-->

Menyusun Laporan Dan Mengkomunikasikan Hasil Penelitian

Menyusun Laporan Dan Mengkomunikasikan Hasil Penelitian - Pada kali ini, admin tak henti-hentinya untuk tetap membagikan materi artikel yang berhubungan dengan Menyusun Laporan Dan Mengkomunikasikan Hasil Penelitian. Untuk lebih lengkap dan jelasnya, langsung saja anda menyimak penjelasan berikut ini.

A. SUSUNAN LAPORAN SECARA GARIS BESAR   

Garis besar dalam menyusun laporan sebagai berikut.
  • Merumuskan masalah.
  • Menetapkan serta membatasi objek dan sekaligus merumuskan tujuan penelitian.
  • Mencantumkan daftar pustaka sebagai literatur yang merupakan landasan teori.
  • Menjelaskan teknik pengumpulan data.
  • Menjelaskan instrumen penelitian, seperti pedoman penelitian, dan angket.
  • Mengikuti ejaan yang benar dan berdasarkan aturan karya tulis ilmiah.
  • Menyusun laporan dengan isi pokok paling tidak meliputi:
  • pendahuluan,
  • pemasalahan,
  • pemecahan masalah, dan
  • penutup yang berisi simpulan dan saran.
Menyusun Laporan Dan Mengkomunikasikan Hasil Penelitian
Menyusun Laporan Dan Mengkomunikasikan Hasil Penelitian

Di lapangan format atau sistematika laporan sangat beraneka ragam, namun ada patokan resmi yang harus diikuti penulis. Faktor yang menyebabkan kanekaragaman format laporan adalah :
  • penekanan materi yang dilaporkan,
  • urutan penyajian,
  • pandangan tentang perlu didukung suatu bagian dicantumkan atau tidak, dan
  • keanekaragaman buku petunjuk penulisan ilmiah.
  • Secara garis besar laporan penelitian Sosiologi meliputi tiga bagian, yaitu pembukaan, isi, dan penutup.
Baca juga
Penelitian Sosial Secara Sederhana

Bagian Pembukaan

Bagian pembukaan meliputi sebagai berikut.

Judul Penelitian

Judul penelitian merupakan cerminan dari topik penelitian yang dirumuskan dalam bentuk kalimat secara singkat, padat, komunikatif, jelas, dan dapat ditangkap dalam pandangan sekilas. Judul harus objektif dan sesuai dengan masalah yang diteliti. Penentuan judul sebenarnya sudah dirumuskan pada waktu menyusun rancangan penelitian. Jadi, tinggal memindahkan rumusan ke halaman judul.

Kata Pengantar

Kata pengantar berisi keterangan dari penulis mengenai tulisannya. Isi dari keterangan kata pengantar biasanya pendek dan tidak lebih dari satu halaman menjelaskan mengapa sasaran penelitian dipilih oleh peneliti. Pada bagian kata pengantar ini dapat dimuat ucapan terima kasih kepada setiap pihak yang memberi bantuan sejak perencanaan, pelaksanaan hingga pelaporan penelitian. Pada akhir kata pengantar dibubuhkan keterangan tanggal, bulan, dan tahun penulisan, nama lengkap peneliti atau penulis.

Daftar Isi

Daftar isi menunjukkan bagian-bagian dari laporan dan hubungan antara satu bagian dan bagian yang lain. Daftar isi sangat penting bagi pembaca sebab dapat membantu untuk melihat secara analitis isi laporan secara keseluruhan. Melalui daftar isi, pembaca dapat dengan mudah menemukan bagian-bagian mana yang ia anggap penting tanpa harus membaca seluruh laporan penelitian.

Daftar Tabel (kalau ada)

Daftar tabel memuat judul-judul setiap tabel yang ada dalam laporan penelitian. Daftar tabel disusun berurutan sesuai nomor setiap tabel. Halaman yang menggunakan tabel halaman lebih luas, kertas dapat dilipat.

Daftar Gambar/Diagram/Ilustrasi/Peta

Daftar ini juga memuat keterangan atau judul gambar/ilustrasi/ diagram/peta yang ada dalam laporan penelitian.

2.  Bagian Isi Laporan

Bagian isi meliputi sebagai berikut.

Bab Pendahuluan

Bagian pendahuluan memberi gambaran kepada pembaca mengenai keterangan seperti latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis (kalau ada), asumsi (kalau ada), batasan konsep, dan hambatan yang didapat selama penelitian.

