-->

Masalah Pokok Ekonomi

Masalah Pokok Ekonomi - Pada kali ini, admin kembali di hadapan anda tak lain hanya untuk membagikan artikel mengenai Masalah Pokok Ekonomi. Untuk lebih lengkapnya, langsung saja anda menyimak penjelasan di bawah ini.

A. Kebutuhan

Manusia setiap hari dihadapkan pada berbagai kebutuhan. Kebutuhanmu tentu berbeda dengan kebutuhan ibumu, begitu juga usaha untuk memenuhinya. Sebagai pelajar, kamu mempunyai kebutuhan alat-alat tulis, tas sekolah, dan sepatu. Di samping itu, mungkin kamu juga memerlukan komputer dan kendaraan bila sekolahmu jauh, serta hiburan atau bermain dengan teman-temanmu. Nah, betapa beragamnya kebutuhan tersebut. Itu baru kebutuhan dari pihak kamu, belum kebutuhan ibu, bapak, atau saudaramu yang lain.
Masalah Pokok Ekonomi
Masalah Pokok Ekonomi

Dari kenyataan di atas menunjukkan bahwa kebutuhan manusia beraneka ragam dan sifatnya tidak terbatas, baik kebutuhan secara fisik maupun secara rohani yang semuanya memerlukan pemenuhan. Akan tetapi, keragaman kebutuhan manusia tersebut tidak semuanya dapat dipenuhi dengan alat pemuas kebutuhan yang ada. Untuk itulah manusia perlu menyusun skala prioritas kebutuhan yang harus dipenuhi agar tercapai kemakmuran.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa Kebutuhan adalah keinginan manusia atas barang dan jasa yang beraneka ragam untuk dapat terpenuhi dengan alat atau sarana yang ada, sehingga tercapai kemakmuran.

Berdasarkan pengertian yang telah kamu dapatkan, maka kebutuhan manusia dapat dibagi menurut intensitas, sifat, waktu penggunaan, dan subjek atau konsumennya.

1. Kebutuhan Menurut Intensitasnya

Dilihat dari intensitasnya atau tingkat kepentingannya, kebutuhan manusia dapat dibedakan sebagai berikut.
  • Kebutuhan primer, artinya kebutuhan manusia yang mutlak harus dipenuhi terlebih dahulu, misalnya makanan, pakaian, dan perumahan.
  • Kebutuhan sekunder, artinya kebutuhan yang sifatnya sebagai pelengkap setelah kebutuhan primer terpenuhi. Misalnya meja, kursi, lemari, peralatan atau perlengkapan rumah tangga.
  • Kebutuhan tersier, artinya kebutuhan terhadap barang-barang mewah. Kebutuhan tersier dipenuhi setelah terpenuhinya kebutuhan primer dan sekunder. Misalnya rumah mewah dan pakaian hasil karya perancang luar negeri.

2. Kebutuhan Menurut Sifatnya

Menurut sifatnya, kebutuhan dibedakan menjadi dua macam yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
  1. Kebutuhan jasmani, artinya kebutuhan yang berupa barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan jasmani atau fisik manusia. Misalnya makan, pakaian, dan olahraga.
  2. Kebutuhan rohani, artinya kebutuhan manusia yang bersifat kejiwaan atau rohani. Misalnya hiburan, agama, pendidikan, rekreasi, keindahan, kenyamanan, dan keamanan.

3. Kebutuhan Menurut Waktu Pemenuhannya

Berdasarkan waktu pemenuhannya, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan sekarang dan kebutuhan mendatang.
  • Kebutuhan sekarang, artinya kebutuhan yang harus dipenuhi pada saat dibutuhkan. Misalnya buku dan alat tulis bagi siswa, obat bagi orang sakit, makan, minum, berpakaian, dan sebagainya.
  • Kebutuhan mendatang, artinya kebutuhan yang pemenuhannya dapat ditangguhkan tetapi sekalipun demikian perlu dipersiapkan dari sekarang misalnya tabungan dan payung sebelum musim penghujan.

