap / (Harga jual/unit – Biaya Variabel/unit).
BEP = 5.000.000 / (1.000 – 500)
BEP = 10.000 unit

3) Menentukan BEP produk B dalam unit

Rumus :

BEP (unit) Produk B = Total Biaya Tetap / (Harga jual/unit – Biaya Variabel/unit).
BEP = 5.000.000 / (750 – 300)
BEP = 11.111,11 unit dibulatkan 11.111 unit

b. Sebuah  perusahaan  kerajinan  menjual  100.000  buah  hasil  produksinya  dengan  harga  Rp  20,-/buah.  Biaya  variabel  per  buah  barang  adalah  Rp  14,-  (yang  Rp  11,- adalah biaya produksinya dan sisanya adalah biaya pemasaran). Biaya tetap, terjadinya  secara  merata  jumlahnya  Rp  792.000,-  (yang  Rp  500.000,-  biaya  produksi dan lainnya adalah biaya pemasaran).




Catatan: Menurut Wikipedia biaya tetap adalah pengeluran yang tidak berubah sebagai fungsi dari aktivitas suatu bisnis dalam periode yang sama. Dan biaya variabel adalah biaya berkaitan  dengan  volume  (dan  dibayar  per  barang/jasa  yang  diproduksi).  Dalam  contoh diatas B. Administrasi dan pemasaran ada yang dimasukkan ke unsur variabel dan  sebagian  masuk  ke  biaya  tetap.  Penggolongan  itu  berdasarkan  timbul  dan  besarnya pada masing-masing unsur.

Pertanyaan :

1) Tentukan BEP / rupiah dan unit
2) Menghitung berapa buah barang yang harus dijual agar perusahaan untung Rp 90.000,-

Jawaban :

1) Tentukan BEP dalam  unit

Rumus :

BEP (unit) = Total Biaya Tetap / (Harga jual/unit – Biaya Variabel/unit).
BEP = 792.000 / (20 – 14)
BEP = 792.000 / 6
BEP = 132.000 unit
Tentukan BEP dalam rupiah

Rumus :

BEP (Rp) = Total Biaya Tetap / (1- (Total biaya variabel / total hasil penjualan)
BEP = 792.000 / (1 – (1.400.000/2.000.000)
BEP = 792.000 / 0.3
BEP = Rp 2.640.000,-

2) Menghitung  berapa  buah  barang  yang  harus  dijual  agar  perusahaan  untung Rp 90.000,-.

LABA = HARGA JUAL – TOTAL BIAYA
90.000 = X – (b. Variabel  + biaya tetap)
90.000 = x – (1.400.000 + 792.000)90.000 = x – 2.192.000
X = 2.192.000 + 90.000
X = Rp 2.282.000,-
Jadi harga jualnya Rp 2.282.000,-.

4. Evaluasi  Hasil  Perhitungan  Titik  Impas  (Break  Even  Point)  Usaha  Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

Analisis break  even  point  adalah  suatu  alat  atau  teknik  yang  digunakan  oleh  manajemen  untuk  mengetahui  tingkat  penjualan  tertentu  perusahaan  sehingga  tidak  mengalami  laba  dan  tidak  pula  mengalami  kerugian  (Sigit,  2002:1).  Impas  adalah  suatu  keadaan  perusahaan  dimana  total  penghasilan  sama  dengan  total  biaya  (Supriyono,  2000:332).  Keadaaan  impas  perusahaan  dapat  terjadi  apabila  hasil  penjualan  hanya  cukup  untuk  menutupi  biaya-biaya  yang  telah  dikeluarkan  perusahaan ketika memproduksi suatu produk. Biaya dalam analisis break even point terdiri  dari  biaya  tetap  dan  biaya  variabel.  Biaya  tersebut  dapat  digunakan  sebagai  dasar untuk mengetahui titik impas perusahaan. 

Analisis break even point juga dapat digunakan sebagai alat bantu bagi manajemen untuk melakukan perencanaan yakni dalam hal membuat perencanaan penjualan dan laba. Analisis break even point digunakan untuk mengetahui tingkat volume penjualan sebelum  perusahaan  mengalami  untung  dan  mengalami  rugi  sehingga  hal  tersebut  dapat  digunakan  manajer  untuk  menentukan  perencanaan  penjualan.  Perencanaan  penjualan  adalah  ramalan  unit  dan  nilai  uang  penjualan  suatu  perusahaan  untuk  periode  di  masa  yang  akan  datang  yang  didasarkan  pada  tren  penjualan  terakhir  (Brigham  dan  Houston,  2001:117).  Penyusunan  peramalan  penjualan  mempunyai  tujuan untuk mengetahui jumlah satuan unit yang akan diproduksi oleh perusahaan sesuai  dengan  kemampuan  perusahaan  untuk  menjualnya.  Perencanaan  penjualan  yang telah direncanakan oleh perusahaan dapat digunakan untuk menentukkan laba yang diinginkan oleh perusahaan. Sehingga untuk memperoleh laba yang diinginkan maka perusahaan harus menentukkan perencanaan laba terlebih dahulu. 