Keterangan tersebut umumnya telah dipersiapkan peneliti sebelum penelitian pada saat menyusun rancangan penelitian. Pada bagian pendahuluan, peneliti tinggal memindahkan hal yang perlu dari rancangan penelitian, setelah dilengkapi dan disempurnakan.

Bab Tinjauan Kepustakaan

Tinjauan kepustakaan memberi gambaran mengenai hal yang telah dirintis oleh peneliti lain seperti konsep, teori, data, penemuan yang berhubungan dengan masalah penelitian yang sedang dikerjakan.

Keseluruhan hal tersebut dirangkum dan dihubungkan dengan apa yang sedang diteliti sehingga masalah yang diteliti menjadi lebih jelas. Sumber-sumber kepustakaan antara lain buku-buku teks, laporan-laporan penelitian, buletin, jurnal, dan lain-lainnya.

Bab Metodologi Penelitian

Bagian ini menerangkan mengenai subjek, objek, dan ruang lingkup penelitian, teknik sampling, teknik pengumpulan data, instrumen atau alat pengumpul data, jenis atau model penelitian, metode pengolahan, dan analisis data.

Metodologi penelitian biasanya sudah disajikan dalam rancangan penelitian. Selanjutnya peneliti tinggal melengkapi dan menyempurnakannya pada saat menyusun bab ini sehingga apa yang menjadi subjek dan objek penelitian serta alasan pemilihannya semakin jelas.

Bab Hasil Penelitian

Pada bagian ini disajikan deskripsi umum tentang subjek atau objek penelitian, sajian data dan/atau uji statistik untuk masing-masing data.

Bila penelitian berbentuk deskripsi maka sajiannya berupa uraian data tanpa menguji hipotesis. Bila penelitian berbentuk eksplanasi maka sajiannya berupa data yang menguji hipotesis. Jika diterapkan pendekatan kualitatis maka sajian datanya tidak berupa uji statistik, akan tetapi berupa uraian data sederhana dalam bentuk kalimat-kalimat. Bila pendekatannya bersifat kuantitatif, sajian datanya berupa uji statistik yang diwujudkan lewat angka-angka yang dimuat di dalam tabel-tabel.

Bab Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam pembahasan ini seluruh hasil penelitian, tinjauan kepustakaan/ hasil penelitian lain, metodologi yang digunakan, dibandingkan satu dengan yang lain, dan dilacak keterkaitan antara satu dan yang lain serta dievaluasi keterkaitannya.

Bagian pembahasan hasil penelitian harus diuraikan secara lengkap dan menarik karena bagian inilah yang ditunggu dan ingin diketahui oleh pembaca.

Bab Kesimpulan dan Saran

Pada bagian ini diuraikan apa yang menjadi kesimpulan hasil penelitian dan apa yang dapat disarankan sesuai dengan hasi penelitian itu. Selain memuat hal-hal yang bersifat praktis, hal-hal yang disarankan sebaiknya juga meliputi masalah-masalah baru yang perlu diteliti selanjutnya.

Bagian Penutup a. Daftar Pustaka

Daftar pustaka disusun keterangan mengenai buku-buku atau laporan-laporan yang digunakan dalam penelitian. Daftar pustaka merupakan bagian tersendiri di luar materi isi, tetapi sangat penting dalam menunjang penelitian lapangan dan penyusunan laporan.

Daftar pustaka dibuat untuk memberi informasi mengenai bahan-bahan bacaan yang digunakan. Hal-hal yang perlu dikemukakan dalam daftar pustaka ini, antara lain: nama penulis, tahun penerbitan, judul buku, tempat penerbit, dan nama penerbit. Kalau sumber yang digunakan berupa jurnal atau laporan penelitian, susunannya adalah nama penulis, tahun penulisan, judul tulisan, nama jurnal, jilid (nomor), dan halaman.

Lampiran-lampiran

Lampiran memuat hal-hal yang dirasakan perlu untuk diikutsertakan dalam laporan hasil penelitian seperti surat-surat izin, tabel-tabel, dan grafik-grafik, format instrumen, dan unsur lain yang dirasa perlu untuk menunjang hasil penelitian yang disampaikan.