4. Kebutuhan Menurut Subjek atau Konsumennya

Dilihat dari subjek atau konsumen yang memerlukannya, kebutuhan dapat dibedakan menjadi kebutuhan perseorangan (individu) dan kebutuhan masyarakat (sosial).
  • Kebutuhan perseorangan (individu) artinya kebutuhan yang langsung berhubungan dengan pribadi-pribadi manusia. Misalnya kacamata bagi orang yang membutuhkan kacamata, alat pertanian bagi petani, dan buku pelajaran bagi pelajar.
  • Kebutuhan masyarakat (sosial), artinya kebutuhan untuk umum atau masyarakat yang mempunyai kepentingan sama. Misalnya jalan, jembatan, sekolahan, pasar, waduk, dan bendungan.

B. Alat Pemuas Kebutuhan (Barang dan Jasa)

Adapun yang dimaksud barang/jasa adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan atau pemuas kebutuhan manusia. Dengan kata lain, barang adalah setiap benda berwujud yang mempunyai faedah atau guna (utility) bagi manusia. Dan jasa adalah benda tak berwujud/abstrak yang juga berfungsi sebagai alat pemuas kebutuhan manusia.

Untuk memperjelas pengertianmu mengenai alat pemuas kebutuhan manusia, berikut ini akan dikelompokkan berdasarkan sifat, fungsi (tujuan penggunaan), wujud, cara penggunaan, dan cara pengerjaannya.

1. Barang Menurut Sifatnya

Berdasarkan sifat atau langka tidaknya, barang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu barang ekonomis dan barang bebas.

  1. Barang ekonomis, adalah barang yang jumlahnya terbatas bila dibandingkan dengan kebutuhan manusia, sehingga untuk memperolehnya memerlukan pengorbanan, baik tenaga maupun uang. Misalnya makanan, minuman, pakaian, rumah, dan air mineral yang semuanya harus kamu dapatkan dengan melakukan pengorbanan. Pengorbanan itu misalnya kamu harus membayar dengan sejumlah harga tertentu.
  2. Barang bebas, adalah barang yang tersedia dan tidak terbatas jumlahnya, sehingga untuk memperolehnya tanpa mengeluarkan pengorbanan. Misalnya air, udara, sinar matahari, angin, dan hujan yang dapat kamu peroleh tanpa melakukan pengobanan.

2. Barang Menurut Fungsinya (Tujuan Penggunaannya)


Barang menurut tujuan penggunaannya dapat dibedakan menjadi barang konsumsi dan barang produksi.
  1. Barang konsumsi, adalah barang yang langsung dapat memenuhi kebutuhan manusia (barang jadi). Barang konsumsi disebut juga barang siap pakai, misalnya sepatu, baju, kaos, dan televisi.
  2. Barang produksi/barang modal, adalah barang yang tidak langsung memenuhi kebutuhan manusia/konsumen, tetapi merupakan alat pembantu dalam proses produksi. Misalnya mesin produksi, gedung/bangunan pabrik, tanah, dan bahan baku.

3. Barang Menurut Wujudnya

Alat pemuas kebutuhan menurut wujudnya dapat dibedakan menjadi barang konkret (berwujud) dan barang abstrak (tidak berwujud).

  1. Barang konkret/nyata/material, adalah alat pemuas kebutuhan manusia yang berupa zat, dapat diraba dan dilihat. Misalnya rumah, makanan, sepeda motor, mobil, dan perhiasan.
  2. Barang abstrak/immaterial, adalah alat pemuas kebutuhan manusia yang tidak dapat diraba dan dilihat tetapi dapat dirasakan, atau lebih dikenal dengan jasa. Misalnya nama baik (goodwill), hak cipta, dan merk dagang.

4. Barang Menurut Cara Penggunaannya

Menurut cara penggunaannya, barang dapat dibedakan menjadi barang substitusi dan barang komplementer.

  1. Barang substitusi adalah barang yang dapat saling mengantikan, artinya bila tidak ada barang yang satu, maka dapat digantikan dengan barang yang lainnya. Misalnya baju dengan kaos, teh dengan kopi, mobil dengan sepeda motor, dan kompor dengan tungku.
  2. Barang komplementer, adalah barang yang dapat saling melengkapi, artinya cara penggunaannya digabungkan dengan barang yang lain. Misalnya baju dengan celana, kopi dengan gula, mobil dengan bensin, dan kompor dengan minyak tanah.

5. Barang Menurut Cara Pengerjaannya

Berdasarkan proses pengerjaannya, barang dapat di-kelompokkan sebagai berikut.