Perencanaan laba adalah perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat mencapai tujuan dari perusahaan yaitu memperoleh laba. Perencanaan laba berisikan langkah-langkah  yang  akan  ditempuh  oleh  perusahaan  untuk  mencapai  besarnya  target laba yang diinginkan. Laba merupakan tujuan utama dari perusahaan karena laba memiliki selisih antara pendapatan yang diterima (dari hasil penjualan) dengan biaya  yang  dikeluarkan,  maka  perencanaan  laba  dipengaruhi  oleh  perencanaan penjualan. Perencanaan laba memiliki hubungan antara biaya, volume dan harga jual. Biaya menentukan harga jual untuk mencapai tingkat laba yang dikehendaki, harga jual mempengaruhi volume penjualan, sedangkan volume penjualan mempengaruhi volume produksi (Munawir,2007:184).

D. Strategi Promosi Produk Hasil Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

Untuk   mengomunikasikan   usaha   kerajinan   yang   telah   diproduksi   perlu   disusunstrategi   yang   disebut   dengan   strategi   promosi.   Promosi   tidak   hanya   berhubungan  dengan  produk,  harga  produk,  dan  pendistribusian  produk,  tetapi  berkait pula dengan mengomunikasikan produk ini kepada konsumen agar produk dikenal dan pada akhirnya dibeli.

1. Pengertian Promosi Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

Promosi pada hakikatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran  yang  berusaha  menyebarkan  informasi,  mempengaruhi/membujuk,  dan  atau  mengingatkan  pasar  sasaran  atas  perusahaan  dan  produknya  agar  bersedia  menerima,  membeli  dan  loyal  pada  produk  yang  ditawarkan  perusahaan  yang  bersangkutan, Tjiptono (2001 : 219).

Menurut  Sistaningrum  (2002  :  98)  promosi  adalah  suatu  upaya  atau  kegiatan  perusahaan dalam mempengaruhi ”konsumen aktual” maupun ”konsumen potensial” agar  mereka  mau  melakukan  pembelian  terhadap  produk  yang  ditawarkan,  saat  ini  atau  dimasa  yang  akan  datang.  Konsumen  aktual  adalah  konsumen  yang  langsung  membeli  produk  yang  ditawarkan  pada  saat  atau  sesaat  setelah  promosi  produk  tersebut  dilancarkan  perusahaan.  Dan  konsumen  potensial  adalah  konsumen  yang  berminat   melakukan   pembelian   terhadap   produk   yang   ditawarkan   perusahaan   dimasa yang akan datang.

Promosi merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan pemasaran suatu barang.  Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang   dilaksanakan   perusahaan   kepada   pembeli   atau   konsumen   yang   memuat   pemberitaan, membujuk, dan mempengaruhi segala sesuatu mengenai barang yang dihasilkan  untuk  konsumen.  Segala  kegiatan  itu  bertujuan  untuk  meningkatkan  volume  penjualan  dengan  menarik  minat  konsumen  dalam  mengambil  keputusan  untuk membeli di perusahaan tersebut. 

Tujuan   dari   promosi   penjualan   sangat   beraneka   ragam   yakni   merangsang   permintaan,  meningkatkan  hasrat  konsumen  untuk  mencoba  produk,  membentuk  goodwill,  meningkatkan  pembelian  konsumen,  juga  bisa  mendorong  konsumen  untuk  membeli  lebih  banyak  serta  meminimalisir  perilaku  berganti-ganti  merek,  atau mendorong konsumen untuk mencoba pembelian produk baru. Tujuan lainnya adalah  untuk  mendorong  pembelian  ulang  produk,  dapat  menarik  pelanggan  baru,  mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru.