Indeks

Indeks disusun peristilahan yang digunakan dalam laporan penelitian. Penyusunan dilakukan menurut urutan abjad. Selain indeks, kadang-kadang juga disusun istilah-istilah dan pengertiannya agar pembaca mudah memahami istilah yang dipakai.

B. PENYUSUNAN LAPORAN HASIL PENELITIAN   

1.  Prosedur Penulisan Laporan

Setelah garis besar laporan terbentuk, selanjutnya tinggal menyusun laporan penelitian. Bahan-bahan laporan penelitian adalah data-data dan keterangan-keterangan yang disusun dalam catatan-catatan tentang apa yang dipikirkan sebelum mengadakan penelitian, catatan-catatan yang dibuat selama penelitian hingga catatan-catatan setelah penelitian itu berlangsung.

Pada saat peneliti mempersiapkan rancangan penelitiannya, ia menyusun bagian masalah penelitian seperti latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, tinjauan kepustakaan, dan batasan konsep. Peneliti pun menyusun objek dan subjek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen, dan teknik pengolahan dan analisis data. Jadi, bagian masalah penelitian, tinjauan kepustakaan dan metodologi penelitian sudah dapat dirampungkan sebelum pengolahan dan analisis data selesai. Sampai tahap ini, penulis hanya perlu memberi uraian-uraian tambahan dari apa yang telah dinyatakan dalam rancangan penelitian. Misalnya, tinjauan kepustakaan dan metodologi penelitian dibahas dan dipaparkan lebih lengkap.

Tahap berikutnya adalah penulisan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Perlu dikemukakan adanya perbedaan antara penyusunan laporan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif laporan dapat disusun secara simultan dan interaktif di dalam kesatuan siklus penelitian yang dilakukan. Pada penelitian kuantitatif, di mana bagian laporan mengenai hasil penelitian beserta kesimpulan atas hasil penelitian, baru dapat disusun setelah tahap pengolahan dan analisis data selesai, sebab yang dilaporkan adalah hasil pengolahan dan analisis data itu sendiri.

2.  Aturan Penulisan

Kemampuan penulis erat kaitannya dengan kemampuan untuk berpikir logis dan runtut. Hal ini didukung oleh kemampuan berbahasa, kebiasaan membaca, serta kesediaan memberi dan menerima komentar. Hal lain yang perlu dimiliki oleh seorang penulis adalah ia terlatih menuangkan pikirannya ke dalam kalimat-kalimat yang baik, menyusunnya dalam suatu alenia, kemudian merangkai alinea-alinea tersebut. Oleh karena itu, bagi penulis pemula, perbaikan tulisan atau laporan merupakan hal yang biasa.

Sebagai pegangan dalam penulisan laporan, agar pembaca lebih mudah untuk mendalami dan menerima hasil penelitian, berikut ini disampaikan beberapa pokok penting.
  • Penulis sebaiknya menghindari penggunaan kata-kata serupa secara berulang-ulang.
  • Arah dan tujuan penulisan harus sesuai dengan maksud penelitian.
  • Ada pemisahan antara teori dengan hasil penelitian lapangan.
  • Penulis sebaiknya menghindari penggunaan bahasa klise yang kurang bermakna.
  • Penulis menggunakan bahasa yang sederhana dan tata bahasa yang baku.
  • Penulis sebaiknya tidak berbelit-belit.
Penyusunan laporan penelitian harus mencerminkan nilai-nilai ilmiah. Berikut ini diuraikan aturan-aturan penulisan ilmiah sebagai pegangan bagi peneliti.

Penulis laporan harus mengetahui kepada siapa laporan itu ditujukan. Pembaca laporan dapat dikelompokkan antara lain: kalangan cendekiawan, masyarakat umum, pelajar, dan kalangan pembaca yang lain. Kalangan-kalangan ini menjadi konsumen hasil penelitian.

Laporan penelitan bagi kalangan cendekiawan atau akademisi harus lebih ilmiah, mendalam, dan tata penulisannya sesuai dengan aturan yang berlaku di perguruan tinggi yang bersangkutan serta dilengkapi dengan diagram maupun bentuk statistik yang menunjang.

Bila penelitian itu dipesan lembaga sponsor, tentu konsumennya telah ditentukan oleh sponsor yang bersangkutan. Bagi kalangan umum, laporan dapat diuraikan secara ringkas dan dalam bahasa yang mudah di mengerti.