  1. Barang mentah/bahan mentah, adalah barang yang baru dihasilkan oleh alam, misalnya hasil pertanian, dan hasil perkebunan.
  2. Barang setengah jadi adalah barang yang masih dalam proses produksi, misalnya tepung, kain, dan kulit.
  3. Barang jadi, adalah barang yang telah selesai mengalami proses produksi dan langsung dapat dikonsumsi, misalnya sepatu, kaos kaki, tas, dan pakaian.

Jadi, sudah jelas bahwa barang atau jasa sangat berguna bagi manusia dan mempunyai nilai serta manfaat yang besar dalam rangka memenuhi berbagai macam kebutuhan manusia. 

Menurut Al Meyers, jenis-jenis kegunaan barang atau benda dapat diuraikan sebagai berikut.

  1. Element utility (faedah elemen), artinya benda berguna karena mempunyai zat asli yang dibutuhkan. Misalnya umbi-umbian, buah-buahan, dan sayur-sayuran.
  2. Time utility (faedah waktu), artinya benda akan lebih berfaedah bila digunakan pada waktu yang tepat. Sebagai contoh menimbun gabah untuk persiapan pada masa paceklik dan payung pada saat musim hujan.
  3. Place utility (faedah tempat), artinya benda yang setelah dipindahkan tempatnya akan lebih berfaedah bagi manusia. Misalnya pasir di sungai dipindahkan ke kota dan kayu di hutan dipindahkan ke kota dipakai sebagai bahan bangunan.
  4. Form utility (faedah bentuk), artinya benda setelah diubah bentuknya dapat lebih berfaedah bagi manusia. Misalnya kayu diubah mejadi mebel, kain diubah menjadi baju/celana, gandum diubah menjadi roti, dan sebagainya.
  5. Ownership utility (faedah hak milik), artinya benda yang dapat berfaedah setelah dimiliki. Misalnya mobil yang masih di toko setelah dibeli oleh konsumen akan menjadi lebih berguna.

C. Kelangkaan Sumber Daya

Melihat beragamnya kebutuhan manusia, sementara alat pemuas kebutuhan bersifat terbatas, dapatkah kamu bayangkan apa yang akan terjadi? Ya, suatu ketika alat atau sumber daya akan habis dan mengalami apa yang disebut kelangkaan (scarcity).

Sumber daya tidak hanya berupa sumber daya alam, tetapi juga sumber daya manusia, modal, serta wirausaha (entrepreneur).

1. Kelangkaan Sumber Daya Alam

Pernahkah kamu mengamati pengeboran minyak di lepas pantai? Nah, apa yang akan terjadi bila pengeboran dilakukan secara terus-menerus? Ya, tentu saja cadangan minyak di dalam bumi akan berkurang yang bisa berakibat terjadi kelangkaan. Jadi, kelangkaan sumber daya alam dapat diartikan terbatasnya persediaan sumber daya yang terkandung di alam, baik sumber daya biotik (hewan dan tumbuhan) maupun sumber daya abiotik (tanah, udara, barang tambang, air, dan iklim).

2. Kelangkaan Sumber Daya Manusia

Dalam menjalankan roda perekonomian diperlukan manusia yang memiliki keahlian dan pengetahuan tinggi. Kelangkaan sumber daya manusia di sini berarti sulitnya ditemukan manusia yang berkualitas, baik dari segi pengetahuan maupun keahlian yang mampu menjalankan kegiatan ekonomi.

3. Kelangkaan Sumber Daya Modal

Sumber daya modal sangat diperlukan dalam proses produksi barang atau jasa. Sebagai negara berkembang Indonesia masih banyak menemukan berbagai kendala terutama masalah permodalan. Modal tidak hanya dalam bentuk uang, tetapi juga bahan baku, gedung, dan mesin-mesin.

4. Kelangkaan Sumber Daya Wirausaha

Seorang wirausaha adalah orang yang memiliki sikap mental kewirausahaan. Kelangkaan sumber daya wirausaha merupakan dampak dari sedikitnya orang yang berpikir kreatif dan inovatif. Akibatnya sumber daya-sumber daya ekonomi yang ada tidak dapat dikelola secara maksimal karena kurangnya kemampuan menjalankan gagasan kreatif tersebut.