Dalam promosi kita tidak hanya sekedar berkomunikasi ataupun menyampaikan informasi, tetapi juga menginginkan komunikasi yang mampu menciptakan suasana/keadaan  dimana  para  pelanggan  bersedia  memilih  dan  memiliki  produk.    Dengan  demikian,  promosi  yang  akan  dilakukan  haruslah  selalu  berdasarkan  atas  beberapa  hal sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Secara umum tujuan dari promosi penjualan sebagai berikut.

a. Meningkatkan permintaan dari para pemakai industri dan/atau konsumen akhir.
b. Meningkatkan kinerja perusahaan.
c. Mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan personal selling dan iklan.

2. Menentukan  Strategi  Promosi  Produk  Hasil  Usaha  Kerajinan  dari  Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

Fungsi dari strategi promosi penjualan adalah untuk mencapai tujuan komunikasi. Dalam mengembangkan strategi promosi penjualan perlu didefenisikan tugas-tugas komunikasi yang diharapkan dicapai oleh program promosi penjualan. 

Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran promosi, yaitu kombinasi  yang  optimal  bagi  berbagai  jenis  kegiatan  atau  pemilihan  jenis  kegiatan  promosi yang paling efektif dalam meningkatkan penjualan. Ada empat jenis kegiatan promosi, antara lain : (Kotler, 2001:98-100)


a. Periklanan (Advertising)

Yaitu bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian.

b. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)

Yaitu bentuk promosi secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan  dengan  calon  pembeli  yang  ditujukan  untuk  merangsang  pembelian.

c. Publisitas (Publisity)

Yaitu suatu bentuk promosi non personal mengenai, pelayanan atau kesatuan usaha  tertentu  dengan  jalan  mengulas  informasi/berita  tentangnya  (pada  umumnya bersifat ilmiah).

d. Promosi Penjualan (Sales promotion)

Yaitu  suatu  bentuk  promosi  diluar  ketiga  bentuk  diatas  yang  ditujukan  untuk merangsang pembelian.

e. Pemasaran Langsung (Direct marketing)

Yaitu suatu bentuk penjualan perorangan secara langsung ditujukan untuk mempengaruhi pembelian konsumen.

3. Melakukan Promosi Produk Hasil Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran promosi, yaitu kombinasi  yang  optimal  bagi  berbagai  jenis  kegiatan  atau  pemilihan  jenis  kegiatan  promosi yang paling efektif dalam meningkatkan penjualan. 

Ada beberapa jenis kegiatan promosi, sebagai berikut :

a. Periklanan   (Advertising),   yaitu   bentuk   promosi   non   personal   dengan   menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian. 
b. Penjualan  Tatap  Muka  (Personal  Selling),  yaitu  bentuk  promosi  antara  penjual  dengan  calon  pelanggan  untuk  memperkenalkan  suatu  produk  kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk  sehingga  pelanggan  kemudian  akan  mencoba  dan  membelinya.  

Sifat-sifat penjualan tatap muka :

1) Personal atau adanya kontak langsung dengan konsumen
2) Tanggapan langsung atas pertanyaan atau reaksi konsumen
3) Mempererat     hubungan     dengan     konsumen,     apabila     sikapnya     memuaskan
4) Biaya operasional cukup tinggi

c. Publisitas  (Publisity),  merupakan  usaha  untuk  merangsang  permintaan  suatu  produk  secara  non-personal  dengan  memuat  berita  komersial  yang  menarik  mengenai    produk  tersebut  didalam  media  cetak  atau  lainnya,  mapun hasil wawancara yang disiarkan dalam media tersebut.

d. Promosi  Penjualan  (Sales  promotion),  yaitu  suatu  bentuk  promosi  diluar  ketiga  bentuk  diatas  yang  ditujukan  untuk  merangsang  pembelian  oleh  konsumen   dan   efektifitas   penyalur,   melalui   pameran,   pertunjukan,   demonstrasi, peragaan. Jenis-jenis promosi penjualan adalah:

1) Promosi    konsumen    (misalnya    barang    contoh,    kupon    hadiah    pembelian    demonstrasi)
2) Promosi dagang (kredit pembelian, periklanan bersama)
3) Promosi bisnis (sponsor pertunjukan, kontes penjualan)

e. Pemasaran  Langsung  (Direct  marketing),  yaitu  suatu  bentuk  penjualan  perorangan  secara  langsung  ditujukan  untuk  mempengaruhi  pembelian  konsumen. Sifat pemasaran langsung : 

1) Nonpublik: Pesan biasanya ditujukan kepada orang tertentu, misalnya pengiriman surat via pos atau email, itu berarti yang mengetahui pesan tersebut hanya pihak terkait saja, publik tidak mengetahui.
2) Disesuaikan:  Pesan  dapat  disiapkan  dan  dirancang  dengan  sebaik-baiknya   terlebih   dahulu   sebelum   dikirimkan   kepada   orang   yang   bersangkutan agar ia tertarik.
3) Terbaru:  Pesan  dapat  disiapkan  dengan  sangat  cepat  sesuai  dengan  kondisi terkini.
4) Interaktif: Pesan dapat diubah sesuai tanggapan orang yang berkaitan sehingga menimbulkan suatu komunikasi yang interaktif.