Penulis laporan harus menyadari bahwa pembaca laporan tidak mengikuti kegiatan proses penelitian. Dengan demikian penulis harus dapat mengajak orang lain untuk mencoba mengikuti apa yang telah ia lakukan. Oleh karena itu, langkah demi langkah harus dikemukakan secara jelas termasuk alasan-alasan mengapa hal itu dilakukan.

Penulis laporan harus menyadari bahwa tingkat pengetahuan, pengalaman, dan minat pembaca tidak sama. Oleh karena itu, hasil penelitian harus dikemukakan dengan jelas sesuai konteks pengetahuan secara umum.

Penulis harus menyusun laporan penelitian dengan jelas dan meyakinkan karena laporan penelitian adalah unsur pokok dalam proses kemajuan ilmu pengetahuan.

Dalam menyusun hasil penelitian harus mempersoalkan hal-hal sebagai berikut.
  • Merumuskan suatu masalah secara tepat dalam penelitian. Merumuskan suatu masalah teoretis dengan sendirinya juga memberi perspektif pada pengetahuan teoretis yang telah ada. Usaha peneliti untuk memperluas pengetahuan teoretis sesuai dengan tuntutan ilmiah, yaitu menambah pengetahuan secara kumulatif.
  • Suatu rumusan yang menjelaskan kepada para pembaca bagi siapa hasil penelitian berlaku. Hal ini akan memberi pembatasan kedua (di samping pengoperasionalan masalah) pada simpulan yang ditarik.
  • Suatu uraian yang luas mengenai metode dan teknik yang dipakai. Dalam penelitian, uraian mengenai metode dan teknik sangat diperlukan sebab keduanya mempengaruhi simpulan yang telah ditarik.
  • Data yang telah dikumpulkan dan mempunyai relevansi terhadap masalah yang telah diteliti harus dipersoalkan dalam laporan ilmiah

C. RUMUSAN SIMPULAN DAN SARAN   

Dalam laporan penelitian dan laporan ilmiah, uraian pada bab penutup biasanya berisi simpulan dan saran.

Simpulan di sini berarti menyimpulkan dan memperlihatkan mengenai implikasi, hubungan dan akibat, atau hasil dari uraian yang telah dibicarakan.

Jangan mengemukakan simpulan suatu hal apabila pembuktiannya tidak terdapat dalam uraian. Dari simpulan inilah hipotesis dapat diketahui benar atau salahnya. Jadi, simpulan yang dimaksud artinya tidak sama dengan ikhtisar sebab ikhtisar berarti meringkaskan apa yang telah dibicarakan. Dalam hal testing research, sebagai simpulan peneliti akan menolak atau menerima hipotesis yang telah dirumuskan. Dalam penolakan atau penerimaan hipotesis, biasanya diikutsertakan pula suatu uraian yang mengaitkan penolakan atau penerimaan tersebut pada teknik dan metode yang dipakai.

Kesimpulan dalam suatu penelitian bukanlah suatu karangan. Kesimpulan bukan merupakan khayalan peneliti yang bertujuan menyenangkan hati pembaca. Kesimpulan disusun berdasarkan data penelitian dari lapangan.

Kesimpulan penelitian sangat erat kaitannya dengan unsur-unsur lain dalam penelitian khususnya perumusan masalah. Di dalam penelitian, peneliti mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang akan dijawab melalui kegiatan penelitian. Sehubungan dengan pertanyaan ini, kadang-kadang peneliti merumuskan jawaban sementara yang disebut hipotesis. Setelah data terkumpul dan diolah, masalah penelitian ini diharapkan dapat terjawab.

Kesimpulan ditarik berdasarkan data yang sudah diolah atau dianalisis. Sebagaimana halnya dalam pengolahan data, penarikan kesimpulan juga dapat dibedakan menjadi dua cara, yaitu cara nonstatistik dan cara statistik.

Penarikan kesimpulan nonstatistik dilakukan atas data kualitatif dan data kuantitatif. Penarikan kesimpulan dengan cara nonstatistik atas data kualitatif, dilakukan dengan membandingkan suatu standar atau kriteria yang telah dibuat oleh peneliti.

Penarikan kesimpulan dengan cara nonstatistik atas dasar data kuantitatif, dilakukan dengan mencari proporsi, persentase, dan rasio. Cara ini dapat juga disebut cara statistik sederhana. Sebaliknya, penarikan kesimpulan dengan cara statistik atas data kuantitatif, dilakukan dengan cara mengolah data dengan teknik statistik.