D. Tiga Masalah Pokok Ekonomi

Manusia melakukan pilihan agar dapat tercapai tingkat kesejahteraan yang paling tinggi. Perbuatan manusia untuk mencukupi kebutuhannya dengan alat pemuas yang terbatas disebut perbuatan ekonomi. Pada intinya, masalah ekonomi adalah bagaimana menggunakan sumber-sumber ekonomi yang terbatas jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan sebaik-baiknya.

Untuk menyikapi berbagai pilihan kebutuhan dapat digunakan tindakan yang rasional yaitu prinsip ekonomi, artinya berusaha dengan alat yang tersedia/terbatas untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya.

1. Masalah Pokok Ekonomi Menurut Teori Klasik

Menurut teori klasik, tiga masalah pokok ekonomi meliputi masalah produksi, masalah distribusi, dan masalah konsumsi.

Masalah Produksi

Produksi artinya menghasilkan barang atau jasa yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia merupakan tujuan sekaligus motivasi untuk melakukan kegiatan produksi. Namun, tidak semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi. Kebutuhan manusia akan terpenuhi apabila ia mengonsumsi barang atau jasa sesuai yang dibutuhkan. Padahal barang/jasa hanya akan tersedia untuk mencukupi kebutuhan apabila diproduksikan. Proses untuk memproduksi barang/jasa memerlukan sumber-sumber ekonomi, baik sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun sumber daya modal serta keterampilan pengusaha (entrepreneurship).

Masalah Distribusi

Distribusi adalah menyalurkan barang/jasa hasil produksi kepada konsumen. Untuk dapat menyalurkan barang/jasa tersebut dapat dilakukan secara langsung maupun melewati perantara dalam perdagangan. Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut.

Distribusi langsung, artinya menyalurkan barang dari produsen langsung kepada konsumen tanpa melewati perantara.

Contohnya seorang penjual martabak memproduksi sendiri dan langsung menjual dagangannya kepada pembeli (konsumen).

Distribusi tidak langsung, artinya menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen melalui perantara. Misalnya melalui pedagang besar (grosir), pedagang kecil (retailer), agen, makelar, komisioner, eksportir, importir, dan penyalur-penyalur yang lainnya.

Masalah Konsumsi

Konsumsi adalah menggunakan atau memanfaatkan barang yang dihasilkan oleh produsen. Untuk melakukan kegiatan konsumsi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:

  1. faktor intern, meliputi sikap, kepribadian, motivasi diri, pendapatan seseorang, selera, dan watak (karakter).
  2. faktor ekstern, meliputi kebudayaan, adat istiadat, lingkungan masyarakat, status sosial, keluarga, dan pemerintah.

2. Masalah Pokok Ekonomi Menurut Teori Modern

Seiring perkembangan zaman, semakin modern masyarakat maka kebutuhannya semakin banyak dan kompleks.

Wawasan Ekonomi

Distribusi mempunyai tiga fungsi, yaitu fungsi pertukaran, penye-diaan fisik, dan penunjang. Adapun faktor yang memenga-ruhi saluran distribusi adalah pasar, barang, perusahaan, dan kebiasaan pembeli.
Adapun masalah pokok dalam ekonomi modern meliputi pertanyaan what, how, dan for whom.

Barang apa yang akan diproduksi dan berapa banyak (what)

Masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang/ jasa yang perlu diproduksi agar sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat.

Bagaimana cara memproduksi barang tersebut (how)

Masalah ini menyangkut cara berproduksi, yaitu penggunaan teknologi dan pemilihan sumber daya yang dipakai, serta memilih untuk menggunakan tenaga manusia atau tenaga mesin.

Untuk siapa barang-barang tersebut diproduksi (for whom)

Masalah ini menyangkut persoalan siapa yang memerlukan barang/jasa, dan siapa saja yang akan ikut menikmati hasilnya.

Untuk memecahkan ketiga masalah pokok ekonomi di atas dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya kebiasaan dan tradisi, insting, serta komando (paksaan/perintah). Sementara itu bagi masyarakat modern, pemecahan masalah mengandalkan mekanisme harga di pasar.

Adapun mekanisme harga itu sendiri adalah proses yang berjalan atas dasar daya tarik-menarik antara konsumen dengan produsen yang bertemu di pasar. Gerak harga yang terjadi di pasar akan dapat memecahkan ketiga masalah pokok ekonomi di masyarakat, dengan jalan sebagai berikut.