Melakukan promosi usaha secara online     

Ada banyak pilihan yang bisa dilakukan untuk memasarkan produk kerajinan. Ada beberapa cara pemasaran produk kerajinan lewat internet secara online.

Sebuah website akan makin berarti dan bisa mendatangkkan profit jika website tersebut dikunjungi oleh banyak pengunjung. Jika banyak orang yang mengunjungi website, maka  apa  yang  di  jual  lewat  website  tersebut  bisa  dibeli.  Akan  tetapi,  bagi  sebagian  pemula mendatangkan trafic website bukanlah perkara mudah, sebab tak jarang kita sering bingung harus melakukan apa agar website kita kebanjiran pengunjung. 

Beberapa strategi promosi secara online.

a. Mulai dari Facebook

Facebook bisa  menjadi  cara  terbaik  membangun  komunitas  di  sekitar  bisnis. Sebagai permulaan, mulailah mengupload foto sampul menarik yang menampilkan produk. Logo merek produk bisa dijadikan profil gambar.

b. Berbagi foto di Pinterest    

Pinterest mengambil alih ruang internet. Di sini kalian bisa berbagi foto-foto menarik.

c. Selalu aktif di situs media sosial    

Tidak  cukup  memulai  akun  di  Facebook   atau   Twitter.  Kalian  harus  menjalankannya secara aktif. Cukup posting jajak pendapat, foto atau kutipan menarik yang berhubungan dengan bisnis. Atur agar orang bisa berkomentar dan berbagi. Secara bertahap akan mendorong produk bisnismu.

d. Membuat blog     

Buatlah blog tentang bisnismu. Setelah menulis posting baru, langsung link ke Facebook dan Twitter. Dan kirimkan juga ke email teman-teman. Hindari kesalahan teknis dengan memposting tulisan yang terlalu panjang.

e. Buat jaringan sesama pebisnis     

Misalnya   jika   kamu   memiliki   bisnis   kerajinan   tas,   bergaul   dengan   pengrajin  tas  baik  kecil  maupun  besar  yang  terhubung  melalui  Linkedln  atau  mengirimkan  pesan  ke  Facebook.  Berbagi  pekerjaan  dengan  mereka  dan  mendapatkan  wawasan  bagaimana  cara  menjalankan  bisnis,  lalu  minta  mereka mempromosikan produk atau jasa di blog dan situs mereka.

f . Blogwalking.  

Blogwalking  adalah  suatu  istilah  di  mana  kita  mendatangkan  trafic  web dengan cara berkomentar di website/blog lain. Misalnya kalian berkomentar di blogdetik, kompasiana, artikel di website berita / portal, maka kalian bisa menyertakan link  websitemu  pada  bagian  nama  pemberi  komentar.  Jika  ada orang yang mengklik namamu maka si pengklik itu akan diarahkan ke websitemu. Dan dari sanalah trafic bisa kamu dapatkan.     

Untuk melakukan kegiatan blogwalking ini caranya mudah, kamu tinggal kunjungi suatu website/blog, baca salah satu artikelnya, lalu berikan komentar (positif  dan  membangun,  jangan  mengkritik  apalagi  mencaci  maki)  sambil  menyertakan  link  websitemu  pada  bagian  nama  pemberi  komentar.  Selain  gratis,  cara  ini  tidak  hanya  bermanfaat  untuk  mendatangkan  trafic,  tapi  juga  untuk  kepentingan  kerjasama  dengan  blogger  lain.  Dengan  memberi  komentar di blog lain, maka memungkinkan blog kita juga dikunjungi oleh pemilik blog lain, sehingga dari sana hubungan antar blogger pun bisa tercipta.    

Dalam melakukan kegiatan blogwalking, usahakan untuk jangan sampai melakukan  tindakan  spamming,  seperti  menebar  link  secara  sembarangan,  berkomentar tidak berkualitas, dan berbagai tindakan mengganggu lainnya.

g.  Mengirimkan Alamat Web Kita di Status Facebook.     