Bagian paling akhir dari materi laporan penelitian atau laporan ilmiah adalah saran penulis yang ditujukan kepada orang atau badan yang berhubungan dengan materi tulisan. Dalam memberikan saran, penulis harus menunjukkan kesesuaian dengan masalah penguraian simpulan.

Untuk melihat ketepatan dan kewajaran simpulan perlu dijawab pertanyaan berikut ini.
  1. Apakah simpulan merupakan jawaban yang langsung terhadap masalah dan tujuan penelitian?
  2. Apakah perumusan simpulan telah jelas dan teliti?
  3. Apakah simpulan tadi langsung berhubungan dengan pembuktian benar tidaknya hipotesis?
  4. Apakah simpulan tadi dapat diperkuat dengan adanya bukti-bukti dalam uraian?
  5. Apakah simpulan diperoleh dari hasil pertimbangan yang tidak memihak terhadap data?
  6. Apakah simpulan tadi terlalu luas melebihi batas generalisasi?
Beberapa pertimbangan dalam memberikan saran adalah sebagai berikut.
  • Jangan memberikan saran pada hal-hal yang sudah berjalan.
  • Jangan memberi saran hanya bersifat menggarisbawahi.
  • Saran yang bersifat membangun.
  • Saran yang rasional.
  • Saran yang objektif.

D. DISKUSI KELAS (MENYAJIKAN LAPORAN)   

Diskusi adalah percakapan ilmiah yang dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam suatu kelompok yang tiap-tiap anggota kelompok saling tukar pendapat tentang sesuatu masalah atau bersama-sama memecahkan masalah.

Laporan penelitian akan bermanfaat kalau dibaca oleh orang lain. Untuk memantapkan isi laporan penelitian, dapat didiskusikan atau diseminarkan terlebih dahulu.

Manfaat dari penyajian laporan penelitian melalui diskusi kelas, antara lain :

  • memperoleh umpan balik dari peserta,
  • mengungkapkan berbagai kemampuan yang dimiliki peserta,
  • membantu peserta berpikir teoretis dan praktis lewat topik yang disajikan, dan
  • mengembangkan motivasi peserta untuk lebih mendalami dan memecahkan setiap masalah.
Setiap peserta diskusi menyumbangkan dan menilai pendapat yang diajukan dalam diskusi. Buah pikiran dan keterangan, atau pendapat yang diajukan dinilai bersama secara kritis dalam rangka mencari pemecahan. Jadi, diskusi kelompok merupakan bentuk tukar pikiran dalam musyawarah. Masalah yang didiskusikan harus dirumuskan dengan tepat sehingga terbatas pada satu masalah.

Pembicaraan dalam diskusi biasanya berlangsung melalui langkah-langkah sebagai berikut.
  • Hakikat masalah yang dibicarakan dan sebab apa yang menimbulkan masalah.
  • Beberapa alternatif cara pemecahan yang dapat digunakan.
  • Tiap-tiap cara pemecahan harus dipertimbangkan baik buruknya kemudian harus ditetapkan mana cara yang terbaik.
Hal-hal penting dalam diskusi kelompok, antara lain sebagai berikut.
  • Seorang siswa sebagai pemimpin diskusi atau moderator yang betugas memimpin jalannya diskusi.
  • Seorang siswa sebagai pemrasaran yang bertugas menyampaikan isi makalah yang dibuat.
  • Seorang siswa sebagai penyanggah atau pembahas yang bertugas menanggapi dan membahas isi pemrasaran.
  • Seorang siswa sebagai sekretaris yang bertugas menulis hasil diskusi.
  • Beberapa siswa (10 - 20 orang) sebagai peserta diskusi yang ikut aktif mengikuti jalannya diskusi.
  • Semua yang mengikuti diskusi sebaiknya membawa makalah bahan diskusi.
  • Setelah pemrasaran menyampaikan isi makalah, disusul penyanggah, dan kemudian baru dilanjutkan tanggapan peserta.
  • Sekretaris menulis hal-hal penting, seperti saran, usulan, dan perubahan isi makalah, kemudian membacakan hasilnya pada akhir diskusi.
Tempat duduk untuk melaksanakan diskusi kelompok dapat diatur sebagai berikut.
Posisi tempat duduk dalam diskusi kelompok

Bentuk diskusi bemacam-macam, tergantung tujuan yang ingin dicapai.