Masalah What

Ada dan berapa banyak barang yang akan diproduksi sangat dipengaruhi oleh permintaan masyarakat. Jika permintaan masyarakat meningkat, maka harga akan cenderung naik dan produsen memperoleh keuntungan, sehingga akan memperbesar produksinya. Sebaliknya jika permintaan masyarakat menurun, maka harga akan cenderung turun, sehingga keuntungannnya sedikit dan produsen akan mengurangi produksinya.

Masalah How

Bagaimana sumber-sumber ekonomi (faktor-faktor produksi) yang tersedia harus dipergunakan untuk memproduksi barang-barang, tergantung pada gerak harga faktor produksi tersebut. Bila harga faktor produksi naik, maka produsen akan menghemat penggunaan faktor produksi tersebut dan menggunakan faktor produksi yang lain. Jadi gerak harga faktor produksi menentukan kombinasi yang digunakan produsen dalam produksinya.

Masalah for Whom

Untuk siapa barang-barang tersebut diproduksi, sangat dipengaruhi oleh distribusi barang tersebut. Barang hasil produksi dijual kepada konsumen. Konsumen membayar harga barang tersebut dari penghasilannya atas penggunaan faktor-faktor produksi. Jadi gerak harga barang dan harga faktor produksi akan menentukan distribusi barang yang dihasilkan.

E . Hilangnya Kesempatan Tenaga Kerja Jika Memproduksi Barang Lain

Tuhan menganugerahi manusia berbagai sumber daya alam, seperti air, udara, sinar matahari, barang galian dari alam, dan sebagainya. Sumber daya tersebut digunakan manusia untuk memproduksi barang. Di samping sumber daya alam, faktor yang sangat menentukan dalam proses produksi yaitu sumber daya manusia atau tenaga kerja.

Sumber daya modal juga tidak kalah pentingnya dengan sumber daya lain. Sumber daya modal merupakan investasi yang digunakan untuk pengembangan usaha. Bukankah harapan dari kegiatan perekonomian yang dilakukan manusia adalah makin berkembang dan bertambah luas usahanya?

Perlu kamu ketahui, jika suatu kegiatan perekonomian melakukan pengembangan usaha atau memperluas usaha dengan menghasilkan barang atau memproduksi barang yang lain, maka akan terjadi penambahan tenaga kerja yang sesuai dengan keahliannya. Ironisnya, perusahaan justru melakukan pengurangan tenaga kerja karena tidak sesuai dengan kemampuannya.

Kenyataan tersebut menunjukkan jika perusahaan mengembangkan usahanya dengan mencari peluang-peluang produksi yang lain sehingga menjadikan hilangnya kesempatan tenaga kerja untuk bekerja pada perusahaan tersebut. Hal ini menunjukkan adanya produksi barang yang harus dikorbankan agar barang lain dapat diproduksikan, atau sering dinamakan biaya peluang.

Biaya peluang/biaya kesempatan/ongkos alternatif (opportunity cost) adalah sejumlah barang atau pendapatan yang harus dikorbankan agar sejumlah barang yang lain dapat diproduksi/digunakan. Jadi ongkos alternatif sejumlah barang X adalah sejumlah barang Y yang harus dikorbankan agar sejumlah barang X dapat diproduksi.

Sebagai contoh suatu ruangan toko disewakan dengan pendapatan sewa Rp150.000,00 per bulan. Pemilik mem pertimbangkan untuk menggunakan sendiri, karena jika digunakan sendiri diperkirakan akan menghasilkan Rp175.000,00 per bulan. Jadi biaya kesempatan yang dikorbankan sebesar Rp150.000,00 dan keuntungan yang diperoleh atas keputusan ini sebesar Rp25.000,00 yang diperoleh dari Rp175.000,00 dikurangi Rp150.000,00

F. Macam-Macam Sistem Ekonomi

Bersumber dari tiga masalah pokok ekonomi yaitu what, how, dan for whom, maka setiap masyarakat dan negara membutuhkan adanya tindakan pengambilan keputusan. Adapun bentuk pengambilan keputusan tersebut dituangkan dalam suatu sistem ekonomi yang dianut oleh negara yang bersangkutan.