Cara  ini  sangat  praktis,  dan  cukup  ampuh.  Yakni  kalian  hanya  perlu  mengirimkan  alamat  websitemu  ke  status  Facebook-mu.  Misalnya  kamu  baru  saja  membuat  posting  artikel  baru  di  blog,  maka  alamat  url  posting  tersebut bisa dikirimkan ke Facebook. Dari sana teman-teman Facebook bisa tahu  keberadaan  webmu,  barangkali  saja  mereka  tertarik  membuka  dan  mengunjunginya. Bukan tidak mungkin, mereka justru jadi pengunjung setia untuk website mu.   Promosi web dengan status Facebook ini juga bisa menciptakan efek viral, ketika ada teman kalian yang me-like/memberi komentar di status Facebook-mu, maka aktivitas teman itu akan muncul dan bisa dilihat oleh teman-teman mereka yang lain, dan ketika temannya teman me-like link tersebut, maka dia akan menjadi friend kita, dan seterusnya. Hasilnya makin banyak orang yang akan tahu alamat website-mu.

h .Menggunakan Iklan.     

Iklan adalah media pemasaran yang cukup ampuh di internet, selain ampuh pemasaran dengan iklan juga relatif praktis dan mudah. Hanya saja, jelas kita harus  membayar  bila  ingin  beriklan.  Ada  banyak  metode  periklanan  yang  bisa kamu coba untuk mengiklankan website-mu, contohnya sebagai berikut.
1) Beriklan di jaringan PPC lokal Indonesia.
2) Beriklan di Facebook.
3) Beriklan di Google Adwords.
4) Memasang iklan baner di website lain.
5) Iklan dalam bentuk artikel review dari blog lain.

i. Menulislah di Media Online Lain

Sudah  banyak  artikel  yang  membahas  beberapa  cara  agar  tulisanmu  bisa  dibaca banyak orang di internet. Nah selain mengembangkan hobi menulis juga bisa menjadi sarana mendatangkan trafik webmu. Misalnya kalian bisa menulis di forum, lalu dalam tulisanmu ada mengandung satu  link  yang  menuju  website-mu,  dari  sana  ada  banyak  orang  yang  bisa  datang ke webmu dari tulisan yang kamu buat di forum tersebut.

E. Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan dari bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

Laporan  kegiatan  usaha  merupakan  kegiatan  yang  berhubungan  dengan  setiap  kejadian,  lancar  tidaknya  kegiatan  usaha,  apakah  ada  kemajuan  atau  kemunduran.  Seorang pimpinan perusahaan akan mengetahui semua kejadian dalam perusahaannya dan  dapat  mengendalikan  jalannya  perusahaan  dengan  melihat  laporan  kegiatan  usaha.

1. Pengertian   dan   Manfaat   Laporan   Kegiatan   Usaha   Kerajinan   dari   Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

Laporan  kegiatan  usaha  dibuat  dan  disusun  secara  sistematis,  cermat,  dan  logis.  Penyusunan  laporan  kegiatan  usaha,  merupakan  penyampaian  informasi  tentang  maju mundurnya pengelolaan usaha, sehingga akan tercipta komunikasi antara yang melaporkan dengan fihak yang diberi laporan. Penyusunan laporan kegiatan usaha, hendaknya bersifat komunikatif, jelas dan mudah difahami oleh semua fihak.

Tujuan  penyusunan  laporan  kegiatan  usaha  adalah  untuk  memberi  keterangan  tentang masalah kegiatan usaha sehingga dapat diketahui oleh pemimpin/bagian yang menyusun  laporan  kegiatan  usaha.  Dengan  kata  lain  penyusunan  laporan  kegiatan  usaha ialah untuk mengetahui posisi tenaga kerja, keuangan, peralatan, bahan baku, produksi,  pemasaran,  penjualan,  pendistribusian,  promosi,  likuiditas,  solvabilitas,  dan rehabilitas usaha.

2. Menganalisis Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

Analisis  pelaksanaan  kegiatan  usaha  perlu  dibuat  dan  disusun  secara  sistematis  dan  secermat  mungkin  serta  logis.  Laporan  kegiatan  usaha  adalah  penyampaian  informasi  sehingga  tercipta  komunikasi  antara  yang  melaporkan  dan  pihak  yang  diberi laporan. Laporan pelaksanaan kegiatan hendaknya bersifat komunikatif, jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.