Bentuk diskusi kelas yang biasa digunakan antara lain sebagai berikut.

The Social Problem Meeting

Para siswa berdiskusi tentang masalah-masalah sosial di kelas atau di lingkungan sekolahnya dengan harapan setiap siswa terpanggil untuk belajar dan bertingkah laku sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

The Opened Meeting

Para siswa berdiskusi mengenai masalah apa saja yang berhubungan dengan kehidupan mereka sehari-hari.

The Educational-Diagnosis Meeting

Para siswa berdiskusi mengenai pelajaran di kelas dengan maksud saling mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaran yang diterimanya sehingga masing-masing anggota memperoleh pemahaman yang lebih baik.

Diskusi dapat berjalan lancar apabila pembicaraan berlangsung ke berbagai arah. Tanya jawab akan berlangsung menurut arus bolak-balik sesuai dengan pembicaraan yang dikemukakan pembicara.

Tugas dan tanggung jawab pemimpin diskusi sebagai berikut.
  • Merundingkan terlebih dahulu dengan peserta hal-hal yang berkaitan dengan diskusi.
  • Membuka diskusi dengan uraian pendek, tepat, tidak bertele-tele tentang masalah yang akan didiskusikan.
  • Memimpin diskusi dengan sabar dan menghargai pendapat yang dikemukakan peserta. 
  • Bersifat ramah, jujur, dan tidak berat sebelah.
  • Menjadi motor penggerak jalannya diskusi.
  • Membuat rangkuman pembicaraan.
Menutup diskusi dan membacakan rangkuman hasil diskusi. Tugas dan kewajiban peserta sebagai berikut.
  • Mempersiapkan diri sebaik-baiknya hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang didiskusikan.
  • Aktif dalam pembicaraan dengan semangat kerja sama.
  • Peka terhadap teknik yang dapat mendorong diskusi berjalan lancar dan tertib.

E. PELAKSANAAN DISKUSI PANEL   

Diskusi panel adalah bentuk diskusi yang terdiri atas seorang pemimpin diskusi dan beberapa orang peserta atau pemakalah, serta disaksikan beberapa orang pendengar. Tempat duduk dalam diskusi panel biasanya disusun sebagai berikut.
Posisi tempat duduk dalam diskusi panel

Mengemukakan pendapat atas keterangan dalam diskusi panel tidak sama dengan berpidato. Pembicara tidak berdiri di podium, tetapi tetap di tempat. Kadang-kadang pembicara menunjukkan pembicaraannya kepada peserta lain, ada kalanya kepada pemimpin diskusi, dan kadang-kadang langsung ditujukan kepada pendengar.

Sebelum melangsungkan diskusi, langkah-langkah pembicaraan disusun dahulu antara peserta dan pemimpin diskusi. Pemimpin diskusi mengatur jalannya diskusi sesuai dengan langkah-langkah yang telah disepakati.

Masalah yang diajukan setelah selesai didiskusikan, pemimpin segera merangkum seluruh pembicaraan, kemudian mengajak para pendengar ikut mendiskusikan tentang masalah itu.

Petunjuk yang sangat berguna bagi kelancaran diskusi panel sebagai berikut.
  • Usahakan agar jangan ada pembicaraan seperti orang berpidato.
  • Peserta diskusi panel dalam berbicara jangan lebih dari lima menit.
  • Pemimpin dan peserta diskusi panel berbicara di tempat duduknya masing-masing.
  • Pada waktu berbicara, peserta harus memperhatikan para pendengar apakah suaranya dapat dipahami oleh pendengar.
  • Pemimpin harus menerangkan secara jelas pada waktu permulaan diskusi apa yang diharapkannya dari pendengar. Misalnya, kapan pendengar dapat mengajukan pertanyaan atau memberikan komentar terhadap masalah yang dibicarakan.
  • Separo dari waktu yang tersedia untuk diskusi harus digunakan untuk tanya jawab dengan pendengar dan untuk menyampaikan rangkuman diskusi.
Sekian postingan yang membahas tentang Menyusun Laporan Dan Mengkomunikasikan Hasil Penelitian. Semoga bermanfaat dan dengan adanya artikel di atas, anda tidak salah lagi dalam menyusun laporan hasil penelitian anda.

0 Response to "Menyusun Laporan Dan Mengkomunikasikan Hasil Penelitian"

Posting Komentar

-->