Sistem ekonomi adalah cara untuk mengatur atau mengorganisasi seluruh aktivitas ekonomi, baik ekonomi rumah tangga negara atau pemerintah, maupun rumah tangga masyarakat atau swasta. Aktivitas ekonomi yang dimaksudkan di sini adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.

Setiap pengusaha atau usahawan sebaiknya mengetahui sistem ekonomi untuk membantu dan mempermudah dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi sehari-hari, karena sistem ekonomi tersebut tidak dapat lepas dari kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah khususnya di bidang ekonomi.

Sistem ekonomi yang digunakan suatu negara berbeda-beda, karena secara historis suatu negara mempunyai keadaan alam, lembaga ekonomi, lembaga politik, lembaga sosial, falsafah, dan ideologi yang berbeda, sehingga sistem ekonomi yang dipakai sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Sistem perekonomian sekarang ini jauh lebih kompleks seiring berkembangnya kegiatan perekonomian suatu negara, sehingga dapat menjawab tiga pertanyaan pokok what (apa dan berapa banyak barang diproduksi), how (bagaimana cara memproduksi), dan for whom (untuk siapa barang diproduksi).

Pada dasarnya sistem ekonomi bisa dibagi menjadi empat sistem yang mendasar sebagai berikut.

1. Sistem Ekonomi Tradisional

Masyarakat yang mempunyai sistem ekonomi tradisional adalah masyarakat yang belum ada pembagian kerja, cara mendapatkan barang dengan barter (natura), belum mengenal uang sebagai alat pembayaran, produksi dan distribusi terbentuk karena tradisi dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri/masyarakat.

2. Sistem Ekonomi Kerakyatan

Sistem ekonomi yang digunakan di Indonesia bardasar atas demokrasi ekonomi, artinya produksi dikerjakan oleh semua masyarakat, dan untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang. Sistem ekonomi di Indonesia berdasar Pancasila, UUD 1945, serta GBHN, sehingga disebut sebagai “sistem ekonomi berdasar demokrasi ekonomi Pancasila”.

Demokrasi ekonomi yang diterapkan di Indonesia mengandung ciri-ciri positif sebagai berikut.

  1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas-asas kekeluargaan.
  2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
  3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
  4. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.
  5. Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
  6. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
  7. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
  8. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara diperkembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.

Ciri negatif dalam sistem perekonomian Indonesia yang harus dihindarkan di antaranya sebagai berikut.

  1. Sistem free fight liberalism, yakni yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain.
  2. Sistem etatisme, yakni negara serta aparatur ekonomi bersifat dominan, mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit ekonomi di luar sektor negara.
  3. Monopoli, yakni pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok.

3. Sistem Ekonomi Liberal

Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem di mana negara memberi kebebasan kepada setiap orang untuk mengadakan kegiatan ekonomi. Sistem ini berdasar pada teori yang dikemukakan oleh Adam Smith (1723–1790) dalam bukunya yang berjudul ‘The Wealth of Nations’, yang diterbitkannya pada tahun 1776, dengan ajaran pokoknya memberikan kebebasan perseorangan di setiap sektor ekonomi.

4. Sistem Ekonomi Sosialis/Terpusat

Sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi di mana seluruh kebijakan perekonomian ditentukan oleh pemerintah sedangkan masyarakat hanya menjalankan peraturan yang ditentukan. Sistem ekonomi ini berdasar pada teori yang dikemukakan oleh Karl Marx dalam bukunya yang berjudul ‘Das Kapital’ tahun 1867. Jadi sistem ini lebih bersifat memerintah, karena campur tangan pemerintah di bidang ekonomi melakukan pembatasan-pembatasan atas kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.

5. Sistem Ekonomi Campuran (Sosialis dan Liberal)

Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem liberal dan sistem sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang juga berarti garis antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Pada sistem ekonomi campuran, antara pemerintah dengan masyarakat atau swasta bersama-sama untuk ikut meningkatkan kegiatan perekonomian. Pemerintah sebagai pengendali dan stabilisator kegiatan ekonomi, sedangkan masyarakat diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.

Baca juga Perilaku Konsumen dan Perilaku Produsen

0 Response to "Masalah Pokok Ekonomi"

Posting Komentar

-->