Agar  menjadi  komunikatif  sebaiknya  laporan  pelaksanaan  kegiatan  usaha  harus  disusun  dalam  bahasa  yang  lugas  dan  mudah  dimengerti.  Dikatakan  logis  apabila  segala keterangan yang dianalisis dapat diteliti alasan-alasannya, apakah laporannya masuk  akal  atau  tidak.  Dikatakan  sistematis  apabila  keterangan-keterangan  yang  dikemukakan  didalam  laporan  pelaksanaan  kegiatan  usaha  disusun  dalam  urutan  yang  memperlihatkan  adanya  saling  keterkaitan.  Laporan  pelaksanaan  dikatakan  lugas apabila bahasa yang digunakan langsung menjawab persoalan yang nyata dan tidak bertele-tele.

Pada  dasarnya  yang  perlu  dianalisa  dalam  pelaksanaan  kegiatan  usaha  sebagai  berikut.
  • Bidang kegiatan usaha
  • Rugi/laba
  • Bidang keuangan 
  • Bidang permodalan 
  • Bidang administrasi dan pembukuan
  • Bidang ketenagakerjaan
  • Bidang pemasaran 
  • Bidang organisasi.
Pada  akhir  tahun  seluruh  kegiatan  usaha  dilaporkan  untuk  dianalisis  oleh  pihak  yang  berkepentingan,  untuk  memperoleh  informasi  yang  tepat  dalam  mengambil  keputusan.  Analisis  laporan  keuangan  adalah  evaluasi  atau  penafsiran  neraca  dan  daftar perubahan posisi keuangan perusahaan.

Mengadakan analisis laporan keuangan sangat penting untuk mengetahui keadaan dan  perkembangan  keuangan  dari  perusahaan  yang  bersangkutan.  Analisis  laporan  keuangan  selalu  berhubungan  dengan  masalah  neraca,  rugi/laba  dan  perubahan  modal   perusahaan.   Analisis   laporan   keuangan   pada   hakikatnya   adalah   untuk   mengadakan penilaian atas keadaan keuangan perusahaan.

Untuk   lebih   dapat   menggambarkan   perubahan   posisi   keuangan   dan   sifat   pengembangan  perusahaan  dari  waktu  ke  waktu  suatu  perusahaan  diharuskan  membuat laporan keuangan paling lama 2 tahun terakhir dari kegiatan usahanya.

3. Pembuatan Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

Berikut   ini   merupakan   contoh   laporan   pelaksanaan   kegiatan   usaha,   kamu   diharapkan dapat melengkapi format laporan tersebut pada usaha yang kamu pilih/kembangkan.

Laporan pelaksanaan kegiatan usaha :


a. Bidang kegiatan usaha
1) Jenis kegiatan
a) Jenis usaha.......,volume Rp........
b) Jenis usaha.......,volume Rp........
c) Jenis usaha.......,volume Rp........
d) Jenis usaha.......,volume Rp........
e) Jenis usaha.......,volume Rp........

2) Rugi / laba 
a) Unit ........rugi / laba Rp ........ 
b) Unit ........rugi / laba Rp ........ 
c) Unit ........rugi / laba Rp ........ 
d) Unit ........rugi / laba Rp ........ 
e) Unit ........rugi / laba Rp ........ 

b. Bidang keuangan 
1) Neraca terlampir
2) Analisis
a) Likuiditas =...........%
b) Solvabilitas =...........%
c) Rentabilitas =...........%

c. Bidang permodalan
1) Modal sendiri .............=Rp..........
2) Modal asing .............=Rp..........
a) Pinjaman jangka pendek .............=Rp..........
b) Pinjaman jangka panjang .............=Rp..........
c) Pinjaman lain-lain .............=Rp.......... d. Bidang administrasi dan pembukuan

1) Buku-buku
a) Buku pembelian tunai ...............=..............
b) Buku pembelian kredit ...............=.............
c) Buku persediaan barang ...............=..............
d) Buku penjualan tunai...............=..............
e) Buku voucher ...............=..............

2) Dokumen-dokumen dagang 
a) Surat-surat perjanjian dagang ..........=...........
b) SITU,SIUP,AMDAL dan lain-lain.....=...........
c) Faktur da kuitansi .........................=...........
Akhirnya, terlah sampailah pada tahap terakhri postingan artikel yang admin bagikan tentang Materi Wirausaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar. Semoga bermanfaat dan jangan lupa baca juga postingan sebelumnya mengenai Materi Kewirausahaan Dan Perencanaan Usaha Pengolahan Makanan Awetan Dari Bahan Nabati.

0 Response to "Wirausaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar"

Posting Komentar

-->